Pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI.
ABSTRAK
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN FISIK KELUARGA, DAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS XI
Studi Kasus: SMA Santa Maria, Jl Ireda no 19A, Yogyakarta
Frisca Rosecialine Universitas Sanata Dharma
2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI; (2) pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI; (3) pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI; (4) pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa kelas XI yang berjumlah 80 siswa di SMA Santa Maria, Jl Ireda no 19A, Yogyakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga adalah product moment, dan untuk menguji hipotesis keempat digunakan analasis regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI (rx1y = -0,124; p = 0,136 > α = 0,05); (2) tidak ada pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI (rx2y = 0,130; p = 0,125 > α = 0,05); (3) tidak ada pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI (rx3y = 0,309; p = 0,309 > α = 0,05); (4) tidak ada pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas XI (Ry123 = 0,25; Fhitung = 1,787; p = 0,157 > α = 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2)
ABSTRACT
THE EFFECT OF LEARNING DISCIPLINE, FAMILY AND SCHOOL INFRASTRUCTURE ENVIRONMENT TOWARDS THE LEARNING
ACHIEVEMENT OF THE ELEVENTH GRADE STUDENTS
A Case Study on Santa Maria Senior High School at 19 A Jl Ireda, Yogyakarta
Frisca Rosecialine Sanata Dharma University
2011
The purpose of the research are to identify : (1) the effect of learning discipline towards the learning achievement of the eleventh grade students; (2) the effect of infrastructure environment of the family towards the learning achievement of the eleventh grade students; (3) the effect of infrastructure environment of the school towards the learning achievement of the eleventh grade students; (4) the effects of the learning discipline, the family and the school infrastructure environment towards the learning achievement of the eleventh grade students.
The research is a case study on the 80 students of the eleventh grade of Santa Maria Senior High School at 19 A Jl Ireda, Yogyakarta. The methods of collecting the data were questionnaire and documentation. The technique of analysis to test the first, second, and third hypothesis was product moment and to test the fourth hypotesis was the multiple regression.
The results show that (1) there isn’t any effect of learning discipline towards the learning achievement of the eleventh grade students (rx1y = -0,124; p = 0,136 > α = 0,05); (2) there isn’t any effect of infrastructure environment of family towards the learning achievement of the eleventh grade students (rx2y = 0,130; p = 0,125 > α = 0,05); (3) there isn’t any effect of infrastructure environment of school towards the learning achievement of the eleventh grade students (rx3y = 0,309; p = 0,309 > α = 0,05); (4) there isn’t any effect of learning discipline, infrastructure environment of the family and the infrastructure environment of the school collectively towards the learning achievement of the eleventh grade students (Ry123 = 0,25; Fhitung = 1,787; p = 0,157 > α = 0,05).
(3)
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN FISIK KELUARGA DAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS XI
SKRIPSI
Oleh:
Frisca Rosecialine NIM: 071334030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(4)
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN FISIK KELUARGA DAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA SISWA KELAS XI
SKRIPSI
Oleh:
Frisca Rosecialine NIM: 071334030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
(5)
SKRIPSI
Pengaruh Disiplin Belajar, Lingkungan Fisik Keluarga, dan Lingkungan Fisik Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI
Studi Kasus: SMA Santa Maria, Jl. Ireda no 19A Yogyakarta
Oleh:
Frisca Rosecialine NIM: 071334030
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing
Drs. FX Muhadi, M.Pd. Tanggal: 3 Agustus 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(6)
(7)
PERSEMBAHAN
KU PERSEMBAHKAN KARYA INI UNTUK:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria
Papa ku Dendy Alfan Sentosa
Mama ku Esther
Cece ku Florence
My luph > Budiman Susanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(8)
MOTTO
Keberhasilan harus mendahului nasib baik. Tidak ada orang yang bisa disebut bernasib baik, jika dia tidak lebih dulu berhasil. Untuk berhasil, dia harus melalui proses membangun nasib baik, yaitu:
1. Berniat untuk membaikkan kehidupan. 2. Bersungguh-sungguh bekerja.
3. Mensyukuri hasil kerja. 4. Memperluas kemanfaatan bagi sesama.
5. Memelihara kerendahan hati. Dan itu adalah cara membuktikan iman.
(9)
Teguh-PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 26 Agustus 2011
Frisca Rosecialine
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(10)
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Frisca Rosecialine
Nomor Mahasiswa : 071334030
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “Pengaruh Disiplin Belajar, Lingkungan Fisik Keluarga, dan Lingkungan Fisik Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI”. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 26 Agustus 2011 Yang menyatakan
(11)
ABSTRAK
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN FISIK KELUARGA, DAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS XI
Studi Kasus: SMA Santa Maria, Jl Ireda no 19A, Yogyakarta
Frisca Rosecialine Universitas Sanata Dharma
2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI; (2) pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI; (3) pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI; (4) pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa kelas XI yang berjumlah 80 siswa di SMA Santa Maria, Jl Ireda no 19A, Yogyakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga adalah product moment, dan untuk menguji hipotesis keempat digunakan analasis regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI (rx1y = -0,124; p = 0,136 > α = 0,05); (2) tidak ada pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI (rx2y = 0,130; p = 0,125 > α = 0,05); (3) tidak ada pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI (rx3y = 0,309; p = 0,309 > α = 0,05); (4) tidak ada pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas XI (Ry123 = 0,25; Fhitung = 1,787; p = 0,157 > α = 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(12)
ABSTRACT
THE EFFECT OF LEARNING DISCIPLINE, FAMILY AND SCHOOL INFRASTRUCTURE ENVIRONMENT TOWARDS THE LEARNING
ACHIEVEMENT OF THE ELEVENTH GRADE STUDENTS
A Case Study on Santa Maria Senior High School at 19 A Jl Ireda, Yogyakarta
Frisca Rosecialine Sanata Dharma University
2011
The purpose of the research are to identify : (1) the effect of learning discipline towards the learning achievement of the eleventh grade students; (2) the effect of infrastructure environment of the family towards the learning achievement of the eleventh grade students; (3) the effect of infrastructure environment of the school towards the learning achievement of the eleventh grade students; (4) the effects of the learning discipline, the family and the school infrastructure environment towards the learning achievement of the eleventh grade students.
The research is a case study on the 80 students of the eleventh grade of Santa Maria Senior High School at 19 A Jl Ireda, Yogyakarta. The methods of collecting the data were questionnaire and documentation. The technique of analysis to test the first, second, and third hypothesis was product moment and to test the fourth hypotesis was the multiple regression.
The results show that (1) there isn’t any effect of learning discipline towards the learning achievement of the eleventh grade students (rx1y = -0,124; p = 0,136 > α = 0,05); (2) there isn’t any effect of infrastructure environment of family towards the learning achievement of the eleventh grade students (rx2y = 0,130; p = 0,125 > α = 0,05); (3) there isn’t any effect of infrastructure environment of school towards the learning achievement of the eleventh grade students (rx3y = 0,309; p = 0,309 > α = 0,05); (4) there isn’t any effect of learning discipline, infrastructure environment of the family and the infrastructure environment of the school collectively towards the learning achievement of the eleventh grade students (Ry123 = 0,25; Fhitung = 1,787; p = 0,157 > α = 0,05).
(13)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis hanturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria atas Rahmat dan KaruniaNya yang telah dilimpahkan sehingga dengan keterbatasan yang ada, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN FISIK KELUARGA,
DAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS XI”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Akuntasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Banyak pihak yang telah memberi kasih, bantuan, perhatian, dorongan, dan semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan pada kesempatan ini penulisa ingin menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghormatan kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Bapak Rohandi, Ph.D.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Bapak Indra Darmawan,S.E., M.Si.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(14)
4. Bapak Drs. FX Muhadi, M. Pd. Selaku Dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
7. Kepala Sekolah dan Wakil kepala Sekolah SMK YPKK 1 Yogyakarta yang telah memberikan ijin validitas dan reliabilitas.
8. Siswa SMK YPKK 1 Yogyakarta kelas X AK yang telah membantu kelancaran pelaksanaan uji validitas dan reliabilitas.
9. Kepala Sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian
10. Staf pengajar, tenaga administrasi, dan siswa SMA Santa Maria Yogyakarta kelas XI yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian.
11. Papa dan Mama yang selalu memberikan kasih sayang yang tulus, perhatian dan dukungan doa.
12. Ce Floren yang memberikan motivasi, sehingga penulis bersemangat untuk menyelesaikan kuliah.
13. Sayankq Budiman Susanto yang selalu memberikan cinta, kasih sayang, perhatian, dan dukungan, dan ide selama menyusun skripsi.
(15)
14. Tiksna Purnamasari (Monox) dan Andreas Kuncoro (Andro), Ratri yang membantu dalam proses menyusun skripsi.
15. Thatiana Umi, Apriliya Wahyuning Mega, Siwi Purnawati, Monica dan semua teman angkatan 2007, terimakasih untuk kebersamaan selama kurang lebih empat tahun di kampus Universitas Sanata Dharma.
16. Donny Jean Wahyudi Lie (Ko jean), Ko Ayin, Ko Deky yang selalu memberikan semangat, dukungan dan doa.
17. Cho-Cho yang selalu setia menemaniku dalam menyusun skripsi.
18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.
Penulis,
Frisca Rosecialine
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(16)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
(17)
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritik ... 8
1. Disiplin Belajar ... 8
2. Lingkungan Fisik Keluarga ... 15
3. Lingkungan Fisik Sekolah... 17
4. Prestasi Belajar Siswa ... 19
B. Kerangka Berfikir ... 22
C. Model Penelitian ... 27
D. Hipotesis Penelitian ... 27
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 28
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28
C. Populasi, Sampel, dan Penarikan Sampel ... 28
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ... 29
1. Variabel penelitian ... 29
2. Pengukuran Variabel ... 30
E. Teknik Pengumpulan Data ... 31
1. Jenis instrumen ... 31
2. Penyusunan Kuesioner ... 31
F. Pengujian Instrumen Penelitian... 33
1. Pengujian Validitas ... 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(18)
2. Pengujian Reliabilitas ... 37
G. Teknik Analisis Data ... 38
1. Statistik Deskriptif ... 38
2. Uji Prasyarat Analisis ... 39
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Sejarah Sekolah ... 43
B. Visi dan Misi SMA Santa Maria Yogyakarta ... 44
C. Organisasi ... 45
D. Kurikulum ... 46
E. Organisasi SMA Santa Maria Yogyakarta ... 47
F. Keadaan Fisik dan Lingkungan Sekolah ... 49
G. Sarana, Prasarana, dan Fasilitas Belajar ... 53
H. Sumber Daya Manusia SMA Santa Maria ... 53
I. Siswi SMA Santa Maria Yogyakarta ... 57
J. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Santa Maria Yogyakarta ... 57
K. Proses Belajar Mengajar SMA Santa Maria Yogyakarta ... 60
L. Fasilitas pendidikan dan Latihan ... 61
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 62
B. Analisis Data ... 65
C. Pembahasan ... 70
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan ... 73
(19)
B. Keterbatasan Penelitian ... 74
C. Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(20)
DATA TABEL
Tabel 3.1 Pemberian Skor Disiplin Belajar ... 30
Tabel 3.2 Pemberian Skor Lingkungan Fisik Keluarga ... 30
Tabel 3.3 Pemberian Skor Lingkungan Fisik Sekolah ... 31
Tabel 3.4 Operasional Variabel... 32
Tabel 3.5 Deskriptif Responden ... 38
Tabel 3.6 Standar Patokan Penilaian dengan PAP II ... 39
Tabel 5.1 Disiplin Belajar ... 62
Tabel 5.2 Lingkungan Fisik Keluarga ... 63
Tabel 5.3 Lingkungan Fisik Sekolah ... 64
Tabel 5.4 Prestasi Belajar Siswa ... 65
Tabel 5.5 Hasil Pengujian Normalitas ... 66
(21)
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian ... 77
LAMPIRAN II Data Induk Penelitian ... 86
LAMPIRAN III Uji Validitas dan Reliabilitas ... 98
LAMPIRAN IV Data Mentah Uji Normalitas, Uji linieritas, dan Uji Hipotesis ... 115
LAMPIRAN V Uji Normalitas, Uji Normalitas, dan Uji Hipotesis ... 118
LAMPIRAN VI Daftar Distribusi Frekuensi ... 128
LAMPIRAN VII Interprestasi Terhadap Variabel Penelitian ... 136
LAMPIRAN VIII Surat Ijin Penelitian ... 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(22)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan jaman yang ditandai dengan arus globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi seperti sekarang ini selain membawa perubahan terhadap kualitas sumber daya manusia juga memberikan perubahan pada berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Untuk menghadapi perubahan tersebut, dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, salah satu cara yang ditempuh adalah melalui peningkatan mutu pendidikan. Pendidikan merupakan usaha pembinaan kepribadian dan kemajuan manusia baik jasmani maupun rohani. Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Hasil pendidikan dianggap tinggi mutunya apabila kemampuannya baik dalam lembaga pendidikan yang lebih tinggi maupun dalam masyarakat.
Untuk mencapai mutu pendidikan yang di inginkan tidak mudah, banyak faktor yang mempengaruhinya, di antaranya: 1) disiplin belajar, dan 2) lingkungan. Menurut Rachman (1999:168), menyatakan disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya. Kemudian Winkel (1987:36), menyebutkan belajar merupakan aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,
(23)
2
yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap. Dari pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau keterikatan terhadap sesuatu peraturan tata tertib untuk menghasilkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan. Dengan keteraturan dan disiplin belajar yang diterapkan dengan baik di dalam keluarga maupun di sekolah akan membuat seorang peserta didik memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik dan merupakan suatu proses arah pembentukan watak yang baik, sehingga disiplin belajar akan mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, karena seorang yang memiliki disiplin yang tinggi dalam belajarnya maka Ia mempunyai sikap yang positif akan hal tersebut.
Selain faktor disiplin belajar, mutu pendidikan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pendidikan sebagai usaha yang disengaja dan terencana untuk membina potensi dan kemampuan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan juga orangtua, sekolah, dan masyarakat. Disini, lingkungan keluarga yaitu ayah dan ibu yang sebenarnya memiliki tanggung jawab dan berperan sebagai pendidik paling utama dari anak-anaknya, pemberi dukungan pertama untuk belajar di rumah, memperhatikan kebutuhan sekolah anak, menyediakan peralatan dan fasilitas pendidikan anak dan lain-lain. Namun menyadari bahwa orangtua tidak mungkin sanggup mendidik dengan segala ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk bekal hidup anaknya, maka usaha pendidikan dalam keluarga perlu dibantu. Berkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(24)
dengan hal ini, dirasakan perlu adanya suatu lembaga yang membantu orangtua dalam usaha mendidik anak-anaknya.
Usaha untuk membantu pendidikan tersebut, akhirnya diusahakan dengan membentuk suatu lembaga pendidikan. Pembentukan lembaga pendidikan (sekolah-sekolah), ada yang diusahakan oleh pemerintah dan ada juga yang diusahakan oleh swasta. Kegiatan-kegiatan di suatu lembaga pendidikan (sekolah) ditujukan untuk mendidik dan membekali anak dengan berbagai ilmu pengetahuan, sehingga dapat bermanfaat untuk masa depannya. Faktor guru, fasilitas sekolah, sarana dan prasarana yang memadai, sangat mendukung pendidikan anak di lingkungan sekolah. Anak sebagai peserta didik menjadi sasaran utama dalam kegiatan pendidikan, di mana mereka diharapkan dapat mencapai keberhasilan belajar. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari kemampuannya dalam menguasai materi pelajaran, prestasi belajar yang dicapai siswa, keterampilan dan kebenaran dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan lain-lain. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa yang menunjukkan tingkat keberhasilan belajarnya, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar diri siswa. Purwanto (2004:102) berpendapat, Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat kita bedakan menjadi dua golongan yaitu: 1) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri, disebut faktor individual, dan 2) Faktor yang ada di luar individu, yang disebut faktor sosial.
Yang termasuk ke dalam faktor individual adalah faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.
(25)
4
Sedang yang termasuk faktor sosial adalah faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial. Diantara dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut, menurut peneliti terdapat satu faktor yang sangat menarik untuk diteliti yaitu faktor sosial khususnya lingkungan karena lingkungan mempunyai peranan yang sangat besar dalam perkembangan prestasi belajar siswa itu sendiri, misalkan lingkungan keluarga. Banyak waktu dan kesempatan bagi siswa untuk berjumpa dan berinteraksi dengan keluarga. Dengan penjumpaan dan interaksi tersebut diharapkan orangtua dapat memberikan perhatian dan semangat belajar siswa. Selain lingkungan keluarga, juga terdapat lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah yang kondusif akan mendukung proses kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik ingin menganalisis tentang pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Alasan peneliti mengangkat judul tersebut karena disiplin belajar merupakan salah satu faktor yang cukup berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa yang diperkuat dengan siswa lebih banyak menghabiskan waktu di lingkungan keluarga dan sekolah.
B. Batasan Masalah
Mengingat banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini yang menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(26)
fokus penelitian penulis adalah disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga dan lingkungan fisik sekolah siswa secara fisik, seperti: 1) disiplin belajar, yaitu disiplin keluarga: tepat waktu dalam belajar, belajar secara teratur disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah, belajar secara teratur; dan disiplin di sekolah: disiplin siswa dalam masuk sekolah, disiplin siswa dalam mengerjakan tugas, disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah, disiplin siswa dalam mentaati tata tertib di sekolah, 2) lingkungan fisik keluarga, yaitu ruang belajar, meja dan kursi belajar, penerangan, ventilasi, peralatan sekolah, media massa, dan buku bacaan, dan 3) lingkungan fisik sekolah, yaitu: penerangan (cahaya), suhu udara, warna, suara, fasilitas kesehatan, lantai dan gedung.
C. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang masalah di atas, maka atas dasar alasan itulah kemudian dirumuskan pertanyaan permasalahannya sebagai berikut:
1. Apakah disiplin belajar siswa mempengaruhi prestasi belajar siswa SMA Santa Maria kelas XI?
2. Apakah lingkungan fisik keluarga mempengaruhi prestasi belajar siswa SMA Santa Maria kelas XI?
3. Apakah lingkungan fisik sekolah mempengaruhi prestasi belajar siswa SMA Santa Maria kelas XI?
(27)
6
4. Apakah disiplin belajar siswa, lingkungan fisik keluarga dan lingkungan fisik sekolah mempengaruhi prestasi belajar siswa SMA Santa Maria kelas XI?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis:
1. Pengaruh disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa SMA Santa Maria kelas XI.
2. Pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar siswa SMA Santa Maria kelas XI.
3. Pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa SMA Santa Maria kelas XI.
4. Pengaruh disiplin belajar siswa, lingkungan fisik keluarga dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa SMA Santa Maria kelas XI.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis maupun bagi sekolah, antara lain:
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pengaruh lingkungan fisik internal dan eksternal terhadap prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(28)
2. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah sebagai bahan informasi dan tinjauan dalam mengambil kebijakan sekolah.
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam menambah pengetahuan pembaca dan merupakan referensi yang dapat membantu penelitian sejenis.
(29)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritik
Perumusan tinjauan teoritik diambil dari buku-buku atau literatur yang berhubungan dengan pokok masalah yang diteliti. Dalam tinjauan teoritik penulisan ini, penulis menguraikan tentang; 1) disiplin belajar, 2) lingkungan fisik dan 3) prestasi belajar.
1. Disiplin Belajar
a. Pengertian Disiplin
Disiplin merupakan istilah yang sudah memasyarakat di berbagai instansi pemerintah maupun swasta. Kita mengenal adanya beberapa istilah disiplin, yaitu: disiplin kerja, disiplin lalu lintas, dan disiplin belajar. Masalah disiplin yang dibahas dalam penelitian ini hanya difokuskan mengenai disiplin belajar, berikut beberapa pengertian menurut para ahli tentang disiplin belajar:
Menurut Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) (1997:11), menyebutkan makna kata disiplin dapat dipahami dalam kaitannya dengan latihan yang memperkuat, koreksi dan sanksi, kendali atau terciptanya ketertiban dan keteraturan, dan sistem aturan tata laku.
Selanjutnya menurut Imam Bernadib (1986:26), disiplin adalah menyangkut pengawasan diri (self control). Yang dimaksud dengan pengawasan diri adalah pengendalian tingkah laku seseorang sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(30)
tercapai kepercayaan terhadap diri sendiri. Dengan disiplin yang dilandasi oleh rasa percaya diri akan dapat mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan sehingga tercapai hasil kerja yang efektif.
Kemudian menurut pendapat J. Ravianto (dalam Suarman 1989:45), mengemukakan bahwa disiplin adalah sikap kejiwaan seseorang yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi keputusan yang telah ditetapkan. Dengan disiplin akan terbentuk kesadaran diri untuk mentaati nilai norma dan aturan yang berlaku di lingkungannya.
Sedangkan menurut Maman Rachman (1999:168), menyatakan disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat peneliti simpulkan disiplin adalah sikap ketaatan seseorang dalam mengikuti atau mematuhi peraturan, norma dan tata tertib yang berlaku di lingkungannya.
b. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk. Belajar juga merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan
(31)
10
atau pengalaman; dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar; seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi (Purwanto, 1984:81).
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1990:13) belajar dapat diartikan sebagai berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, dan juga tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Sedangkan menurut Slameto (1988:2), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri. Sementara menurut Winkel (1987:36), belajar merupakan aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap.
Dari pendapat para ahli di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu proses aktifitas secara mental atau psikis yang dilakukan individu untuk memperoleh dan menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap.
c. Pengertian Disiplin Belajar
Untuk mendapatkan sesuatu hasil yang baik diperlukan disiplin dan keteraturan secara kontinyu. Untuk dapat mencapai hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(32)
yang baik, seorang pelajar perlu meencanakan terlebih dulu dengan sistematika yang baik tentang apa yang akan dipelajari.
Menurut The Liang Gie (1982:82), bahwa dalam usaha apapun juga keteraturan dan disiplin akan tetap merupakan kunci untuk memperoleh hasil yang baik. Jadi menurut peneliti, pengertian disiplin belajar adalah melaksanakan pedoman-pedoman yang baik agar memperoleh keteraturan di dalam usaha belajar untuk memperoleh hasil belajar yang optimal.
d. Unsur-unsur disiplin belajar
Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata kehidupan berdisiplin. Dalam penelitian ini disiplin belajar dibagi menjadi dua (Hadisubrata, 1998:58-62), yaitu:
1) Disiplin belajar siswa di keluarga adalah suatu tingkat konsistensi dan konsekuensi serta keteraturan dalam kegiatan belajar untuk memperoleh tingkah laku yang timbul dari kesadaran dirinya untuk belajar dengan mentaati dan melaksanakan tugasnya sebagai siswa di rumah dengan dukungan orangtua yang mengawasi, mengarahkan, serta berupaya untuk membuat anak menyadari kesadaran untuk berdisiplin diri. Serta memberikan fasilitas belajar kepada anak agar dapat belajar di rumah dengan lebih baik. Beberapa indikator yang dapat dikemukakan agar disiplin belajar siswa di keluarga dapat dibina dan dilaksanakan (Cece Wijaya (1996:18-19), yaitu: a) Tepat
(33)
12
waktu dalam belajar, Belajar merupakan kewajiban bagi seorang siswa karena untuk mengetahui dan mendapatkan berbagai kecakapan disiplin dalam belajar akan membuat siswa memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik. Dengan disiplin siswa akan dapat menghargai waktunya dengan sebaik baiknya. Untuk membagi waktu belajar siswa harus membuat jadwal yang tepat untuk membatasi kegiatan lain yang tidak berguna yang dapat mengganggu kegiatan belajar. Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam menegakkan kedisiplinan belajar. Karena sebagian besar waktu yang dimiliki siswa yaitu berada dirumah; b) Disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah, Pemanfaatan waktu secara efisien dan efektif merupakan salah satu cara terbaik untuk melatih sikap disiplin terutama disiplin dirumah. Pekerjaan rumah misalnya bila dikerjakan secara mendadak tidak banyak menguntungkan karena pelatihan diri tercapai. Kalau anak di biasakan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya khususnya waktu belajar maka anak tersebut akan mampu melaksanakan tanpa merasa berat dan tertekan; c) Belajar secara teratur, Keteraturan dalam belajar merupakan usaha untuk menghasilkan atau untuk memperoleh suatu prestasi yang maksimal, karena dengan keteraturan kita akan lebih disiplin dalam belajar.
2) Disiplin belajar siswa di sekolah adalah keseluruhan sikap dan perbuatan siswa yang timbul dari kesadaran dirinya untuk belajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(34)
dengan mentaati dan melaksanakan sebagai siswa dalam berbagai kegiatan belajarnya di sekolah, sesuai dengan peraturan yang ada. Beberapa indikator yang dapat dikemukakan agar disiplin belajar siswa di keluarga dapat dibina dan dilaksanakan (Slameto, 1997:27), yaitu: a) Disiplin siswa dalam masuk sekolah, Yang dimaksud disiplin siswa dalam masuk sekolah ialah keaktifan, kepatuhan dan ketaatan dalam masuk sekolah. Artinya seorang siswa dikatakan disiplin masuk sekolah jika ia selalu aktif masuk sekolah pada waktunya, tidak pernah terlambat serta tidak pernah membolos setiap hari. Kebalikan dari tindakan tersebut yaitu yang sering datang terlambat, tidak masuk sekolah, banyak melakukan pelanggaran terhadap tata tertib sekolah, dan hal ini menunjukkan bahwa siswa yang bersangkutan kurang memiliki disiplin masuk sekolah yang baik; b) Disiplin siswa dalam mengerjakan tugas, Mengerjakan tugas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam belajar, yang dilakukan di dalam maupun di luar jam pelajaran sekolah. Tujuan dan pemberian tugas biasanya untuk menunjang pemahaman dan penguasaan mata pelajaran yang disampaikan di sekolah, agar siswa berhasil dalam belajarnya. Agar siswa berhasil dalam belajarnya perlulah mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya. Tugas itu mencakup pengerjaan PR, menjawab soal latihan buatan sendiri, soal dalam buku pegangan, ulangan harian, ulangan umum dan ujian; c) Disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah, Siswa yang
(35)
14
memiliki disiplin belajar dapat dilihat dari keteraturan dan ketekunan belajarnya. Disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah menuntut adanya keaktifan, keteraturan, ketekunan dan ketertiban dalam mengikuti pelajaran, yang terarah pada suatu tujuan belajar; d) Disiplin siswa dalam mentaati tata tertib di sekolah, Disiplin siswa dalam menjalankan tata tertib di sekolah adalah kesesuaian tindakan siswa dengan tata tertib atau peraturan sekolah yang ditunjukkan dalam setiap perilakunya yang selalu taat dan mau melaksanakan tata tertib sekolah dengan penuh kesadaran.
2. Lingkungan fisik
a. Pengertian lingkungan fisik
Definisi lingkungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:526), lingkungan adalah bulatan yang melingkari atau melingkungi, dapat diartikan sebagai kawasan atau daerah yang termasuk didalamnya. Sedangkan fisik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:242), adalah jasmani atau badan, atau dapat diartikan sesuatu yang nyata dan dapat dilihat. Berdasarkan pengertian tersebut maka lingkungan fisik adalah kawasan atau daerah untuk melakukan sesuatu (kegiatan belajar-mengajar) yang dapat dilihat atau nyata. Yang termasuk dalam lingkungan fisik internal/keluarga adalah kondisi fisik keluarga dan lingkungan fisik eksternal/sekolah adalah kondisi sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(36)
b. Faktor lingkungan fisik keluarga
Lingkungan fisik keluarga yang dimaksud adalah lingkungan fisik yang behubungan langsung secara fisik dengan para siswa di dalam keluarga. Hal ini meliputi: ruang belajar, meja dan kursi belajar, penerangan, ventilasi, peralatan sekolah, media massa, dan buku bacaan. Dibawah ini akan dijelaskan hal mengenai lingkungan fisik keluarga tersebut menurut Thamrin Nasution dan Nurhalijah Nasution (1995): (1) ruang belajar, yaitu ruangan yang dapat digunakan untuk belajar siswa, dimana sebaiknya ruang belajar jauh dari kebisingan berbagai aktifitas di rumah. Akan lebih baik jika ruang belajar disediakan tersendiri oleh orangtua anaknya dalam kegiatan belajar, agar dengan ruang belajar sendiri anak dapat berkonsentrasi dalam belajar, (2) meja dan kursi belajar, merupakan sarana belajar yang diperlukan anak. Dengan adanya meja belajar sendiri, maka anak akan lebih nyaman dalam belajar. Kenyamanan belajar anak akan mempengaruhi konsentrasi belajar anak, (3) penerangan, merupakan sarana penting yang dapat mendukung belajar anak. Sumber penerangan yang baik adalah lampu meja pijar (bukan neon) yang cukup terang (40-60 watt), dan posisi lampu sebaiknya diletakkan di sisi kiri atas (kalau dapat dari arah belakang) anak, sehingga bayangan tangan yang menulis tidak menghalangi pandangan dan anak dapat merasa nyaman dalam belajar. Dengan penerangan yang cukup, maka anak dapat belajar lebih lama, karena dengan lampu yang terang maka
(37)
16
mata anak akan lebih jelas dalam membaca buku dan mata anak tidak terganggu, (4) ventilasi, dengan adanya ventilasi, maka sirkulasi udara dalam ruangan belajar tidak lembab dan siswa dapat merasa nyaman dalam belajar, (5) peralatan sekolah, merupakan kebutuhan pokok yang harus dimiliki siswa dalam kegiatan belajar. Peralatan sekolah ini bisa berwujud buku pelajaran, buku tulis, pulpen, pensil, karet penghapus. Siswa yang memiliki peralatan sekolah yang lengkap akan cenderung dapat berkonsentrasi dalam belajarnya karena alat-alat yang dimilikinya dapat menunjang belajarnya, (6) media massa, merupakan salah satu alat untuk menambah pengetahuan anak, terutama pengetahuan umum selain dari mata pelajaran yang di dapat dari sekolah. Yang dimaksud media massa yaitu seperti surat kabar dan majalah, sedangkan media elektronik adalah televisi dan radio, (7) buku bacaan, orangtua hendaknya perlu menyadari bahwa anak-anak perlu disediakan buku-buku yang dapat menunjang kegiatan belajarnya. Hal ini dikarenakan anak juga memerlukan suatu selingan dalam belajar, karena anak merasa bosan apabila ia hanya mempelajari buku pelajaran saja. Oleh sebab itu orang tua jangan merasa enggan mengeluarkan uang untuk membelikan buku bacaan ringan kepada anaknya, karena hal ini akan menambah semangat anak dalam belajar.
c. Faktor lingkungan fisik sekolah
Lingkungan fisik sekolah yang dimaksud adalah lingkungan fisik yang behubungan langsung secara fisik dengan para siswa di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(38)
sekolah. Hal ini meliputi: penerangan (cahaya), suhu udara, warna, suara, fasilitas kesehatan, lantai dan gedung. Dibawah ini akan dijelaskan hal mengenai lingkungan fisik sekolah tersebut (The Liang Gie, 1984:160): (1) Penerangan (cahaya), merupakan faktor yang penting karena hampir tiap kegiatan di sekolah itu merupakan pekerjaan melihat, seperti membaca dan menulis yang membutuhkan penerangan yang baik. Cahaya penerangan yang cukup dan memancar dengan tepat akan menambah efisiensi belajar siswa. Pada umumnya, sekolah-sekolah di Indonesia mengandalkan penerangan cahaya matahari. Dalam merangsang pencahayaan tata ruang kelas, hendaknya cahaya jatuh diatas meja siswa dari arah kiri meja, sebaiknya jangan diatur/disusun menghadap jendela karena akan menyebabkan kesilauan pada siswa. (2) Suhu udara/ventilasi, yang paling penting adalah suhu udara dan banyaknya uap air yang terkandung dalam udara tersebut. Tubuh manusia secara terus menerus akan mengeluarkan panas agar dapat hidup untuk dapat memancarkan panas, diperlukan udara yang mempunyai suhu yang relatif rendah daripada suhu badan manusia. Udara di Indonesia terlampau panas dan lembab sehingga orang tidak dapat memancarkan panas dari tubuhnya dengan baik. Udara yang panas membuat orang mudah mengantuk, cepat lelah dan kurang bersemangat, (3) Warna, bersama dengan cahaya, warna merupakan faktor yang tidak kalah penting untuk memperbesar efisiensi. Warna secara khusus akan mempengaruhi jiwa para peserta didik. Dengan
(39)
18
memakai warna yang tepat pada dinding ruangan, akan memberikan kegembiraan dan ketegangan belajar siswa terpelihara, (4) suara, suara gaduh seringkali mengurangi efisiensi belajar siswa. Untuk mengatasi hal tersebut, hendaknya dalam meletakkan alat-alat yang dapat menimbulkan suara gaduh perlu diperhatikan dengan baik. Usaha yang dapat dijalankan untuk menguasai hal ini dapat dilaksanakan dengan memasang penyerap suara pada dinding ataun langit-langit, (5) fasilitas kesehatan, kamar kecil, toilet dan sebangsanya harus disediakan untuk para siswa, guru, karyawan serta dipeliharanya kebersihan. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah kebersihan kamar kecil tidak bau, jaraknya jangan terlalu jauh/dekat dengan ruang kelas, (6) lantai dan tangga, lantai harus dijaga agar tidak mudah tergelincir, tangga diberi pegangan untuk tangan dan bagian-bagian terbuka diberi pagar, (7) sarana dan prasarana, meja, kursi dan alat-alat yang mendukung proses pembelajaran harus diesediakan untuk keperluan belajar, (8) gedung, bangunan menjadi sangat penting bagi pelaksanaan proses pembelajaran. Jadi bangunan yang kurang memadai akan dapat menjadi ancaman bagi para siswa, guru, dan karyawan.
3. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan salah satu ukuran bagi keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan sesuatu. Menurut Suryabrata (1984:3), Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari sesuatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(40)
keterampilan yang telah dikembangkan dan dicapai oleh siswa pada suatu mata pelajaran. Lazimnya prestasi belajar ditunjukkan dari nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar dalam wujud angka-angka tersebut diperoleh dari hasil pengukuran berdasarkan ulangan, ujian, dan tugas-tugas. Menurut pengalaman, tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah dinyatakan dalam nilai rapor. Jadi, prestasi belajar merupakan hasil dari kegiatan belajar yang berupa nilai tes/angka dan tercantum dalam rapor yang merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan atau prestasi siswa selama masa tertentu.
Sedangkan menurut Poerwadarminta (1976:766), prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai, dilakukan, dan kerjakan. Sementara menurut Nawawi (1981:100), prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
Dari pendapat para ahli di atas, pengertian prestasi belajar merupakan suatu kemampuan siswa dalam menguasai pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap yang diwujudkan dengan hasil belajar berupa nilai dari kuis, ujian, dan tugas-tugas yang diberikan.
(41)
20
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Setiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang tentu ada faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik yang cenderung mendorong maupun yang menghambat. Demikian juga dialami belajar, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa itu adalah sebagai berikut (Ahmadi, 1998:72):
a. Faktor Internal
Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor ini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu: (1) Intelegensi, berperan penting bagi prestasi belajar siswa, dalam arti sempit intelegensi adalah kemampuan untuk mencapai prestasi di sekolah yang didalamnya berpikir perasaan, (2) Minat, adalah kecenderungan yang mantap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu. Siswa yang kurang berminat dalam pelajaran tertentu akan menghambat dalam belajar, (3) Keadaan fisik dan psikis, keadaan fisik menunjukkan pada tahap pertumbuhan, kesehatan jasmani, keadaan alat-alat indera dan lain sebagainya. Keadaan psikis menunjuk pada keadaan stabilitas/labilitas mental siswa, karena fisik dan psikis yang sehat sangat berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar mengajar dan sebaliknya.
b. Faktor eksternal
Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor ini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu: (1) Lingkungan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(42)
lingkungan keluarga turut mempengaruhi kemajuan hasil kerja, bahkan mungkin dapat dikatakan menjadi faktor yang sangat penting. Karena sebagian besar pada waktu belajar dilaksanakan di rumah, keluarga kurang mendukung situasi belajar. Seperti kericuhan keluarga, kurang perhatian orangtua, kurang perlengkapan belajar akan mempengaruhi berhasil tidaknya belajar. Lingkungan sekolah yang kondusif akan mendukung proses kegiatan belajar mengajar, karena sekolah menjadi wahan yang sangat dominan bagi pengaruh dan pembentukan sikap, perilaku, dan prestasi seorang siswa, (2) Guru, sebagai tenaga berpendidikan memiliki tugas menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, membimbing, melatih, mengelola, meneliti dan mengembangkan serta memberikan pelajaran teknik karena itu setiap tugas guru harus memiliki wewenang dan kemampuan profesional, kepribadian dan kemasyarakatan, (3) Sumber-Sumber Belajar, Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan dalam proses belajar adalah tersedianya sumber belajar yang memadai. Sumber belajar itu dapat berupa media/alat bantu belajar serta bahan baku penunjang. Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam melakukan perbuatan belajar. Maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkret, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga serta hasil yang lebih bermakna.
(43)
22
B. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa SMA
Santa Maria kelas XI
Hasil belajar atau prestasi belajar siswa baik itu memperoleh hasil yang memuaskan atau kurang memuaskan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: disiplin belajar siswa, lingkungan fisik keluarga dan lingkungan fisik sekolah. Maman Rachman (1999:168), menyatakan disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya.
Sesuatu hal yang dapat dikatakan ketika seorang siswa melanggar disiplin baik di dalam keluarga maupun di sekolah, maka pertumbuhan, pemahaman, dan prestasi belajarnya akan terhambat. Terhambatnya prestasi belajarnya tersebut disebabkan karena seorang siswa tidak terbiasa dengan tata tertib, peraturan, serta norma yang berlaku di dalam keluarga maupun di sekolah. Sebaliknya jika seorang siswa yang berusaha menata dirinya terbiasa dengan hidup tertib, teratur, menaati peraturan dan norma yang berlaku disekolah, seperti: a) disiplin siswa dalam masuk sekolah, b) disiplin siswa dalam mengerjakan tugas, c) disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah, dan 4) disiplin siswa dalam mentaati tata tertib di sekolah (Slameto, 1997:27). maupun di rumah, seperti: a) tepat waktu dalam belajar, b) disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(44)
c) belajar secara teratur (Wijaya, 1996:18-19), potensi dan prestasinya akan bertumbuh dan berkembang optimal. maka disiplin yang diterapkan dengan baik di sekolah maupun di rumah akan menjadi faktor dominan dalam mempengaruhi dan mengembangkan prestasi belajar siswa.
2. Pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar siswa
SMA Santa Maria kelas XI
Pengaruh pertama dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan seseorang adalah pengaruh keluarga. Keluarga sebagai lingkungan belajar pertama mempunyai peranan dan pengaruh yang besar dalam menuntun perkembangan anak untuk menjadi manusia dewasa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:526), lingkungan diartikan sebagai bulatan yang melingkari atau melingkungi, dapat diartikan sebagai kawasan atau daerah yang termasuk di dalamnya. Kemudian fisik diartikan sebagai jasmani atau badan, atau dapat diartikan sesuatu yang nyata dan dapat dilihat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:242). Berdasarkan pengertian tersebut maka lingkungan fisik dapat diartikan sebagai kawasan atau daerah untuk melakukan sesuatu (kegiatan belajar-mengajar) yang dapat dilihat atau nyata. Lingkungan fisik keluarga yang dimaksud adalah lingkungan fisik yang behubungan langsung secara fisik dengan para siswa di dalam keluarga, hal ini meliputi (Nurhalijah Nasution, 1995): ruang belajar, meja dan kursi belajar, penerangan, ventilasi, peralatan sekolah, media massa, dan buku bacaan. Kondisi lingkungan fisik keluarga yang baik cenderung memberi stimulus dan
(45)
24
respons yang baik dari anak sehingga prestasinya belajar siswa menjadi baik. Sebaliknya, jika lingkungan fisik keluarga tidak baik, kecenderungan besar akan berdampak negatif bagi pertumbuhan dan perkembangan prestasi belajar siswa.
3. Pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa
SMA Santa Maria kelas XI.
Lingkungan sekolah juga mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Keluarga tidak bisa hanya mendidik anak di lingkungan keluarga saja. Karena anak membutuhkan wadah untuk mengembangkan potensinya yaitu sekolah. Dengan adanya sekolah, siswa akan lebih luas pengetahuannya. Walaupun tidak bisa lepas dari dukungan keluarga. Sekolah dapat menciptakan suasana kondusif bagi proses pendidikan asalkan manajemen sekolah dikembangkan dengan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang baik.
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa lingkungan adalah bulatan yang melingkari atau melingkungi, dapat diartikan sebagai kawasan atau daerah yang termasuk di dalamnya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:526) dan fisik diartikan sebagai jasmani atau badan, atau dapat diartikan sesuatu yang nyata dan dapat dilihat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:242). Maka lingkungan fisik dapat diartikan sebagai kawasan atau daerah untuk melakukan sesuatu (kegiatan belajar-mengajar) yang dapat dilihat atau nyata. Lingkungan fisik sekolah yang dimaksud adalah lingkungan fisik yang behubungan langsung secara fisik dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(46)
para siswa di dalam sekolah, hal ini meliputi (The Liang Gie, 1984:160): penerangan (cahaya), suhu udara, warna, suara, fasilitas kesehatan, lantai dan gedung. Oleh karena itu, lingkungan fisik sekolah yang baik akan mendukung perkembangan dan pertumbuhan prestasi belajar siswa, sebaliknya jika lingkungan fisik sekolah kurang baik akan menghambat perkembangan dan pertumbuhan prestasi belajar siswa.
4. Pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga dan lingkungan
fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa SMA Santa Maria kelas
XI
Disiplin merupakan suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban baik di dalam keluarga maupun di sekolah. Seperti yang dikemukakan oleh The Liang Gie (1982:82) bahwa dalam usaha apapun juga keteraturan dan disiplin akan tetap merupakan kunci untuk memperoleh hasil yang baik sehingga disiplin belajar pada siswa di keluarga, meliputi: tepat waktu dalam belajar, disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah, dan belajar secara teratur, maupun disiplin belajar pada siswa di sekolah, meliputi: disiplin siswa dalam masuk sekolah, disiplin siswa dalam mengerjakan tugas, disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah, dan disiplin siswa dalam mentaati tata tertib di sekolah sangat diperlukan tingkat konsistensi dan kebiasaan yang teratur dalam kegiatan proses belajar
(47)
26
mengajar karena kedisiplinan yang diterapkan di keluarga maupun di sekolah menjadi faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.
Kemudian diperkuat juga dengan pengaruh lingkungan fisik keluarga yang berhubungan langsung secara fisik dengan siswa di keluarga, seperti (Nurhalijah Nasution, 1995): ruang belajar, meja dan kursi belajar, penerangan, ventilasi, peralatan sekolah, media massa, dan buku bacaan. Maupun pengaruh lingkungan fisik sekolah yang berhubungan langsung secara fisik dengan siswa di sekolah, seperti (The Liang Gie, 1984:160): penerangan (cahaya), suhu udara, warna, suara, fasilitas kesehatan, lantai dan gedung. Maka disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah menjadi faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan prestasi belajar siswa
C. Model Penelitian
Keterangan:
X1 = Disiplin belajar Y = Prestasi belajar siswa
X2 = Lingkungan fisik keluarga X3 = Lingkungan fisik sekolah
X1
X2 Y
X3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(48)
D. Hipotesis Penelitian
1. Ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa.
2. Ada pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar siswa.
3. Ada pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa.
4. Ada pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa.
(49)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Ditinjau dari rancangannya penelitian ini termasuk dalam penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus adalah penelitian dimana peneliti menggambarkan subjek penelitian di dalam keseluruhan tingkah laku (Arikunto, 1990:314). Penelitian ini mengambil objek tertentu sehingga kesimpulan yang diambil berdasarkan penelitian tersebut hanya berlaku bagi objek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian: SMA Santa Maria Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang direncanakan sekitar bulan Mei 2011.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:150). Dalam penelitian ini yang menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(50)
populasi adalah seluruh siswa SMA Santa Maria Yogyakarta yang berjumlah 287 siswa yang terdiri dari kelas X (104 siswa), XI IPA (18 siswa), XI BAHASA (23 siswa), XI IPS 1 (22 siswa), XI IPS (21 siswa), dan kelas XII IPA (23 siswa), XII BAHASA (20 siswa), XII IPS1 (28 siswa), dan XII IPS 2 (28 siswa).
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa SMA Santa Maria Yogyakarta kelas XI sebanyak 80 siswa.
3. Teknik Penarikan Sampel
Penarikan sampel dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2007:122).
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah. 1) disiplin belajar: a) disiplin belajar siswa di keluarga, yaitu tepat waktu dalam belajar, disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah, belajar secara teratur, belajar secara mandiri, belajar secara kelompok; b) disiplin belajar siswa di sekolah, yaitu disiplin siswa dalam masuk
(51)
30
sekolah, disiplin siswa dalam mengerjakan tugas, disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah, disiplin siswa dalam mentaati tata tertib di sekolah, disiplin siswa dalam mengerjakan tugas; 3) lingkungan fisik keluarga, yaitu meja dan kursi belajar, peralatan sekolah, buku bacaan, ruang belajar, penerangan, ventilasi, media massa; dan 4) lingkungan fisik sekolah, yaitu fasilitas sekolah, yaitu lantai, tangga, sarana dan prasarana, dan gedung, penerangan, ventilasi, warna, suara, dan fasilitas kesehatan.
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah variabel prestasi belajar. Variabel prestasi belajar siswa diukur berdasarkan nilai raport SMA kelas XI.
2. Pengukuran Variabel
Variabel disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah diukur dengan menggunakan skala likert dengan 5 opsi.
Tabel 3.1
Pemberian Skor Disiplin Belajar
Alternatif Jawaban Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral Setuju Sangat Tidak Setuju
Pernyataan Positif 5 4 3 2 1
Pernyataan Negatif 1 2 3 4 5
Tabel 3.2
Pemberian Skor Lingkungan Fisik Keluarga
Alternatif Jawaban Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral Setuju Sangat Tidak Setuju
Pernyataan Positif 5 4 3 2 1
Pernyataan Negatif 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(52)
Tabel 3.3
Pemberian Skor Lingkungan Fisik Sekolah
Alternatif Jawaban Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral Setuju Sangat Tidak Setuju
Pernyataan Positif 5 4 3 2 1
Pernyataan Negatif 1 2 3 4 5
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Instrumen a. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Prof. Dr. Sugiyono, 2007:199). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner tertutup yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah.
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen ini bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Prof. Dr. Sugiyono, 2007:422). Teknik ini digunakan untuk melengkapi data prestasi belajar.
2. Penyusunan kuesioner
Berikut ini disajikan kisi-kisi kuesioner dari disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah dalam bentuk tabel.
(53)
32
Tabel 3.4 Operasional Variabel
Variabel penelitian
Dimensi Indikator No. item
pertanyaan positif No. item pertanyaan negatif 1. Disiplin Belajar 1. mentaati peraturan 2. melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab 3. mentaati
peraturan / tata tertib 4. melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab
1. tepat waktu dalam belajar 2. disiplin dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah 1. belajar secara
teratur
2. belajar secara mandiri 3. belajar secara
kelompok
1. disiplin siswa dalam masuk sekolah 2. disiplin siswa
dalam mengikuti pelajaran di sekolah
3. disiplin siswa dalam
mentaati tata tertib di sekolah
1. disiplin siswa dalam mengerjakan tugas 1 5,6 10,12,13 14,15 16 18,20 21,22,24,25, 26,27,28, 29,30,31,35, 37,38 39,40,43,44 2,3,4 7,8,9 11 17 19 23 32,33,34,36 41,42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(54)
2. Lingkungan Fisik keluarga
1. fasilitas belajar
2. fasilitas pendukung
1. meja dan
kursi belajar 2. peralatan
sekolah 3. buku bacaan
1. ruang belajar 2. penerangan 3. ventilasi 4. media massa
45,46,47 49 50,51 53 56 57 62 48 52,54 55 58,59,60 61 3. Lingkungan
Fisik Sekolah
1. fasilitas belajar
2. fasilitas pendukung
1. lantai 2. tangga
3. sarana dan
prasarana 4. gedung 1. penerangan 2. ventilasi 3. warna 4. suara 5. fasilitas kesehatan 65,66 67, 69 71,72,73 78 86,88,89 63,64 68 70,74 75,76,77 79,80,81 82,83 85 87
F. Pengujian Instrumen Penelitian
Pengujian instrumen dalam penelitian ini mencakup pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner.
1. Pengujian Validitas
Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur (Husein Umar, 2003:72). Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan bisa mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk menguji validitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus Product Moment dari Pearson sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2000:225):
(55)
34
Keterangan:
= koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y N = jumlah subjek
= jumlah skor x = jumlah skor y
= jumlah kuadrat skor x
= jumlah kuadrat skor y
= jumlah hasil perkalian skor x dan skor y
Untuk mengetahui validitas butir digunakan taraf signifikan 5% artinya suatu butir pernyataan dikatakan valid jika koefisien korelasi yang diperoleh lebih besar atau sama dengan koefisien korelasi dalam taraf signifikansi 5%.
Pelaksanaan uji coba instrumen penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X SMK YPKK 1 Yogyakarta dengan jumlah responden 37 siswa. Dari hasil uji coba tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar 35 (37-2), dengan harga kritik produk momen tabel (r tabel) sebsar 0,325 dengan taraf signifikansi 5%. Adapun rangkuman hasil penelitin uji coba validitas sebgai berikut:
Rangkuman Uji Validitas Disiplin Belajar
No Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,340 0,325 Valid
2 0,539 0,325 Valid
3 0,534 0,325 Valid
4 0,378 0,325 Valid
5 0,358 0,325 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(56)
6 0,415 0,325 Valid
7 0,518 0,325 Valid
8 0,365 0,325 Valid
9 0,480 0,325 Valid
10 0,355 0,325 Valid
11 0,577 0,325 Valid
12 0,397 0,325 Valid
13 0,410 0,325 Valid
14 0,650 0,325 Valid
15 0,349 0,325 Valid
16 0,586 0,325 Valid
17 0,694 0,325 Valid
18 0,349 0,325 Valid
19 0,347 0,325 Valid
20 0,520 0,325 Valid
21 0,341 0,325 Valid
22 0,759 0,325 Valid
23 0,690 0,325 Valid
24 0,419 0,325 Valid
25 0,555 0,325 Valid
26 0,602 0,325 Valid
27 0,575 0,325 Valid
28 0,549 0,325 Valid
29 0,670 0,325 Valid
30 0,567 0,325 Valid
31 0,342 0,325 Valid
32 0,598 0,325 Valid
33 0,642 0,325 Valid
34 0,531 0,325 Valid
35 0,480 0,325 Valid
36 0,703 0,325 Valid
37 0,461 0,325 Valid
38 0,337 0,325 Valid
39 0,843 0,325 Valid
40 0,756 0,325 Valid
41 0,530 0,325 Valid
42 0,801 0,325 Valid
43 0,732 0,325 Valid
44 0,598 0,325 Valid
Rangkuman Uji validitas Lingkungan Fisik Keluarga No Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,585 0,325 Valid
(57)
36
4 0,492 0,325 Valid
5 0,471 0,325 Valid
6 0,353 0,325 Valid
7 0,591 0,325 Valid
8 0,347 0,325 Valid
9 0,490 0,325 Valid
10 0,504 0,325 Valid
11 0,477 0,325 Valid
12 0,342 0,325 Valid
13 0,698 0,325 Valid
14 0,523 0,325 Valid
15 0,570 0,325 Valid
16 0,335 0,325 Valid
17 0,341 0,325 Valid
18 0,356 0,325 Valid
Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Fisik Sekolah No Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,491 0,325 Valid
2 0,519 0,325 Valid
3 0,398 0,325 Valid
4 0,497 0,325 Valid
5 0,533 0,325 Valid
6 0,366 0,325 Valid
7 0,400 0,325 Valid
8 0,649 0,325 Valid
9 0,498 0,325 Valid
10 0,547 0,325 Valid
11 0,360 0,325 Valid
12 0,417 0,325 Valid
13 0,530 0,325 Valid
14 0,458 0,325 Valid
15 0,511 0,325 Valid
16 0,689 0,325 Valid
17 0,507 0,325 Valid
18 0,605 0,325 Valid
19 0,599 0,325 Valid
20 0,469 0,325 Valid
21 0,624 0,325 Valid
22 0,368 0,325 Valid
23 0,376 0,325 Valid
24 0,351 0,325 Valid
25 0,378 0,325 Valid
26 0,343 0,325 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(58)
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulangkali (Husein Umar, 2003:72). Pengujian reliabilitas didasarkan pada perhitungan koefisien alpha dari Cronbach (Husein
Umar, 2003:90) yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
= reliabilitas instrumen = banyak butir pertanyaan = varian total
= jumlah varian
Selanjutnya harga dikonsultasikan dengan harga kategori nilai r dengan pedoman sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 1989:167):
0,800-1,00 = sangat tinggi 0,600-0,799 = tinggi 0,400-0,599 = cukup 0,200-0,399 = rendah
<0,200 = sangat rendah
Jika nilai alpha lebih dari 0,60, maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel. Sebaliknya jika nilai alpha kurang dari 0,60, maka instrumen penelitian dinyatakan tidak reliabel. Pengujian validitas dan reabilitas tersebut dilakukan dngan bantuan komputer program SPSS versi 12.0 dengan koefisien r tabel pada n = 37. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut:
(59)
38
Rangkuman Hasil Uji Reabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Nilai r hitung Nilai r tabel Status
Disiplin Belajar 0,947 0,60 Andal
Lingkungan Fisik Keluarga
0,866 0,60 Andal
Lingkungan Fisik Sekolah
0,897 0,60 Andal
G. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Prof. Dr. Sugiyono, 2009: 207).
a. Deskriptif Responden
Untuk mendeskripsikan data responden, data disajikan berdasarkan jurusan, jenis kelamin, jumlah, dan persentase responden.
Tabel 3.5
Deskriptif Responden
Jurusan Jenis kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki
Persentase Wanita Persentase
IPA - - 18 100 18 100
IPS - - 43 100 43 100
BAHASA - - 23 100 23 100
b. Deskriptif Data
Untuk mendeskripsikan keadaan disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga dan lingkungan fisik sekolah dan prestasi belajar siswa. Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(60)
disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dengan ditentukan persentasenya, kemudian diketahui nilai-nilai statistiknya (mean, median, modus, standar devisiasi) dan dibuat interprestasi berdasarkan pedoman penilaian patokan PAP II sebagai berikut:
Tabel 3.6
Standar Patokan Penilaian dengan PAP II
Skor Penilaian
81% - 100% Sangat Tinggi
66% - 80% Tinggi
56% - 65% Cukup
46% - 55% Kurang
Dibawah 46% Sangat Kurang
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui gejala-gejala yang diteliti apakah data berdistribusi normal ataukah tidak. Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan rumus One-Sample Kolmogorov-Smirnov (Sugiyono, 1999:255) yaitu:
Keterangan:
D : Deviasi maksimum
: Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
(61)
40
Jika nilai > nilai pada taraf signifikansi 5%, maka
distribusi data dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai < nilai
, maka distribusi data dikatakan tidak normal.
b. Uji Linieritas
Pengujian linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai F. adapun rumus yang digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut (Sudjana, 1996:332):
Keterangan:
F : harga bilangan F untuk garis regresi S2TC : varian tuna cocok
S2e : varian kekeliruan
JK (TC) : jumlah kuadrat tuna cocok JK (E) : jumlah kuadrat kekeliruan
Berdasarkan hasil perhitungan, maka hipotesis model regresi linier ditolak jika F > F(1-α) (k-2n-k) pada dk pembilang = (k-2) dan dk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(62)
penyebut = (n-k). sebaliknya hipotesis model regresi linier diterima jika F < F(1-α) (k-2n-k) pada dk pembilang = (k-2) dan dk penyebut (n-k).
3. Pengujian Hipotesis Penelitian
a. Rumusan hipotesis pertama
H0 : tidak ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar H1 : ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar b. Rumusan hipotesis kedua
H0 : tidak ada pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar
H2 : ada pengaruh lingkungan fisik keluarga terhadap prestasi belajar c. Rumusan hipotesis ketiga
H0 : tidak ada pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar
H3 : ada pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar Pengujian hipotesis pertama, kedua, dan ketiga digunakan rumus Product Moment dari Pearson sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2000:225):
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y N = jumlah sampel
ΣX = jumlah skor variabel X
ΣY = jumlah skor variabel Y
ΣX2 = jumlah kuadrat skor variabel X
Σy2 = jumlah kuadrat skor variabel Y
(63)
42
Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis dapat diterima atau tidak, maka dilakukan uji signifikansi dengan tingkat signifikansi 5%, dengan bantuan komputer program SPSS 12.0
Pengujian hipotesis 4 disusun dengan langkah sebagai berikut: d. Rumusan hipotesis keempat )
H0 : Tidak ada pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik
keluarga, dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa.
: Ada pengaruh disiplin belajar, lingkungan fisik keluarga, dan lingkungan fisik sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Pengujian hipotesis keempat digunakan analisis regresi ganda. Model regresi sebagai berikut:
Dalam analisis regresi ini digunakan alat bantu komputer dengan program SPSS 12.0. Selanjutnya harga F hitung dibandingkan dengan tabel pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (db) adalah m
lawan N-m-1. kriteria pengambilan keputusan adalah apabila >
maka akan menunjukkan ada pengaruh variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(64)
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah Sekolah
Beralamat di Jalan Ireda No. 19 A Yogyakarta, SMA Santa Maria berdiri sejak 39 tahun lamanya. Atas prakarsa Sr. M. Theresia bersama dengan Bpk Slamet, Bpk Netyardi dan Bpk Sunaryo yang semuanya merupakan guru SMP Maria Immaculata yang menandatangani SK berdirinya SMA Santa Maria Yogyakarta.
Secara resmi SMA Santa Maria didirikan/dimulai pada tahun 1967 yang berstatus swasta penuh, berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, KBM dilakukan siang hari di Gedung SMP Maria Immaculata dengan jumlah siswa 60 orang, dan sebagai kepala sekolah Bpk H. Y. Sunaryo. Pada tahun 1971 SMA Santa Maria menerima piagam pengakuan dari Dinas SMA dengan nomor 86/ 1011/ 1971. Dengan turunnya piagam pengakuan tersebut maka SMA Santa Maria harus meningkatkan kualitasnya.
Dari tahun 1971 sampai tahun 1986, SMA Santa Maria yang masih menempati gedung di kompleks Jl. Brigjen Katamso No. 2 Yogyakarta, menunjukkan perbaikan di berbagai bidang meskipun merayap tapi pasti. Berkat usaha peningkatan yang tekun dari pihak yayasan dengan kerjasama yang baik antara guru dan karyawan, SMA Santa Maria mendapat piagam nomor data sekolah sebagai tanda tercatat dari Dirjen Dikdaknas tanggal 23 Februari 1983 nomor 018/C/Kep/83 tentang sejarah dan tata cara pendirian
(65)
44
sekolah swasta. Sedang Piagam Jenjang Akreditasi diakui pada tanggal 17 Januari 1985 dengan nomor 007/C/Kep/I/ 85.
Sejak 5 Januari 1987 SMA Santa Maria pindah gedung yang sekarang ditempati yakni Jalan Ireda No. 19 A Yogyakarta. Terletak di kampung Prawirodirjan dengan luas bangunan kurang lebih 9000 m2 . SMA Santa Maria memiliki 3 lantai. Mulai tanggal 16 Agustus 2010 SMA Santa Maria dikepalai oleh Sr. Yohana Maria OSF, S.Ag sampai sekarang. Di SMA Santa Maria untuk penjurusan kelas dibagi menjadi menjadi tiga jurusan, yaitu IPA, IPS dan Bahasa.
B. Visi dan Misi SMA Santa Maria Yogyakarta
1. Visi SMA Santa Maria Yogyakarta
Terselenggaranya pendidikan yang memadukan intelektual, humaniora dan keterampilan berdasarkan nilai-nilai kristiani untuk siap bersaing dalam era globalisasi.
2. Misi SMA Santa Maria Yogyakarta
a. Menumbuhkembangkan penghayatan nilai-nilai kristiani.
b. Melaksanakan pembelajaran, bimbingan, dan pelatihan yang efektif, kreatif, bermutu, dan menyenangkan sehingga dapat berkembang secara optimal.
c. Mewujudkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang siap untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(66)
d. Menumbuhkembangkan kepekaan sosial terhadap sesama dan lingkungan demi terwujudnya semangat kekeluargaan dan persaudaraan.
e. Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menggali bakat dan minat di bidang ketrampilan.
C. Organisasi
KOMITE SEKOLAH
KETERANGAN :
Garis Komando Garis Konsultasi
SISWA KEPALA SEKOLAH
KEPALA TATA USAHA
WAKASEK KURIKULUM
WAKASEK HUMAS. WAKASEK
KESISWAAN
WALI KELAS / G U RU
SIE SARANA/ PRASARANA SIE. LITBANG. PEMBINA OSIS
(67)
46
D. Kurikulum
Kurikulum yang digunakan SMA Santa Maria Yogyakarta adalah kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan sejak Tahun 2006/2007 untuk menggantikan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Penerapan KTSP dalam program reguler SMA Santa Maria Yogyakarta didasarkan pada Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. KTSP merupakan kurikulum yang memberi kewenangan dan tanggung jawab penuh pada sekolah untuk menyusun sendiri pelaksanaan kegiatan pembelajarannya sesuai misi, visi, dan potensinya masing-masing, dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). Dengan KTSP, kepala sekolah, para guru, dan komite sekolah dapat terlibat langsung dalam merumuskan tujuan pembelajaran, materi, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(68)
E. Organisasi Sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta
1. Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi sekolah bertujuan agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik, karena bagian ini mengatur seluruh tugas masing-masing individu agar tidak terjadi kesalahpahaman pembagian tugas. Struktur organisasi SMA Santa Maria dapat dilihat pada lampiran. 2. Personalia dan Pembagian Tugas
a. Kepala Sekolah
Kepala sekolah berfungsi sebagai edukator, manajemen, administrasi, dan supervisor. Adapun tugas-tugasnya sebagai berikut:
1) Kepala sekolah sebagai edukator bertugas melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien.
2) Kepala sekolah selaku manajemen mempunyai tugas antara lain menyusun perencanaan, mengarahkan kegiatan-kegiatan, melaksanakan pengawasan, mengadakan rapat, mengatur administrasi dan mengambil keputusan.
3) Kepala sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai beberapa hal antara lain proses belajar mengajar, kegiatan bimbingan konseling, dan kegiatan ekstrakurikuler.
(69)
48
b. Wakil Kepala Sekolah
Dalam melaksanakan tugas kedinasan, kepala sekolah tidak bekerja sendiri melainkan dibantu oleh wakil kepala sekolah. Di SMA Santa Maria memiliki empat wakil kepala sekolah, yaitu:
1) Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum
Bertugas menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar agar terlaksana dengan baik.
2) Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan
Berhubungan langsung dengan siswa dan menjadi pembimbing siswa dalam kegiatan sekolah.
3) Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat
Bertugas menyelenggarakan hubungan yang baik dengan pihak di luar sekolah.
4) Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana
Bertugas mengurusi segala hal yang berhubungan dengan fasilitas sekolah yang menunjang proses belajar mengajar.
c. Dewan Guru
Dewan guru tidak hanya bertugas sebagai pengajar tetapi juga merangkap sebagai wali kelas. SMA Santa Maria memiliki 32 pengajar.
1) Guru bidang studi memiliki tugas mengatur segala hal yang berhubungan dengan proses belajar mengajar di dalam kelas. 2) Guru wali kelas bertugas mengatur administrasi kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(70)
3) Guru piket bertugas mengisi daftar presensi guru dan mengisi jam kosong.
4) Guru bimbingan konseling, bertugas memberikan bimbingan baik bimbingan karir maupun bimbingan yang bersifat personal terhadap siswa dan guru.
d. Tenaga non edukatif
Tenaga non edukatif merupakan tenaga yang sifatnya mendukung bagi terlaksananya proses belajar mengajar. Tenaga non edukatif terdiri dari:
1)Tenaga Tata Usaha 2)Tenaga Perpustakaan 3)Pesuruh
4)Satpam
F. Keadaan Fisik dan Lingkungan Sekolah
Lingkungan SMA Santa Maria cukup baik, bersih, dan ideal untuk kegiatan belajar mengajar. Lokasi SMA Santa Maria berada dekat dari kota yang berlokasi kurang lebih 50 meter dari jalan raya. SMA Santa Maria dikelilingi oleh rumah penduduk dan ada jalan kecil yang menghubungkan dengan jalan besar atau jalan raya.
SMA Santa Maria dikelilingi tembok pagar yang tinggi sehingga menjamin keamanan sekolah. Gedung yang digunakan untuk proses belajar mengajar berada pada lantai dua dan lantai tiga. Tepat di tengah-tengah
(71)
50
gedung terdapat taman bunga dan kolam ikan yang memberikan kesejukan disekitarnya. Ruang kelas yang digunakan memiliki ukuran kurang lebih 7 x 8 meter yang mampu menampung 20 – 30 siswi. SMA Santa Maria memiliki halaman yang sangat luas dan sebagian digunakan untuk lapangan bola basket dan bola voli. Sekolah ini juga memiliki dua buah aula yaitu aula besar dan aula kecil. Pada aula besar terdapat podium/panggung yang sering digunakan untuk berbagai acara kesenian.
Untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar, SMA Santa Maria memiliki beberapa laboratorium, ruang multimedia, ruang pertemuan, dan perpustakaan. Mengenai letaknya, laboratorium kimia dan fisika terletak di lantai tiga. Perpustakaan terletak di lantai dua, sedangkan laboratotium bahasa, ruang pertemuan, dan ruang multimedia terletak dilantai satu. Untuk kantor kepala sekolah, kantor guru, kantor guru BK, dan ruang tata usaha memiliki ruangan tersendiri di lantai satu.
SMA Santa Maria memiliki satu kantin yang berada dekat dengan ruang guru. Ruang kantin tersebut luas dengan kondisi yang bersih dan rapi. Makanan dan minuman yang disediakan bervariasi dari makanan berat sampai makanan ringan dan minuman bersoda.
Seperti sekolah-sekolah pada umumnya, SMA Santa Maria juga memiliki fasilitas kesehatan berupa UKS yang terletak di depan ruang salah satu guru BK dan juga tidak jauh dari aula besar. Ruangan UKS cukup luas dengan empat tempat tidur yang bersih dan rapi. Obat-obatan yang tesedia cukup lengkap dan memadai untuk pertolongan pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(72)
Kamar kecil di SMA Santa Maria bersifat permanen dengan kondisi air yang bersih dan mencukupi. Keadaan kamar kecil tersebut bersih dan teratur karena kesadaran dari semua pihak yang menggunakannya. Kamar kecil untuk siswi terdapat di setiap lantai (lantai 1, 2 dan 3) dan terdiri dari banyak ruangan sehingga sangat mencukupi untuk siswa. Sedangkan kamar kecil untuk guru dan karyawan hanya terdapat di lantai satu dan dua saja.
G. Sarana, Prasarana, dan Fasilitas Belajar
Agar proses belajar dan mengajar dapat berjalan dengan baik maka diperlukan sarana ataupun fasilitas yang memadai. Fasilitas yang dimiliki oleh SMA Santa Maria adalah:
1. Keadaan sarana dan prasarana belajar a. Ruang kelas
Memiliki 14 ruang kelas yang berukuran 7 x 8 meter dengan sirkulasi udara dan cahaya yang cukup. Tiap ruang kelas terdapat sekitar 20 meja dan 20 kursi, tetapi tetap disesuaikan dengan jumlah siswi yang ada di tiap kelas. Setiap kelas dilengkapi dengan 2 whiteboard, penghapus dan spidol yang harus selalu tersedia. Setiap kelas memiliki hiasan yang beragam sesuai dengan kreatifitas siswa masing-masing kelas.
b. Perpustakaan
Perpustakaan merupakan sarana yang sangat penting karena menyediakan buku-buku penunjang kegiatan belajar mengajar. Koleksi buku perpustakaan SMA Santa Maria cukup banyak, yakni sekitar
(73)
52
2.042 buku fiksi dan 13.194 buku non fiksi. Ruang perpustakaan ini juga cukup luas sehingga sering diunakan juga untuk kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia maupun pelajaran lainnya.
c. Laboratorium
SMA Santa Maria memiliki 4 laboratorium, yaitu: laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biologi dan laboratorium bahasa. d. Museum Mini
Museum ini berisi benda-benda sejarah dari berbagai suku yang digunakan untuk peraga pada saat pelajaran ilmu sosial.
e. Ruang Musik
Ruangan ini dipakai pada saat pelajaran seni musik. Fasilitas yang tersedia antara lain: 1 buah keyboard. 1 buah ampli, 1 set drum, rebana, 2 buah gitar listrik, 1 bass dan papan tulis.
f. Rumah Kaca
Rumah ini sangat menunjang dalam pembelajaran Biologi. Ruangan ini terdiri dari berbagai jenis tanaman.
g. Ruang Komputer
SMA Santa Maria memiliki 45 unit komputer. Ruang komputer ini digunakan oleh siswa dalam pelajaran TI dan kegiatan ekstrakurikuler. h. Ruang Multimedia
Terdapat satu unit komputer dan viewer dalam ruangan yang nyaman ber-AC. Ruangan ini digunakan untuk banyak tujuan terutama pelajaran yang membutuhkan presentasi dengan media komputer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(74)
i. Ruang Pertemuan
Meskipun ruangan ini ditujukan untuk tempat pertemuan, namun sering juga igunakan untuk ruang belajar. Di ruang ini terdapat satu unit viewer yang dapat digunakan untuk media presentasi.
j. Ruang Tata Boga
Ruangan ini dilengkapi dengan alat-alat dan perlengkapan untuk mata pelajaran tata boga.
2. Media Penunjang
Sarana olahraga merupakan sarana penunjang bagi siswi yang ingin mengembangkan bakat serta hobinya terhadap olahraga. Selain itu SMA Santa Maria juga menyediakan:
a. Aula besar dan aula kecil b. Gudang
c. Papan pengumuman d. Ruang pertemuan
H. Sumber Daya Manusia SMA Santa Maria
1. Personil Sekolah a. Kelebihan
1) Memiliki guru yang mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
2) Personal pengajarnya lulusan perguruan tinggi dan berijazah Sarjana (S1) dan Sarjana Muda.
(1)
(2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3)
(4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(5)
(6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI