Pasal 60 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59,
Bagian Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi : a.
pelaksanaan urusan pengumpulan dan penyampaian informasi; b.
pelaksanaan urusan dokumentasi; c.
pelaksanaan urusan visualisasi dan publikasi. Pasal 61
Bagian Hubungan Masyarakat terdiri dari : a.
Sub Bagian Informasi; b.
Sub Bagian Dokumentasi; c.
Sub Bagian Visualisasi dan Publikasi; Pasal 62
1 Sub Bagian Informasi, mempunyai tugas melakukan
pengumpulan dan penyebaran informasi hasil-hasil seluruh kegiatan di lingkungan Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal;
2 Sub Bagian Dokumentasi, mempunyai tugas melakukan
perekaman, penyimpanan dan dokumentasi hasil-hasil seluruh kegiatan di lingkungan Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal;
3 Sub Bagian Visualisasi dan Publikasi, mempunyai tugas
melakukan penyiapan publikasi seluruh kegiatan di lingkungan Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal dalam bentuk
visualisasi.
BAB IV DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
Bagian Pertama Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 63 Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya adalah unsur pelaksana
sebagian tugas dan fungsi Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
Negara Pembangunan Daerah Tertinggal.
Pasal 64 Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya mempunyai tugas
menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang Pengembangan Sumber Daya.
Pasal 65 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64,
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya menyelenggarakan fungsi :
13
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan sumber daya yang meliputi Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Hayati,
Sumber Daya Mineral dan Energi, Lingkungan Hidup dan Teknologi; b. koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sumber
daya yang meliputi Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Hayati, Sumber Daya Mineral dan Energi, Lingkungan Hidup dan Teknologi;
c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan di bidang Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Hayati, Sumber Daya Mineral dan Energi,
Lingkungan Hidup dan Teknologi; d. pelaksanaan hubungan kerja di bidang Pengembangan Sumber Daya
dengan Departemen dan lembaga lainnya sesuai dengan petunjuk Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal sesuai dengan bidangnya.
Bagian Kedua Susunan Organisasi
Pasal 66 Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya terdiri dari :
a. Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Manusia, selanjutnya dapat disebut Asisten Deputi 1I;
b. Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Hayati, selanjutnya dapat disebut Asisten Deputi 2I;
c. Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Mineral dan Energi, selanjutnya dapat disebut Asisten Deputi 3I;
d. Asisten Deputi Urusan Lingkungan Hidup, selanjutnya dapat disebut Asisten Deputi 4I;
e. Asisten Deputi Urusan Teknologi, selanjutnya dapat disebut Asisten Deputi 5I.
Pasal 67 Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi penyiapan dan perumusan, pemantauan, analisis, evaluasi, hubungan kerja dan penyusunan laporan di bidang
pengembangan sumber daya manusia.
Pasal 68 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66,
Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Manusia menyelenggarakan fungsi: a.
penyiapan koordinasi penyusunan kebijakan pengembangan dan pemanfaatan di bidang sumber daya manusia;
b. pemantauan dan analisis pelaksanaan kebijakan dan program
pengembangan serta pemanfaatan di bidang sumber daya manusia; c.
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dan program bidang sumber daya manusia;
14
d. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Deputi Bidang
Pengembangan Sumber Daya sesuai dengan bidangnya. Pasal 69
Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Manusia terdiri dari: a.
Bidang Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan; b.
Bidang Pendidikan dan Pelatihan Keahlian.
Pasal 70 Bidang Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan mempunyai tugas
menyiapkan koordinasi, penyusunan, pemanfaatan, evaluasi dan penyusunan laporan kebijakan di bidang pendidikan dan pelatihan
ketrampilan sumber daya manusia.
Pasal 71 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70,
Bidang Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan menyelenggarakan fungsi: a.
penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan pengembangan dan pemanfaatan sumber daya manusia;
b. pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di
bidang pendidikan dan pelatihan ketrampilan; c.
pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan dan pelatihan ketrampilan;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 1I
sesuai dengan bidangnya. Pasal 72
Bidang Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan terdiri dari: a.
Sub Bidang Analisa Potensi; b.
Sub Bidang Pengembangan.
Pasal 73 1
Sub Bidang Analisa Potensi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan
evaluasi kebijakan analisis potensi di bidang pendidikan dan pelatihan ketrampilan;
2 Sub Bidang Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan pengembangan di bidang pendidikan dan pelatihan
ketrampilan.
Pasal 74
15
Bidang Pendidikan dan Pelatihan Keahlian mempunyai tugas menyiapkan koordinasi, penyusunan, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan
kebijakan di bidang pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia.
Pasal 75 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74,
Bidang Pendidikan dan Pelatihan Keahlian menyelenggarakan fungsi: a.
penyiapan bahan koordinasi, penyusunan kebijakan di bidang pendidikan dan pelatihan keahlian sumber daya manusia;
b. pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di bidang
pendidikan dan pelatihan keahlian; c.
pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan dan pelatihan keahlian;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi 1I.
Pasal 76 Bidang Pendidikan dan Pelatihan Keahlian terdiri dari :
a. Sub Bidang Analisis Potensi;
b. Sub Bidang Pengembangan.
Pasal 77 1
Sub Bidang Analisis Potensi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan
evaluasi kebijakan analisis potensi di bidang pendidikan dan pelatihan keahlian;
2 Sub Bidang Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan koordinasi, penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan pengembangan di bidang pendidikan dan pelatihan
keahlian.
Pasal 78 Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Hayati mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi, penyiapan dan perumusan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, hubungan kerja dan penyusunan laporan
di bidang sumber daya hayati.
Pasal 79 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78,
Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Hayati menyelenggarakan fungsi: a.
penyiapan koordinasi penyusunan kebijakan pengembangan dan pemanfaatan di bidang sumber daya hayati;
b. pemantauan dan analisis pelaksanaan kebijakan dan program
pengembangan serta pemanfaatan bidang sumber daya hayati; c.
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dan program bidang sumber daya hayati;
16
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi I sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya. Pasal 80
Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Hayati terdiri dari: a.
Bidang Pertanian; b.
Bidang Kehutanan dan Perkebunan; c.
Bidang Kelautan dan Perikanan. Pasal 81
Bidang Pertanian mempunyai tugas menyiapkan koordinasi, penyusunan, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan kebijakan analisis potensi
dan pengembangan di bidang pertanian.
Pasal 82 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81,
Bidang Pertanian, menyelenggarakan fungsi: a.
penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan analisis potensi dan pengembangan di bidang pertanian;
b. pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di bidang
analisis potensi dan pengembangan di bidang pertanian; c.
pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang analisis potensi dan pengembangan di bidang
pertanian; d.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Hayati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Pasal 83 Bidang Pertanian, terdiri dari:
a. Sub Bidang Analisis Potensi;
b. Sub Bidang Pengembangan.
Pasal 84 1
Sub Bidang Analisis Potensi, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan,
analisis dan evaluasi kebijakan analisis potensi di bidang pertanian; 2
Sub Bidang Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan
evaluasi kebijakan pengembangan di bidang pertanian.
Pasal 85 Bidang Kehutanan dan Perkebunan mempunyai tugas menyiapkan
koordinasi, penyusunan, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan kebijakan di bidang analisis potensi dan pengembangan di bidang
kehutanan dan perkebunan.
Pasal 86
17
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85, Bidang Kehutanan dan Perkebunan, menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan di bidang
kehutanan dan perkebunan; b.
pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan analisis potensi dan pengembangan di bidang kehutanan dan perkebunan;
c. pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan
kebijakan analisis potensi dan pengembangan sumberdaya kehutanan dan perkebunan;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Urusan
Sumber Daya Hayati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Pasal 87
Bidang Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari: a.
Sub Bidang Analisis Potensi; b.
Sub Bidang Pengembangan. Pasal 88
1 Sub Bidang Analisis Potensi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan analisis potensi di bidang kehutanan
dan perkebunan;
2 Sub Bidang Pengembangan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan pengembangan di bidang kehutanan
dan perkebunan.
Pasal 89 Bidang Kelautan dan Perikanan, mempunyai tugas menyiapkan koordinasi,
penyusunan, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan kebijakan Analisis Potensi dan pengembangan di bidang kelautan dan perikanan
Pasal 90 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89,
Bidang Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi: a.
penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan analisis potensi dan pengembangan di bidang kelautan dan perikanan;
b. pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di bidang
analisis potensi dan pengembangan di bidang kelautan dan perikanan; c.
pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang analisis potensi dan pengembangan di bidang
kelautan dan perikanan; d.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Hayati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Pasal 91 18
Bidang Kelautan dan Perikanan terdiri dari: a.
Sub Bidang Analisis Potensi; b.
Sub Bidang Pengembangan.
Pasal 92 1
Sub Bidang Analisis Potensi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan,
analisis dan evaluasi kebijakan analisis potensi di bidang kelautan dan perikanan;
2 Sub Bidang Pengembangan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan pengembangan di bidang kelautan dan
perikanan.
Pasal 93 Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Mineral dan Energi mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi, penyiapan dan perumusan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, hubungan kerja dan penyusunan laporan
di bidang sumber daya mineral dan energi di daerah tertinggal.
Pasal 94 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93,
Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Mineral dan Energi
menyelenggarakan fungsi: a.
Penyiapan koordinasi penyusunan kebijakan pengembangan dan pemanfaatan di bidang sumber daya mineral dan energi;
b. pemantauan dan analisis pelaksanaan kebijakan dan program
pengembangan serta pemanfaatan bidang sumber daya mineral dan energi;
c. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dan program bidang
sumber daya mineral dan energi; d.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
Pasal 95 Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Mineral dan Energi terdiri dari:
a. Bidang Sumberdaya Mineral;
b. Bidang Sumberdaya Energi.
Pasal 96 Bidang Sumberdaya Mineral mempunyai tugas menyiapkan koordinasi,
penyusunan, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan kebijakan di bidang sumber daya mineral di daerah tertinggal.
19
Pasal 97 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96,
Bidang Sumber Daya Mineral, menyelenggarakan fungsi: a.
Penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan analisis di bidang pemanfaatan dan pengembangan potensi sumber daya mineral;
b. pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di bidang
pemanfaatan dan pengembangan potensi sumber daya mineral pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan
kebijakan di bidang pemanfaatan dan pengembangan potensi sumber daya mineral;
c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Urusan
Sumber Daya Mineral dan Energi sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Pasal 98 Bidang Sumber Daya Mineral terdiri dari:
a. Sub Bidang Analisis Potensi Sumber Daya Mineral;
b. Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Mineral.
Pasal 99 1
Sub Bidang Analisis Potensi Sumber Daya Mineral mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan,
pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan analisis potensi di bidang sumber daya mineral;
2 Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Mineral mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan pengembangan di bidang
sumber daya mineral.
Pasal 100 Bidang Sumberdaya Energi mempunyai tugas menyiapkan koordinasi,
penyusunan, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan kebijakan di bidang pemanfaatan dan pengembangan sumber daya Energi di daerah
tertinggal.
Pasal 101 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100,
Bidang Sumber Daya Energi, menyelenggarakan fungsi: a.
Penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan pemanfaatan dan pengembangan sumber daya energi;
b. pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di bidang
pemanfaatan dan pengembanga sumber daya energi;
20
c. pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan
kebijakan di bidang pemanfaatan dan pengembangan sumberdaya energi;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Urusan
Sumber Daya Mineral dan Energi sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Pasal 102 Bidang Sumberdaya Energi terdiri dari:
a. Sub Bidang Analisis Potensi Sumber Daya Energi;
b. Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Energi.
Pasal 103 1
Sub Bidang Analisis Potensi Sumber Daya Energi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan,
pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan analisis dan potensi di bidang sumber daya energi;
2 Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya Energi mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan pengembangan di bidang
sumber daya energi.
Pasal 104 Asisten Deputi Urusan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi, penyiapan dan perumusan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, hubungan kerja dan penyusunan laporan di bidang lingkungan
hidup.
Pasal 105 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104,
Asisten Deputi Urusan Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi: a.
penyiapan koordinasi penyusunan kebijakan pengembangan dan pemanfaatan di bidang lingkungan hidup;
b. pemantauan dan analisis pelaksanaan kebijakan dan program
pengembangan serta pemanfaatan bidang lingkungan hidup; c.
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dan program bidang lingkungan hidup;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang
Pengembangan Sumber Daya sesuai dengan bidangnya. Pasal 106
Asisten Deputi Urusan Urusan Lingkungan Hidup terdiri dari: a.
Bidang Lingkungan Alam; b.
Bidang Lingkungan Sosial; 21
Pasal 107 Bidang Lingkungan Alam mempunyai tugas menyiapkan koordinasi,
penyusunan, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan kebijakan di bidang lingkungan alam.
Pasal 108 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107,
Bidang Lingkungan Alam menyelenggarakan fungsi: a.
penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan bidang lingkungan alam;
b. pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di bidang
lingkungan alam; c.
pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang lingkungan alam;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Urusan
Lingkungan Hidup sesuai dengan bidangnya. Pasal 109
Bidang Lingkungan Alam terdiri dari: a.
Sub Bidang Pelestarian Lingkungan Alam; b.
Sub Bidang Pemanfaatan Lingkungan Alam. Pasal 110
1 Sub Bidang Pelestarian Lingkungan Alam mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan pelestarian di bidang
lingkungan alam;
2 Sub Bidang Pemanfaatan Lingkungan Alam mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan pemanfaatan di bidang
lingkungan alam.
Pasal 111 Bidang Lingkungan Sosial mempunyai tugas menyiapkan koordinasi,
penyusunan, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan kebijakan di bidang lingkungan sosial.
Pasal 112 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111,
Bidang Lingkungan Sosial menyelenggarakan fungsi: a.
penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan lingkungan sosial;
b. pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di bidang
lingkungan sosial;
22
c. pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan
kebijakan di bidang lingkungan sosial; d.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Urusan Lingkungan Hidup sesuai dengan bidangnya.
Pasal 113 Bidang Lingkungan Sosial terdiri dari:
a. Sub Bidang Pelestarian Lingkungan Sosial;
b. Sub Bidang Pemanfaatan Lingkungan Sosial.
Pasal 114 1
Sub Bidang Pelestarian Lingkungan Sosial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan,
pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan pelestarian di bidang lingkungan sosial;
2 Sub Bidang Pemanfaatan Lingkungan Sosial mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan pemanfaatan di bidang
lingkungan sosial.
Pasal 115 Asisten Deputi Urusan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi, penyiapan dan perumusan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, hubungan kerja dan penyusunan laporan di bidang teknologi.
Pasal 116 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 115,
Asisten Deputi Urusan Teknologi menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan koordinasi penyusunan kebijakan pengembangan dan
pemanfaatan di bidang teknologi; b.
Pemantauan dan analisis pelaksanaan kebijakan dan program pengembangan serta pemanfaatan bidang teknologi;
c. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dan program
bidang teknologi; d.
Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya sesuai dengan bidangnya.
Pasal 117 Asisten Deputi Urusan Teknologi terdiri dari :
a. Bidang Teknologi Tepat Guna;
b. Bidang Teknologi Spesifik.
Pasal 118
23
Bidang Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas menyiapkan koordinasi, penyusunan, pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan
kebijakan di bidang pengembangan Teknologi Tepat Guna.
Pasal 119 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118,
Bidang Teknologi Tepat Guna, menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan di bidang teknologi
tepat guna; b.
Pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di bidang teknologi tepat guna;
c. Pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi
pelaksanaan kebijakan di bidang teknologi tepat guna; d.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Urusan Teknologi sesuai dengan bidangnya.
Pasal 120 Bidang Teknologi Tepat Guna terdiri dari :
a. Sub Bidang Analisis Kebutuhan;
b. Sub Bidang Pengembangan.
Pasal 121 1
Sub Bidang Analisis Kebutuhan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan,
analisis dan evaluasi kebijakan analisis kebutuhan di bidang teknologi tepat guna;
2 Sub Bidang Pengembangan, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan pengembangan di bidang teknologi
tepat guna.
Pasal 122 Bidang Teknologi Spesifik, mempunyai tugas menyiapkan koordinasi,
penyusunan, pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan kebijakan di bidang teknologi spesifik.
Pasal 123 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 122,
Bidang Teknologi Spesifik, menyelenggarakan fungsi: a.
Penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan di bidang teknologi spesifik;
b. Pengumpulan dan pengolahan data penyusunan kebijakan di
bidang teknologi spesifik; c.
Pemantauan, analisis dan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang teknologi spesifik;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi
Urusan Teknologi sesuai dengan bidangnya. 24
Pasal 124 Bidang Teknologi Spesifik terdiri dari :
a. Sub Bidang Analisis Kebutuhan;
b. Sub Bidang Pengembangan.
Pasal 125 1
Sub Bidang Analisis Kebutuhan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan,
pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan analisis kebutuhan di bidang teknologi spesifik;
2 Sub Bidang Pengembangan, mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan, pemantauan, analisis dan evaluasi kebijakan pengembangan di bidang
teknologi spesifik.
BAB V DEPUTI BIDANG PENINGKATAN INFRASTRUKTUR