tabel, maka dinyatakan reliabel. Sebaliknya, jika r
11
≤ r tabel, maka dinyatakan tidak reliabel.
Hasil uji reliabilitas diperoleh koefisien reliabilitas untuk angket kondisi lingkungan keluarga yang terdiri dari 20 item pertanyaan sebesar 0,931. Untuk
angket tentang kondisi lingkungan sekolah yang terdiri dari 20 pertanyaan sebesar 0,911 dan koefisien reliabilitas angket tentang motivasi belajar siswa dengan 14
pertanyaan sebe
sar 0,868. Mengingat nilai r
11
ketiga indikator penelitian di atas lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi 5 dengan jumlah responden 72 orang sebesar
0,235, maka dapat dijelaskan bahwa angket yang disebarkan kepada siswa tersebut reliabel dan dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan
dalam penelitian.
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Metode Analisis Deskriptif Persentase
Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dari masing- masing variable bebas yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar siswa. Selain itu juga digunakan untuk mendeskripsikan criteria persentase masing-masing variable. Dalam analisis deskriptif persentase ini
perhitungan yang digunakan untuk mengetahui tingkat persentase skor jawaban dari masing-masing siswa yang diambil sampel dengan rumus sebagai berikut :
=
n N
x 100
di mana, n = jumlah skor jawaban responden
N = jumlah seluruh skor ideal = tingkat keberhasilan yang dicapai
3.5.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Langkah-langkah yang ditempuh untuk menganalisa data adalah sebagai berikut :
1. Teknik analisis regresi linier berganda 2 prediktor. Teknik menghitung koefisien regresi yang dilakukan dengan menentukan
persamaan garis regresi digunakan rumus: Y = a
+ a
1
X
1
+a
2
X
2
Dimana : Y : kriterium
a : bilangan konstanta
a
1
: bilangan koefisien predictor X
1
X
1
: variabel bebas satu lingkungan keluarga X
2
: variabel bebas dua lingkungan sekolah Sudjana, 1996:347
2. Uji Hipotesis a. Uji Hipotesis Parsial Uji t
a Jika nilai signifikan α 0,05, atau koefisien t
hitung
signifikan pada taraf kurang dari 5 maka Ho ditolak.
b Jika nilai signifikan ≥ α 0,05, atau koefisien t
hitung
signifikan pada taraf lebih dari sama dengan 5, maka Ho diterima.
b. Uji Hipotesis Simultan Uji F a Jika nilai signifikan
α 0,05, atau koefisien F
hitung
signifikan pada taraf kurang dari 5, maka Ho ditolak.
b Jika nilai signifikan ≥ α 0,05, atau koefisien F
hitung
signifikan pada taraf lebih dari sama dengan 5 maka Ho diterima.
Untuk membantu proses pengolahan data secara tepat dan cepat maka pengolahan datanya dilakukan dengan program SPSS
Statistical Product and Service Solution. c. Koefisien Determinasi R
2
Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pengaruh antar variabel bebas dengan variabel terikat dapat dilihat dari besarnya
nilai R baik secara simultan yang kemudian dipangkatkan dua atau nilai R
2
. Untuk mencari koefisien determinasi secara keseluruhan dapat
digunakan rumus sebagai berikut :
R
2
=
JKreg
∑
y 1 2
Sudjana, 2005:383
Hasil perhitungan R
2
secara keseluruhan digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi linier
berganda. Apabila R
2
mendekati 1 satu maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel
bebas terhadap variabel terikat dan sebaliknya apabila R
2
mendekati 0 nol maka semakin lemah variasi variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat.
d. Koefisien Determinasi Parsial Koefisien determinasi r
2
parsial digunakan untuk mengetahui masing-masing variabel bebas jika variabel lainnya
konstan terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi parsial masing-masing variabel digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh X1 terhadap Y dan X2 terhadap Y dicari dengan cara mengkuadratkan r yang diperoleh dengan menggunakan
penghitungan SPSS.
52
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Sekolah
Madrasah Aliyah Negeri Ngawi, berdiri pada tahun 1967 namun masih berstatus PGAN 4 Tahun yang berlokasi di Jl. A. Yani no. 99 Beran Ngawi.
Pendirian PGAN 4 Tahun diprakarsai oleh Dewan Penyantun yaitu : a. Muchyar
b. H. Thoyib c. H. Aminan
d. H. Syaringat Dan yang menjabat sebagai Kepala Madrasah saat itu Ibu Sri Syarifah
Tahun 1972, berubah status menjadi PGAN 6 Tahun dengan Kepala Ma- drasah Bapak Drs. H. Suhardi. Tahun 1980 berubah status menjadi MAN Ngawi I
dan pada akhir tahun 1980 MAN Ngawi I direlokasi ke Ponorogo yang diikuti oleh Kepala Madrasah dan seluruh staf pengajar.
Pada tahun 1983, MAN Ngawi berubah menjadi MAN Filial Tempursari di Ngawi sampai tahun 1993 dengan Kepala Madrasah Bapak Drs. AS. Duryat
dan Wakil Kepala Bapak. Fadelan sjamsiadi, BA yang sekaligus sebagai pelaksana Fillial di Ngawi.