Penetapan Prioritas Sasaran Pembentukan Model

65 sasaran lebih penting dari tujuan yang lainnya. Dengan kata lain, sasaran dengan prioritas pertama lebih penting dari sasaran kedua dan seterusnya. Hal ini berarti sasaran pertama akan dicapai terlebih dahulu sebelum sasaran pada prioritas berikutnya dicapai. Berikut ini penetapan dan pemberian bobot pada setiap prioritas sasaran yang ingin dicapai.

1. Penetapan Prioritas Sasaran

Pada penelitian ini penetapan tingkat prioritas sasaran diperoleh dengan meminta penetapan urutan prioritas dari pengambil keputusan di perusahaan tersebut. Hasil dari penetapan urutan dapat dilihat pada lampiran 9. Dengan mempertimbangkan hasil dari penetapan tersebut peneliti menggunakannya untuk menentukan bobot prioritas dari sasaran yang ingin dicapai dapat dilihat pada tabel 10. Sasaran yang pertama ingin dicapai pengambil keputusan adalah memenuhi permintaan produk dengan bobot sebesar 0.5 diikuti oleh sasaran memaksimalkan pendapatan sebesar 0.28; sasaran meminimalkan biaya produksi sebesar 0.14; sasaran meminimalkan jam lembur sebesar 0.05; sasaran memaksimalkan jam kerja reguler sebesar 0.03. Hasil dari perhitungan untuk menentukan bobot prioritas dari sasaran yang ingin dicapai dapat dilihat pada tabel 3.9. Tabel 3.9 Urutan Prioritas Sasaran Prioritas Bobot Memenuhi jumlah permintaan produk 1 0.50 Memaksimalkan pendapatan 2 0.28 Meminimalkan biaya produksi 3 0.14 Memaksimalkan jam kerja 4 0.05 Meminimalkan jam lembur 5 0.03 Dengan mengasumsikan P1 sebagai sasaran dengan prioritas pertama, P2 sebagai sasaran dengan prioritas kedua, P3 sebagai sasaran dengan prioritas ketiga,P4 66 sebagai sasaran dengan prioritas keempat, dan P5 sebagai sasaran dengan prioritas kelima. Maka model fungsi tujuan dengan pemberian prioritas didalamnya adalah: Meminimumkan: ∑ untuk i = 1, 2, ... , 7 dan k = 1, 2 ,..., 4 2. Pembentukan Model Pada pemodelan sebelumnya pembuatan percenaan produksi tanpa memperhatikan prioritas telah diuraikan tentang kendala-kendala sasaran yang ingin dicapai perusahaan. Pada subbab ini perbedaannya hanya terdapat pada fungsi tujuann saja dengan kendala yang masih sama. Fungsi tujuan dengan prioritas berubah menjadi sebagai berikut. Meminimumkan: dengan kendala : ...3.9 ...3.10 ...3.11 ...3.12 ...3.15 ...3.18 3.21 ...3.24 3. Bentuk Masalah Dual dengan Prioritas Permasalahan dual dari permasalahan perencanaan produksi di atas dapat disusun dengan menggunakan tabel awal goal programming pada lampiran 7. Permasalahan dual dari perencanaan produksi diperoleh sebagai berikut. 67 Menentukan ∑ yang memaksimumkan = y1, y2, y3, y4, y7, dan y8 dengan kendala : Dengan penyelesaian permasalahan dual dengan bantuan LINGO dapat dilihat pada lampiran 7, penyelesaian optimum yang didapat adalah sebagai berikut. y1 = 0.3726000 y4 = 0.2260300 y2 = 0.4136500 y7 = 0.50000E-01 y3 = 0.2001000 y8 = 0.0000000 berdasarkan hasil di atas masalah primal dan masalah dual keduanya memiliki solusi layak, sehingga keduanya memiliki penyelesaian optimal.

4. Hasil dan Pembahasan Masalah Primal Dengan Prioritas