45
antara peneliti danguru bersifat kemitraan terhadap permasalahan yang akan disolusikan bersama. Dalam pelaksanaannya penelitian ini dilakukan peneliti
bekerjasama dengan guru kelas. Penelitian tindakan kelas kolaboratif yaitu antara peneliti dengan guru kelas yang terkait saling berkomunikasi tentang
permasalahan yang ditemui, membuat perencanaan tindakan untuk memberi solusi dan merefleksikan hasil dari tindakan tersebut. Solusi yang ditawarkan
terhadap permasalahan yang dihadapi mengacu pada aspek perkembangan dan kemampuan anak melalui cara belajar anak yaitu belajar melalui bermain.
Hubungan antara guru dan peneliti bersifat kemitraan karena dalam pelaksanaannya tugas guru sebagai pelaksana pembelajaran yang telah
direncanakan bersama dan peneliti sebagai observer yang mencatat kondisi proses pembelajaran saat berlangsungnya penelitian. Peneliti mengamati
proses pembelajaran untuk mengetahui keefektifan metode pembelajaran melalui mengamati dan mendokumentasikan. Setelah melaksanakan proses
belajar mengajar maka peneliti dan guru menilai dan mengevaluasi hasil penelitian agar pelaksanaan penelitian dapat berhasil sesuai dengan harapan.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian menurut Suharsimi Arikunto 2006: 88 adalah benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat dan yang
dipermasalahkan. Subyek dalam penelitian yang akan dilakukan adalah peserta didik kelompok B TK KKLKMD Sedyo Rukun Bambanglipuro
Bantul. Kelompok B terdiri dari 12 anak didik dengan 7 anak laki-laki dan 5
46
anak perempuan. Objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian Suharsimi Arikunto,
2006: 29. Objek dalam penelitian ini adalah keterampilan motorik halus melalui kegiatan menganyam dengan kertas.
C. Setting Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TK KKLKMD Sedyo Rukun Bambanglipuro Bantul. Penelitian ini dilakukan di dalam kelas.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013 2014, yang lebih tepatnya pada bulan April 2014 sampai
dengan bulan Mei 2014.
D. Desain Penelitian
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian yang diungkapkan oleh Kemmis dan Taggart yang merupakan pengembangan
dari model Kurt Lewin. Model ini dapat mencakup beberapa siklus dan pada masing-masing siklus meliputi tahapan yaitu:
1.
Planning atau perencanaan
2.
Acting and observing atau pelaksanaan dan observasi
3.
Reflecting atau refleksi
4.
Revise plan atau revisi perencanaan.
47
Tahapan-tahapan tersebut berlangsung secara berulang-ulang sampai tujuan penelitian tercapai. Adapun gambaran pelaksanaan model tersebut
dapat dilihat dari gambar berikut:
Keterangan: 1. Plan perencanaan
2. Act observe pelaksanaan dan observasi 3. Reflect refleksi
4. Revised plan revisi perencanaan
Gambar 1. Desain Penelitian Menurut Kemmis dan Mc. Taggart Suharsimi Arikunto, 2006: 93
Proses pelaksanaan tiap siklus meliputi: 1.
Perencanaan yaitu rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai
solusi. Pada tahap perencanaan dilakukan dengan menyusun perencanaan tindakan berdasarkan identifikasi masalah pada observasi awal sebelum
penelitian dilaksanakan. 2.
Pelaksanaan: pelaksanaan dilakukan dalam pembelajaran seperti biasa sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Dalam pelaksanaan ini guru dan
peneliti merekam semua yang terjadi dalam pembelajaran baik dalam bentuk catatan, foto maupun video guna dijadikan data yang akan
digunakan sebagai bahan refleksi dan evaluasi.
48
3. Refleksi dan Evaluasi: hasil pengamatan kemudian dievaluasi dalam
bentuk refleksi. Apabila hasil refleksi menunjukkan belum adanya perbaikan sesuai yang diinginkan maka kemudian disusun kembali
rencana perbaikan yang akan dilakukan dalam siklus berikutnya. Hal demikian terus dilakukan sampai mencapai target yang ditentukan oleh
peneliti.
E. Tahapan- tahapan Penelitian