Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

Lanjutan Tabel 3 No Peneliti Judul Tujuan Alat Analisis HasilKesimpulan 6. Ardhiyani Jayanti. “Analisis Peranan dan Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomi an Kabupaten Jember”. Untuk mengetahui besar peranan dan kontribusi sektor pertanian terhadap perkemba-ngan perekonomian wilayah, keterkaitan kedepan maupun keterkaitan ke belakang, serta besar dampak pegganda output, pendapatan maupun tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten jember. Menggunakan Analisis Input-Output Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa dalam dekade sepuluh tahun terakhir kontribusi sektor pertanian dalam PDRB rata-rata sekitar 42,41 persen, namun trendnya cenderung terus menurun sekitar 0,22. pengganda output total sebesar 3,23; pengganda pendapatan total sebesar 1,41 dan pengganda tenaga kerja type II sebesar 2,48. 7. Dody Yuli Putra. Artikel. “Peran Sektor Perikanan dalam Perekono- mian dan Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia Analisis Input- Output”. Untuk menganalisis peran sektor perikanan dan keterkaitan ke depan dan ke belakang forward and backward linkage dalam perekonomian Indonesia. Menganalisis angka pengganda output, angka pengganda pendapatan rumah tangga dan angka pengganda lapangan pekerjaan pada sektor perikanan. Menganalisis dampak permintaan akhir terhadap pembentukan output total dan kebutuhan tenaga kerja serta dampak penambahan investasi pada sektor perikanan terhadap kebutuhan tenaga kerja. Menggunakan Analisis Input- Output. Peran sektor perikanan masih sangat kecil. Ditunjukan dengan kontribusi pembentukan output hanya mencapai 1,75, angka keterkaitan total relatif kecil sebesar 2,62876, angka pengganda output sebesar 1,38039, angka pengganda pendapatan sebesar 0,19652, angka penggandatenaga kerja sebesar 0,014. Sedangkan dampak penambahan investasi sebesar 100 milyar rupiah pada sektor perikanan adalah terjadinya peningkatan total output dampak permintaan akhir terhadap pembentukan perekonomian sebesar 138,039 milyar rupiah, dimana pada sektorperikanan meningkat sebesar 112.213 milyar rupiah. Dampak pada penambahan kebutuhan tenaga kerja secara total dalam perekonomian lanjut... Lanjutan Tabel 3 No Peneliti Judul Tujuan Alat Analisis HasilKesimpulan sebanyak 1.379, dimana pada sektor perikanan sebanyak 1.084 orang. 8. Verdy Ferdian. Skripsi Telaah Sektor Unggulan Provinsi Lampung: Sebuah Eksplorasi dengan Data Survey Potensi Desa, PDRB, dan Input- Output, 2007. Untuk mengetahui sektor unggulan di Provinsi Lampung, melihat keterkaitan linkage dan dampak pengganda sektor unggulan. Untuk mengetahui apakah sektor pertania, peternakan, kehutanan dan perikanan menjadi sektor unggulan dan variabel apa saja yang berpengaruh terhadap sektor tersebut menjadi sektor unggulan. Hasilnya menunjukan sub- sektor tanaman bahan makanan, sub-sektor perkebunan, sektor kontruksi dan sektor pengangkutan adalah sektor unggulan. Pada hasil analisis keterkaitan, sektor pertanian mempunyai keterkaitan ke depan yang tinggi dan ke belakang yang rendah. Berdasarkan analisis regrese OLS, kapital dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi pertanian, peternakan dan perikanan. Sementara infrastruktur memiliki mixed evidence dalam mempengaruhi produksi pertanian, peternakan dan perikanan. ✁

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data Kuncoro, 2001. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah PDRB Provinsi Lampung, Lampung dalam Angka dan Tabel Input-Output Provinsi Lampung 2010. Tabel Input-Output Provinsi Lampung tahun 2010 merupakan tabel input-output terbaru dalam perhitungan PDRB. Kalsifikasi sektor pada Tabel Input-Output Provinsi Lampung tahun 2010 disusun berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 2009 sesuai dengan Peraturan Kepala BPS No. 57 tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia yang terdiri dari 53 sektor. Beradaptasi dengan penelitian sebelumnya penulis menggunakan Tabel Transaksi Domestik Atas Dasar Harga Produsen Menurut 53 Sektor, 2010 juta rupiah. ✂

B. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh bahan yang relevan dan realistis. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi atau metode studi kepustakaan. Dalam penelitian ini data diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung.

C. Istilah yang Digunakan dalam Penelitian

Untuk menghindari kesalahpahaman maksud dalam pembahasan penelitian ini, maka dijelaskan definisi dari masing-masing batasanistilah ekonomi yang akan digunakan, yaitu : 1. Sektor pertanian adalah sektor yang mencakup segala pengusahaan yan diakibatkan dari alam dan merupakan benda atau barang biologis hidup, BPS 2008. Sektor pertanian mempunyai tujuh subsektor yaitu Subsektor Tanaman Pangan, Subsektor Tanaman Holtikultura, Subsektor Perkebunan, Subsektor Peternakan, Subsektor Jasa Pertanian dan Perburuan, Subsektor Kehutanan dan Penebangan Kayu, dan Subsektor Perikanan. Subsektor dalam penelitian ini merupakan lapangan usaha sektor dalam tabel input output. 2. Keterkaitan ke belakang backward linkages, adalah keterkaitan suatu sektor terhadap sektor-sektor lain yang menyumbang input kepadanya. Ukuran untuk melihat keterkaitan ke belakang sektor ekonomi digunakan indeks daya penyebaran. 3. Keterkaitan ke depan forward linkages, adalah keterkaitan suatu sektor yang menghasilkan output untuk digunakan sebagai input bagi sektor lain. ✄ ☎ Ukuran untuk melihat keterkaitan ke depan sektor ekonomi digunakan indeks derajat kepekaan. 4. Output, adalah seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor- sektor produksi dengan memanfaatkan faktor produksi yang tersedia di suatu wilayah negara, provinsi, dan sebagainya dalam periode tertentu biasanya satu tahun tanpa memperhatikan asal-usul pelaku produksi maupun bentuk usahanya. Sepanjang kegiatan produksinya dilakukan di wilayah yang bersangkutan maka produksinya dihitung sebagai bagian dari output wilayah tersebut. Oleh karena itu output tersebut sering dikatakan sebagai produk domestik dalam rupiah. 5. Input Antara, adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk barang dan jasa yang digunakan yang habis dalam melakukan proses produksi. Komponen input antara terdiri dari barang tidak tahan lama habis sekali pakai dan pada umumnya kurang dari setahun baik dari produk wilayah maupun impor dan jasa. 6. Input Primer, adalah biaya yang timbul karena menggunakan faktor produksi dalam suatu kegiatan ekonomi. Faktor produksi tersebut terdiri atas tenaga kerja, tanah, modal dan kewiraswastaan. Bentuk input primer adalah upahgaji, surplus usaha, penyusutan barang modal, dan pajak tidak langsung netto. Input primer disebut juga nilai tambah bruto yang diperoleh dari hasil pengurangan output dengan input antara. Input primer dalam tabel input-output berkode 209 terdiri atas kode 201 upah dan gaji, 202 surplus usaha, 203 penyusutan, 204 pajak tak langsung, dan 205 subsidi. ✆ 7. Permintaan Akhir dan Impor, permintaan akan barang dan jasa selain permintaan untuk sektor-sektor produksi, untuk proses produksi sebagai permintaan antara juga permintaan oleh konsumen akhir permintaan akhir. Permintaan akhir atas barang dan jasa untuk keperluan konsumsi, bukan untuk proses produksi. Permintaan akhir dalam penyusunan tabel input-output terletak pada kuadran II terdiri dari pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga nirlaba, perubahan stok dan ekspor. 8. Konsumsi Rumah Tangga, seluruh pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari untung private non profit institute selama satu tahun yang meliputi konsumsi barang dan jasa, baik yang diperoleh dari pihak lain maupun yang dihasilkan sendiri, dikurangi nilai netto penjualan barang bekas dan barang sisa. 9. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, meliputi pengeluaran pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten dan pemerintahan desa serta pegawai pusat yang ada di daerah dan daerah untuk konsumsi kecuali yang sifatnya pembentukan modal, termasuk juga semua pengeluaran untuk kepentingan angkatan bersenjata. Total pengeluaran pemerintah meliputi seluruh pengeluaran untuk belanja pegawai, barang, perjalanan dinas, biaya pemeliharaan dan perbaikan serta belanja rutin lainnya. 10. Pembentukan Modal Tetap, meliputi pengadaan dan pembelian barang- barang modal baru, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeriluar propinsi dan barang modal bekas dari luar negeriluar propinsi oleh sektor- sektor ekonomi. Pembentukan modal dalam tabel input-output hanya menggambarkan komposisi barang-barang modal yang dihasilkan oleh