Sejarah Marmot Klasifikasi Marmot Karakteristik Fisik

2. Vaksinasi dalam respon terhadap trigger, misalnya informasi survailen membuktikan bahwa HPAI telah masuk ke dalam suatu wilayah, pendekatan ini dapat dilakukan dalam situasi dengan potensi untuk meningkatkan biosekuriti terbatas. 3. Vaksinasi dasar awal, misalnya vaksinasi unggas selama pengisian kembali pada farm dalam area yang sebelumnya terinfeksi. Menurut Direktorat Kesehatan Hewan 2005 pelaksanaan vaksinasi yang efektif untuk flu burung adalah dengan menggunakan vaksin inaktif. Ada dua jenis yaitu : vaksin inaktif homolog galur vaksin yang digunakan sama dengan galur yang ada di lapangan, misalnya H5N1 dan vaksin inaktif heterolog galur vaksin yang digunakan memiliki antigen H Hemaglutinin yang sama dengan kasus di lapangan, tetapi antigen N Neuraminidase yang berbeda, misalnya H5N2. Aspek positif dari vaksin inaktif adalah proteksi klinis yang luas, dapat dipergunakan untuk semua spesies unggas, aman, yaitu standar vaksin mudah dikontrol, serta tidak direkomendasikan untuk unggas sebelum umur 8-10 hari. Aspek negatifnya konsentrasi HA tidak terstandarisasi, beresiko bila menggunakan high pathogenic, diperlukan booster, dan pengawasan yang lebih kompleks dengan antibodi berbeda-beda untuk AGPT, HA dan ELISA Rahardjo 2004

2.2 Marmot Cavia porcellus

2.2.1 Sejarah Marmot

Ketika orang Eropa pertama kali datang di Amerika Selatan, mereka menemukan marmot yang berasal dari barat daya Venezuela, dipelihara sebagai hewan domestikasi oleh orang yang tinggal di daearah ini. Selanjutnya pedagang membawa Cavia porcellus ke Eropa. Orang Eropa memberi nama guinea pig karena mereka percaya bahwa hewan ini berasal dari Guinea. Spesies ini tidak ditemukan di alam liar, marmot yang telah didomestikasi sekarang ditemukan di seluruh dunia dalam keadaan dipelihara Schober 1999. Dalam Wikipedia 2 2007, nama Cavia porcellus berasal dari bahasa latin, dengan porcellus adalah “babi kecil”. Cavia adalah bahasa latin baru yang di peroleh dari cabiai, nama binatang dalam bahasa suku Galibi penduduk asli Guyana Perancis. Cabiai mungkin adalah adaptasi dari bahasa Portugis çavia savia yang diturunkan dari kata Tupi sauja, yang berarti tikus

2.2.2 Klasifikasi Marmot

Menurut Schober 1999 dan Wikipedia 2 2007, klasifikasi ilmiah marmot adalah sebagai berikut Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Class : Mammalia Order : Rodentia Suborder : Hystricomorpha Family : Caviidae Subfamily : Caviinae Genus : Cavia Species : Cavia porcellus

2.2.3 Karakteristik Fisik

Cavia porcellus Gambar 1 adalah binatang pendek gemuk dengan kaki pendek. Hewan dewasa panjangnya antara 200 sampai 500 mm. Mantel rambut marmot dapat bervariasi dalam warna, panjang, dan tekstur. Beberapa warna yang umum adalah putih, hitam, merah, krem, lilac, dan coklat atau beberapa kombinasi dari warna-warna ini. Marmot tidak mempunyai ekor eksternal, mempunyai empat jari pada kaki depan dan tiga jari pada kaki belakang, dan mempunyai kuku yang tajam pada setiap jarinya Schober 1999. Menurut Herman 2002, marmot memiliki tubuh yang kuat dan bugar, kepala besar, telinga dan kaki pendek, ekor sangat kecil, dan ukuran tubuhnya kecil dengan panjang dari kepala dan badan 225 sampai 355 mm. Marmot betina mempunyai sepasang mammae. Gambar 1 Marmot Cavia porcellus Sumber : Wikipedia 2007

2.2.4 Kebutuhan Pakan