Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri untuk SMP kelas VIII| 103 102 | Kelas VIII SMP
Pendalaman Materi
A. Arti dan Makna Junzi
1. Arti Junzi
Junzi
secara hariah diartikan : Jun 君 berarti raja dan Zi 子 berarti
putraanak, maka Junzi berarti “AnakPutra Raja”. Kata ‘Junzi’ telah digunakan jauh sebelum Nabi Kongzi hidup untuk menunjukkan keluarga
bangsawan. Hal ini menggambarkan seseorang yang mempunyai kedudukan sosial, namun Nabi Kongzi menekankan bahwa kata Junzi
tidak hanya dimaksudkan kepada mereka yang memiliki kedudukan sosial yang tinggi, apalagi jika hanya dikhususkan bagi seorang putra
raja. Junzi menurut Nabi Kongzi adalah tingkat moralitas seseorang, dan sama sekali bukan tingkat status sosial seseorang. Selanjutnya,
kata Junzi berarti seseorang yang telah mencapai tingkat moral dan intelektual yang tinggi. Dengan kata lain Junzi dapat diartikan sebagai
seorang Susilawan atau Paripurna.
Kebalikan dari seorang Junzi yaitu Xiao Ren rendah budi atau orang yang picikberpandangan sempit. Nabi Kongzi mengharapkan
para muridnya untuk menjadi seorang Junzi. Dalam Kitab Lunyu, beliau menggunakan serangkaian perumpamaan yang berbeda tentang sifat
masing-masing untuk memberikan dorongan kepada para muridnya agar menjadi seorang yang terbina dirinya, bukan hidup sebagai orang
yang picik.
Menjadi seorang Junzi seyogyanya menjadi cita-cita setiap orang. Jadi cita-cita dalam hidup bukanlah hanya mempersoalkan pencapaian
secara materi atau pencapaian secara keduniawian, tetapi kualitas moral adalah yang utama.
Ketika Wang Yang Ming ditanya hal yang sama, ia menjawab bahwa keinginan atau cita-cita sebagai manusia adalah menjadi seorang
yang bijaksana. Mungkin sebagian orang berpikir bahwa manusia tidak dapat berhasil dalam karir jika ia mengarahkan kekuatannya ke
arah moral yang baik. Ini tidaklah benar. Agama tidak melarang orang yang bersungguh-sungguh di dalam karir dan cita-citanya. Agama
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri untuk SMP kelas VIII| 103 102 | Kelas VIII SMP
Khonghucu justru mendorong orang untuk menjadi berhasil dalam karirnya, tetapi tidak hanya berhenti sampai disitu, melainkan juga
harus membina diri kita.
Untuk menjadi seorang yang bijaksana adalah tujuan tertinggi dalam pembinaan moral. Itulah sebabnya mengapa agama Khonghucu
menekankan komitmen menyeluruh terhadap tujuan ini dan tidak pernah berhenti dalam proses belajar.
Sebagian dari kita merasa bahwa tidak mungkin menjadi seorang yang bijaksana, karena menjadi seorang yang bijaksana adalah cita-
cita yang terlalu tinggi. Nabi Kongzi sendiri tidak mengakui bahwa beliau adalah seorang bijaksana. Beliau bersabda, “Untuk menjadi seorang
nabi atau seorang yang berperi cinta kasih, bagaimana Aku berani mengatakan? Tetapi dalam hal belajar dengan tidak merasa jemu,
mendidik orang dengan tidak merasa capai, orang boleh mengatakan hal itu bagi-Ku.” Lunyu VII: 34 Selain itu, beliau juga bersabda, “Biar Aku
tidak dapat menjumpai seorang nabi, asal dapat menjumpai seorang Junzi, cukuplah bagi-Ku. Biar Aku tidak menjumpai seorang yang
sempurna kebaikannya, asal dapat menjumpai berkemauan tetap, cukuplah bagi Ku. Orang yang sesungguhnya tidak mempunyai, tetapi
berlagak mempunyai; sebenarnya kosong, tetapi berlagak penuh; dan sesungguhnya kekurangan, tetapi berlagak mewah; niscaya sukar
mempunyai kemauan yang tetap.” Lunyu VII: 26.Tetapi ia menjadikan cita-cita untuk menjadi seorang bijaksana sebagai sebuah inspirasi
dan contoh bagi pembinaan diri. Namun beliau mengatakan bahwa kita dapat dan harus bekerja ke arah yang lebih dapat dicapai pada
akhirnya, itulah menjadi seorang
Junzi
atau seorang yang terbina moralnya.
Akivitas Mandiri
D Tuliskan perilaku seorang Junzi yang kalian lihat dan
dengar dalam kehidupan kamu sehari- hari
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri untuk SMP kelas VIII| 105 104 | Kelas VIII SMP
B. Prinsip Utama Junzi