136 | Kelas VIII SMP
“ Cakap tetapi suka bertanya kepada yang tidak cakap; berpengetahuan
luas, tetapi suka bertanya kepada yang kurang pengetahuan; berkepandaian tetapi kelihatan tidak pandai; berisi tetapi tampak
kosong; tidak mendendam atas perbuatan orang lain; dahulu aku mempunyai seorang teman yang dapat melakukan itu. Zengzi hendak
menyebutkan tentang Yan Hui.” Lunyu VIII: 5
“Seorang Junzi tidak mau berebut, kalau berebut itu hanya pada saat berlomba memanah. Mereka menghormat dengan cara Yi, lalu naik
ke panggung dan berlomba kemudian turun yang kalah meminum anggur. Meskipun berebut tetap seorang Junzi.” Lunyu III: 7
C. Menegakkan Jasa 1. Memaknai Hidup
Hidup manusia di atas dunia ini adalah mengemban Firman Suci Tuhan, yaitu untuk menegakkan nilai-nilai luhur kemanusiaan kita,
mengembangkan kebajikan. Hal itu mengandung makna bahwa kita memiliki nilai positif terhadap masyarakat dan lingkungan dimana
kita hidup. Kita wajib untuk senantiasa berusaha dapat berbuat untuk orang lain, seperti diajarkan Nabi Kongzi, ”Orang yang mengutamakan
nama baik akan berbuat banyak bagi orang lain, orang yang tidak mengutamakan nama baik akan berbuat banyak bagi diri sendiri.”
”Seorang Junzi tidak hanya khawatir setelah mati namanya tidak disebut-sebut lagi.” Lunyu XV: 20
Ayat di atas menekankan bahwa menjadi kewajiban semua orang untuk memaknai hidupnya di atas dunia ini. Inilah perwujudan dari
satya kepada Tuhan, dan perwujudan cintanya terhadap sesama manusia.
Renungan ayat
”Ketajaman mata Li Lou dan keterampilan Gong Shuzi bila tidak dibantu dengan jangka dan penyiku, tidak akan dapat melukis segi empat dan
lingkaran. Ketajaman pendengaran Shi Kuang itu, bila tanpa pengukur nada, tidak akan dapat menetapkan pancanada itu.” Mengzi IV A: 1
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri untuk SMP kelas VIII| 137
”Kalau diri sendiri tidak dapat menempuh Jalan Suci, anak istri pun tidak mau menempuhnya. Menyuruh orang, kalau tidak berlandas
Jalan Suci, biarpun anak istri sendiri tidak akan mau melaksanakan.” Mengzi VII B: 9
”Seorang yang dapat bersikap tengah, hendaklah membimbing orang yang tidak dapat bersikap tengah. Yang pandai hendaklah
membimbing yang tidak pandai. Demikianlah orang akan merasa
bahagia mempunyai ayah atau kakak yang bijaksana.” Mengzi IV B: 7 ”Tuhan Yang Maha Esa menjelmakan rakyat, menitahkan agar yang
mengerti lebih dahulu menyadarkan yang belum mengerti; yang insyaf lebih dahulu menyadarkan yang belum insyaf. Aku adalah rakyat
Tuhan Yang Maha Esa yang insyaf lebih dahulu, maka kewajibankulah dengan Jalan Suci itu menyadarkan rakyat. Kalau bukan aku yang
harus menyadarkan, siapakah pula harus diwajibkan? Mengzi. V A: 7
”Seorang Junzi melakukan pekerjaan lebih dahulu, dan selanjutnya kata-katanya disesuaikan.” Lunyu II: 13
”Seorang yang berperi cinta kasih rela menderita lebih dahulu dan membelakangkan keuntungan.” Lunyu VI: 22
”Kebajikan itulah yang pokok dan harta itulah yang ujung. Bila mengabaikan yang pokok dan mengutamakan yang ujung, inilah
meneladani rakyat untuk berebut.” Daxue X: 78
D. Mengerti Orang Lain Zhi Ren