Rekurensi Kanker Serviks Kanker Serviks

2.2.10. Prognosa Kanker Serviks

Faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis antara lain unsure penderita, keadaan umum, tingkat klinik keganasan, cirri-ciri histologik sel tumor, kemampuan ahli atau tim ahli yang menangani, serta sarana pengobatan yang ada Mardjikoen, 2007. Tabel 2.2. Five year survival rate Stadium Five year survival rate Ia 1 95,1 Ia 2 94,9 Ib 1 Ib 2 80,1 Iia 66,3 Iib 63,5 IIIa 33,3 IIIb 38,7 Iva 17,1 Ivb 9,4

2.2.11. Rekurensi Kanker Serviks

Kanker serviks primer yang telah diterapi lalu dievaluasi selama 3 bulan untuk melihat respon terapi, setelah itu ditentukan apakah pasien mengalami remisi atau tidak. Penentuan ini dilakukan berdasarkan pemeriksaan histopatologi dan klinis. Bila setelah pengobatan radiasioperasi dan pasien dinyatakan remisi 16 kemudian kanker timbul kembali baik secara histopatologis maupun terlihat secara klinis maka disebut kanker rekuren. Proses rekurensi dapat terjadi lokal yaitu, bila mengenai serviks, vagina 23 atau 13 proksimal parametrium, regional bila mengenai distal vaginapanggul atau organ disekitarnya yaitu rektum atau vesika urinaria. Metastasis jauh bila timbul jauh di luar panggul Moeloek, 2006. Kasus rekurensi umumnya terjadi dalam 2 tahun pertama setelah terapi primer sehingga diperlukan pengamatan lanjut setiap 3 bulan selama 2 tahun pertama, kemudian setiap 6 bulan sampai 5 tahun dan 1 tahun sekali sesudahnya Aziz, 2006; Moeloek, 2006. Rekurensi terutama ditentukan dengan pemeriksaan histopatologi, akan tetapi pemeriksaan lain tetap dilakukan sebagai prosedur diagnostik. Pemeriksaan ini meliput i anamnesis, laboratorium, kolposkopi, radiologik foto toraks, bone surveyscan, CT Scan atau MRI, sistoskopi, dan rektoskopi bila ada indikasi Leitao, 2002. Kanker serviks dapat timbul kembali karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pasien dengan persistensi infeksi HPV memiliki resiko rekurensi sampai 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan pasien tanpa infeksi Nagai, 2004. Resiko rekurensi juga meningkat pada wanita yang lebih tua ≥ 50 tahun, penderita stadium lanjut, infeksi HIV, penggunaan modalitas terapi yang berbeda, dan adanya infiltrasi sel tumor pada batas konisasi endoserviks dan ektoserviks Ramchandani, 2007. Sedangkan, pemakaian antiretroviral aktivitas tinggi dapat menurunkan resiko rekurensi Robinson, 2001 Kasus rekurensi biasanya memiliki respon imun yang rendah dan penderita dapat meninggal kurang dari 1 tahun semenjak kekambuhan. Terapi untuk kasus rekurensi terbatas, belum ada terapi yang benar-benar efektif untuk mengatasinya Aziz, 2006; Leitao, 2001. Terapi untuk kasus rekurensi kanker serviks antara lain kemoterapi atau operasi histerektomi totalhisterektomi radikal modifikasi bila sebelumnya pasien telah menjalani terapi radiasi, dan radiasi atau kemoradiasi bila sebelumnya pasien telah menjalani terapi operasi. Namun bila rekurensi terjadi di tempat yang jauh metastasis maka dilakukan reseksi atau radiasi bila di paru, radiasi atau kemoterapi bila di otak, dan hanya kemoterapi bila di intraabdominal Moeloek, 2006.

2.2.12. Pencegahan Kanker Serviks