12 Informan yang dipilih adalah stakeholder yang terkait dengan pengelolaan KKPD
Selat Dampier, yang meliputi: tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, pemerintah desakampung, pemerintah kabupaten dan aktivis LSM serta ilmuan
perguruan tinggi.
3. Studi literatur dan naskah kebijakan
Pengumpulan data dilakukan dengan menelusuri dokumen hasil- hasil penelitian sebelumnya dan naskah- naskah kebijakan yang diterbitkan oleh
pemerintah dan Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat. Dokumen yang terkait dengan penelitian tersebut dalam bentuk cetak dan digital. Data tentang
kondisi terumbu karang dan ikan karang merupakan hasil kajian dari Coremap II Raja Ampat dan hasil monitoring Conservation Internasional CI Sorong. Data
tentang kondisi suhu di daerah penelitian adalah dari pangkalan data program kerjasama Universitas Negeri Papua UNIPA dan CI. Data tentang kondisi arus
laut permukaan dan konsentrasi klorofil- A diperoleh dari dari hasil penafsiran citra. Pengumpulan data dilakuan pula terhadap kebijakan lokal dan nasional,
aturan dan kesepakatan adat, hasil kesepakatan masyarakat adat dan pemerintah daerah tentang zonasi dan rencana pengelolaan kawasan konservasi perairan yang
sedang dibangun.
Analisis Data Analisis Persen Tutupan Karang
Kondisi terumbu karang di KKPD Selat Dampier diduga dengan pendekatan persentase penutupan karang hidup disesuaikan dengan pendapat Gomez and Yap
1988. Adapun kriteria penilaian kondisi terumbu karang didasarkan pada persentase karang hidup yakni akumulasi persen tutupan karang keras dan persen
tutupan karang lunak, seperti yang disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Kriteria penilaian kondisi terumbu karang berdasarkan persentase tutupan karang
Kriteria Penilaian Penutupan
Buruk 0 - 24.9
Sedang 25- 49.9
Baik 50
– 74.9 Sangat baik
75 - 100
Sumber : Gomes and Yap 1988
Analisis Kondisi Ikan Karang
Kategori kondisi ikan karang mengikuti konsultan petunjuk Critic Coremap 2005 yang memberikan penilaian berdasarkan pada : 1 total
kelimpahan ikan, 2 kelimpahan kelompok ikan yang terdiri atas: ikan indikator famili Chaetodon, ikan target dan ikan major, dan 3 total jumlah jenis. Luas
13 kawasan yang dijadikan standar adalah sebesar 100 m x 5 m 500 m
2
, merupakan luas transek pengamatan ikan. Kriteria penilaian kondisi ikan karang
diperlihatkan seperti Tabel 3.
Tabel 3. Kriteria penilaian kondisi ikan karang berdasarkan kelimpahan individu dan spesies
Parameter Penilaian Kategori Kondisi Ikan
Rendah Sedang
Tinggi Total kelimpahan ikan ekor
Total jumlah jenis spesies 1 - 250
1 - 15 251 -1000
16 - 60 1000
60
Sumber : Critic- Coremap 2005
Analisis Persepsi Masyarakat
Data yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk deskripsi dan grafik persentase. Deskripsi data kuantitatif didukung dan dikombinasikan dengan
pengolahan catatan lapangan dari hasil wawancara dan observasi lapangan serta bahan dari data sekunder. Hasil pengamatan persepsi masyarakat terhadap
keberhasilan KKPD Selat Dampier dianalisis dengan menggunakan statistik uji Wilcoxon. Analisis ini untuk melihat apakah ada perbedaan nilai pengetahuan
sebelum dan sesudah pelaksanaan program KKPD pada: 1 kejelasan peraturan, 2 mata pencarian alternatif, dan 3 tingkat pengetahuan konservasi.
Analisis Stakeholders
Untuk mengetahui peranan dan kontribusi dari stakeholders para pihak yang dijumpai di kawasan konservasi di Selat Dampier maka dilakukan analisis
stakeholders Chetwynd Chetwynd 2001. Hal- hal yang diamati dalam analisis stakeholders di KKPD Selat Dampier masing- masing adalah: 1 peran masing-
masing stakeholder sebagai: pelaksana, pengorganisir, pembuat kebijakan, pemanfaat, pengontrol dan pendukung atau penentang; 2 tingkat kepentingan
stakeholder terhadap pengelolaan KKPD Selat Dampier yang dikategorikan dalam Skala Likerst: sangat tinggi skor 5, tinggi skor 4, cukup skor 3, kurang tinggi
skor 2 dan rendah skor 1; dan 3 tingkat pengaruh stakeholder terhadap pengelolaan KKPD dimana kondisi sangat tinggi skor 5, tinggi skor 4, cukup
skor 3, kurang tinggi skor 2 dan rendah skor 1.
Selanjutnya hasil skor dari tingkat kepentingan stakeholder diplotkan sebagai sumbu-X dan tingkat pengaruh stakeholder diplotkan sebagai sumbu -Y.
Plot kedua sumbu secara bersama-sama akan memberikan informasi terhadap satu stakeholder termasuk dalam 4 kategori sebagai berikut: 1 kepentingan tinggi-
pengaruh tinggi adalah stakeholder key player, 2 kepentingan tinggi-pengaruh rendah dikategorikan adalah stakeholder subject, 3 kepentingan rendah-
pengaruh tinggi adalah stakeholder context setter dan 4 kepentingan rendah- pengaruh rendah adalah stakeholder crowd .