Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

(1)

LAMPIRAN 1 : Kuesioner Penelitian

Dengan Hormat,

Dalam rangka penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Strata Satu (S1) pada Universitas Sumatera Utara, saya :

Nama : Novita Rahmadani NIM : 120503295

Fak/Jur/Smstr : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/VIII

Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul “PENGARUH PERANAN SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (SPI) DAN PEDOMAN PERILAKU TERHADAP PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA DI MEDAN”.

Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/ Ibu untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap. Data yang diperoleh hanya akan digunakan unuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai penelitian kinerja di tempat Bapak/Ibu bekerja, sehingga kerahasiannya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.

Atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan dalam kuesinoer ini, saya ucapkan terima kasih.

Mengetahui, Hormat Saya,

Dosen Pembimbing Peneliti

Drs. Hasan Sakti Srg, M.Si, Ak

NIP. 19600302 198601 1 001 120503295


(2)

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ………. (Boleh

diisi/Tidak)

2. Usia : ……….. tahun

3. Jenis Kelamin : Pria; Wanita

4. Pendidikan Terakhir : S2; S1; D3; SMA/Sederajat

5. Jabatan : ………

6. Masa Kerja : ………

Berikut ini merupakan pertanyaan-pertanyaan yang mewakili pendapat-pendapat umum mengenai kondisi di dalam instansi Bapak/Ibu/Saudara. Tidak ada pertanyaan benar atau salah. Bapak/Ibu/Saudara mungkin saja setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kami ingin mengetahui seberapa jauh Bapak/Ibu/Saudara setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan tersebut, dengan member tanda checklist (√) pada pilihan yang tersedia sebagai berikut :

Petunjuk Pengisian :

Penilaian :

1 = Sangat Tidak Setuju 4 = Setuju

2 = Tidak Setuju 5 = Sangat Setuju


(3)

Peranan Satuan Pengawasan Internal

(SPI) 1 2 3 4 5

1. Penanan dan sasaran SPI focus pada area dampak dari berbagai resiko yang menghambat pencapaian sasaran strategis perusahaan.

2. Piagam Internal Audit yang mengatur hubungan SPI dengan para objek audit dikembangkan sesuai dengan konsep customer focus oriented disamping tanggung jawab fungsional lainnya 3. SPI bertanggungjawab kepada direktur

utama dan memiliki hubungan kerja fungsional dengan dewan komisaris. 4. SPI memiliki akses yang tidak terbatas

(4-12 kali setahun) terhadap para anggota direksi dan berkomunikasi informal dengan direksi serta menjadi bagian dalam rapat-rapat direksi dan rapat direksi dengan dewan komisaris. 5. Independensi SPI diakui direksi sebagai

kunci bagi efektifitas SPI

6. Tradisi SPI yang independen begitu mengakar dan ditegaskan dalam Charter SPI

7. Strategi SPI benar-benar penjabaran dari sasaran perusahaan.

8. SPI juga terlibat dalam revisi penyempurnaan RKAP.

9. Laporan SPI juga mencakup analisis manfaat biaya dari rekomendasi, assessment terhadap semua aspek lingkungan pengendalian dan fokus audit kedepan

10. Hasil assessment risiko oleh SPI didiskusikan dengan manajemen dan dibandingkan dengan hasil assessment risiko yang dibuat.


(4)

Pedoman Perilaku (Code Of Conduct) 1 2 3 4 5 11. Code of Conduct merupakan pedoman

bagi seluruh pengawas, peengurus, manager dan karyawan perusahaan dalam bersikap dan berperilaku untuk melaksanakan tugas

12. Upaya mewujudkan GCG dalam suatu perusahaan akan membutuhkan komitmen dari seluruh pengurus dan karyawan perusahaan

13. Penerapan prinsip GCG bukan hanya di tingkat kantor pusat saja, tetapi meliputi seluruh jajaran perusahaan 14. Semua pelaku bisnis harus menghindari

konflik kepentingan antara kepentingan pribadi dan keluarga dengan kepentingan perusahaan

Pelaksanaan GCG (GOOD CORPORATE

GOVERNANCE) 1 2 3 4 5

15. Perusahaan menyediakan informasi koperasi secara tepat waktu

16. Perusahaan menyediakan informasi perusahaan yang memadai

17. Perusahaan menyediakan informasi yang jelas dan mudah diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan khususnya pemegang saham.

18. Informasi yang diungkapkan meliputi visi, misi, sasaran usaha, kondisi keuangan, susunan organisasi, dan kejadian-kejadian penting yang mempengaruhi kondisi perusahaan.

19. Tetap menjaga kerahasiaan perusahaan sesuai perundang-undangan yang berlaku merupakan hak-hak pribadi


(5)

setiap karyawan

20. Setiap kebijakan Perusahaan

didokumentasikan dan dikomunikasikan kepada internal

perusahaan maupun kepada pemegang saham.

21. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing, organ perusahaan selalu menghindari adanya dominasi oleh pihak manapun

22. Dalam melakasanakan tugas dan fungsi masing-masing, organ perusahaan bebas dari benturan kepentingan dan dari segala pengaruh atau tekanan yang bersifat internal

23. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing, organ perusahaan bebas dari benturan kepentingan dan dari segala pengaruh atau tekanan yang bersifat eksternal

24. Pengambilan keputusan dilakukan secara objektif

25. Masing-masing organ perusahaan menhindari adanya saling lempar tanggungjawab antara yang satu dengan yang lainnya

26. Rincian tugas dan tanggungjawab masing-masing organ perusahaan dan semua karyawan ditetapkan secara jelas selara. Dengan visi, misi, dan strategi perusahaan.

27. Semua karyawan mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas, tanggungjawab dan peranan masing-masing

28. Sistem pengendalian internal dilakukan secara efektif dalam pengelolaan perusahaan.

29. Adanya sistem penghargaan dan sanksi (reward and punishment system)


(6)

terhadap kinerja organ perusahaan.

30. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab selalu berpegang pada etika binis dan pedoman perilaku yang telah disepakati.

31. Setiap karyawan perusahaan berpegang pada prinsip-prinsip kehati-hatian dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing

32. Adanya kepatuhan terhadap Undang-Undang BUMN.

33. Adanya kepatuhan terhadap Anggaran Dasar.

34. Adanya kepatuhan terhadap peraturan perusahaan.

35. Melaksakan tanggungjawab sosial seperti peduli terhadap masyarakat dan lingkungan terutama disekitar perusahaan.

36. Diberikan kesempatan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (pemegang saham, pelanggan) memberikan masukan dan pendapat bagi kepentingan perusahaan.

37. Memberikan perlakuan yang setara kepada stakeholder sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan.

38. Perusahaan memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara professional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender, dan golongan fisik. 39. Adanya kebijakan kompensasi positif

(penghargaan, insentif,dll) terhadap keberhasilan pegawai.

40. Adanya kebijakan kompensasi negatif (hukuman, teguran, dll) terhadap kinerja yang buruk dari masing-masing organ perusahaan.


(7)

Lampiran 2 : Tabulasi Data

No

Satuan Pengawasan Internal (SPI)

Total Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10

1 5 4 3 4 5 5 4 3 3 4 40

2 4 3 3 4 4 4 3 3 4 5 37

3 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 45

4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 38

5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 45

6 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 45

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

8 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38

9 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 43

10 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4 34

11 4 3 3 3 4 4 2 3 4 4 34

12 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 36

13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

14 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 46

15 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 37

16 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 42

17 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41

18 4 3 3 4 4 4 3 3 4 5 37

19 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41

20 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 36

21 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39

22 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 33

23 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 38

24 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 35

25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

26 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 45

27 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 35

28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

29 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 41

30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

33 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38

34 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38

35 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38

36 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 36


(8)

38 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 45

39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

40 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49

41 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41

42 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41

43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

44 4 4 4 4 5 2 5 5 4 5 42

45 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 44

46 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 44

47 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 46

48 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 45

49 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41

50 5 4 3 3 4 5 2 2 1 4 33

51 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 44

52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

53 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 45

54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

55 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 44

56 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42

57 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 44

58 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49

59 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 39

60 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 38

61 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 39

62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

63 5 5 5 5 5 5 4 2 5 5 46

64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

65 5 5 5 4 5 5 5 2 4 5 45

66 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 47

67 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39

68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

69 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 44

70 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 43

71 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 48

72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

73 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49

74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

75 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 38

76 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 36

77 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 34


(9)

79 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 36

80 2 4 3 4 4 4 4 2 4 4 35

No Pedoman Perilaku Total Q11 Q12 Q13 Q14

1 4 4 3 3 14

2 3 4 3 5 15

3 2 3 4 4 13

4 4 3 4 3 14

5 5 4 5 5 19

6 4 4 5 4 17

7 3 2 4 4 13

8 5 5 3 3 16

9 4 5 2 4 15

10 4 4 4 3 15

11 4 5 5 4 18

12 4 5 5 4 18

13 2 5 5 4 16

14 4 4 5 4 17

15 3 3 5 5 16

16 3 4 5 4 16

17 4 5 5 4 18

18 4 4 3 4 15

19 4 4 3 5 16

20 3 5 5 4 17

21 4 3 5 4 16

22 4 5 4 3 16

23 4 4 4 4 16

24 4 4 4 4 16

25 4 4 4 4 16

26 3 4 4 5 16

27 4 4 4 5 17

28 4 3 3 4 14

29 4 3 4 3 14

30 4 4 4 3 15

31 4 2 4 5 15

32 5 2 4 5 16

33 4 5 5 5 19

34 4 5 5 5 19


(10)

36 4 5 4 4 17

37 4 4 4 4 16

38 4 4 4 4 16

39 5 5 5 5 20

40 4 4 4 4 16

41 5 5 4 5 19

42 5 5 5 5 20

43 4 4 4 4 16

44 4 4 4 4 16

45 4 4 4 4 16

46 4 4 4 4 16

47 4 4 4 4 16

48 4 4 4 5 17

49 4 4 5 5 18

50 4 4 4 4 16

51 5 5 5 5 20

52 5 5 5 5 20

53 4 5 5 4 18

54 3 4 5 5 17

55 5 5 5 5 20

56 4 4 5 5 18

57 5 4 5 4 18

58 4 5 5 5 19

59 4 4 4 5 17

60 4 5 4 4 17

61 5 4 4 4 17

62 5 5 5 5 20

63 5 5 5 5 20

64 4 4 4 4 16

65 4 5 5 5 19

66 5 5 5 5 20

67 4 5 4 5 18

68 4 5 4 4 17

69 4 4 4 4 16

70 4 4 4 4 16

71 5 5 5 5 20

72 5 5 5 5 20

73 5 4 4 4 17

74 4 4 4 4 16

75 5 5 5 5 20


(11)

77 5 5 5 5 20

78 5 5 5 5 20

79 4 4 4 3 15

80 4 4 4 4 16

No

Good Corporate Governance

Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27

1 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4

2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4

3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4

4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 3 3

5 4 3 4 3 4 5 4 3 4 3 4 4 4

6 5 4 4 3 4 5 5 4 4 3 4 5 5

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

8 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4

9 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4

10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5

13 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5

14 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5

15 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4

16 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5

17 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5

18 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4

19 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4

20 5 4 3 3 4 4 5 4 3 3 4 3 4

21 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5

22 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4

23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4

24 5 4 3 3 4 4 5 4 3 3 4 5 4

25 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4

26 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 3 3

27 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4

28 5 3 4 3 4 4 5 3 4 3 4 4 4

29 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 3 4

30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5


(12)

34 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4

35 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 5

36 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 5 5

37 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5

38 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5

39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4

41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

43 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4

44 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4

45 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4

46 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4

47 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5

48 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4

49 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5

50 4 4 3 3 4 3 2 2 1 4 4 4 5

51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

52 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5

53 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5

54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

55 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5

56 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5

57 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5

58 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5

59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

65 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4

66 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4

67 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5

68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

69 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5

70 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5

71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4


(13)

75 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4

76 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4

77 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4

78 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4

79 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4

80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4

Total Q28 Q28 Q30 Q31 Q32 Q33 Q34 Q35 Q36 Q37 Q38 Q39 Q40

5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 103

3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 103

4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 127

5 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 103

4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 97

4 4 3 5 4 4 3 4 5 4 4 3 4 106

4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 105

4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 95

3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 111

3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77

3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 78

3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 79

4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 117

5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 117

4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 93

5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 115

5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 120

4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 107

3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 113

4 4 4 5 4 3 3 4 5 4 3 3 4 99

3 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 101

4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 110

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 105

4 4 4 5 4 3 3 4 5 4 3 3 4 101

4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 107

3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 110

5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 108

4 4 3 5 3 4 3 4 5 3 4 3 4 99

4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 112

3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 102


(14)

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 108

5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 111

4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 101

5 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 3 4 106

5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 107

5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 108

4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 109

4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 5 4 104

4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 107

4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 99

4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 99

4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 105

4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 109

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 105

4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 112

4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 116

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 109

4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 111

4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 94

4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 108

5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 118

5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 117

4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 104

5 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 3 4 110

5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 113

5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 114

4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 109

4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 5 4 104

4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 97

4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 99

4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 99

4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 108

4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 105

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 103

4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 108

4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 114

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 105

4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 112

4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 108

4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 103


(15)

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 104

4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 103

4 4 4 4 4 3 4 2 4 5 4 4 4 100

4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 103

4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 103

4 4 5 5 4 4 4 3 5 3 4 3 4 102

4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 106


(16)

Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas

Uji Validitas Satuan Pengawasan Internal

Correlations

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 TOTAL Q

Q1 Pearson Correlation 1 ,373** ,585** ,352** ,539** ,407** ,350** ,269* ,135 ,387** ,660**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,001 ,000 ,000 ,001 ,016 ,234 ,000 ,000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q2 Pearson Correlation ,373** 1 ,611** ,401** ,271* ,317** ,536** ,343** ,366** ,354** ,673**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,015 ,004 ,000 ,002 ,001 ,001 ,000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q3 Pearson Correlation ,585** ,611** 1 ,472** ,348** ,287** ,565** ,577** ,475** ,457** ,827**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,002 ,010 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q4 Pearson Correlation ,352** ,401** ,472** 1 ,532** ,363** ,430** ,205 ,425** ,490** ,669**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,068 ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q5 Pearson Correlation ,539** ,271* ,348** ,532** 1 ,396** ,563** ,263* ,199 ,429** ,658**

Sig. (2-tailed) ,000 ,015 ,002 ,000 ,000 ,000 ,019 ,076 ,000 ,000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q6 Pearson Correlation ,407** ,317** ,287** ,363** ,396** 1 ,257* ,040 ,053 ,381** ,488**

Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,010 ,001 ,000 ,021 ,722 ,639 ,000 ,000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q7 Pearson Correlation ,350** ,536** ,565** ,430** ,563** ,257* 1 ,471** ,414** ,396** ,757**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,021 ,000 ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q8 Pearson Correlation ,269* ,343** ,577** ,205 ,263* ,040 ,471** 1 ,412** ,285* ,639**

Sig. (2-tailed) ,016 ,002 ,000 ,068 ,019 ,722 ,000 ,000 ,010 ,000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q9 Pearson Correlation ,135 ,366** ,475** ,425** ,199 ,053 ,414** ,412** 1 ,455** ,600**

Sig. (2-tailed) ,234 ,001 ,000 ,000 ,076 ,639 ,000 ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q1 0

Pearson Correlation ,387** ,354** ,457** ,490** ,429** ,381** ,396** ,285* ,455** 1 ,673**

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,010 ,000 ,000


(17)

Uji Validitas Pedoman Perilaku

Correlations

Q11 Q12 Q13 Q14

TOTAL Q Q11 Pearson Correlation 1 ,319** ,179 ,244* ,635**

Sig. (2-tailed) ,004 ,112 ,029 ,000

N 80 80 80 80 80

Q12 Pearson Correlation ,319** 1 ,328** ,165 ,710**

Sig. (2-tailed) ,004 ,003 ,143 ,000

N 80 80 80 80 80

Q13 Pearson Correlation ,179 ,328** 1 ,415** ,703**

Sig. (2-tailed) ,112 ,003 ,000 ,000

N 80 80 80 80 80

Q14 Pearson Correlation ,244* ,165 ,415** 1 ,651**

Sig. (2-tailed) ,029 ,143 ,000 ,000

TO TA L Q

Pearson Correlation ,660** ,673** ,827** ,669** ,658** ,488** ,757** ,639** ,600** ,673** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(18)

N 80 80 80 80 80 TOTAL

Q

Pearson Correlation ,635** ,710** ,703** ,651** 1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 80 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Uji Validitas Pelaksanaan Good Corporate Governance

Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 Q28

Q15 Pearson

Correlation 1 ,374 **

.217 .158 ,473** ,426** ,676** ,243* ,240* .138 ,321** .167 .144 .112 Sig.

(2-tailed) .001 .053 .162 .000 .000 .000 .030 .032 .222 .004 .138 .202 .321

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q16 Pearson

Correlation ,374 **

1 ,386** ,440** ,396** ,229* ,267* ,567** ,323** ,435** ,330** ,346** ,358** ,262* Sig.

(2-tailed) .001 .000 .000 .000 .041 .017 .000 .003 .000 .003 .002 .001 .019

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q17 Pearson

Correlation .217 ,386 **

1 ,650** ,540** ,514** ,323** ,477** ,717** ,593** ,347** ,308** .212 ,233* Sig.

(2-tailed) .053 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .002 .005 .060 .037

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80


(19)

Correlation Sig.

(2-tailed) .162 .000 .000 .000 .000 .027 .000 .000 .000 .005 .192 .090 .125

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q19 Pearson

Correlation ,473 **

,396** ,540** ,466** 1 ,376** ,528** ,499** ,456** ,424** ,635** .161 ,306** ,327** Sig.

(2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .153 .006 .003

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q20 Pearson

Correlation ,426 **

,229* ,514** ,427** ,376** 1 ,441** ,309** ,496** ,250* .147 ,223* .202 .029 Sig.

(2-tailed) .000 .041 .000 .000 .001 .000 .005 .000 .025 .194 .047 .072 .799

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q21 Pearson

Correlation ,676 **

,267* ,323** ,247* ,528** ,441** 1 ,637** ,409** ,239* .200 .169 .059 .088 Sig.

(2-tailed) .000 .017 .003 .027 .000 .000 .000 .000 .033 .076 .135 .602 .437

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q22 Pearson

Correlation ,243 *

,567** ,477** ,463** ,499** ,309** ,637** 1 ,512** ,400** .212 ,299** .219 .170 Sig.

(2-tailed) .030 .000 .000 .000 .000 .005 .000 .000 .000 .059 .007 .051 .131

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q23 Pearson

Correlation ,240 *

,323** ,717** ,608** ,456** ,496** ,409** ,512** 1 ,461** ,248* ,260* .116 .026 Sig.

(2-tailed) .032 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .026 .020 .307 .819

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80


(20)

Correlation Sig.

(2-tailed) .222 .000 .000 .000 .000 .025 .033 .000 .000 .024 .052 .357 .302

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q25 Pearson

Correlation ,321 **

,330** ,347** ,310** ,635** .147 .200 .212 ,248* ,252* 1 .152 .182 ,359** Sig.

(2-tailed) .004 .003 .002 .005 .000 .194 .076 .059 .026 .024 .179 .107 .001

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q26 Pearson

Correlation .167 ,346 **

,308** .147 .161 ,223* .169 ,299** ,260* .218 .152 1 ,491** ,327** Sig.

(2-tailed) .138 .002 .005 .192 .153 .047 .135 .007 .020 .052 .179 .000 .003

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q27 Pearson

Correlation .144 ,358 **

.212 .191 ,306** .202 .059 .219 .116 .104 .182 ,491** 1 ,466** Sig.

(2-tailed) .202 .001 .060 .090 .006 .072 .602 .051 .307 .357 .107 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q28 Pearson

Correlation .112 ,262 *

,233* .173 ,327** .029 .088 .170 .026 .117 ,359** ,327** ,466** 1 Sig.

(2-tailed) .321 .019 .037 .125 .003 .799 .437 .131 .819 .302 .001 .003 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q29 Pearson

Correlation ,258 *

,317** ,358** ,258* .102 ,288** ,243* ,254* .150 ,305** .166 ,372** .170 ,345** Sig.

(2-tailed) .021 .004 .001 .021 .367 .009 .030 .023 .184 .006 .142 .001 .133 .002

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80


(21)

Correlation Sig.

(2-tailed) .100 .000 .001 .001 .000 .110 .258 .017 .152 .001 .004 .002 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q31 Pearson

Correlation ,668 **

,232* .204 .153 ,337** ,266* ,407** .084 .106 .083 ,348** .097 .066 ,240* Sig.

(2-tailed) .000 .038 .070 .174 .002 .017 .000 .457 .351 .466 .002 .393 .564 .032

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q32 Pearson

Correlation .207 ,778 **

,346** ,406** ,324** .186 .153 ,522** ,333** ,394** ,340** ,462** ,388** ,276* Sig.

(2-tailed) .066 .000 .002 .000 .003 .099 .175 .000 .003 .000 .002 .000 .000 .013

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q33 Pearson

Correlation .100 ,321 **

,645** ,501** ,348** ,290** -.008 ,240* ,420** ,444** ,398** .199 ,262* ,283* Sig.

(2-tailed) .379 .004 .000 .000 .002 .009 .946 .032 .000 .000 .000 .076 .019 .011

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q34 Pearson

Correlation .054 ,419 **

,490** ,640** ,266* .206 .038 .218 ,273* ,640** ,331** ,250* ,231* ,272* Sig.

(2-tailed) .635 .000 .000 .000 .017 .067 .738 .052 .014 .000 .003 .025 .040 .015

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q35 Pearson

Correlation .181 .157 .178 .087 ,415 **

.116 .150 .210 .052 .060 ,524** .136 ,254* ,327** Sig.

(2-tailed) .108 .165 .113 .443 .000 .307 .184 .062 .645 .594 .000 .227 .023 .003

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80


(22)

Correlation Sig.

(2-tailed) .000 .451 .774 .565 .180 .585 .230 .481 .096 .792 .035 .256 .281 .043

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q37 Pearson

Correlation .207 ,505 **

,292** ,245* ,306** .126 ,262* ,418** .209 ,315** .145 ,307** ,283* .174 Sig.

(2-tailed) .066 .000 .009 .028 .006 .265 .019 .000 .062 .004 .199 .006 .011 .123

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q38 Pearson

Correlation .113 .206 ,554 **

,300** ,307** ,339** .105 .178 ,494** ,272* ,254* ,358** ,282* .168 Sig.

(2-tailed) .320 .066 .000 .007 .006 .002 .354 .114 .000 .015 .023 .001 .011 .137

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q39 Pearson

Correlation -.016 ,238 *

,425** ,391** .202 ,237* .028 ,230* ,362** ,418** .153 .177 .041 .047 Sig.

(2-tailed) .889 .033 .000 .000 .072 .035 .805 .040 .001 .000 .175 .116 .719 .681

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q40 Pearson

Correlation ,265 *

.201 ,294** .139 ,476** .119 .090 .085 .183 .154 ,472** .098 .102 .195 Sig.

(2-tailed) .018 .073 .008 .219 .000 .292 .430 .456 .105 .174 .000 .386 .367 .084

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

TOTAL Q

Pearson

Correlation ,501 **

,643** ,726** ,635** ,712** ,512** ,491** ,598** ,580** ,594** ,577** ,479** ,448** ,461** Sig.

(2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000


(23)

Q29 Q30 Q31 Q32 Q33 Q34 Q35 Q36 Q37 Q38 Q39 Q40

TOTAL Q Q15 Pearson

Correlation ,258 *

.185 ,668** .207 .100 .054 .181 ,475** .207 .113 -.016 ,265* ,501** Sig.

(2-tailed) .021 .100 .000 .066 .379 .635 .108 .000 .066 .320 .889 .018 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q16 Pearson

Correlation ,317 **

,492** ,232* ,778** ,321** ,419** .157 .086 ,505** .206 ,238* .201 ,643** Sig.

(2-tailed) .004 .000 .038 .000 .004 .000 .165 .451 .000 .066 .033 .073 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q17 Pearson

Correlation ,358 **

,359** .204 ,346** ,645** ,490** .178 .033 ,292** ,554** ,425** ,294** ,726** Sig.

(2-tailed) .001 .001 .070 .002 .000 .000 .113 .774 .009 .000 .000 .008 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q18 Pearson

Correlation ,258 *

,372** .153 ,406** ,501** ,640** .087 -.065 ,245* ,300** ,391** .139 ,635** Sig.

(2-tailed) .021 .001 .174 .000 .000 .000 .443 .565 .028 .007 .000 .219 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q19 Pearson

Correlation .102 ,381 **

,337** ,324** ,348** ,266* ,415** .151 ,306** ,307** .202 ,476** ,712** Sig.


(24)

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 Q20 Pearson

Correlation ,288 **

.180 ,266* .186 ,290** .206 .116 .062 .126 ,339** ,237* .119 ,512** Sig.

(2-tailed) .009 .110 .017 .099 .009 .067 .307 .585 .265 .002 .035 .292 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q21 Pearson

Correlation ,243 *

.128 ,407** .153 #### .038 .150 .136 ,262* .105 .028 .090 ,491** Sig.

(2-tailed) .030 .258 .000 .175 .946 .738 .184 .230 .019 .354 .805 .430 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q22 Pearson

Correlation ,254 *

,265* .084 ,522** ,240* .218 .210 -.080 ,418** .178 ,230* .085 ,598** Sig.

(2-tailed) .023 .017 .457 .000 .032 .052 .062 .481 .000 .114 .040 .456 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q23 Pearson

Correlation .150 .162 .106 ,333 **

,420** ,273* .052 -.187 .209 ,494** ,362** .183 ,580** Sig.

(2-tailed) .184 .152 .351 .003 .000 .014 .645 .096 .062 .000 .001 .105 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q24 Pearson

Correlation ,305 **

,375** .083 ,394** ,444** ,640** .060 .030 ,315** ,272* ,418** .154 ,594** Sig.

(2-tailed) .006 .001 .466 .000 .000 .000 .594 .792 .004 .015 .000 .174 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q25 Pearson

Correlation .166 ,316 **


(25)

Sig.

(2-tailed) .142 .004 .002 .002 .000 .003 .000 .035 .199 .023 .175 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q26 Pearson

Correlation ,372 **

,336** .097 ,462** .199 ,250* .136 .128 ,307** ,358** .177 .098 ,479** Sig.

(2-tailed) .001 .002 .393 .000 .076 .025 .227 .256 .006 .001 .116 .386 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q27 Pearson

Correlation .170 ,397 **

.066 ,388** ,262* ,231* ,254* .122 ,283* ,282* .041 .102 ,448** Sig.

(2-tailed) .133 .000 .564 .000 .019 .040 .023 .281 .011 .011 .719 .367 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q28 Pearson

Correlation ,345 **

,598** ,240* ,276* ,283* ,272* ,327** ,226* .174 .168 .047 .195 ,461** Sig.

(2-tailed) .002 .000 .032 .013 .011 .015 .003 .043 .123 .137 .681 .084 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q29 Pearson

Correlation 1 ,510 **

,309** ,351** ,284* ,410** .182 ,297** .210 ,246* .151 .064 ,495** Sig.

(2-tailed) .000 .005 .001 .011 .000 .106 .007 .062 .028 .180 .573 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q30 Pearson

Correlation ,510 **

1 ,390** ,498** ,270* ,449** .210 ,257* ,282* .200 .169 ,241* ,603** Sig.

(2-tailed) .000 .000 .000 .015 .000 .062 .021 .011 .075 .135 .032 .000


(26)

Q31 Pearson

Correlation ,309 **

,390** 1 ,304** .148 .103 .208 ,568** .119 .113 .076 ,243* ,462** Sig.

(2-tailed) .005 .000 .006 .192 .362 .064 .000 .294 .317 .502 .030 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q32 Pearson

Correlation ,351 **

,498** ,304** 1 ,406** ,493** ,287** .153 ,504** ,334** ,404** .129 ,668** Sig.

(2-tailed) .001 .000 .006 .000 .000 .010 .175 .000 .002 .000 .254 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q33 Pearson

Correlation ,284 *

,270* .148 ,406** 1 ,707** ,495** .159 .167 ,554** ,385** .216 ,623** Sig.

(2-tailed) .011 .015 .192 .000 .000 .000 .160 .139 .000 .000 .054 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q34 Pearson

Correlation ,410 **

,449** .103 ,493** ,707** 1 ,355** .116 .192 ,376** ,369** .107 ,598** Sig.

(2-tailed) .000 .000 .362 .000 .000 .001 .306 .088 .001 .001 .346 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q35 Pearson

Correlation .182 .210 .208 ,287 **

,495** ,355** 1 ,328** .173 .212 .038 ,397** ,481** Sig.

(2-tailed) .106 .062 .064 .010 .000 .001 .003 .124 .059 .737 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q36 Pearson

Correlation ,297 **

,257* ,568** .153 .159 .116 ,328** 1 ,385** ,238* .176 ,499** ,389** Sig.


(27)

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 Q37 Pearson

Correlation .210 ,282 *

.119 ,504** .167 .192 .173 ,385** 1 ,480** ,565** ,491** ,592** Sig.

(2-tailed) .062 .011 .294 .000 .139 .088 .124 .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q38 Pearson

Correlation ,246 *

.200 .113 ,334** ,554** ,376** .212 ,238* ,480** 1 ,769** ,555** ,632** Sig.

(2-tailed) .028 .075 .317 .002 .000 .001 .059 .034 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q39 Pearson

Correlation .151 .169 .076 ,404 **

,385** ,369** .038 .176 ,565** ,769** 1 ,451** ,530** Sig.

(2-tailed) .180 .135 .502 .000 .000 .001 .737 .117 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

Q40 Pearson

Correlation .064 ,241 *

,243* .129 .216 .107 ,397** ,499** ,491** ,555** ,451** 1 ,531** Sig.

(2-tailed) .573 .032 .030 .254 .054 .346 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

TOTAL Q

Pearson

Correlation ,495 **

,603** ,462** ,668** ,623** ,598** ,481** ,389** ,592** ,632** ,530** ,531** 1 Sig.

(2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000


(28)

Lampiran 4 : Hasil Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas Satuan Pengawasan Internal

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

,853 10

Uji Reliabilitas Pedoman Perilaku

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

,600 4

Uji Reliabilitas Pelaksaan Good Corporate Governance

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

,907 26

Lampiran 5 : Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation SATUAN

PENGAWASAN INTERNAL

80 33 50 40,76 4,207

PEDOMAN PERILAKU 80 13 20 16,95 1,868

GOOD CORPORATE

GOVERNANCE 80 77 127 105,41 8,207


(29)

Histogram

Lampiran 6 : Hasil Uji Normalitas

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

Unstandardized Residual

N 80

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 7,02588117 Most Extreme

Differences

Absolute

,086 Positive

Negative -,086

Kolmogorov-Smirnov Z ,086

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance. Sumber: Output SPSS


(30)

Lampiran 7 : Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 SATUAN

PENGAWASAN INTERNAL

,961 1,040

PEDOMAN PERILAKU ,961 1,040

a. Dependent Variable: GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber: Output SPSS

Lampiran 8 : Hasil Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 9 : Hasil Uji Hipotesis

Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb

Mode

l R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,517a ,267 ,248 7,117

a. Predictors: (Constant), PEDOMAN PERILAKU, SATUAN PENGAWASAN INTERN


(31)

b. Dependent Variable: GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Sumber: Output SPSS

Uji-F ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1421,710 2 710,855 14,036 ,000b

Residual 3899,677 77 50,645 Total 5321,388 79

a. Dependent Variable: GOOD CORPORATE GOVERNANCE

b. Predictors: (Constant), PEDOMAN PERILAKU, SATUAN PENGAWASAN INTERNAL

Sumber: Output SPSS

Uji-t Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 76,498 9,750 7,846 ,000

SATUAN PENGAWASAN INTERNAL

1,020 ,194 ,523 5,253 ,000 PEDOMAN PERILAKU -,746 ,437 -,170 -1,707 ,092 a. Dependent Variable: GOOD CORPORATE GOVERNANCE


(32)

DAFTAR

PUSTAKA

Anamukti, Niken, Pupung Purnamasari dan Harlianto Utomo, 2015. “Pengaruh Audit Internal, Pengendalian Internal, dan Komite Audit terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung.

Arikunto, Suharsimi, 2002. Metodologi Penelitian. Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multavariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006. Pedoman Umum GCG Indonesia. Jakarta.

Mursalim, 2005. Income Smoothing dan Motivasi Investor: Studi Empiris pada Investor di BEJ. Simposium Nasional Akuntansi VIII, IAI.

Putra, I Kadek Indra Dri Utama, Edy Sujana dan Nyoman Ari Surya Darmawan, 2014. “Pengaruh Kompetensi Auditor Internal dan Kualitas Jasa Audit Internal terhadap Efektivitas Pengendalian Intern dan Perwujudan Good Corporate Governance (GCG)”, Jurnal Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 2 No: 1.

Radjagukguk, Marcelinus Sangap Nauli, I Wayan Ramantha dan Ni Putu Sri Harta Mimba, 2014. “Pengaruh Peranan Pengawasan Intern dan Komite Audit terhadap Tingkat Penerapan Good Corporate Governance pada PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero)/BTDC”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 3.7 : 391-402.

Rahmawati, Dani. Dalam Putri, 2006. Hubungan Corporate Governance dengan Pengungkapan Informasi,. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta.

Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Satuan Pengawasan Intern, Jakarta, 2003.


(33)

, Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 1 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Jakarta, 2007.

Scott, William R., 1997. Financial Accounting Theory, Prentice-Hall International, Inc.

Sitompul, Evelyn Yusrina, 2008. Pengaruh Peranan Biro Satuan Pengawasan Internal (SPI) terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PTPN II (Persero) Tanjung Morawa. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan, CV. Alfabeta, Bandung.

, 2006. Statiska untuk penelitian,, Cetakan Ketujuh, CV. Alfabeta, Bandung.

Sumarni, Murti dan Wahyuni, 2006. Metodologi Penelitian Bisnis, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Susilawati, Christine Dwi Karya dan Felix Hendra Soetjipta, 2013. “Peranan Audit Intern dalam Penerapan Good Corporate Governance yang efektif”, Jurnal Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.

Sutojo, Siswanto., E. John Aldridge, 2005. Good Corporate Governance: Tata Kelola Perusahaan yang Sehat. Jakarta: Damar Mulia Pustaka.

Tjager, I Nyoman, 2003. Corporate Governance: Tantangan dan Kesempatan bagi Komunitas Bisnis Indonesia. Jakarta: PT Prenhallindo.

Weston J.Fred. dan Eugene F. Brigham. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.

Yosephus, L.Sinuor, 2010. Etika Profesis Bisnis-Pendekatan Filsafat Moral terhadap Perilaku Pebisnis Kontemporer., Jakarta: Yayasan Obor.

Zarkasyi, Mohammad Wahyudin, 2008. Good Corporate Governance. Bandung: Alfabeta.


(34)

http:

http:

http:


(35)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain asosiatif kausal. Asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variable atau lebih (Sugiyono, 2004). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap GCG. Dimana data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Direksi PTPN II (Persero) Tanjung Morawa, Kantor Direksi PTPN III (Persero) Medan dan Kantor Direksi PTPN IV (Persero) Medan. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei 2016 sampai dengan selesai.

3.3 Definisi Operasional

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Good Corporate Governance, sementara variabel independennya adalah Satuan Pengawas Internal (SPI), dan Pedoman Perilaku. Definisi operasional variabel-variabel tersebut adalah.


(36)

1. Satuan Pengawas Internal (SPI) menurut BPK dalam peraturan BPK tahun 2007 Nomor 1 mendefinisikan satuan pengawasan internal adalah unit organisasi pada Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengawasan dalam lingkup kewenangannya.

2. Pedoman Perilaku adalah salah satu kode etik profesi yang memuat kebijakan moral-etis perusahaan yang berhubungan dengan antisipasi akan terulangnya hal-hal buruk yang pernah terjadi dimasa silam, misalnya konflik kepentingan, relasi dengan memasok dan pelanggan, pemberian hadiah, insentif, dan sejenisnya. (Sinuor, 2010)

3. Good Corporate Governance menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia (2001) adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemilik saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan.

3.4 Skala Pengukuran Variabel

Untuk pengukuran-pengukuran variabel-variabel tersebut digunakan instrument dan alat ukur sebagai berikut:


(37)

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Jenis

Variabel Nama Variabel Pengukuran Variabel

Skala Interval

Dependen Good Corporate Governance

Penerapan good corporate governance pada PTPN di

Medan diukur dengan

menggunakan indikator empat prinsip dasar:

1. Akuntabilitas 2. Kewajaran 3. Transparansi

4. Pertanggungjawaban

Variabel diukur dengan 26 item pertanyaan yang dikembangkan dengan skala likert dengan skor 5 (SS=Sangat Setuju), skor 4 (S=Setuju), skor 3 (N=Netral), skor 2 (TS=Tidak Setuju), dan skor 1 (STS=Sangat Tidak Setuju) Interval Independen Satuan Pengawas Internal (SPI)

Peranan SPI PTPN di Medan diukur dengan 10 item pertanyaan yang dikembangkan dengan skala likert yaitu mengukur sikap dengan mengatakan setuju atau ketidaksetujuan terhadap pernyataan yang diajukan dengan skor 5 (SS=Sangat Setuju), skor 4 (S=Setuju), skor 3 (N=Netral), skor 1 (STS=Sangat Tidak Setuju)


(38)

Independen Pedoman Perilaku

Pedoman Perilaku diukur berdasarkan persepsi mereka tentang kemampuan mereka dalam berperilaku dalam mendukung GCG dengan 4 item pertanyaan yang dikembangkan dan diukur dengan skala likert yaitu mengukur sikap dengan mengatakan setuju atau ketidaketujuan dengan skor 5 (SS=Sangat Setuju), skor 4 (S=Setuju), skor 3 (N=Netral), skor 2 (TS=Tidak Setuju), skor 1 (STS=Sangat Tidak Setuju)

Interval

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2004). Populasi dalam penelitian ini adalah auditor internal pada PTPN II (Persero), PTPN III (Persero) dan PTPN IV (Persero).

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2006). Penelitian ini bertujuan untuk menguji peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap good corporate governance, oleh karena itu kuesioner yang dibagikan ditujukan kepada Auditor Internal. Sampel ditarik berdasarkan sensus artinya keseluruhan responden pada Auditor Internal tersebut. Terdapat 84 Auditor Internal pada PTPN II, PTPN III dan PTPN IV (Persero).


(39)

3.6 Jenis Data

Jenis data yang dikumpulkan berupa data kualitatif yaitu data primer. Data Primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti. Data diperoleh dari hasil kuesioner. Peneliti menggunakan Data Cross-section. Data Cross-section yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time) yang dapat menggambarkan keadaan/kegiatan pada waktu tersebut.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode kuesioner, yaitu dengan cara membagikan pertanyaan kepada responden untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian yaitu Satuan Pengawasan Internal (SPI), pedoman perilaku dan good corporate governance.

1.8 Metode Analisis Data

1.8.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif adalah metode analisis dimana data yang dikumpulkan dapat diinterpretasikan secara sederhana, jelas dan objektif sehingga diperoleh informasi dan gambaran yang sebenarnya mengenai topik yang dibahas. Gambaran tersebut dapat berupa jumlah rata-rata, standar deviasi, varians, nilai terendah maupun nilai tertinggi. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui


(40)

pengaruh peranan satuan pengawasan internal (SPI) dan pedoman perilaku terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance pada PT. Perkebunan Nusantara di Medan.

3.8.2 Uji Kualitas Data

Instrumen pada sebuah penelitian merupakan kunci dari diperolehnya data yang akurat. Instrumen penelitian yang baik adalah instrumen yang valid dan reliabel. Dengan digunakannya instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil penelitian akan valid dan reliabel walaupun instrumen yang digunakan pernah digunakan pada penelitian sebelumnya, karena berbedanya objek yang digunakan.

A. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan suatu intrumen (Suharsimi, 2002). Suatu instrument dikatakan valid jika mempunyai tingkat validitas yang tinggi, mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Uji validitas instrument dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas dengan taraf signifikan 5% atau 0,05. Apabila perhitungan dilakukan dengan bantuan SPSS, diperoleh probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan butir instrument tersebut tidak valid. Namun sebaliknya, apabila diperoleh probabilitas > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa butir instrument tersebut tidak valid.


(41)

B. Uji Reliabilitas

Uji Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menghitung besarnya Cronbach Alpha Coeficcient (a) untuk masing-masing kuesioner yang akan diuji. Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha Coeficcient (a) lebih dari 0,60 (Ghozali, 2005:42).

3.8.3 Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, model analisis regresi.

A.Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah terdistribusi secara normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal Pengujian normalitas dapat dipenuhi jika nilai statistik kolmogrov-smirnov diatas tingkat signifikansi tertentu. Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka distribusi data tergolong tidak normal dan bila nilai signifikansi > 0,05 berarti distribusi normal (Ghozali, 2005:115).

Selain melihat nilai signifikan dari uji kolmogrov smirnov, untuk melihat apakah suatu data mempunyai distribui normal dapat dilihat dari nilai Zskewness. Pengujian normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan melihat grafik normality probability plot. Jika ada data menyebar di sekitar garis diagonal dan


(42)

mengikuti arah garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas

B.Uji Multikolinearitas

Mutlikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini kita sebut variabel-variabel bebas ini tidak ortogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantara sesama nol. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelai antara variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat problem multikolinearitas.

Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat VIF (variance inflation factor) dan korelasi diantara variabel independen. Menurut Ghozali (2005), pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat VIF antar variabel independen. Nilai cut off yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah VIF > 10.

Ada dua cara yang dapat dilakukan jika terjadi multikolinearitas, yaitu: a. Mengeluarkan salah satu variabel, misalnya variabel independen A dan B

saling berkorelasi dengan kuat, maka bisa dipilih A atau B yang dikeluarkan dari model regresi, dan

b. Menggunakan metode lanjut seperti regresi Bayesian atau regresi Ridge. C.Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2005) uji ini bertiujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan (varians) antar satu pengamatan ke


(43)

pengamatan lainnya. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas.model regresi yang baik adalah terjadi homokedastisitas. Deteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot antar nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Dasar analisi yang dapat digunakan untuk menentukan heteroskedastisitas, antara lain:

1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas,

2. jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homokedastisitas.

3.8.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara peranan SPI (X1), Pedoman Perilaku (X2) terhadap Perlaksanaan GCG (Y) pada PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Pabatu.

Untuk menghitung koefesien regresi linier menggunakan persamaan sebagai berikut:


(44)

Keterangan : a : Konstanta

y : Variabel Terikat (Pelaksanaan GCG) X1 : Variabel Bebas (Peranan SPI)

X2 : Variabel Bebas (Pedoman Perilaku) b1 : Koefisien peubah bebas X1 terhadap Y b2 : Koefisien peubah bebas X2 terhadap Y e : Standar error

3.8.5 Pengujian Hipotesis

A. Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau presentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen (Ghozali, 2005). Selanjutnya, Ghozali (2005) menerangkan bahwa koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R2 ≤ 1). Hal ini berarti bila R2 = 0 menunjukan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila R2 semakin besar mendekati 1 menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila R2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.


(45)

Uji ini pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen.

Bentuk pengujiannya :

Ho : b1 = b2 = 0, artinya variabel independen secara simlutan tidak terpengaruh terhadap variabel dependen.

Ha : b1, b2 ≠ 0, artinya semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan :

• Jika F-hitung < F-tabel maka model regresi tidak fit (hipotesis ditolak)

• Jika F-hitung > F-tabel maka model regresi fit (hipotesis diterima) C.Pengujian Simultan Parsial (Uji-t)

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji menunjukkan seberapa jauh pengaruh independen secara parsial terhadap variabel dependen.

Bentuk pengujiannya adalah:

Ho : b1 = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel independen.

Ha : b1 ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel independen.


(46)

• Jika Sig. > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan), artinya secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen,

• Jika Sig. < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan), artinya secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel independen.


(47)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance pada PT. Perkebunan Nusantara di Medan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang telah selesai diisi oleh responden dikumpulkan kembali untuk selanjutnya ditabulasi dalam Microsoft Office Excel 2007 dan diolah dengan menggunakan program SPSS for windows.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu dengan menyerbarkan kuesioner kepada responden yang terdiri dari auditor internal pada PT. Perkebunan Nusantara di Medan. Dari 84 kuesioner yang dibagikan sebanyak 80 kuesioner kembali.

Tabel 4.1 Data Hasil Kuesioner

Keterangan Jumlah

Kuesioner yang dikirim 84

Kuesioner yang kembali 80

Kuesioner yang tidak kembali 4

Kuesioner yang ditolak -


(48)

Tingkat pengembalian (respon rate) 95,23%

Sumber: Data yang diolah oleh penulis

Data karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini dilihat dari segi jenis kelamin, latar belakang pendidikan dan lama bekerja di PT. Perkebunan Nusantara di Medan.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden

No Keterangan Jumlah

(Orang)

Persentase (%) 1 Jenis Kelamin

1. Pria 2. Wanita 51 29 63,75% 36,25%

Total 80 100%

2 Pendidikan Terakhir 1. SMA/Sederajat 2. Diploma (DIII) 3. Sarjana (S1) 4. Pasca Sarjana (S2)

- 6 59 15 0 7,50% 73,75% 18,75%

Total 80 100%

3 Lama Bekerja 1. 1-5 Tahun 2. 5-10 Tahun 3. > 10 Tahun

10 32 38 12,50% 40,00% 47,50%

Total 80 100%

Sumber: Data yang diolah oleh penulis

1. Menunjukan bahwa sekitar 51 orang atau 63,75% responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki dan sisanya sebesar 29 orang atau 36,25% berjenis kelamin perempuan.

2. Menunjukan bahwa 59 orang atau 73,75% responden didominasi oleh lulusan Strata 1 (S1), lulusan pascasarjana (S2) terdiri dari 15 orang


(49)

atau 18,75% responden dan sisanya 6 orang atau 7,50% merupakan lulusan Diploma (DIII)

3. Menunjukan bahwa 38 orang atau 47,50% responden bekerja selama > 10 tahun, sebanyak 32 orang atau 40,00% responden bekerja selama 5-10 tahun dan sebanyak10 orang atau 12,50% responden bekerja selama 1-5 tahun.

4.2 Analisis Hasil Penelitian 4.2.1 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah metode analisis dimana data yang dikumpulkan dapat diinterpretasikan secara sederhana, jelas dan objektif sehingga diperoleh informasi dan gambaran yang sebenarnya mengenai topik yang dibahas. Gambaran tersebut dapat berupa jumlah rata-rata, standar deviasi. Hasil dari pengujian analisis deskriptif dari variabel yang diteliti disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.3 Analisis Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Satuan Pengawawsan

Internal (X1) 80 33 50 40,76 4,207

Pedoman Perilaku (X2) 80 13 20 16,95 1,868

Good Corporate

Governance (Y) 80 77 127 105,41 8,207

Valid N (listwise) 80 Sumber: Output SPSS


(50)

Tabel 4.3 merupakan output analisis deskriptif variabel penelitian dengan menggunakan software SPSS. Jumlah observasi (N) keseluruhan adalah 80 orang Auditor Internal yang terdapat pada PTPN II, PTPN III, dan PTPN IV (Persero). Dari tabel dapat dijelaskan analisis deskriptif masing-masing variabel sebagai berikut :

Berdasarkan data yang disajikan oleh tabel dapat dijelaskan penggambaran mengenai pendeskripsian data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Variabel Satuan Pengawasan Internal (SPI) memiliki jumlah sampel sebanyak 80, dengan nilai minimum 33 nilai maksimum 50 dan mean (nilai rata-rata) sebesar 40,76. Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 4,20

2. Variabel Pedoman Perilaku memiliki jumlah sampel sebanyak 80, dengan nilai minimum 33 nilai maksimum 20 dan mean (nilai rata-rata) sebesar 16,95. Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 1,86

3. Variabel Good Corporate Governance memiliki jumlah sampel sebanyak 80, dengan nilai 77 nilai maksimum 127 dan mean (nilai rata-rata) sebesar 105,41. Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 8,207.


(51)

4.2.2 Hasil Uji Kualitas Data A. Hasil Uji Validitas

Pengujian Validitas data dalam penelitian ini dilakukan secara statistic, yaitu dengan menggunakan uji Pearson Product-Moment Coefficient of Correlation melalui program SPSSfor windows. Hal pertama yang perlu dilakukan dalam pengujian validitas adalah mentabulasi data, tertera pada lampiran 2. Kemudian berdasarkan hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikiansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (N=80), maka didapat r tabel sebesar 0,182.

Hasil uji validitas dalam penelitian ini menunjukan bahwa seluruh item pertanyaan memenuhi syarat r tabel lebih dari 0,182 dan dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan dalam pengujian reabilitas dan analisis data selanjutnya. (Lampiran 3).

B. Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian reabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang mempunyai validitas. Instrument penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha (α) dengan bantuan SPS. Cronbach Alpha menafsirkan korelasi antar skala yang dibuat dengan semua skala variabel yang ada. Jika nilai koefisien alpha > 0,60 maka disimpulkan bahwa instrument penelitian tersebut handal dan reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat pada tabel 4.4 menunjukan bahawa ketiga variabel diatas 0,60 berarti reliable.


(52)

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s

Alpha

Jumlah Pertanyaan Keterangan

Satuan Pengawasan Internal (SPI)

0,853 10 Reliable

Pedoman Perilaku 0,600 4 Reliable

Good Corporate Goverance

0,907 26 Reliable

Sumber: Output SPSS

4.2.3 Hasil Uji Asumsi Klasik A. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual, peneliti menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.

Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji statistic non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogorov-Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asimp. Sig (2-tailed) >level of significant (α = 5%).


(53)

Tabel 4.5

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

Unstandardized Residual

N 80

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 7,02588117 Most Extreme

Differences

Absolute

,086 Positive

Negative -,086

Kolmogorov-Smirnov Z ,086

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance. Sumber: Output SPSS

Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.5, menunjukan besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,086 dan nilai Asymp.Sig. (2-tailed) 0,2 dengan nilai signifikan yang ditetapkan 0,05 yang berarti data residual terdistribusi secara normal dan dengan demikian model regresi memenuhi asumsi normalitas.

B. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas, dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) pada model


(54)

regresi. Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi (lebih dari 0,09), maka merupakan indikasi adanya multikolinearitas dan suatu model. Regresi yang bebas dari masalah multikolinearitas apabila mempunyai nilai tolerance > 0,01 dan nilai VIF < 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukan hasil seperti pada tabel 4.7 beriku

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 SATUAN PENGAWASAN

INTERNAL ,961 1,040

PEDOMAN PERILAKU ,961 1,040

a. Dependent Variable: GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber: Output SPSS

Tabel 4.6 menunjukan bahwa penelitian ini bebas dari adanya gejala multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,01. Untuk kompetensi Satuan Pengawasan Internal (SPI) memiliki nilai tolerance 0,961 dan Pedoman Perilaku memiliki nilai tolerance 0,961. Jika dilihat dari VIF, masing-masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu Satuan Pengawasan Internal (SPI) memiliki VIF 1,040 dan Pedoman Perilaku memiliki VIF 1,040. Maka kesimpulan yang diperoleh adalah tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel independennya.


(55)

C. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik Scatterplot, dimana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Kedua, melalui analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen.

Gambar 4.7 Scatterplot


(56)

Gambar Scatterplot menunjukan bahwa titik-titik yang ada menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, model regresi dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas.

4.2.4 Hasil Uji Regresi Berganda

Untuk menguji pengaruh Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance di PT. Perkebunan Nusantara di Medan dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh hasil uji pada tabel 4.8

Tabel 4.8

Hasil Uji Regresi Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize d Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 76,498 9,750 7,846 ,000

SATUAN PENGAWASAN INTERNAL

1,020 ,194 ,523 5,253 ,000

PEDOMAN

PERILAKU -,746 ,437 -,170 -1,707 ,092

a. Dependent Variable: GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber: Output SPSS


(57)

Model Regresi yang terbentuk berdasarkan tabel 4.8 adalah sebagai berikut:

Y = 76,498 + 1,020X1 – 0,746X2

Dimana:

Y : Pelaksanaan Good Corporate Governance X1 : Satuan Pengawasan Internal (SPI)

X2 : Pedoman Perilaku

Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda, masing-masing variabel menjelaskan bahwa:

1. Hasil persamaan regresi, nilai konstanta sebesar 76,498, artinya satuan pengawasan internal (X1) dan pedoman perilaku (X2) dianggap konstan maka tingkat pelaksanaan good corporate governance konstan sebesar 76,498.

2. Koefisien regresi variabel satuan pengawasan internal (X1) sebesar 1,020 artinya satuan pengawasan internal mengalami kenaikan sebesar 1% akan menyebabkan peningkatan terhadap pelaksaaan good corporate governance sebesar 1,020 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

3. Koefisien regresi variabel pedoman perilaku sebesar 0,746 artinya pedoman perilaku mengalami kenaikan 1% akan menyebabkan peningkatan terhadap pelaksanaan good corporate governance sebesar 0,746 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.


(58)

4.2.5 Hasil Uji Hipotesis

A. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dimana nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunakan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Maka, digunakan nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model.

Tabel 4.9

Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,517a ,267 ,248 7,117

a. Predictors: (Constant), PEDOMAN PERILAKU, SATUAN PENGAWASAN INTERN

b. Dependent Variable: GOOD CORPORATE GOVERNANCE Sumber: Output SPSS


(59)

1. Nilai R sebesar 0, 517 yang menunjukan bahwa korelasi atau hubungan antara SPI dan pedoman perilaku terhadap good corporate governance cukup tinggi yaitu sebesar 51,7%.

2. R square sebesar 0,267 berarti 26,7% good corporate governance mampu diprediksi oleh SPI dan pedoman perilaku. Sisanya 73,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

3. Nilai Adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah 0,248 berarti 24,8% good corporate governance mampu diprediksi oleh SPI dan pedoman perilaku, sisanya sebesar 75,2% oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4. Terdapat dua pilihan, yaitu antara memakai R Square atau memakai Adjusted R Square. Apabila jumlah variabel lebih dari dua maka digunakan Adjusted R Square, karena apabila menggunakan R Square sering menimbulkan permasalahan, yaitu bahwa nilai akan selalu meningkat dengan adanya penambahan variabel bebas dalam suatu model. Hal ini akan menimbulkan bias, karena jika ingin memperoleh model dengan R tinggi, seorang peneliti dapat dengan sembarangan menambahkan variabel bebas dan nilai R akan meningkat, tidak tergantung apakah variabel bebas tambahan itu berhubungan dengan variabel terikat atau tidak. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan Adjusted R Square. Interpretasinya sama dengan R Square, akan tetapi nilai Adjusted R Square dapat naik atau turun dengan adanya penambahan variabel baru, tergantung dari korelasi antara variabel bebas tambahan


(60)

tersebut dengan variabel terikatnya. Sehingga nilai yang digunakan sebagai koefisien determinasi adalah 24,8%.

5. Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 0,7117. Semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen (good corporate governance).

B. Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F dilakukan untuk menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model regresi berganda mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Berikut ini uji F yang digunakan yaitu :

a. Jika F hitung > F tabel pada α > 0,05, maka Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

b. Jika F hitung < F tabel pada α > 0,05 maka H1 ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Hipotesisnya adalah sebagai berikut :

H0 : Variabel satuan pengawasan internal dan pedoman perilaku tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel good corporate governance.

H1 : Variabel satuan pengawasan internal dan pedoman perilaku berpengaruh ecara signifikan terhadap variabel nilai perusahaan.


(61)

Tabel 4.10

Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1421,710 2 710,855 14,036 ,000b

Residual 3899,677 77 50,645 Total 5321,388 79

a. Dependent Variable: GOOD CORPORATE GOVERNANCE

b. Predictors: (Constant), PEDOMAN PERILAKU, SATUAN PENGAWASAN INTERNAL

Sumber: Output SPSS

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, terlihat bahawa nilai F hitung sebesar 14.036. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan α = 0,05 dengan

Df1 = k – 1 = 3 – 1 = 2

Df2 = n – k = 80 – 3 = 77

,maka F tabel adalah sebesar 1,665 (lihat pada lampiran)

Keterangan : k = jumlah variabel

n = jumlah observasi

Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih besar dari F tabel (14,036 > 0,182), sedangkan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Oleh karena itu disimpulkan bahwa variabel satuan pengawasan internal dan pedoman perilaku secara simultan mempengaruhi good corporate governance.


(62)

C. Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji parsial (Uji t) dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Nilai dari uji t dapat dilihat dengan membandingkan thitung dan ttabel. Suatu variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen jika :

-ttabel > thitung atau thitung > ttabel

ttabel dapat diperoleh dari tabel t pada tingkat signifikansi 5% dengan df = n – k = 80 – 3 = 77

keterangan : df = degree of freedom n = jumlah observasi k = jumlah variabel

, maka t tabel adalah 0,182 (lihat lampiran)

Hasil dari uji regresi parsial (uji t) dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.11 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 76,498 9,750 7,846 ,000

SATUAN PENGAWASAN INTERNAL

1,020 ,194 ,523 5,253 ,000

PEDOMAN PERILAKU -,746 ,437 -,170 -1,707 ,092 a. Dependent Variable: GOOD CORPORATE GOVERNANCE


(63)

Bedasarkan tabel 4.11 maka hasil penelitian variabel satuan pengawasan internal mempunyai nilai signifikansi 0,000 yang berarti nilai ini lebih kecil dari 0,05, sedangkan nilai thitung 5,253 > ttabel 0,182 (lihat pada lampiran), dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel satuan pengawasan internal secara parsial berpengaruh terhadap good corporate governance.

Pada variabel pedoman perilaku nilai signifikansi 0,092 yang berarti nilai ini lebih besar dari 0,05, sedangkan nilai thitung -1,707 < ttabel 0,182 (lihat pada lampiran), dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel pedoman perilaku tidak berpengaruh terhadap good corporate governance.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Dari pengujian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa secara simultan Satuan Pengawasan Internal dan pedoman perilaku berpengaruh positif terhadap pelaksanaan good corporate governance. Pengaruh positif tersebut dapat dilihat dengan membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel. Diperoleh nilai F-hitung (14,036) lebih besar dari nilai F-tabel 0,182 jadi dapat disimpulkan bahwa satuan pengawasan internal dan pedoman perilaku secara bersama-sama berpengaruh terhadap pelaksanaan good corporate governance pada PT. Perkebunan Nusantara di Medan. Dengan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa dalam menentukan pelaksanaan good corporate governance telah memperhitungkan dan mempertimbangkan faktor satuan pengawasan internal dan pedoman perilaku.


(64)

Hasil pengujian secara individual (parsial) diketahui bahwa variabel satuan pengawasan internal memiliki pengaruh signifikan terhadap pelaksanaan good corporate governance pada PT. Perkebunan Nusantara di Medan, sedangkan untuk variabel pedoman perilaku tidak memiliki pengaruh terhadap pelaksanaan good corporate governance pada PT. Perkebunan Nusantara di Medan. Untuk pengujian secara parsial, diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel satuan pengawasan internal adalah 0,000. Karena nilai probabilitas satuan pengawasan internal yakni 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh yang terjadi antara satuan pengawasan internal dan variabel pelaksaan good corporate governance signifikan secara statistik. Perhatikan juga bahwa nilai hitung > tabel, yakni 5,253 > 0,182. Hasil dengan pendekatan probabilitas sama dengan hasil berdasarkan uji. Diketahui nilai koefisien regresi satuan pengawasan internal 1,020. Diketahui nilai koefisien regresi satuan pengawasan internal positif. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh antara satuan pengawasan internal dan pelaksaan good corporate governance berpengaruh positif. Hal ini berarti terdapat kecenderungan, ketika satuan pengawasan internal semakin baik, maka pelaksanaan good corporate governance juga semakin baik. Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sitompul (2007) yang menyatakan bahwa Peranan Satuan Pengawasan Internal berpengaruh terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance.

Selain itu diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari variabel pedoman perilaku adalah 0,092. Karena nilai probabilitas pedoman perilaku 0,092 yakni


(1)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ……….………….. i

ABSTRAK ………... ii

ABSTRACT ………..……… iii

KATA PENGANTAR ……….…… iv

DAFTAR ISI ………..……..…………...…………. vi

DAFTAR TABEL ………...………. ix

DAFTAR GAMBAR ………..…..… x

DAFTAR LAMPIRAN ………..………. xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………. 1

1.2 Rumusan Masalah ……….. 8

1.3 Tujuan Penelitian ……….………… 9

1.4 Manfaat Penelitian ………..……..… 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis ………..………...……… 10

2.1.1 Teori Keagenan ………...………..…… 10

2.1.2 Good Corporate Governance ……..………..… 11

A. Pengertian GCG ………..…..……….. 11

B. Sejarah GCG .………..……….…… 14

C. Tujuan GCG ……..………..……….…… 14

D. Prinsip-prinsip GCG ……… 15

2.1.3 Satuan Pengawasan Internal ……….…….…… 19

A. Pengertian SPI………..……….19

B. Fungsi SPI ………..……….… 20


(2)

D. Wewenang SPI …….……….... 23

E. Pentingnya SPI ……….……….... 23

2.1.4 Pedoman Perilaku ……….……..………... 24

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ………….……….. 27

2.3 Kerangka Konseptual ……… 31

2.4 Hipotesis Penelitian ……….….. 33

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ………...……….….. 34

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ………...………. 34

3.3 Definisi Operasional ………..……….……….…. …… 34

3.4 Skala Pengukuran Variabel ….……...….. ……….. 35

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian…….…………..… ……….. 37

3.6 Jenis Data ……….………….………... 38

3.7 Metode Pengumpulan Data ……….……….…………. 38

3.8 Metode Analisis ………..……….………….……… 38

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif ………. 39

3.8.2 Uji Kualitas Data ……….……….. 39

A. Uji Validitas ……….. 39

B. Uji Reliabilitas ………..……… 40

3.8.3 Uji Asumsi Klasik ……….…………..………… 40

A. Uji Normalitas………. 40

B. Uji Multikolinearitas ………...………..…….. 41

C. Uji Heteroskedastisitas ……….……...………. 41

3.8.4 Analisis Regresi Linier Berganda ………….……….…….. 42

3.8.5 Pengujian Hipotesis ………...……….. 43

A. Koefisien Determinasi (R2) ……….…. 43


(3)

C. Pengujian Simultan Parsial (Uji-t) ……….……….. 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ………..……...……….….. 46

4.2 Analisis Hasil Penelitian ………... 48

4.2.1 Hasil Analisis Dekriptif ………...……….. 48

4.2.2 Hasil Uji Kualitas Data ………... 50

A. Hasil Uji Validitas ……….……….. 50

B. Hasil Uji Reliabilitas ………...…… 50

4.2.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ……… 51

A. Hasil Uji Normalitas ……… 51

B. Hasil Uji Multikolinearitas ………. 52

C. Hasil Uji Heteroskedastisitas ………. 54

4.2.4 Hasil Uji Regresi Berganda ……… 55

4.2.5 Hasil Uji Hipotesis ………. 57

A. Hasil Uji Koefisien Determinasi ……… 57

B. Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ……… 59

C. Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ………. 61

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ……… 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……… 65

5.2 Keterbatasan Penelitian ………. 65

5.3 Saran ……….. 66

DAFTAR PUSTAKA ………. 67


(4)

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 29 Halaman

3.1 Operasionalisasi Variabel 36 4.1 Data Hasil Kuesioner 46 4.2 Karakteristik Responden 47 4.3 Analisis Deskriptif 48 4.4 Hasil Uji Reliabilitas 51 4.5 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov 52 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas 53 4.8 Hasil Uji Regresi Berganda 55 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi 57 4.10 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) 60 4.11 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t) 61


(5)

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul

1.1 Capaian Penerapan GCG di PTPN Tahun 2012 4 Halaman

1.2 Capaian Penerapan GCG di PTPN Tahun 2013 5 2.1 Kerangka Konseptual 31 4.7 Scatterplot 54


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Judul

1 Kuesioner Penelitian 70 Halaman

2 Tabulasi Data 76 3 Hasil Uji Validitas 85 4 Hasil Uji Reliabilitas 97 5 Hasil Uji Statistik Deskriptif 97 6 Hasil Uji Normalitas 98 7 Hasil Uji Multikolinearitas 99 8 Hasil Uji Heteroskedastisitas 99 9 Hasil Uji Hipotesis 99


Dokumen yang terkait

Pengaruh Peranan Biro Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Code of Conduct (Pedoman Perilaku) terhadap Good Corporate Governance (GCG) pada PTPN IV (Persero) Medan

0 28 105

Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 35 129

PENGARUH PERANAN SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (SPI) DAN PEDOMAN PERILAKU TERHADAP GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PADA KSP KARYA NIAGA KABUPATEN DEMAK

0 10 110

Pengaruh Peranan Biro Satuan Pengawasan Intern (SPI) Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero).

0 0 20

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 0 12

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 0 2

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

1 2 9

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 0 24

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 0 3

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 0 31