Pelaksanaan di Makam Kuburan

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri untuk SMP kelas VIII | 81 80 | Kelas VIII SMP Kehadirat Tian Yang Mahabesar, di tempat Yang Mahatinggi, dengan bimbingan Nabi Kongzi, dipermuliakanlah. Diperkenankan kiranya kami melakukan sujud sebagai pernyataan bakti kepada leluhur kami. Kami berdoa semoga Tuhan berkenan bagi para arwah beliau, selalu di dalam cahaya Kemuliaan Kebajikan Tian, sehingga damai dan tenteram yang abadi selalu ada padanya. Shanzai diakhiri dengan sekali Ding Li. Setelah selesai sembahyang kepada Tian, kemudian menuju altar leluhur. Menyalakan dua batang atau empat batang dupa. Dupa dinaikkan dua kali lalu ditancapkan. Kemudian dengan bersikap Bao Xin Ba De memanjatkan doa, sebagai berikut: “Ke hadapan leluhur atau nama panggilan kita kepada beliau yang kami hormati dan cintai, terimalah hormat dan bakti kami, segenap kasih dan teladan mulia yang telah kami terima akan tetap kami junjung dan lanjutkan, serta kembangkan, sebagaimana Nabi Kongzi telah menyadarkan dan membimbing kami. Kami akan selalu berusaha menjaga keharuman dan nama baik keluarga dan leluhur, tidak menodai dan memalukan. Terimalah hormat dan bakti kami.” Shanzai

b. Pelaksanaan di Makam Kuburan

Pada zaman dahulu umumnya tanah pemakaman cukup jauh untuk ditempuh. Dipilihlah hari yang paling cerah dengan tujuan agar perjalanan dan pelaksanaan sembahyang Qing Ming tidak terganggu oleh cuaca yang buruk. Gambar 5.1 Membersihkan kuburan saat sembahyang Qing Ming Sumber: Dokumen Kemdikbud Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri untuk SMP kelas VIII | 83 82 | Kelas VIII SMP Kebanyakan masyarakat pagi-pagi sekali bahkan sebelum fajar telah berangkat ke tanah pemakaman, untuk membersihkan makam terlebih dahulu. Kebiasaan seperti ini masih tetap dilakukan hingga sekarang sekalipun makam itu letaknya berdekatan dengan rumah tinggal. Catatan: D Membersihkan kuburan pada saat atau menjelang sembahyang Qing Ming berkaitan dengan tumbuhnya rumput yang khawatir akan merusak kuburan dan akan mengganggu kenyamanan saat pelaksanaan sembahyang. D Pada Dinasti Tang, hari Qing Ming ditetapkan sebagai hari wajib untuk para pejabat membersihkan kuburan, mengurus kuburan- kuburan yang terlantar dan menghormati para leluhur. D Upacara di makam leluhur dilengkapi dengan peralatan sembahyang dan sesaji yang merupakan pernyataan sikap Laku Bakti dan Kasih terhadap leluhur. Setelah tiba di makam, kemudian makam dibersihkan dan diletakkan secara teratur peralatan upacara. Sebelum melakukan sembahyang di hadapan makam, terlebih dahulu melakukan sambahyang di hadapan altar Malaikat Bumi Fu De Zheng Shen yang selalu menjadi perawat bagi kehidupan di semesta alam atau di atas dunia. Kemudian dilanjutkan bersembahyang kehadirat Tuhan Yang Maha Esa bagi arwah orang tua maupun saudara yang kita hormati yang telah mendahului. dengan penuh harapan semoga penghormatan ini dapat menjadi pendorong bagi kita untuk selalu berperilaku luhur dan mulia sebagaimana yang Tian Firmankan, bahwa Kebahagiaan atau Rahmat Fu dan Kebajikan De merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan. Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri untuk SMP kelas VIII | 83 82 | Kelas VIII SMP Akivitas Mandiri Ceritakan pengalamanmu ketika sedang melaksanakan sembahyang Qing Ming Penting Kelenteng Miao Sebagai Rumah Ibadah Khonghucu

1. Sejarah Kelenteng