Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri untuk SMP kelas VIII| 105 104 | Kelas VIII SMP
Tidak peduli dimana level kita sekarang. Tidak ada titik nol sebagai titik awal standar ukur. Di manapun kita sekarang, prinsipnya
adalah: kita harus menuju ke atas berubah menjadi lebih baik, atau dengan kata lain ‘berkembang’, demikianlah
Junzi.
Serupa dengan hal itu, maka ketika kita berubahbergerak ke arah yang lebih buruk,
demikianlah
Xiao ren
. Jadi bukan levelkelas sebagai ukurannya, tetapi
arah perubahannya yang akan menentukan seseorang itu
Junzi
atau Xiao ren.
Kenyataannya, seringkali orang membandingkan hal yang sebenarnya tidak sebanding. Mengharapkan orang lain atau mungkin
dirinya sendiri menjadi seperti orang lain. Sering kali kita berharap seseorang mencapai kemampuan atau dapat melakukan seperti yang
dapat dilakukan orang lain yang jelas-jelas berbeda keadaan dan kemampuannya. Kita lupa untuk melihat dan menghargai perubahan
baik yang telah ia lakukan dengan kapasitaskemampuan yang ia miliki. Jangan sembarangan membandingkan, karena mungkin yang
dijadikan pembandingnya adalah sesuatu yang tidak sebanding. Orang berjuang bukan untuk melawan kemampuan yang dimiliki orang lain,
atau apapun di luar dirinya, tetapi setiap orang berjuang untuk menang atas dirinya sendiri, berjuang optimal dengan kapasitaskemampuan
yang ia miliki. Jadi prinsipnya, berubah menjadi lebih baik .
Ini jelas bukan sebuah persoalan mudah. Kemampuan untuk bertahan pada satu keadaankondisi sudah memerlukan usaha dan
konsentrasi yang tinggi, apalagi untuk berubah menjadi lebih baik atau berkembang.
2. Menempatkan Kebenaran di Tempat Teratas
Nabi bersabda, “Seorang Junzi hanya mengerti akan kebenaran, sebaliknya Xiao Ren hanya mengerti akan keuntungan.” Lunyu IV: 16
Nabi bersabda, “Seorang Junzi memegang kebenaran sebagai pokok pendiriannya, kesusilaan sebagai pedoman perbuatannya,
mengalah dalam pergaulan dan menyempurnakan diri dengan Laku dapat dipercaya. Demikianlah Junzi.” Lunyu XV: 18
Seorang Junzi mencari kebenaran. Oleh karena itu, moralnya terus meningkat dari hari ke hari. Berbeda dengan Xiao Ren, hanya mencari
kepuasan bagi dirinya. Oleh karena itu, sikap moralnya menurun dari hari ke hari.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri untuk SMP kelas VIII| 107 106 | Kelas VIII SMP
3. Prinsip Memimpin Diri Sendiri
Kemampuan untuk memimpin diri sendiri berarti kemampuan untuk tidak terpengaruh oleh lingkungan, atau orang–orang di
sekitarnya. Banyak orang menjadi sesuatu pribadi karena terpengaruh oleh lingkungan. Seperti, “Mengapa kamu jadi penjudisuka berjudi?”
“Soalnya saya dibesarkan di lingkungan yang penuh dengan perjudian, maka jadilah saya seorang pejudi” Banyak orang menjadi didikte oleh
suara mayoritas. Tetapi orang yang dapat memimpin dirinya proaktif tidak didikte oleh suara-suara mayoritas.
Ini serupa dengan cara bergaul yang diajarkan Nabi
Kongzi.
Murid
Zi Xia
bertanya kepada
Zi Zhang
tentang cara bergaul.
Zi Zhang
berkata, “Apa yang dikatakan
Zi Xia
kepadamu?” Jawabnya: “Bergaul lah dengan orang yang patut diajak bergaul, dan jangan bergaul dengan
orang yang tidak patut diajak bergaul”
Zi Zhang
berkata, “Yang kudengar tidak demikian, seorang kuncu Junzi memuliakan para bijaksana dan bergaul dengan siapa pun; ia
memuji orang yang pandai dan menaruh belas kasihan kepada orang yang bodoh. Kalau orang benar-benar bijaksana, mengapa tidak mau
bergaul dengan siapa pun? Kalau tidak bijaksana, orang lain yang akan menolak kita. Bagaimana kita berani menolak orang lain?”
Nabi Kongzi tidak mempersoalkan perbedaan pandangan antara dua orang muridnya itu. Masing-masing pendapat memiliki alasan yang
dapat dipertanggung jawabkan. Perbedaan keduanya hanya dalam hal carasudut pandang dan pendekatannya.
Zi Xia
melihat dengan sudut pandang manusia dengan kapasitas rata-rata kapasitas manusia
secara umum yang cenderung mudah dipengaruhiterpengaruh oleh sesuatu yang mayoritas atau sesuatu yang lebih dominan. Pertama,
manusia dengan kapasitas rata-rata akan terbawa arusmudah terpengaruh, ia menjadi penjudi jika ia bergaul di lingkungan penjudi
dalam waktu yang lama. Ia akan menjadi tidak baik bila hidup dalam lingkungan yang tidak baik. Kedua, ia sulit menyesuaikan diri dengan
sesuatu yang lain dari sesuatu yang telah adamelekat dalam dirinya, seperti orang miskin sulit menyesuaikan diri bergaul dengan orang kaya
dan sebaliknya, atau seorang penganut agama X sulit menyesuaikan diri dengan penganut agama Y dan sebaliknya.
Suatu kali
Kongzi
mendukung pendapat ini dengan mengatakan: “…Janganlah bergaul dengan orang yang tidak seperti dirimu”
Filsuf Mo
Zi
468-376 SM, mengatakan: ”Warna sutra apapun yang
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri untuk SMP kelas VIII| 107 106 | Kelas VIII SMP
dicelupkan ke dalam warna biru akan menjadi biru. Bila dicelupkan ke dalam warna kuning akan menjadi kuning. Setelah diberi pewarna
beberapa kali, warna asli dari sutra itu menjadi tidak dapat dikenali lagi. Hal ini berlaku bukan saja pada sutra, tetapi juga pada manusia.”
Sementara Zi Zhang dengan pendekatannya yang lain. Bila orang benar-benar bijaksana tentu tidak akan terpengaruh oleh kondisi yang
berbeda dengan apa yang telah adamelekat pada dirinya melihat dari sudut pandang orang dengan kapasitas di atas rata-ratabijaksana.
Suatu ketika Nabi Kongzi juga mendukung pendapat Zi Zhang dengan mengatakan: “Seorang muda di rumah bersikap bakti, di luar bersikap
rendah hati, hati-hati dalam perkataan dan perbuatan sehingga dapat dipercaya, menaruh cinta kepada masyarakat semua orang, dan
berhubungan erat dengan orang-orang yang berperi cinta kasih… ”Bagaimana pendapat Kongzi tentang hal ini?
“Jangan jadi seperti batu yang tidak berubah meski dimasukkan ke dalam air panas, jangan seperti telor yang menjadi keras karena
air panas, jangan pula menjadi seperti wortel yang lembek karena air yang panas. Jadilah gula batu yang larut dan melebur dalam air yang
panas, tetapi perhatikanlah siapa sebenarnya yang terpengaruh? Melebur dan larut tapi airnya menjadi manis…?
Gambar 6.4 Jadilah pribadi seperti gula Sumber: Dokumen Kemdikbud
Akivitas Mandiri
Ceritakan pengamatanmu tentang perilaku manusia sekarang dalam kehidupan
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri untuk SMP kelas VIII| 109 108 | Kelas VIII SMP
C. Pribadi Junzi