setiap pertemuannya. Aplikasi ini dapat membuat media permainan teka-teki silang dengan sangat mudah. Peneliti dapat langsung memasukkan daftar jawaban
dan pertanyaan pada kolom yang tersedia dan secara otomatis otomatis media permainan teka-teki silang dapat muncul. Dengan menggunakan aplikasi ini
media permainan teka-teki silang juga dapat dikombinasikan dengan media lain.
C. Kerangka Pikir 1. Perbedaan Prestasi Belajar Penguasaan Kosakata Bahasa Jerman
Peserta Didik Kelas XI SMA N 1 Pengasih Kulon Progo antara yang Diajar Menggunakan Media Permainan Teka-teki Silang dan yang
Diajar Menggunakan Media Konvensional
Berdasarkan latar belakang masalah, peserta didik kelas XI SMA N 1 Pengasih Kulon Progo merasa kesulitan dalam menguasai kosakata bahasa
Jerman. Perbendaharaan kosakata bahasa Jerman peserta didik sangat kurang. Hal tersebut mengakibatkan peserta didik kurang mampu memahami isi teks. Selain
itu, pendidik masih sering menggunakan media konvensional. Apabila pendidik terus menerus menggunakan media konvensional dapat mengakibatkan peserta
didik bosan dan proses pembelajaran terasa monoton. Hal ini dapat mengakibatkan peserta didik tidak termotivasi untuk belajar bahasa Jerman.
Untuk itu, maka peneliti memilih suatu media yang diharapakan mampu mengatasi masalah tersebut. Media yang dipilih adalah media permainan teka-teki
silang. Pendidik berperan aktif dalam pengendalian suasana kelas. Oleh karena
itu, usaha pendidik untuk mengurangi kebosanan dan memotivasi peserta didik agar tetap semangat dalam proses pembelajaran. Salah satu caranya yaitu
menggunakan media permainan teka-teki silang. Media permainan teka-teki silang
merupakan salah satu media permainan khusus kosakata. Penggunaan media permainan teka-teki silang akan membuat proses pembelajaran lebih menarik
sehingga peserta didik lebih termotivasi untuk belajar dan dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Apabila dibandingkan dengan penggunaan media
konvensional yang kuno, monoton, dan tidak mampu merangsang minat peserta didik, tentu akan jauh berbeda. Penggunaan media konvensional inilah yang
menyebabkan peserta didik kesulitan dalam menguasai kosakata bahasa Jerman. Diharapkan dengan penggunaan media permainan teka-teki silang ini peserta
didik dapat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga prestasi belajar yang lebih baik dapat dicapai.
2. Penggunaan Media Permainan Teka-teki Silang Lebih Efektif daripada Media Konvensional pada Keterampilan Penguasaan Kosakata Bahasa
Jerman Kelas XI di SMA N 1 Pengasih Kulon Progo
Media permainan teka-teki silang merupakan media yang sudah dikenal berbagai lapisan masyarakat. Media ini merupakan media permainan kata yang
umumnya berwujud kotak-kotak yang menyilang horizontal dan vertikal berdasarkan pertanyaan yang diberikan. Media permainan ini dirasa mampu
meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik. Media permainan ini menyajikan isian kata-kata yang sederhana, yang apabila
keseluruhan pertanyaan terjawab dengan benar akan membentuk teka-teki kata- kata yang beragam. Selain itu media permainan ini dapat menjadi pengganti
media konvensional, yang pada penggunaannya media konvensional biasanya menimbulkan kejenuhan dan tidak mampu merangsang keaktifan peserta didik
dalam proses pembelajaran.
Media ini juga dapat dikombinasikan dengan media lain seperti papan kertas, LCD, lagu, dan sebagainya. Variasi peraturan dalam permainan, pemberian
punishment and reward pun juga dapat diterapkan dalam penggunaan media permainan teka-teki silang. Hal ini dimaksudkan guna mencegah kebosanan
peserta didik apabila digunakan terus menerus tanpa dilakukan variasi. Dari alasan tersebut dapat dikatakan bahwa media permainan teka-teki
silang lebih efektif digunakan dalam proses pembelajaran penguasaan kosakata bahasa Jerman apabila dibandingkan dengan media konvensional.
D. Hipotesis Penelitian