Coefficient of Variation Investasi

2.7 Return Investasi

Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investorberinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian menanggung risiko atas investasi yang dilakukan Tandelilin, 2010. Return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu: 1. Yield, komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. 2. Capital gain loss, komponen return yang merupakan kenaikan penurunan harga suatu surat berharga bisa saham maupun surat hutang jangka panjang, yang bisa memberikan keuntungan kerugian bagi investor. Return total investasi dapat dihitung sebagai berikut: Return total = yield + capital gain loss, atau Return = Pt - Pt-1 + Yield Pt-1 Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi Jogiyanto, 2013. returnterbagi atas dua, antara lain: 1. Return realisasi realized return, yaitu return yang sudah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return ini sangat penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan serta dapat digunakan sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko di masa mendatang. Return realisasi dihitung dengan rumus Jogiyanto, 2013: Ri = Keterangan : Ri= Return realisasi saham Pt= Harga saham pada periode t Pt-1=Harga saham pada periode t-1 Dt= Dividen pada akhir periode 2. Return ekspektasi expected return, yaitu return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Return ekspektasi merupakan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return ini sangat penting karena return ekspektasi merupakan return yang diharapkan dari investasi yang akan dilakukan Jogiyanto, 2013. Expected Return dapat dihitung dengan rumus, Husnan, 2003: ERi = Keterangan : ERi = Expected return Ri = Return realisasi n = Jumlah periode pengamatan Return Portofolio adalah return investasi dalam berbagai instrumen keuangan selama suatu periode tertentu. Dapat dirumuskan sebagai berikut: ERP = Σ ERiXi Atau, ERP = WA.RA + WB.RB +…+Wn.Rn Dimana : WA+WB+…+Wn = 1 Keterangan: ERp = tingkat keuntungan ekspektasi return dari suatu portfolio ERi = ekspektasi return dari sekuritas i Ri = satu outcome dari sekuritas i Xi = proporsi dana aset yang diinvestasikan pada saham

2.8 Risiko Investasi

Menurut Tandelilin 2010, Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return harapan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya, berarti semakin besar risiko investasi tersebut. Jogiyanto 2013, risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari outcome yang diterima dengan yang diekspektasi. Menurut Halim 2005 risiko dapat dibedakan menjadi dua, antara lain: 1. Risiko Sistematis Systematic Risk Merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan, misalnya perubahan kondisi perekonomian, iklim politik, perpajakan, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya. Risiko sistematis dapat dihitung dengan cara mengalikan varians pasar dengan Beta. Beta merupakan suatu pengukur volatilitas volatility return sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. 2. Risiko Tidak Sistematis Unsystematic Risk Merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri tertentu, misalnya faktor struktur modal, struktur aset, tingkat likuiditas, tingkat keuntungan dan lain sebagainya. Bodie, 2014 Rumus untuk menghitung risiko, yaitu : Total Risk = Systematic Risk + Firm-specific risk ² = ² + Investasi internasional tidaklah bebas risiko atau bebas biaya analisis khusus. Faktor-faktor risiko yang unik pada investasi internasional adalah risiko nilai tukar dan risiko politik Bodie, 2014. 1. Risiko Nilai Tukar Exchange Rate Risk, adalah risiko yang berasal dari investasi dalam aset bebas risiko asing. Risiko nilai tukar dapat dinilai besarnya dengan mempelajari perubahan suku bunga historis dalam berbagai nilai tukar dan korelasinya. Dalam konteks portofolio internasional, risiko nilai tukar sebagian dapat didiversifikasi. 2. Risiko Politik, secara prinsip analisis sekuritas pada tingkat ekonomi makro, industri dan spesifik perusahaan adalah sama di seluruh negara. Analisis semacam itu bertujuan untuk menyediakan estimasi pengembalian yang diharapkan dan risiko dari setiap aset dan portofolio. Tetapi untuk memperoleh kualitas informasi yang sama tentang aset di negara asing secara alami lebih sulit dan lebih mahal.