Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

46

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Margono 2009:158 menjelaskan bahwa penelitian, di samping perlu menggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan. Penggunaan teknik dan alat pengumpulan data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif. Teknik pengumpulan data menurut Arikunto 2010:194 terdiri dari angket atau kuesioner, wawancara, observasi, skala bertingkat, dan dokumentasi. Penelitian ini memeroleh data melalui teknik non tes melalui empat cara yaitu dengan angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi.

3.4.1. Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden Arikunto 2010:194. Angket pada penelitian ini ditujukan kepada guru, siswa, dan para ahli materi dan media. Angket yang ditujukan kepada siswa dan guru berisi tentang sejumlah pertanyaan mengenai kondisi proses pembelajaran yang ada dan analisis kebutuhan mengenai media pembelajaran yang hendak dikembangkan oleh peneliti. Dari data siswa dan guru tersebutlah peneliti memperoleh informasi mengenai media yang mereka harapkan dan butuhkan untuk kemudian menjadi landasan peneliti dalam mengembangkan media tersebut. Untuk menghitung prosentase kebutuhan terhadap media dilakukan dengan rumus: 47 Keterangan: P = Prosentase F = Frekuensi dari setiap jawaban angket n = Jumlah responden Selain itu, ada juga angket yang digunakan untuk validasipenilaian desain terdiri dari dua bagian, yaitu kolom check list meliputi daftar penilaian dan skala penilaiannya serta lembar tanggapan dan saran dari validator. Skala pengukuran pada angket validasi produk pengembangan menggunakan skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang. Variabel penelitian yang diukur dengan skala Likert dijabarkan menjadi indikator variabel yang kemudian dijadikan sebagai titik tolak penyusun item-item instrumen, bisa berbentuk pernyataan atau pertanyaan. Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban diberi skor Sugiyono 2010:134-135. Kriteria dari masing-masing skala penilaian sebagai berikut: Tabel 3.1 Interpretasi Skala Skala Interpretasi Rentang Nilai 4 Sangat tepatsangat menariksangat layaksangat sesuai 86-100 3 Tepatmenariklayaksesuai 71-85 2 Tidak tepattidak menariktidak sesuai 56-70 1 Sangat tidak tepatsangat tidak menariksangat tidak sesuai 41-55 48

3.4.2. Wawancara

Wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara Arikunto 2010:198. Wawancara dilakukan dengan jenis wawancara terpimpin yaitu dengan membawa sejumlah pertanyaan rinci dan terstruktur. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan terhadap siswa dan guru bahasa Arab dari beberapa MTs mengenai proses pembelajaran keterampilan berbicara bahasa selama ini dan tanggapan guru dan siswa mengenai produk media pembelajaran yang hendak dikembangkan peneliti.

3.4.2.3 Observasi

Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek penelitian yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga diperoleh gambaran secara jelas tentang objek penelitian tersebut Siregar 2010:134. Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran bahasa Arab di kelas VIII, baik dari segi metode pembelajaran materi pembelajaran, keadaan siswa dan guru, media pembelajaran yang dipakai saat pembelajaran, sarana dan prasaran yang mendukung, serta media apa yang dibutuhkan siswa dan guru dalam pembelajaran bahasa Arab.

3.4.2.4 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengambilan dokumen dalam penelitian. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumena seseorang Sugiyono 2010:329. 49 Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi untuk memperoleh informasi berupa tulisan dan gambar, yaitu dokumen berupa berkas-berkas kurikulum, perangkat pembelajaran, daftar nilai dan buku ajar bahasa Arab kelas VIII MTs, dan gambar siswa ketika memepelajari keterampilan berbicara bahasa Arab.

3.5. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL REFLECTIVE TEACHING BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DAN MEMBACA BAHASA ARAB SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD GAJAH DEMAK

0 11 26

PENGEMBANGAN MEDIA GAME EDUKASI BERBASIS ADOBE FLASH CS5 PADA KETERAMPILAN MENULIS BAHASA ARAB UNTUK SISWA KELAS VIII MTs

18 127 278

WAYANG EDUKATIF MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB KELAS VII MTs

5 63 173

KEEFEKTIFAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB SISWA KELAS VIII MTs NEGERI 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

4 40 142

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E LEARNING BERBASIS APLIKASI LECTORA INSPIRE UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA ARAB SISWA MTs KELAS VIII

10 93 256

EFEKTIVITAS MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN LETAK WILAYAH INDONESIA BAGI SISWA KELAS VII Efektivitas Media Video Pembelajaran Letak Wilayah Indonesia Bagi Siswa Kelas Vii MTs Negeri Ngemplak.

0 2 11

EFEKTIVITAS MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN LETAK WILAYAH INDONESIA BAGI SISWA KELAS VII Efektivitas Media Video Pembelajaran Letak Wilayah Indonesia Bagi Siswa Kelas Vii MTs Negeri Ngemplak.

0 3 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MEDIA KOMIK TANPA KATA PADA SISWA KELAS VIII C MTs MUHAMMADIYAH WARU, BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 8

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH CS5 PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBAWAKAN ACARA UNTUK SISWA SMP KELAS VIII.

0 1 214

“THE ARATURE” (THE ARABIC ADVENTURE): MEDIA BOARD GAME UNTUK KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTS DI PURBALINGGA

3 4 74