Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa media permainan teka- teki silang merupakan media permainan khusus kosakata. Pada penelitian ini
menggunakan aplikasi Hot Potatoes untuk membuat media permainan teka-teki silang. Peneliti mengharapkan hasil penelitian dan juga pembelajaran kosakata
bahasa Jerman yang optimal dari penggunaan aplikasi Hot Potates.
4. Hakikat Pembelajaran Kosakata
Dalam pembelajaran bahasa Jerman, aspek mendasar yang harus dikuasai adalah penguasaan kosakata. Dari penguasaan kosakata seseorang mampu untuk
mengembangkan kemampuan berbahasanya. Kosakata adalah kekayaan yang dimiliki oleh suatu bahasa Nurgiyantoro,
2001: 213. Menurut Djiwandono 2008: 126 kosakata adalah perbendaharaan kata-kata dalam berbagai bentuknya yang meliputi kata-kata lepas dengan atau
tanpa imbuhan dan kata-kata yang merupakan gabungan dari kata-kata yang sama atau berbeda, masing-masing dengan artinya sendiri. Chaer 2007: 6 berpendapat
bahwa kosakata merupakan semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa. Dalam hal kosakata bahasa Indonesia, maka yang disebut kosakata merupakan semua
kata yang ada dalam bahasa Indonesia seperti yang sudah didaftarkan di dalam kamus-kamus bahasa Indonesia. Steinhauer dalam Sutami 2008: 2
mengemukakan kosakata suatu bahasa adalah jumlah semua kosakata perseorangan dari semua penutur bahasa itu.
Dalam kaitannya dalam pembelajaran suatu bahasa asing, khususnya bahasa Jerman, penguasaan kosakata menjadi sangat penting dalam aspek
kebahasaan yang lain. Aspek tersebut yaitu keterampilan menyimak
Hörverstehen, keterampilan berbicara Sprechfertigkeit, keterampilan membaca Leseverstehen, dan keterampilan menulis Schreibfertigkeit. Kosakata menjadi
fondasi atau hal yang paling mendasar dalam penguasaan aspek kebahasaan tersebut. Penguasaan kosakata dapat menghindarkan seorang penutur bahasa
kedua dari kesalahan pengucapan dan makna dari kosakata tersebut. Untuk menguasai kosakata dengan baik, Ghazali 2000: 175-176
menjelaskan strategi belajar pengembangan kosakata, terdapat empat hal yaitu 1 mencatat kata-kata baru yang didapat ketika individu membaca atau
menyimak, dan mencari maknanya, kemudian kata baru tersebut disimpan dalam perbendaharaan kata atau bank kata, 2 mengelompokkan kata-kata
baru tersebut sesuai dengan kategorinya, yaitu kata benda, kata kerja, kata sifat, dan lain-lain, 3 menggunakan peta semantik sehingga bisa melihat
hubungan antara makna satu kata dengan makna kata yang lain. Kemudian membuat pengelompokkan kata dengan makna yang sama atau berhubungan,
4 mengupayakan untuk memahami makna kata dari konteksnya.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kosakata merupakan semua bentuk kata dalam berbagai bentuknya dalam suatu bahasa.
Penguasaan kosakata tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran aspek kebahasaan yang lain, karena peranannya yang begitu penting dalam proses
pembelajaran suatu bahasa asing.
5. Kriteria Penilaian Penguasaan Kosakata