dan pasar modal, prinsip ini dapat menjadi pedoman mengkolaborasi praktek terbaik bagi peningkatan nilai dan keberlangsungan perusahaan.
2.3. Satuan Pengawas Internal
2.3.1. Pengertian Satuan Pengawas Internal
Satuan pengawasan intern pada hakekatnya sebagai perpanjangan rentang kendali dari tugas manajemen di bidang pengawasan dan berkedudukan langsung
dibawah Direktur Utama. Menurut BPK dalam Peraturan BPK tahun 2007 Nomor 1 mendefinisikan satuan pengawasan internal adalah “Unit organisasi pada Badan
Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengawasan dalam
lingkup kewenangannya.” Menurut Undang-undang RI No.19 Tahun 2003 Pasal 67 menjelaskan bahwa : “ Satuan
Pengawasan Intern merupakan aparat pengawas intern perusahaan dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama”.
Fungsi pengawasan dan pengendalian ini bertujuan untuk mendorong dipatuhinya segala kebijakan, rencana dan prosedur yang telah ditetapkan. Fungsi
tersebut dilaksanakan melalui suatu pemeriksaan internal atau yang lebih dikenal
dengan audit internal. The Institute of Internal Auditors 1999 mengatakan
bahwa pemeriksaan internal adalah : “Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting
activity designed to add value and improve an organization’s operations. It help an organization accomplish its objectives by bringing a systimatic,
diciplines approach to evaluate and improve the effectiveness of risks management, control and governance processes”.
Dalam perkembangannya, audit internal merupakan pengendalian
manajemen serta pendukung utama untuk tercapainya pengendalian internal.
Selama melaksanakan kegiatannya, audit internal harus bersikap objektif dan kedudukannya dalam perusahaan harus bersifat independen. Ratliff 1996,
mengemukakan bahwa: “Internal auditing is an independent appraisal function established
within an organization to examine and evaluate its activities as a service to the organization.”
Institute of Internal Auditors di dalam Statement of Responsibilities of Internal Auditing yang dikutip oleh Arens dan James 2000 dalam bukunya
Internal Auditing an Integrated Approach mendefinisikan pemeriksaan intern sebagai berikut:
”Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activities designed to add value and improve an organization’s
operations. It helps an organization accomplish its objective by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the
effectiveness of risk management, control and governance processes.” Dari definisi diatas dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Independent, menandakan bahwa audit bersifat bebas dan perbatasan yang dapat mengurangi ruang lingkup dan keefektifan atas audit ataupun pelaporan
atas temuan audit serta kesimpulan. 2. Appraisal, menyatakan keyakinan penilaian audit internal atas kesimpulan
yang dibuatnya. 3. Esthablished, menyatakan pengakuan perusahaan atas peranan audit internal.
4. Examine and Evaluate, menyatakan tindakan audit internal sebagai auditor untuk menemukan fakta dan sebagai pengevaluasi dan menggunakan
pertimbangannya.
5. Its activities, menyatakan bahwa ruang lingkup pekerjaan audit internal ditujukan kepeda seluruh bagian organisasi.
6. Service to organization, menyatakan bahwa keberadaan audit internal adalah untuk menambah atau meningkatkan manfaat seluruh organisasi. Istilah
service juga memberi kesan bahwa audit internal merupakan fungsi staf dalam melayani kepentingan suatu organisasi.
Sedangkan menurut Mulyadi dan Kanaka 1998 dalam bukunya yang berjudul Auditing memberikan pengertian pengawasan intern adalah “Audit
intern merupakan kegiatan penilaian bebas, yang terdapat dalam organisasi, yang dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi, keuangan dan kegiatan lain untuk
memberikan jasa bagi manajemen dalam melaksanakan tanggung jawabnya”. Mohammad 2008 menyatakan bahwa :
“Satuan pengawasan intern sangat besar fungsinya terhadap perusahaan dalam membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu
pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan evektifitas pengelolaan risiko, pengendalian dan proses
governance”. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa satuan
pengawasan intern merupakan fungsi staf yang melakukan penilaian secara bebas atau tidak memihak dalam suatu organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi
seluruh aktivitas dan melaporkan hasil pekerjaannya tersebut kepada manajemen sebagai suatu jasa pelayanan, dan bertanggung jawab penuh kepada manajemen.
2.3.2. Fungsi Satuan Pengawasan Internal