Hubungan Pola Asuh Psikososial Dengan Status Gizi Balita

pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap karakteristik rumah responden yaitu lantai rumah responden kedap air yaitu sudah menggunakan lantai keramik, dinding rumah tidak mudah terbakar, yaitu menggunakan batu bata, langit-langit tidak ada pembatas sejenis eternit atau plavon sehingga langit-langit sulit untuk dibersihkan, ventilasi rumah mempunyai luas 10 dari luas lantai, jendela rumah mempunyai luas 16 luas lantai, tempat pembuangan sampah berada di halaman depan rumah dan jauh dari sumber air keluarga. Selokan merupakan selokan tertutup dan tidak mudah menyerap air limbah dan tidak menimbulkan bau karena selokan berada dibawah rumah.

5.1.3 Hubungan Pola Asuh Psikososial Dengan Status Gizi Balita

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pola asuh psikososial dengan status gizi balita pada lingkungan tahan pangan dan gizi. Hal ini dilihat dari uji chi-square dimana nilai p value yang diperoleh sebesar 0,752 p value 0,05. Menurut Ali Khomsan 2002 :14 pola asuh adalah praktik dari rumah tangga yang diwajibkan dengan tersedianya pangan dan perawatan kesehatan untuk keterjangkauan hidup, pertumbuhan, dan perkembangan. Pola pengasuhan psikososial anak berupa sikap perlakuan ibu dalam hal kedekatannya dengan anak, memberikan makan, merawat, menjaga kesehatan dan kebersihan, dan memberikan kasih sayang. Ibu yang bekerja tidak mempunyai banyak waktu untuk menyiapkan makanan serta menyebabkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang, sehingga 56 hal ini dapat mempengaruhi baik status gizi, pola asuh, maupun perkembangan pada balita. Sebaliknya seorang ibu yang tidak bekerja dapat mengasuh anaknya dengan baik dan mencurahkan kasih sayangnya Soetjiningsih, 1995: 9. Dari hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa dari 28 responden yang mempunyai status gizi buruk, 7 orang 25 diantaranya mempunyai pengasuhan psikososial yang kurang dan 21 orang 75 mempunyai pengasuhan psikososial yang baik. Dari 28 responden yang mempunyai status gizi baik, 6 orang 21,4 diantaranya mempunyai pengasuhan psikososial yang kurang dan 22 orang 78,6 mempunyai pengasuhan psikososial yang baik. Peranan pengasuhan psikososial tarhadap status gizi balita pada lingkungan tahan pangan dan gizi terbukti tidak berhubungan. Pola asuh balita pada lingkungan tahan pangan dan gizi dalam hal perilaku orang tua memberikan perhatian, kasih sayang, perawatan, dan perlindungan, tidak mempengaruhi tingkat status gizi balita pada lingkungan tahan pangan dan gizi.

5.1.4 Hubungan Pola asuh Penyiapan Makan Dengan Status Gizi Balita