Alat dan Tekhnik Pengumpulan Data

30 Data dalam penelitian ini selain diperoleh dari sumber manusia, maka sebagai bahan tambahan juga diperoleh dari sumber tertulis, yaitu Data dalam penelitian ini selain diperoleh dari sumber manusia, maka sebagai bahan tambahan juga diperoleh dari sumber tertulis, yaitu 1 Dokumentasi Dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui peninggalan tulisan berupa arsip-arsip, buku-buku, agenda dan lain-lain sebagai bukti yang menunjukkan peristiwa atau kegiatan yang berhubungan dengan penelitian ini. Foto yang digunakan dalam penelitian ini adalah foto pribadi yang dihasilkan oleh peneliti sendiri pada saat proses observasi dan kegiatan penelitian atau wawancara berlangsung. Foto yang dihasilkan peneliti berupa aktivitas atau kegiatan yang dilakukan saat rapat berlangsung yang dilakukan di SMA 3 Semarang dan kegiatan saat wawancara dan gedung di SMA 3 Semarang baik gedung sekolah maupun gedung hasil dari kerja sama sekolah dengan komite sekolah.

E. Alat dan Tekhnik Pengumpulan Data

1. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang 31 mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2007:186. Wawancara dimulai dengan mengemukakan topik yang umum untuk membantu peneliti memahami perspektif makna yang diwawancarai. Hal ini sesuai dengan asumsi dasar penelitian kualitatif, bahwa jawaban yang diberikan harus dapat membeberkan perspektif yang diteliti bukan sebaliknya, yaitu perspektif dari peneliti sendiri Sarwono, 2006:225. Wawancara adalah teknik yang paling sosiologis dari teknik-teknik penelitian yang lainnya, hal ini karena bentuknya yang berasal dari interaksi verbal antara peneliti dan narasumber. Hal-hal yang dilakukan peneliti dalam melakukan wawancara adalah mempersiapkan beberapa persoalan antara lain: a. Seleksi individu untuk diwawancarai b. Pendekatan orang yang telah diseleksi untuk diwawancarai c. Pengembangan suasana lancar dalam wawancara serta usaha-usaha untuk menimbulkan pengertian dan bantuan sepenuhnya dari orang yang akan diwawancarai. Wawancara peneliti lakukan dengan beberapa subjek dan informan, seperti orang-orang yang terlibat dalam komite sekolah seperti ketua, sekretasis dan bendahara komite sekolah. Serta perwakilan Kepala Sekolah, Guru dan Orang tua Siswa sebagai informannya. Sumber data primer masing-masing adanya suatu keterwakilan, maksudnya adanya keterwakilan dari tugas masing-masing dalam jabatan dan perannya baik dari pihak 32 sekolah dan pihak komite sekolah. Setelah memastikan orang-orang yang akan diwawancarai peneliti 1 mendatangi informan dengan waktu dan tempat yang sudah disepakati 2 memperkenalkan diri dan mengungkapkan maksud dan tujuan wawancara 3 memberikan pertanyaan tentang identitas informan yang meliputi: nama, pekerjaan dan jabatan 4 menanyakan hal- hal yang berkaitan dengan peran keterlibatan komite sekolah di SMA Negeri 3 Semarang dalam Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah MBS, 5 Mengajukan pertanyaan yang telah disusun berkaitan dengan rumusan masalah penelitian. Untuk mendukung keberhasilan wawancara, peneliti menggunakan peralatan tertulis untuk mencatat informasi dari narasumber, selain itu juga didukung dengan alat perekam untuk mempermudah dalam pengumpulan data. Alat yang digunakan untuk melakukan kegiatan wawancara antara lain yaitu pedoman wawancara, recorder, dan block note-bolfoint. Pedoman wawancara digunakan agar memudahkan peneliti memfokuskan perhatian dalam pengumpulan data, sedangkan alat-alat perekam dan block note digunakan agar data yang dikumpulkan tidak tercecer dan terlupakan. Wawancara dilakukan mulai tanggal 26 Juni – 3 Agustus 2011 2. Observasi Kegiatan observasi melakukan catatan secara sistematik kejadian- kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Observasi 33 merupakan pengamatan langsung terhadap suatu objek baik langsung maupun tidak langsung. Dalam penelitian ini observasi atau pengamatan dilakukan melalui dua tahap yakni: Observasi Tahap Awal dan Observasi Tahap Lanjut. a. Observasi Tahap Awal Observasi tahap awal merupakan observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk memperoleh data atau informasi awal yang dapat digunakan sebagai dasar observasi selanjutnya. Observasi tahap awal ini dilakukan pada tanggal 15-17 April 2011. Adapun hasil dari observasi tahap awal ini meliputi: 1 Letak lokasi SMA Negeri 3 Semarang. 2 Informasi awal bahwa keanggotaan komite sekolah di SMA 3 Semarang masih aktif hingga sekarang. 3 Informasi awal bahwa SMA Negeri 3 Semarang sudah melaksanakan Manajemen Berbasis sekolah dan sudah melaksanakan program RSBI. 4 Struktur organisasi komite sekolah SMA Negeri 3 Semarang yang diperoleh dari Wakasek Humas. b. Observasi Tahap Lanjut Observasi tahap lanjut dilakukan untuk melengkapi data atau informasi yang telah diperoleh pada observasi tahap awal. Proses observasi tahap lanjut ini hampir sama dengan observasi tahap awal namun dalam observasi tahap lanjut lebih sistematis lagi yakni dengan menggunakan surat ijin penelitian yang dibuat oleh pihak fakultas dan 34 sudah mendapat surat pengantar dari Dinas Pendidikan sebagai prosedurnya. Observasi dilakukan tanggal 25 Mei 2011. Hal-hal yang dilakukan dalam observasi untuk memperoleh data yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1 mengamati langsung pada kajian atau objek penelitian 2 mencari data yang akurat agar data yang diperoleh benar-benar objektif 3 mencatat semua data yang diperlukan agar data yang diperoleh tidak menimbulkan pengertian yang kabur. Dalam observasi tahap lanjut peneliti melakukan pengamatan dan membuat catatan deskriptif secara selektif terhadap latar belakang dan semua kegiatan yang dilakukan oleh Komite Sekolah SMA Negeri 3 Semarang. Kegiatan itu mencakup dalam rapat komite dengan orang tua siswa awal tahun ajaran, pengamatan langsung kinerja komite sekolah dalam menjalankan perannya serta mengamati wujud kinerja dari komite sekolah yang dihasilkan dalam bentuk hasil pembangunan sarana dan prasarana yang merupakan kerja sama komite sekolah dengan pihak sekolah. Hasil pembangunan itu berupa Gedung A sebagai lab. Komputer, lap.basket dan pos satpam yang masih dalam tahap renovasi. 3. Dokumentasi Dokumen adalah pedoman yang diterapkan melalui data-data yang didapat di lapangan, seperti peta, buku-buku, data dari sekolah dan foto. Dokumentasi merupakan pengumpulan data melalui peninggalan penulisan berupa arsip-arsip, buku-buku, agenda dan sebagainya dan bukti yang 35 menunjukkan peristiwa atau kegiatan yang berhubungan dengan penelitian ini. Penelitian ini memerlukan dokumen-dokumen atau arsip yang dapat memberikan keterangan secara jelas mengenai Peran dari Komite Sekolah. Arsip yang berhasil peneliti kumpulkan antara lain arsip-arsip tentang: Organisasi komite sekolah, lembar absensi rapat komite sekolah baik untuk pengurus dan orang tua siswa, surat undangan rapat komite sekolah, ADART komite sekolah dan organisasi SMA Negeri 3 Semarang, serta Sejarah singkat SMA Negeri 3 Semarang, Data pegawai dan keadaan siswa.

F. Keabsahan Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) TERHADAP PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DI SD NEGERI NOGOPURO YOGYAKARTA

0 9 130

PEMBERDAYAAN KOMITE SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SD NEGERI Pemberdayaan Komite Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Di Sd Negeri Bulukantil Jebres Surakarta.

0 1 11

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DI SMP NEGERI 4 KOTA BINJAI.

0 0 28

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASISSEKOLAH DI SMP NEGERI 2 WONOGIRI Peran Komite Sekolah Dalam Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah Di SMP Negeri 2 Wonogiri.

0 2 16

KONTRIBUSI PENGUASAAN KEPALA SEKOLAH TENTANG MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DAN PERAN SERTA KOMITE SEKOLAH TERHADAP KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH MENGAMBIL KEPUTUSAN DI SD NEGERI SE KOTA BINJAI.

0 1 7

UNJUK KERJA KOMITE SEKOLAH DI SMA NEGERI 3 SEMARANG.

0 1 10

FUNGSI KOMITE DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) PADA PEMBELAJARAN PAI Fungsi Komite Dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Pada Pembelajaran PAI Di SMA Muhammadiyah 1 Sragen.

0 1 13

FUNGSI KOMITE DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) Fungsi Komite Dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Pada Pembelajaran PAI Di SMA Muhammadiyah 1 Sragen.

0 1 23

FUNGSI KOMITE DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) PADA PEMBELAJARAN PAI Fungsi Komite Dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Pada Pembelajaran PAI Di SMA Muhammadiyah 1 Sragen.

0 1 17

Faktor-Faktor Partisipasi Komite Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Di Sekolah Dasar Kabupaten Purworejo.

0 0 3