Pekerjaan dan Lingkungan Kerja Monoton Baban Kerja Lama Kerja

fungsi organ tubuh terganggu sehingga dapat mengganggu aktifitas kerja sehari- hari. Kesehatan seseorang juga dapat mempengaruhi tingkat fungsi seseorang baik secara fisiologis, psikologis, dan sosiokultural Asmadi, 2008: 28. Beberapa penyakit yang dapat mengganggu sistem pergerakan pada tubuh manusia diantaranya Fraktura Patah tulang, Dislokasi Pergeseran tulang sendi dari posisi awal karena jaringan yang sobek, Terkilir Tertariknya sendi karena gerakan tiba- tiba atau gerakan yang tidak biasa dilakukan, Ankilosis Gangguan persendian yang membuat tulang tidak bisa digerakkan lagi, Artritis Gangguan persendian berupa peradangan pada beberapa sendi yang disertai rasa nyeri dan sakit, Poliomyelitis penyakit akibat infeksi virus polio yang dapat menyebabkan kerusakan pada syaraf yang mengkoordinir kerja otot, Tetanus Kejang otot yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani Dyah Arulina, 2004: 105-106. 2.1.10.1.5 Status gizi Seorang tenaga tenaga kerja yang dengan status gizi baik akan memiliki kapasitas kerja dan ketahanan tubuh yang lebih baik, begitu juga dengan sebaliknya. Pada pekerja yang status gizinya buruk akan mengganggu kerja dan menurunkan efisensi dan ketahanan tubuh sehingga dapat mempercepat timbulnya kelelahan dan penurunan semangat kerja AM. Sugeng Budiono, 2003: 154.

2.1.10.2 Faktor Pekerjaan

2.1.10.2.1 Pekerjaan dan Lingkungan Kerja Monoton

Pekerjaan yang sama setiap harinya dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan rasa bosan bagi para pekerja. Hal ini dapat memicu timbulnya kelelahan kerja dan kurangnya motivasi kerja Suma’mur,1996: 87. 23

2.1.10.2.2 Baban Kerja

Beban kerja merupakan beban fisik maupun non fisik yang ditanggung pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dalam hal ini harus ada keseimbangan antara beban kerja dengan kemampuan individu agar tidak terjadi hambatan maupun kegagalan dalam pelaksanaan pekerjaan Depkes, 2003 : 3. Berdasarkan jenis pekerjaannya WHO dalam Gempur Santoso 2004 : 23 mengelompokkan beban kerja dalam 3 kriteria yaitu beban kerja ringan, sedang, dan berat. Beban kerja ringan meliputi pekerjaan di kantor, dokter, perawat, guru dan pekerjaan rumah tangga dengan menggunakan mesin. Beban kerja sedang diantaranya jenis pekerjaan pada industri ringan, mahasiswa, buruh bangunan, petani, kerja di toko dan pekerjaan rumah tangga tanpa menggunakan mesin. Sedangkan pekerjaan dengan beban kerja berat yaitu petani tanpa menggnakan mesin, kuli angkat dan angkut, pekerja tambang, tukang kayu tanpa masin, tukang besi, penari, dan atlit. Aktivitas yang dijalani seseorang membutuhkan stamina yang cukup agar pekerjaan dapat dijalankan dengan baik. Beban kerja yang diperoleh pekerja saat melakukan pekerjaa dapat menimbulkan kelelahan yang berakibat pada penurunan kecepatan gerak, penurunan konsentrasi dan motivasi kerja.

2.1.10.2.3 Lama Kerja

Herrianto 2010 dalam Irwan Munanjar 2012 : 23 menyatakan bahwa untuk pekerjaan manual di sektor industri yang menggunakan waktu kerja selama 8 jam setiap harinya, seseorang dapat bekerja paling banyak 33 , dari kapasitas maksimal tanpa merasa kelelahan. Sedangkan untuk pekerjaan manual selama 10 jam per hari, seseorang dapat bekerja hanya 28 , dari kapasitas maksimal tanpa merasa kelelahan. Jika lebih dari lama kerja diatas maka pekerja akan mulai 24 terganggu baik fisik maupun mental yang dapat mempengaruhi hasil kerjanya seperti stamina dan konsentrasi pekerja.

2.1.10.3 Faktor Lingkungan Kerja

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN MANAJEMEN, PERAN PENGURUS DAN TENAGA KERJA DENGAN PENERAPAN RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT, RAJIN (5R) PADA DIVISI KAPAL NIAGA PT. PAL INDONESIA (PERSERO)

0 7 21

Pengaruh Semangat Kerja dan Program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Direktorat Produksi Di PT Dirgantara Indonesia Bandung

19 100 83

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP 5R (RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT, RAJIN) PADA TENAGA KERJA DI SENTRA INDUSTRI Pengaruh Penyuluhan terhadap Pengetahuan dan Sikap 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) pada Tenaga Kerja di Sentra Industr

1 5 18

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP 5R (RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT, RAJIN) PADA TENAGA KERJA Pengaruh Penyuluhan terhadap Pengetahuan dan Sikap 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) pada Tenaga Kerja di Sentra Industri Pengrajin Blangk

1 4 18

BAB I PENDAHULUAN Pengaruh Penyuluhan terhadap Pengetahuan dan Sikap 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) pada Tenaga Kerja di Sentra Industri Pengrajin Blangkon Serengan Surakarta.

1 4 9

HASIL Pengaruh Penyuluhan terhadap Pengetahuan dan Sikap 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) pada Tenaga Kerja di Sentra Industri Pengrajin Blangkon Serengan Surakarta.

1 5 11

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Penyuluhan terhadap Pengetahuan dan Sikap 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) pada Tenaga Kerja di Sentra Industri Pengrajin Blangkon Serengan Surakarta.

0 5 4

Analisis perbedaan alasan pemilihan dan kualitas pelayanan bengkel AHASS dan umum : studi kasus pada bengkel resmi sepeda motor honda (AHASS)dan bengkel sepeda motor umum di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

6 49 122

IMPLEMENTASI BUDAYA 5R (RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT, DAN RAJIN) DI UNIT MACHINERY AND TOOL (UMT) PT. MEGA ANDALAN KALASAN.

2 11 16

IMPLEMENTASI BUDAYA 5R (RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT, DAN RAJIN) DI UNIT MACHINERY AND TOOL (UMT) PT. MEGA ANDALAN KALASAN | Sandika | Jurnal Nosel 3329 7377 1 SM

0 0 10