50
3.1.4 Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian Arikunto, 2006:96. Penelitian ini terdapat 2 variabel yang akan diuji keberartian hubungan keduannya yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
3.1.4.1 Variabel Bebas X Variabel bebas menurut Arikunto 2006:97 merupakan variabel yang
mempengaruhi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan gizi X, yang diperoleh melalui data angket.
3.1.4.2 Variabel terikat Y Variabel terikat menurut Arikunto 2006:97 merupakan variabel yang
keberadaanya dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kebiasaan makan Y.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011. Tempat penelitian di Desa Mangli, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, wawancara terstuktur, dan metode observasi:
3.3.1 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda
dan sebagainya, Arikunto 2006:206. Metode dokumentasi yang dimaksud dalam
51
penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang Ibu sebagai wakil sampel dari keluarga di Desa Mangli Kecamtan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang,
diantaranya adalah jumlah ibu-ibu usia produktif, usia ibu-ibu usia produktif dan nama ibu-ibu usia produktif.
3.3.2 Metode Wawancara Terstruktur
Pedoman wawancara terstruktur yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda
√ check pada nomor yang sesuai Arikunto, 2006:277. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila penelitipengumpul data telah
mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan diperoleh. Metode wawancara ini digunakan peneliti untuk memperoleh data tentang
pengetahuan gizi dan kebiasaan makan pola konsumsi pangan ibu-ibu usia produktif di Desa Mangli. Metode ini dilakukan karena melihat keadaan responden yang rata-
rata berpendidikan rendah. Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan data tentang pengetahuan
gizi dan kebiasaan makanpola konsumsi makan ibu. Wawancara dilakukan secara terstruktur yaitu peneliti menyiapkan pedoman wawancara yang berupa kuisioner
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah disediakan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama dan peneliti
mencatat jawabannya. Adapun pedoman wawancara disajikan dalam lampiran hal 103.
52
Jumlah item kuisioner untuk pengetahuan gizi sebanyak 30 item pertanyaan. Masing-masing responden diminta memilih alternatif jawaban yang sudah
disediakan. Kuisioner untuk pengetahuan gizi terdapat 2 alternatif jawaban dimana skor masing-masing jawaban adalah 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban
yang salah. Jumlah item kuisioner untuk kebiasaan makan sebanyak 34 item pertanyaan,
kuisioner yang berupa pilihan ganda sebanyak 20 item pertanyaan yaitu kuisioner yang mencari data tentang pola konsumsi makan ibu di Desa Mangli. Sedangkan
kuisioner yang berupa uraian sebanyak 14 item pertanyaan, yaitu kuisioner yang mencari jawaban tentang gambaran kebiasaan makan yang berupa penyelenggara
makan untuk keluarga, prioritas makan untuk keluarga, dan makanan pantangan. Kuisioner tentang kebiasaan makanpola konsumsi pangan terdapat 4 alternatif
jawaban dimana skor masing-masing jawaban adalah sebagai berikut : 1. Setujuselalusangat positif diberi skor
4 2. Setujuseringpositif diberi skor
3 3. Ragu-ragukadang-kadangnetral diberi skor
2 4. Tidak setujuhampir tidak pernahnegatif diberi skor
1
3.3.3 Metode Observasi