14
e. Mencari dan menemukan calon pelamar yang memiliki motifasi,
kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang diperlukan organisasi yang teridentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.
Berdasarkan definisi-definisi mengenai pengertian rekrutmen yang telah diuraikan di atas, maka penulis berpendapat bahwa rekrutmen merupakan
upaya yang dilakukan untuk mengumpulkan dan mendapatkan seseorang yang dibutuhkan sebagai calon pengisi kekosongan pada jabatan-jabatan
tertentu dengan memperhatikan syarat-syarat yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Model Rekrutmen dan Seleksi Politik
Rekrutmen dan seleksi politik merupakan proses yang menentukan karakteristik bakal calon yang dikehendaki sesuai dengan kebutuhan jabatan
atau posisi tertentu. Maka berbagai macam cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan hasil bakal calon atau pelamar yang sesuai kriteria. Menurut
Djuhandar 2005:104 terdapat beberapa model rekrutmen dan seleksi politik yang biasa digunakan, yaitu:
a. Seleksi pemilihan melalui ujian dan latihan
Merupakan cara rekrutmen yang dianggap paling penting mengingat cara ini memiliki banyak keragaman dan mempunyai implikasi penting
bagi perekrutan politik. b.
Perebutan kekuasaan Perebutan kekuasaan dilakukan dengan jalan menggunakan atau
mengancam kekerasan. Perebutan kekuasaan dapat dilakukan dengan
15 coup d’etat, revolusi, intervensi militer dari luar, pembunuhan atau
kerusuhan rakyat. Cara tersebut bisa dijadikan sarana untuk mengefektifkan perubahan radikal pada personil di tingkat-tingkat yang
lebih tinggi dalam partisipasi politiknya. Akibat yang paling langsung dan nyata dari model ini adalah penggantian para pemegang jabatan
politik, akan tetapi perubahan perubahan dalam politik birokrasi biasanya menimbulkan hasil lebih lambat, terutama bila berlangsung
dalam masyarakat yang kompleks dan sangat maju. c. Patronage
Model rekrutmen ini merupakan bagian dari sistem penyuapan dan korupsi yang rumit. Model ini merupakan cara yang mapan untuk
mempengaruhi pelaksanaan kekuasaan politik melalui pengontrolan terhadap hasil-hasil dari pemilu.
d. Koopsi
Koopsi co-option merupakan model rekrutmen pemilihan anggota- anggota baru, meliputi pemilihan seseorang dalam suatu badan oleh
anggota-anggota yang ada. Model rekrutmen dan seleksi politik juga dijelaskan oleh Philip Althop dan Michael Rush. Keduanya membagi
model rekrutmen dan seleksi politik kedalam tujuh model, yaitu: a.
Seleksi melalui ujian dan pelatihan Model ini merupakan model yang umum digunakan, biasanya
dilakukan untuk mengisi jabatan-jabatan birokrasi dan administrasi.