2.3.3. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Internal
Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan internal suatu perusahaan yang baik maka seorang pemeriksa internal harus memiliki tanggung jawab dalam kegiatan
yang mereka periksa, dan mengerti tentang tanggung jawab tersebut. Beberapa tanggung jawab pemeriksa internal dalam suatu perusahaan antara lain :
1. Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan pengendalian internal. 2. Meningkatkan efektivitas pengendalian internal suatu perusahaan.
3. Memberikan informasi dan petunjuk atau nasehat-nasehat sehingga kegiatan operasi perusahaan mencapai tingkat yang paling efisien sesuai dengan
prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan. 4. Menilai pertanggungjawaban serta mutu dari setiap pelaksanaan tugas yang
diberikan pada masing-masing anggota organisasi perusahaan, sehingga bisa menekan tindakan yang dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
2.3.4. Wewenang Satuan Pengawasan Internal
Menurut Mohammad 2008 Satuan pengawasan intern mempunyai kewenangan dalam hal :
1. Menyusun, mengubah dan melaksanakan kebijakan audit internal termasuk antara lain menentukan prosedur dan lingkup pelaksanaan pekerjaan audit.
2. Akses terhadap semua dokumen, pencatatan, personal dan fisik, informasi atas obyek audit yang dilaksanakannya, untuk mendapatkan data dan
informasi yang berkaitan dengan melaksanakan tugasnya. 3. Melakukan verifikasi dan uji kehandalan terhadap informasi yang
diperolehnya, dalam kaitan dengan penilaian efektivitas sistem yang diaudit“.
Satuan pengawasan intern tidak mempunyai wewenang pelaksanaan dan tanggung jawab atas aktivitas yang di reviewaudit, tetapi tanggung jawab satuan
pengawasan intern adalah pada penilaian dan analisis atas aktivitas tersebut.
2.3.5. Pentingnya Satuan Pengawasan Internal
Akibat dari semakin luasnya dunia usaha, timbullah dampak negatif yaitu semakin jauhnya hubungan antara pimpinan dengan pelaksana operasi secara
langsung. Dengan demikian diperlukan suatu alat penghubung untuk menjembataninya. Disinilah pengaruh penting audit internal dalam membantu
manajemen untuk meneliti dan mengawasi metode dan teknik yang menjadi alat pengendalian internal yang telah ditetapkan dan telah dilaksanakan oleh pelaku
dalam organisasi tersebut. Audit internal berhubungan dengan semua kegiatan perusahaan, sehingga tidak hanya terbatas pada audit terhadap catatan-catatan
akuntansi. Ukuran yang dijadikan dasar penilaian adalah sebagai berikut: 1. Prosedur-prosedur yang ditetapkan.
2. Kebijakan-kebijakan yang diterapkan. 3. Anggaran atau standar yang telah ditentukan.
4. Peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku.
Menurut Mulyadi dan Kanaka 1998, seorang auditor internal melakukan aktivitas, sebagai berikut:
1. Audit dan penilaian terhadap baik atau tidaknya pengendalian akuntansi dan pengendalian administratif dan mendorong penggunaan cara-cara yang efektif
dengan biaya yang minimal.