Pembangkit Listrik Data Historis Penggunaan Energi
22 Data Inventory Emisi GRK Sektor Energi
captive power, sebagian kecil dari koperasi. Kapasitas terpasang pembangkit tenaga listrik PLN dan IPP sampai dengan tahun 2013
mencapai sebesar 51 GW. Sedangkan kapasitas captive power diperkirakan mencapai sekitar 40 dari total pembangkit PLN dan
IPP. Kapasitas captive power diprakirakan akan terus menurun perannya untuk jangka panjang karena lebih efisien menggunakan
listrik PLN dari pada membangkitkan sendiri. Pada tahun 2013 sebagian besar pembangkit listrik PLN dan IPP
menggunakan pembangkit listrik tenaga uap PLTU berbahan bakar batubara dengan kapasitas terpasang mencapai 47 dari total
kapasitas. Diikuti oleh pembangkit berbahan bakar gas sebesar 29 baik menggunakan pembangkit listrik turbin gas PLTG, maupun
pembangkit listrik gas combined cycle PLTGU. Sisanya menggunakan pembangkit listrik tenga air PLTA sebesar 10,
pembangkit listrik tenaga diesel PLTD sebesar 12, pembangkit listrik panas bumi PLTP sebesar 3, dan sisanya pembangkit
listrik tenaga minyak PLTM kapasitas saat ini sangat kecil. Sedangkan pembangkit tenaga angin meskipun sudah ada namun
masih sangat kecil peranannya.
Gambar 3.8. Pangsa Kapasitas Pembangkit Listrik 2013
Hidro 10
Batubara 47
Minyak 12
Gas 29
Panas Bumi
2 Lainnya
2013 51 GW
23 Data Inventory Emisi GRK Sektor Energi
Produksi pembangkit tenaga listrik pada tahun 2013 sebesar 216,186 GWh dengan sebesar 163,966 GWh merupakan produksi
PLN sendiri, dan sebesar 52,220 GWh PLN membeli dari pihak swasta. Produksi tersebut berasal dari berbagai sumber energi yang
merupakan input pembangkit listrik, seperti: tenaga air, panas bumi, biomassa, batubara, gas bumi, dan BBM. Pembangkit dari batubara
menghasilkan listrik dengan pangsa terbesar yaitu 51, diikuti dengan pembangkit dari gas 27, minyak 9, hidro 8, panas
bumi 4 dan sisinya dari energi terbarukan lainnya sebesar kurang dari 1. Penggunaan energi terbarukan lainnya meningkat cukup
pesat yaitu sebesar 34 per tahun, namun pangsanya masih sangat kecil.
Gambar 3.9. Penggunaan Bahan Bakar untuk Pembangkit Listrik
Penggunaan bahan bakar fosil batubara, minyak solar, minyak diesel, minyak bakar, dan gas di sektor pembangkit listrik meningkat
dari 131 juta SBM pada tahun 2000 menjadi 292 juta SBM pada tahun 2013 atau meningkat rata-rata 6,4 per tahun. Pangsa
terbesar adalah penggunaan bahan bakar barubara yakni sebesar 58 dari total, diikuti oleh penggunaan gas 25, minyak solar
50 100
150 200
250 300
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Ju ta
S BM
Gas M. Bakar
M. Diesel M. Solar
Batubara
24 Data Inventory Emisi GRK Sektor Energi
14, minyak bakar 3 dan sisinya minyak diesel dengan pangsa yang sangat kecil.