Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

98. James 2006 dan Sumbera 2001 menyebutkan bahwa klasifikasi belief dapat digunakan dengan baik untuk penutup lahan. Gottlicher et al. 2009 menyebutkan bahwa klasifikasi maximum likelihood lebih dari metode belief untuk klasifikasi vegetasi di hutan pegunungan tropis. Klasifikasi belief dan fuzzy untuk klasifikasi hutan yang lebih detil tentang hutan kerapatan rendah sampai hutan kerapatan tinggi masih belum dikaji lebih jauh. Metode klasifikasi tutupan lahan hutan yang lebih detil tentang kerapatan hutan memerlukan kajian untuk dapat diterapkan di hutan lahan kering yang mempunyai karakteristik yang spesifik. Metode deteksi degradasi hutan menggunakan citra Landsat secara temporal dengan indikator degradasi hutan dan kriteria degradasi hutan di lapangan belum pernah dilakukan. Penelitian ini mengkaji dan menghasilkan metode deteksi degradasi hutan dengan menggunakan citra resolusi sedang Landsat berdasarkan kriteria dan klasifikasi degradasi hutan yang lebih detil. Penggunaan citra resolusi sedang karena mempunyai keuntungan dari aspek biaya dan luas cakupan. Metode yang dihasilkan yang merupakan novelty dari penelitian ini.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang sebagaimana disebutkan sebelumnya, saat ini belum tersedia metode deteksi degradasi yang teruji menggunakan citra resolusi sedang berdasarkan kriteria degradasi hutan di lapangan. Demikian pula belum tersedia metode monitoring degradasi hutan untuk keperluan MRV REDD di berbagai tipe hutan. Pertanyaan penelitian dapat dirumuskan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kelas-kelas hutan dan degradasi hutan dibentuk? 2. Peubah apakah yang dapat digunakan untuk membentuk kelas-kelas degradasi hutan? 3. Manakah metode deteksi degradasi hutan yang paling tepat untuk diaplikasikan di setiap tipe hutan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah membangun metode yang tepat untuk deteksi degradasi hutan lahan kering di TNGHS. Tujuan khususnya adalah: 1. Mengidentifikasi peubah yang dapat digunakan sebagai indikator degradasi hutan di lapangan. 2. Mengevaluasi tingkat akurasi klasifikasi kerapatan hutan menggunakan metode FCD, maximum likelihood, fuzzy dan belief-dempster shafer. 3. Mengevaluasi tingkat akurasi deteksi degradasi hutan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai dasar pertimbangan pembentukan kelas-kelas hutan dalam rangka deteksi deforestasi dan degradasi hutan. 2. Metode yang tepat sebagai hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan untuk MRV REDD dan peringatan dini proses deforestasi dan degradasi hutan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mencakup proses deteksi degradasi hutan di kawasan hutan Gunung Surandil dan Gunung Pangkulahan TNGHS. Proses degradasi hutan di kawasan tersebut dikaji menggunakan change detection. Metode klasifikasi yang digunakan dalam change detection adalah klasifikasi forest canopy density, maximum likelihood, fuzzy dan belief dempster-shafer.

1.6 Kerangka Pemikiran