lingkungan keluarga dan sekolah akan semakin baik motivasi belajar siswa kelas X MA Negeri Ngawi.
4.1.7.2 Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Secara Simultan Uji F
Pengujian simultan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar dan
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar. Uji simultan ini menggunakan uji F dengan ketentuan Ho ditolak apabila nilai value 0,05.
Hasil uji simultan dapat dilihat dari output SPSS berikut. Tabel 61 Hasil Uji Simultan :
ANOVA
b
Model Surn of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression Residual
Total 5230.376
797.499 6027.875
2 69
71 2615.188
11.558 226.267
.000
8 .
a. Predictors : Constant, Lingkungan Sekolah, Lingkungan Keluarga
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan perhitungan analisis regresi berganda menggunakan program komputasi SPSS 16 diperoleh hasil
F
hitung
=226,267 dengan signifikansi kurang dari 0,05. Maka nilai F
hitung
yang diperoleh adalah signifikan. Hasil ini sudah dapat dijadikan sebagai alasan untuk
menolak hipotesis nihil yang diuji dalam penelitian ini yaitu : “Tidak ada pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
siswa”. Hipotesis kerja H-3 yang berbunyi : “Ada pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa” diterima.
Selanjutnya tabel berikut untuk mengetahui derajat hubungan antara lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa
secara simultan. Tabel 62 : Hasil Analisis SPSS16
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1 .932
a
.868 .864 3.400
a. Predictors: Constant, Lingkungan Sekolah, Lingkungan Keluarga
Derajat hubungan antara lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar secara simultan dapat diketahui dari korelasi secara
simultan R. Melalui hasil analisis program SPSS 16 sebagaimana ditunjukkan pada table 62 di atas, diperoleh koefisien korelasi simultan sebesar 0,932. Keberartian
dari korelasi secara simultan ini setelah diuji dengan uji F menunjukkan bahwa F
hitung
adalah signifikan. Hal ini dapat diartikan bahwa hubungan antara lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa adalah signifikan.
Tabel 63 : Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .933
a
.871 .867
3.363 a.
Predictors : Constant, Kondisi Sekolah, Kondisi Keluarga
Besarnya pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri Ngawi dapat
diketahui dari harga koefisien determinasi simultan R
2
. Berdasarkan hasil tabel 63 diperoleh R
2
sebesar 0,871. Dengan demikian menunjukkan bahwa lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah secara bersama-sama
mempengaruhi motivasi belajar siswa kelas X Madrasah Aliyah NEgeri Ngawi sebesar 87,1 dan sissanya yaitu 12,9 dari motivasi belajar
siswa dipengaruhi oleh factor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
2. Pengujian secara Parsial Uji t