Bidang Pengerahan Pendanaan Perbankan dan Lembaga Keuangan; Bidang Pengerahan Sumber Pendanaan Alternatif

melakukan penyiapan bahan di bidang Pengendalian dan Evalusi Pelaksanaan Kebijakan Kerjasama Produksi dan pemasaran. Pasal 236 Asisten Deputi Urusan Pendanaan mempunyai tugas menyusun dan menyiapkan kebijakan, koordinasi serta fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengerahan pendanaan. Pasal 237 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 236 Asisten Deputi Urusan Pendanaan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan dan penyiapan kebijakan di bidang pengerahan pendanaan; b. koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengerahan pendanaan; c. pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang pengerahan pendanaan; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha sesuai dengan bidangnya. Pasal 238 Asisten Deputi Urusan Pendanaan terdiri dari :

a. Bidang Pengerahan Pendanaan Perbankan dan Lembaga Keuangan;

b. Bidang Pengerahan Sumber Pendanaan Alternatif

. Pasal 239 Bidang Pengerahan Pendanaan Perbankan dan Lembaga Keuangan mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang pengerahan pendanaan perbankan dan lembaga keuangan. Pasal 240 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 239, Bidang Pengerahan Pendanaan Perbankan dan Lembaga Keuangan, menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang pengerahan pendanaan perbankan dan lembaga keuangan; b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang pengerahan pendanaan perbankan dan lembaga keuangan; c. pelaksanaan evaluasi, analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang pengerahan pendanaan perbankan dan lembaga keuangan; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Urusan Pendanaan sesuai dengan bidangnya. 45 Pasal 241 Bidang Pengerahan Pendanaan Perbankan dan Lembaga Keuangan terdiri dari : a. Sub Bidang Analisis Kebijakan Pengerahan Pendanaan Perbankan dan Lembaga Keuangan; b. Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Pengerahan Pendanaan Perbankan dan Lembaga Keuangan. Pasal 242 1 Sub Bidang Analisis Kebijakan Pengerahan Pendanaan Perbankan dan Lembaga Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan di bidang Analisis Kebijakan Pengerahan Pendanaan Perbankan dan Lembaga Keuangan; 2 Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Pengerahan Pendanaan Perbankan dan Lembaga Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan di bidang Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Pengerahan Pendanaan Perbankan dan Lembaga Keuangan; Pasal 243 Bidang Pengerahan Sumber Pendanaan Alternatif mempunyai tugas menyiapkan penyusunan kebijakan di bidang pengerahan sumber pendanaan alternatif. Pasal 244 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 243, Bidang Pengerahan Sumber Pendanaan Alternatif, menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang pengerahan sumber pendanaan alternatif; b. pelaksanaan identifikasi dan analisis data untuk penyusunan kebijakan di bidang pengerahan sumber pendanaan alternatif; c. pelaksanaan evaluasi, analisis untuk penyusunan kebijakan di bidang pengerahan sumber pendanaan alternatif; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Urusan Pendanaan sesuai dengan bidangnya. Pasal 245 Bidang Pengerahan Sumber Pendanaan Alternatif terdiri dari : a. Sub Bidang Analisis Kebijakan Pengerahan Sumber Pendanaan Alternatif; b. Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Pengerahan Sumber Pendanaan Alternatif. Pasal 246 46 1 Sub Bidang Analisis Kebijakan Pengerahan Sumber Pendanaan Alternatif mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan di bidang analisis kebijakan pengerahan sumber pendanaan alternatif; 2 Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Pengerahan Sumber Pendanaan Alternatif mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan di bidang pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pengerahan sumber pendanaan alternatif.

BAB VII DEPUTI BIDANG PEMBINAAN LEMBAGA SOSIAL DAN BUDAYA