16
kegiatan dari minat anak 4 membantu anak untuk menemukan pengetahuan baru, dan 5 menghargai perbedaan individu. Selain itu, kegiatan tersebut
mengembangkan keterampilan hidup anak karena menganyam menggunakan koordinasi mata dan tangan anak. Kegiatan ini dilakukan sambil bermain agar
pembelajaran pada anak lebih menyenangkan dan bermakna bagi anak. Anak membutuhkan stimulasi yang tepat agar dapat berkembang secara optimal.
Stimulasi tersebut dapat berupa bimbingan. Namun, bimbingan tersebut jangan sampai mengabaikan kebutuhan anak.
Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa kebebasan yang diberikan pada anak diperlukan untuk mengembangkan aspek perkembangan
anak agar dapat berkembang secara optimal tanpa mengabaikan pengawasan pada anak.
4. Tujuan Peningkatan Motorik Halus
Saputra dan Rudyanto 2005: 115 menjelaskan tujuan peningkatan motorik halus anak yaitu mampu memfungsikan otot-otot kecil seperti gerakan
jari tangan, mampu mengkoordinasi kecepatan tangan dengan mata dan mampu mengendalikan emosi. Senada dengan pendapat Sumantri 2005: 146
tujuan dari pengembangan keterampilan motorik halus adalah mampu mengembangkan kemampuan motorik halus yang berhubungan dengan
keterampilan gerak kedua tangan, mampu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jari-jemari dan mampu mengkoordinasikan indra
mata dan aktivitas tangan serta mampu mengedalikan emosi dalam beraktivitas motorik halus. Menurut Puskur Sumantri, 2005: 146 tujuan
17
khusus pengembangan motorik halus anak usia 4-6 tahun adalah anak dapat menunjukkan kemampuan menggerakkan anggota tubuhnya dan terutama
terjadinya koordinasi mata dan tangan sebagai persiapan untuk pengenalan menulis.
Berlandaskan konsep di atas maka kegiatan menganyam dengan kertas diharapkan dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak kelompok B.
Pada kegiatan menganyam ini anak dapat dilatih kecekatan jari jemari, koordinasi mata dan tangan serta kontrol emosi. Anak usia 5-6 tahun akan
belajar mengendalikan emosi karena dalam kegiatan menganyam anak dituntut untuk teliti dan sabar.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan peningkatan motorik halus ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
anak agar dapat mengembangkan kemampuan motorik halus khususnya jari tangan sehingga dapat berkembang secara optimal kearah yang lebih baik.
5. Fungsi Perkembangan Motorik Halus
Elizabeth B. Hurlock 1978: 163 mencatat beberapa alasan tentang fungsi perkembangan motorik halus bagi konsentrasi perkembangan individu,
yaitu:
a. Melalui keterampilan motorik maka anak dapat menghibur dirinya dan
memperoleh perasaan senang ketika anak tersebut mampu melakukan kegiatan yang berhubungan dengan keterampilan motorik seperti kegiatan
menganyam.
18
b. Melalui keterampilan motorik maka anak dapat beranjak dari kondisi
helpessness tidak berbahaya pada bulan-bulan pertama kehidupannya, ke kondisi yang indepence bebas dan tidak bergantung yaitu anak dapat
bergerak dari satu tempat ke tempat yang lainnya dan dapat melakukannya sendiri sehingga kondisi ini akan menunjang perkembangan self
confidence rasa percaya diri anak. c.
Melalui keterampilan motorik maka anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah school adjustment. Pada usia pra sekolah
taman kanak-kanak atau usia kelas awal sekolah dasar, anak sudah dapat dilatih menggambar, melukis, baris berbaris, menganyam dan persiapan
menulis. Menurut Sumantri 2005: 9-10 fungsi pengembangan keterampilan
motorik halus antara lain yaitu, sebagai alat untuk mengembangkan keterampilan gerak kedua tangan, sebagai alat untuk mengembangkan
koordinasi kecepatan tangan dengan gerakan mati dan sebagai alat untuk melatih penguasaan emosi.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi pengembangan motorik halus adalah untuk memfungsikan gerak
tangan, koordinasi mata dan tangan serta kontrol emosi sehingga anak akan merasa senang dan lebih percaya diri apabila motorik halus anak berkembang
dengan baik sesuai dengan tahap perkembangan anak.
19
6. Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun