Berdasarkan uji Glejser mrnunjukkan bahwatingkat probababilitas signifikansinya diatas 5, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas.
2. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode regresi linear sederhana, dan metode Moderate Regression Analysis MRA untuk
mengetahui ada tidaknya variabel moderasi dan koefisien determinasi.
a. Pengujian Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi Linear sederhana dalam penelitian ini adalah hubungan secara Linear antara satu variabel profitabilitas dengan variabel
return saham. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan Priyatno, 2008. Persamaan regresi
linear sederhana sebagai berikut: Y = a + bX + e
Keterangan: Y = Variabel dependen
X = Variabel independen a = Konstanta nilai Y apabila X = 0
b = Koefisien regresi nilai peningkatan ataupun penurunan e = Error term
Hasil pengujian regresi linear sederhana dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.11 Uji Regresi Linear Sederhana
Coe fficients
a
-1.721 7.760
-.222 .825
2.908 .556
.370 5.231
.000 Constant
ROA Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Return Saham a.
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2011. Persamaan regresinya sebagai berikut:
Y = -1.721 + 2.908X
1
Hasil persamaan regresi linear sederhana yang telah dilakukan dapat diartikan sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar -1.721 artinya jika X profitabilitas nilainya adalah 0, maka Y return saham nilainya negatif yaitu sebesar -1.721.
2. Koefisien regresi variabel X
1
profitabilitas sebesar 2.908 artinya setiap kenaikan satu satuan rasio keuangan profitabilitas, maka return
saham akan mengalami kenaikan sebesar 2.908 kali. Setiap penurunan satu satuan rasio keuangan profitabilitas, maka return saham akan
mengalami penurunan sebesar 2.908 kali. Faktor lain yang mempengaruhi return saham dianggap tetap.
b. Moderate Regression Analysis MRA
Inflasi merupakan variabel moderasi dalam penelitian ini atau dapat dikatakan bahwa inflasi merupakan variabel yang memperkuat atau
memperlemah hubungan antara variabel independen profitabilitas dengan variabel dependen return saham. Dalam penelitian ini Moderate
Regression Analysis MRA menggunakan uji nilai selisih mutlak yang yang
dalam pengaplikasiannya lebih disukai karena ekspektasi sebelumnya berhubungan dengan kombinasi antara variabel independen, variabel
moderating dan berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil pengujian variabel moderasi dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.12 Moderate Regression Analysis
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error
Beta 1 Constant
7.078 8.039
0.88 0.38
Zscore: ROA
15.713 4.851 0.241
3.239 0.001 Zscore:
Inflasi -13.835
4.435 -0.212 -3.12 0.002
ABSX
1
_X
2
19.795 5.588 0.262
3.542 0.001 Sumber: Data sekunder yang diolah, 2011
Persamaan regresinya sebagai berikut
Y = 7.078 + 15.713X
1
– 13.835X
2
+ 19.795 |X
1
-
X
2
|
Hasil persamaan regresi linear sederhana yang telah dilakukan dapat diartikan sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar 7.078 artinya apabila ROA X
1
, inflasi X
2
, dan interaksi |X
1
-
X
2
| bernilai 0, maka return saham nilainya akan positif yaitu sebesar 7.078.
2. Koefisien regresi variabel profitabilitas X
1
sebesar 15.713 artinya setiap kenaikan satu satuan rasio keuangan profitabilitas, maka return
saham akan mengalami kenaikan sebesar 15.713 kali. Setiap penurunan satu satuan rasio keuangan profitabilitas, maka return saham akan
mengalami penurunan sebesar 15.713 kali. Faktor lain yang mempengaruhi return saham dianggap tetap.
3. Koefisien regresi variabel inflasi X
2
sebesar -13.835 artinya setiap kenaikan satu satuan inflasi, maka return saham akan mengalami
penurunan sebesar 13.835 kali. Setiap penurunan satu satuan inflasi,
maka return saham akan mengalami kenaikan sebesar 13.835 kali. Faktor lain yang mempengaruhi return saham dianggap tetap.
4. Koefisien variabel interaksi profitabilitas dengan inflasi |X
1
-
X
2
| sebesar 19.795 artinya setiap kenaikan satu satuan interaksi antara
profitabilitas dengan inflasi, maka return saham akan mengalami kenaikan sebesar 19.795 kali. Setiap penurunan satu satuan interaksi
antara profitabilitas dengan inflasi, maka return saham akan mengalami penurunan sebesar 19.795 kali. Faktor lain yang mempengaruhi return
saham dianggap tetap. Berdasarkan hasil output SPSS menunjukkan bahwa variabel
profitabilitas yang diproksikan dengan menggunakan ROA memberikan nilai koefisien 15.713 dengan probabilitas signifikansi 0.001. Variabel
inflasi memberikan koefisien -13.835 dengan probabilitas siginifikansi 0.002. Kedua variabel dalam hal ini ROA profitabilitas dan inflasi
berpengaruh terhadap return saham. Variabel moderating |X
1
_X
2
| memiliki nilai koefisien sebesar 19.795 dengan probabilitas signifikansi
sebesar 0.001. Temuan ini menunjukkan bahwa inflasi merupakan variabel moderasi dalam hubungan profitabilitas terhadap return saham.
c. Koefisien Determinasi