Hasil Uji Akurasi Tingkat Degradasi Menggunakan 3 Kelas Degradasi Hutan

Tabel 19 Klasifikasi degradasi hutan menggunakan 3 kelas degradasi hutan No Kelas Kriteria Penurunan Degradasi Kelas Kerapatan tegakan diameter 5cm NHa 1 Ringan Turun 1 Tingkat - Hutan Kerapatan Sangat Tinggi Ke Kerapatan Tinggi - Hutan Kerapatan Tinggi Ke Kerapatan Sedang - Hutan Kerapatan Sedang Ke Kerapatan Rendah 2-201 2 Sedang Turun 2 Tingkat - Hutan Kerapatan Sangat Tinggi Ke Kerapatan Sedang - Hutan Kerapatan Tinggi Ke Hutan Kerapatan Rendah 202-568 3 Berat Turun 3 Tingkat - Hutan Kerapatan Sangat Tinggi Ke Hutan Kerapatan Rendah 569-1053 4 Sangat Berat Deforestasi Turun 4 Tingkat - Hutan Kerapatan Sangat Tinggi Ke Non Hutan 1054 Berdasarkan uji akurasi klasifikasi citra sebelumnya maka akurasi metode klasifikasi yang lebih besar dari 60 adalah klasifikasi FCD dengan indikator kerapatan tegakan. Uji akurasi tingkat degradasi hutan akan dilakukan dengan metode tersebut. Berdasarkan uji akurasi antara klasifikasi FCD dengan penurunan kerapatan tegakan diameter 5cm maka dihasilkan akurasi 68 Tabel 20. Uji akurasi deteksi degradasi hutan secara temporal menggunakan peubah kerapatan kanopi dan VCR tidak dapat dilakukan di lapangan karena tidak dapat diidentifikasi langsung. Tabel 20. Hasil uji akurasi 3 tingkat degradasi hutan klasifikasi FCD. No Kelas degradasi Accuracy Klasifikasi User’s Producer’s 1 Ringan 66 73 2 Sedang 50 33 3 Berat 100 40 Overall Accuracy 68 Akurasi Kappa 54

4.5 Hasil Uji Akurasi Kerapatan Hutan Menggunakan 3 Kelas Kerapatan Hutan

Hasil klasifikasi uji akurasi pada sub bab sebelumya dengan menggunakan 4 kelas degradasi hutan menghasilkan akurasi yang rendah pada peubah lbds dan volume. Padahal peubah tersebut merupakan peubah yang berperan dalam identifikasi degradasi dalam MRV REDD, sehingga dilakukan reklasifikasi dari 4 kelas menjadi 3 kelas. Pemilihan 2 kelas untuk direklasifikasi menggunakan kriteria separabilitas yang terkecil. Nilai separabilitas yang rendah pada training area menunjukkan keterpisahan yang tidak baik sehingga perlu direklasifikasi. Nilai separabilitas yang rendah adalah antara kelas H4 dan H3, sehingga kelas ini digabung menjadi satu kelas yaitu hutan kerapatan tinggi H3. Hasil klasifikasi FCD, maximum likelihood, fuzzy dan belief tahun 2008 setelah direklasifikasi menjadi 3 kelas diuji dengan 3 kelas kerapatan hutan di lapangan. Kriteria masing-masing indikator kelas kerapatan hutan hasil reklasifikasi dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21 Kriteria klasifikasi volume, kerapatan tegakan, lbds, kerapatan kanopi, LAI, indikator tajuk. Menggunakan 3 kelas kerapatan hutan No Klasi fikasi Kerapatan Kanopi Lbds m2Ha Kerapatan Tegakan NHa Vol ume m3Ha LAI Indikator Tajuk Ha CSI CDI VCR 1 NH 0-10 0 -3 0-64 0-30 0-0,6 0-480 0-336 0-410 2 H1 11-30 3- 9 64- 351 31-118 0,7-1,3 481 -2245 337- 1513 411-1885 3 H2 31-50 10- 21 352-774 119-360 1,4-2,3 2246-4599 1514-3045 1886-3832 4 H3 51 40 775 361 2,4 4599 3046 3833 Keterangan: H3 hutan kerapatan tinggi, H2 hutan kerapatan sedang, H1 hutan kerapatan rendah, NH = nn hutan. Hasil uji akurasi dengan 3 kelas kerapatan hutan dapat dilihat pada Tabel 22. Hasil klasifikasi pada indikator lbds dan volume menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan sebelum direklasifikasi. Akurasi klasifikasi FCD untuk lbds meningkat menjadi 71 persen, reklasifikasi sebelumnya hanya 58, sedangkan pada volume akurasiya meningkat menjadi 71 dari sebelumnya 39. Klasifikasi maximum likelihood menggunakan lbds meningkat dari 35 menjadi 69, sedangkan pada volume meningkat dari 50 menjadi 67. Klasifikasi fuzzy pada lbds meningkat dari 45 menjadi 69, sedangkan pada volume meningkat dari 35 menjadi 65. Klasifikasi pada lbds meningkat dari 47 menjadi 57 sedangkan pada volume meningkat dari 31 menjadi 51. Tabel 22 Hasil uji akurasi klasifikasi FCD, Maximum Likelihood, Fuzzy dan Belief Demspter Shafer menggunakan 3 kelas kerapatan hutan No Indikator Lapangan Hasil Uji Akurasi FCD Maximum Likelihood Fuzzy Belief Overall accuracy Akurasi Kappa Overall accuracy Akurasi Kappa Overall accuracy Akurasi Kappa Overall accuracy Akurasi Kappa 1 Kerapatan Kanopi 86 77 84 74 73 54 63 43 2 LAI 60 37 60 39 57 33 59 40 3 CSI 76 58 71 52 63 40 53 29 4 CDI 78 63 76 60 69 47 67 48 5 VCR 74 56 71 51 63 38 57 34 6 Kerapatan Tegakan 5cm 72 50 67 45 63 40 55 32 7 Lbds 5cm 71 55 67 50 69 53 57 37 8 Volume 71 56 69 52 65 47 51 29

4.6 Hasil Uji Akurasi Tingkat Degradasi Menggunakan 2 Kelas Degradasi hutan

Uji akurasi tingkat degradasi menggunakan 2 kelas degradasi hutan menggunakan analisis temporal. Peta klasifikasi dari tahun 2003-2008 dianalisis menggunanan post classification analysis untuk menghasilkan peta degradasi hutan . Kelas perubahan degradasi hutan dapat diklasifikasikan menjadi 2 seperti terlihat pada Tabel 23. Tabel 23 Klasifikasi degradasi hutan menggunakan 2 kelas degradasi hutan No Kelas Kriteria Penurunan Degradasi Kelas Kerapatan tegakan diameter 5cm NHa 1 Ringan Turun 1 Tingkat - Hutan Kerapatan Tinggi Ke Kerapatan Sedang - Hutan Kerapatan Sedang Ke Kerapatan Rendah 2-568 2 Berat Turun 2 Tingkat - Hutan Kerapatan Tinggi Ke Hutan Kerapatan Rendah 569-1053 3 Deforestasi Turun 3 Tingkat - Hutan Kerapatan Tinggi Ke Non Hutan - 1054