3. Pertanian modern yang produktivitasnya sangat tinggi yang disebabkan oleh pemakaian modal dan teknologi yang tinggi pula.
Pada tahap ini produk pertanian seluruhnya ditujukan untuk melayani keperluan pasar komersial. Modernisasi pertanian dari tahap tradisional menuju pertanian
modern membutuhkan banyak upaya lain selain pengaturan kembali struktur ekonomi pertanian atau penerapan teknologi pertanian yang baru. Hampir semua
masyarakat tradisional, pertanian bukanlah hanya sekedar kegiatan ekonomi saja, tetapi sudah merupakan bagian dari cara hidup mereka.
Pemerintah yang berusaha mentransformasi pertanian tradisional haruslah menyadari bahwa pemahaman akan perubahan-perubahan yang mempengaruhi
seluruh sosial, politik dan kelembagaan masyarakat pedesaan adalah sangat penting. Tanpa adanya perubahan-perubahan seperti itu, pembangunan pertanian
tidak akan pernah bisa berhasil seperti yang diharapkan.
5. Konsep Dasar Model Input-Output
Analisis Input-Output merupakan bentuk analisis antar sektor. Sistem Input- Output ini disusun berdasarkan asumsi perilaku ekonomi yang merupakan
penyederhanaan kerangka untuk mengukur aliran masukan input dan keluaran output berbagai faktor kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah. Sistem
penghitungan ini mengikuti arus barang dan juga jasa dari satu sektor produksi ke sektor produksi lainnya Nazara, 2005.
Analisis Input-Output pertama kali diperkenalkan oleh Wassily Leontief dari Harvard University pada tahun 1930-an. Walaupun gagasan dasar teknik analisis
input-output pertama kali oleh Leon Walras tahun 1877. Untuk menelaah kegiatan antar sektor dalam struktur perekonomian di Amerika Serikat, Leontief menyusun
tabel yang dikenal dengan Gambaran Perekonomian dengan Teori Keseimbangan Umum Pressman, 2000.
Menurut Djojodipuro 1992, Analisis Input-Output merupakan penerapan teori keseimbangan umum terhadap gejala produksi secara empirik. Penerapan teori
tersebut terungkap dalam penelaahan segi interdependensi antar berbagai unit atau produksi yang tercakup dalam perekonomian suatu daerah atau negara. Menurut
Jhingan 1993, Analisis input-output menunjukkan bahwa dalam perekonomian secara keseluruhan saling berhubungan dan saling ketergantungan antar sektor.
Output suatu sektor merupakan input bagi sektor lainnya begitu pula sebaliknya, sehingga pada akhirnya saling keterkaitan tersebut akan membawa kearah
keseimbangan antara penerimaan dan penawaran dalam perekonomian secara keseluruhan. Pada hakekatnya, analisis input-output mengandung arti bahwa
dalam keseimbangan jumlah nilai uang output agregat dari keseluruhan perekonomian harus sama dengan jumlah nilai input antar sektor dan jumlah nilai
output antar sektor Jhingan, 1993. Terdapat beberapa kegunaan atau manfaat dari analisis Input-Output Tarigan,
2006, antara lain: 1. Menggambarkan kaitan antar sektor sehingga memperluas wawasan
terhadap perekonomian wilayah. Dapat dilihat bahwa perekonomian wilayah bukan lagi sebagai kumpulan sektor-sektor, melainkan merupakan
satu sistem yang saling berhubungan. Perubahan pada salah satu sektor