Sektor Komersial Sektor Lainnya

20 Data Inventory Emisi GRK Sektor Energi Gambar 3.6. Konsumsi Energi di Sektor Komersial Disamping listrik, konsumsi gas gas alam dan LPG di sektor komersial juga mengalami peningkatan dari 1,39 juta SBM pada tahun 2000 menjadi 2,69 juta SBM tahun 2013, atau meningkat rata- rata 7 per tahun. Sedangkan konsumsi BBM pada tahun 2013 mengalami penurunan dibanding dengan tahun 2000, demikian juga dengan konsumsi biomasa. Penurunan konsumsi BBM 2000-2015 cukup signifikan adalah sebesar 4,0 par tahun, sedangkan biomassa menurun sebesar 0,05. Untuk BBM, konsumsinya menurun karena adanya peralihan dari penggunaan BBM ke gas yang lebih murah dan bersih.

3.1.5 Sektor Lainnya

Pada tahun 2013 pemakaian energi final sektor lainnya sektor pertanian, perkebunan dan perikanan, konstruksi, dan pertambangan masih tetap didominasi oleh BBM jenis minyak solar 72. Penggunaan energi di sektor ini mengalami menurunan dari sebesar 29,2 juta SBM 2000 menjadi 23,5 juta SBM 2013, atau menurun rata-rata sebesar 1,6 per tahun. Sebagian besar energi dikonsumsi oleh sektor konstruksi dan pertambangan. Pemakaian 5 10 15 20 25 30 35 40 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Ju ta S BM Listrik M. Diesel M. Solar M. Tanah Gas LPG Biomassa 21 Data Inventory Emisi GRK Sektor Energi bensin pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 6,9 per tahun bila dibandingkan pada tahun 2000. Pemakaian bensin menempati urutan kedua setelah minyak solar, yaitu sebesar 22 2013. Pangsa minyak bakar, minyak tanah dan minyak diesel mencakup 4, 1 dan 0,2 dari total pemakaian BBM di sektor lainnya. Pemakaian minyak tanah menurun dari 2,9 juta SBM pada tahun 2000 menjadi 0,3 juta SBM pada tahun 2013. Sedangkan minyak bakar juga menurun dari 4,1 juta SBM pada tahun 2000 menjadi sebesar 1,0 juta SBM pada tahun 2013. Gambar 3.7. Konsumsi Energi di Sektor Lainnya

3.1.6 Pembangkit Listrik

Energi listrik menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan kualitas hidup sekaligus menjadi motor bagi kemajuan ekonomi maupun sosial. Akses masyarakat pada layanan listrik perlu terus ditingkatkan untuk menghapuskan kemiskinan dan meningkatkan standar kehidupan masyarakat. Kebutuhan listrik tersebut dipenuhi dari pasokan listrik yang berasal dari pembangkit P.T. PLN Persero, pembangkit swasta independent power producerIPP, 5 10 15 20 25 30 35 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Ju ta S BM M. Bakar M. Diesel M. Solar M. Tanah Bensin 22 Data Inventory Emisi GRK Sektor Energi captive power, sebagian kecil dari koperasi. Kapasitas terpasang pembangkit tenaga listrik PLN dan IPP sampai dengan tahun 2013 mencapai sebesar 51 GW. Sedangkan kapasitas captive power diperkirakan mencapai sekitar 40 dari total pembangkit PLN dan IPP. Kapasitas captive power diprakirakan akan terus menurun perannya untuk jangka panjang karena lebih efisien menggunakan listrik PLN dari pada membangkitkan sendiri. Pada tahun 2013 sebagian besar pembangkit listrik PLN dan IPP menggunakan pembangkit listrik tenaga uap PLTU berbahan bakar batubara dengan kapasitas terpasang mencapai 47 dari total kapasitas. Diikuti oleh pembangkit berbahan bakar gas sebesar 29 baik menggunakan pembangkit listrik turbin gas PLTG, maupun pembangkit listrik gas combined cycle PLTGU. Sisanya menggunakan pembangkit listrik tenga air PLTA sebesar 10, pembangkit listrik tenaga diesel PLTD sebesar 12, pembangkit listrik panas bumi PLTP sebesar 3, dan sisanya pembangkit listrik tenaga minyak PLTM kapasitas saat ini sangat kecil. Sedangkan pembangkit tenaga angin meskipun sudah ada namun masih sangat kecil peranannya. Gambar 3.8. Pangsa Kapasitas Pembangkit Listrik 2013