berfungsi untuk menampung feses dan urin. Setiap hari alas tersebut dibersihkan untuk menjaga kebersihan, sehingga kesehatan marmot terjaga dan marmot
merasa nyaman. Kandang pemeliharaan marmot ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2 Kandang pemeliharaan marmot.
3.4.2 Vaksinasi
Marmot kelompok A divaksinasi dengan vaksin AI subtipe H5N1 dan marmot kelompok B divaksinasi dengan vaksin AI subtipe H5N2. Kedua vaksin
yang digunakan tersebut adalah vaksin inaktif dalam adjuvan. Vaksin tersebut diberikan dengan dosis 1 ml secara subkutan. Vaksinasi dilakukan sebanyak tiga
kali dengan interval masing-masing satu bulan. Setelah diperoleh titer antibodi yang cukup, hewan divaksinasi kembali dengan antigen tanpa adjuvan melalui
rute intravena IV dengan dosis 0,1 ml .
3.4.3 Pengambilan Darah dan Pemisahan Serum
Pengambilan darah dilakukan dua minggu setelah vaksinasi kedua, satu minggu setelah vaksinasi ketiga dan satu minggu setelah vaksinasi dengan antigen
tanpa ajuvan. Pengambilan darah dilakukan melalui vena auricularis di daerah telinga. Karena vena tersebut ukurannya sangat kecil, sehingga jarum suntik tidak
cukup untuk masuk ke dalamnya, maka pengambilan darah dilakukan dengan cara
menusuk vena tersebut dengan jarum suntik, kemudian darah yang keluar dihisap dengan spoit 3 ml, sampai didapat darah sebanyak satu sampai dua ml. Spoit
tersebut kemudian ditutup kembali dan diberi tanda sesuai jenis vaksin yang digunakan.
Setelah didapat cukup darah, spoit ditarik sampai ma ksimal, dan diletakkan dengan posisi miring. Hal ini bertujuan untuk memperbesar luas
permukaan darah, sehingga serum akan lebih mudah keluar. Selanjutnya serum ini disimpan dalam refrigerator pada suhu 4
o
C selama 24 jam, kemudian serum dipisahka n dengan mengambil cairan bening yang telah memisah. Serum ini
kemudian dimasukkan ke dalam microtube dan diberi tanda sesuai dengan jenis
vaksin yang digunakan. Apabila serum yang didapat warnanya masih merah, maka harus disentrifugasi sampai didapat serum yang benar-benar jernih dan tidak
lagi berwarna merah. Serum yang diperoleh dari pengambilan darah pertama dua minggu
setelah vaksinasi ke dua selanjutnya disebut serum I, serum dari pengambilan darah ke dua satu minggu setelah vaksinasi ke tiga disebut serum II, dan serum
dari pengambilan darah terakhir satu minggu setelah vaksinasi dengan antigen tanpa adjuvan disebut serum III.
3.4.4 Pengujian Serum