61 Data Inventory Emisi GRK Sektor Energi
penggunaan bahan bakar fosil ini akan menurunkan emisi GRK karena emisi dari penggunaan listrik dihitung di sektor pembangkit
listrik.
Gambar 4.9. Emisi GRK Sektor Komersial
4.2.5. Emisi GRK Sektor Lainnya
Emisi GRK di sektor lainnya selama kurun waktu 2000-2013 ada kecenderungan menurun rata-rata sebesar 1,7 per tahun. Pangsa
terbesar emisi GRK di sektor ini berasal dari penggunaan minyak solar dengan pangsa 73 dan dari penggunaan bensin dengan
pangsa 21. Emisi dari penggunaan bensin tumbuh rata-rata sebesar 6,9 per tahun sedangkan penggunaan bahan bakar selain
bensin cenderung menurun. Penggunaan minyak solar, meskipun pangsa emisinya besar, namun menurun pertumbuhannya rata-rata
sebesar 0,8 per tahun. Emisi dari penggunaan minyak tanah, minyak diesel dan minyak bakar menurun lebih tajam lagi yaitu rata-
rata sebesar 16,2, 21,4 dan 10,2 per tahun. Sehingga dapat diprakirakan bahwa penggunaan bensin akan memegang peran
penting ke depan dalam melakukan mitigasi emisi.
0.0 0.
1.0 1.
2.0 2.
3.0 3.
4.0 4.
0.0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 200 2007 200
2009 2010 2011 2012 2013
Ju ta
To n
CO 2e
Listrik M. Diesel
M. Solar M. Tanah
Gas LPG Biomassa
62 Data Inventory Emisi GRK Sektor Energi
Gambar 4.10. Emisi GRK Sektor Lainnya
4.2.6. Emisi GRK Sektor Pembangkit Listrik
Bahan bakar yang digunakan untuk pembangkit meliputi batubara, minyak solar, minyak diesel, minyak bakar dan gas alam. Emisi GRK
di sektor pembangkit listrik meningkat rata-rata sebesar 6,8 per tahun dalam kurun waktu 2000-2013. Pada tahun 2000 emisi GRK
mencapai 60,7 juta ton CO
2
e dan meningkat menjadi 143,2 juta ton CO
2
e pada tahun 2013. Batubara merupakan penghasil emisi utama di sektor ini yakni dengan pangsa mencapai 68 dari total emisi
pada tahun 2013. Pangsa emisi terbesar kedua adalah dari penggunaan gas sebesar 17.
2 4
6 8
10 12
14 16
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Ju ta
To n
CO 2e
M. Bakar M. Diesel
M. Solar M. Tanah
Bensin
63 Data Inventory Emisi GRK Sektor Energi
Gambar 4.11. Emisi GRK Sektor Pembangkit Listrik Secara pertumbuhan emisi maka yang paling berperan dalam
meningkatkan pertumbuhan emisi berasal dari penggunaan batubara dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 8,9 per tahun, diikuti oleh
penggunaan gas 4,6 per tahun dan penggunaan minyak solar 5,5 per tahun. Batubara dan gas merupakan bahan bakar yang
besar peranannya dalam mitigasi emisi, sedangkan penggunaan minyak solar tidak dapat dihindari karena masih diperlukan untuk
wilayah kepulauan yang masih terpencil.
4.3 Proyeksi Emisi GRK Skenario BAU
Dalam perhitungan emisi gas rumah kaca GRK dikenal emisi baseline. Emisi baseline menurut Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup Nomor 15 tahun 2013 Tentang Pengukuran, Pelaporan, dan Verifikasi Aksi Mitigasi Perubahan Iklim adalah besaran emisi GRK
yang dihasilkan pada saat tidak ada aksi mitigasi. Aksi mitigasi merupakan usaha untuk mengurangi risiko akibat perubahan iklim
melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisi atau meningkatkan penyerapan GRK dari sumber emisi. Berdasarkan batasan tersebut,
skenario BAU yang digunakan untuk memproyeksi kebutuhan energi jangka panjang dapat diasumsukan sebagai emisi baseline.
20 40
60 80
100 120
140 160
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Ju ta
To n
CO 2e
Gas M. Bakar
M. Diesel M. Solar
Batubara
64 Data Inventory Emisi GRK Sektor Energi
Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011 tentang RAN-GRK merupakan tindak lanjut dari komitmen Pemerintah Indonesia untuk
menurunkan emisi GRK pada tahun 2020 sebanyak 26 dengan upaya sendiri dan sebesar 41 dengan dukungan internasional.
Komitmen ini disampaikan Presiden RI pada forum G-20 di Pittsburgh, USA tanggal 25 September 2009. Komitmen ini
disampaikan terutama karena Indonesia telah bertekad untuk menerapkan pembangunan berkelanjutan sebagaimana tertuang
dalam rencana pembangunan nasional. Dalam Perpres tersebut yang terkait langsung dengan sektor energi adalah Bidang Energi
dan Transportasi serta Bidang Industri. Total target pengurangan emisi dengan upaya sendiri dan dukungan internasional ditunjukkan
pada Tabel 4.5. Seperti tercantum dalam Lampiran 1 Perpres Nomor 61 Tahun 2011,
target penurunan emisi dari bidang energi dan transportasi sebesar 0,038 Giga ton CO
2
e 26 dan 0,056 Giga ton CO
2
e 41. Kebijakan yang dilaksanakan untuk menunjang RAN-GRK meliputi:
1. Peningkatan penghematan energi 2. Penggunaan bahan bakar yang lebih bersih fuel switching.
3. Peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan EBT. 4. Pemanfaatan teknologi bersih baik untuk pembangkit listrik, dan
sarana transportasi. 5. Pengembangan transportasi massal nasional yang rendah
emisi, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.