terbatas serta banyak yang tidak bisa diperbaharui non renewable. Negara yang menjalankan kebijakan ekonomi berbasis pengetahuan, mengandalkan pada
masyarakatpenduduk yang berkualitas sebagai Modal Pembangunannya.
2.2.2 Produktivitas
Produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil keluaran dengan hasil masukan. keefektifan ini dilihat dari beberapa faktor masukan yang dipakai dibandingkan dengan hasil
yang dicapai. Sedangkan produktivitas kerja yaitu jumlah produksi yang dapat dihasilkan dalam Waktu tertentu
Faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas yaitu:
Kemampuan, adalah kecakapan yang dimiliki berdasarkan pengetahuan lingkungan kerja
yang menyenangkan akan menambah kemampuan tenaga kerja.
Sikap, sesuatu yang menyangkut perangai tenaga kerja yang banyak dihubungkan dengan
moral dan semangat kerja
Situasi dan keadaan lingkungan, faktor ini menyangkut fasilitas dan keadaan dimana semua
karyawan dapat bekerja dengan tenang serta sistim kompensasi yang ada.
Motivasi, setiap tenaga kerja perlu diberikan motivasi dalam usaha meningkatkan
produktivitas.
2.2.3 Produksi Barang dan Jasa
Produksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang atau lembaga untuk menghasilkan atau menambah manfaat nilai guna suatu barang dan jasa. Orang atau
lembaga yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen. Untuk mendapatkan
definisi produksi yang lebih lengkap, hal-hal berikut perlu diperhatikan.
- Kegiatan produksi dilakukan oleh perusahaan. - Tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba.
- Perusahaan mengombinasikan seluruh sumber daya ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa.
- Barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa produksi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh laba dengan mengombinasi seluruh
sumber daya ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Dari definisi tersebut, kita tahu bahwa tujuan perusahaan menghasilkan barang atau
jasa adalah untuk memperoleh laba. Barang atau jasa tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kalau barang atau jasa yang dihasilkan tidak bisa
digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, kegiatan tersebut tidak dapat digolongkan ke dalam kegiatan produksi.
Dalam melakukan kegiatan produksi, produsen berusaha menciptakan manfaat atau nilai guna suatu barang atau jasa, atau, sekurang-kurangnya menambah manfaat
atau nilai guna barang atau jasa tersebut. Untuk lebih jelasnya, misalkan kamu
menggunting kain tanpa pola dan aturan. Kemudian, kain tersebut kamu jahit. Karena guntingannya tidak berpola, maka kain yang sudah digunting dan dijahit tersebut tidak
bisa digunakan. Karena tidak bisa dimanfaatkan, maka tidak ada pula orang yang mau memakai, apalagi membelinya. Dengan demikian, kegiatanmu menggunting dan
menjahit kain tadi tidak dapat dikatakan sebagai kegiatan produksi. Mengapa? Sebab kegiatan tadi tidak menciptakan atau menambah nilai guna. Namun, kalau kain tadi
digunting dan dijahit sesuai pola dan aturan, maka akan dihasilkan baju atau celana yang bisa dipakai. Dengan demikian, kegiatan menggunting dan menjahit pakaian
tersebut bisa disebut sebagai suatu kegiatan produksi. Kegunaan, manfaat, atau nilai guna suatu barang dan jasa adalah kepuasan yang
diperoleh dari mengonsumsi suatu barang atau jasa tertentu. Nilai guna dari suatu barang atau jasa bisa diperoleh dari bentuk form utility, tempat place utility, dan
waktu time utility.
Nilai guna bentuk diperoleh karena mengubah bentuk suatu barang menjadi barang lain yang lebih tinggi nilai gunanya. Misalnya, kayu gelondongan yang tidak banyak
manfaatnya, diubah bentuknya menjadi kursi atau meja. Kursi atau meja itu, tentu lebih banyak manfaat atau nilai gunanya.
Nilai guna tempat diperoleh karena memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Misalnya, pasir atau kerikil jika masih berada di sungai tidak banyak manfaatnya.
Jika dipindahkan ke kota dan dijual di toko bahan bangunan, pasir tersebut baru ada gunanya, yaitu sebagai bahan untuk membuat bangunan.
Nilai guna waktu diperoleh karena menggunakan suatu barang di waktu-waktu
tertentu. Misalnya, ketupat lebih tinggi nilai gunanya jika disajikan pada saat Lebaran. Terompet lebih tinggi nilai gunanya jika dibunyikan pada saat menjelang tahun baru.
2.2.4 Pengetahuan Sebagai Suatu Asset