BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peranan pemerintah baik di pusat maupun di daerah sangat penting dalam mewujudkan cita – cita dan tujuan bangsa Indonesia sebagaimana amanat
Unndang – Undang Dasar 1945. Karena itu upaya untuk meningkatkan kinerja pemerinitah terus dilakukan seiring dengan reformasi di bidang – bidang lainnya.
Reformasi birokrirokrasi birokrasi yang telaah dan terus dilakukan sekarang ini meliputi baik aspek organisasi maupun aspek manajemen pemerintah.
Menurut Erlianto 2011:46 Reformasi birokrasi pada aspek organisasi adalah penataan kembali organisasi dari birokrasi itu sendiri sedangkan reformasi
pada aspek manajemen pemerintahan dilakukan dengan penyempurnaan pengelolaan sumber daya aparatur birokrasi meliputi : sistem rekrutment, sistem
pendidikan dan pelatihan, sistem karier, sistem penggajian, sistem penilaian kinerja, penyempurnaan pengelolaan keuangan meliputi: sistem laporan arus
kas,sistem pertanggungjawaban keuangan, penyempurnaan pengelolaan sarana dan prasarana sistem pengadaan, pemeliharaan, dan penghapusan; dan
penyempurnaan prosedur kerja hubungan kerja, koordinasi. Dalam pedoman penyusunan penetapan kinerja daerah, menurut Novirion
2010:130 instansi pemerintah adalah sebuah kolektif dan unit organisasi pemerintahan yang menjalankan tugas dan fungsimya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, meliputi kementrian koordinator, kementrian negara, departemen,
1
lembaga pemerintah non departemen, pemerintah provinsi pemko, pemkeb serta lembaga – lembaga pemerintahan yang menjalankan fungsi pemerintahan dengan
menggunakan APBN dan APBD. Suatu instansi pemerintahan, baik itu jasa maupun perusahaan industri berusaha untuk menciptakan iklim usaha yang sehat.
Hal tersebut merupakan tuntutan setiap instansiperusahaan, terutama di era globalisasi seperti saat ini dalam membina sumber daya manusianya sehingga
pengelolaan keuangan seperti laporan arus kas atau pertanggung jawaban keuangannya dapat berjalan dengan efektif.apabila tidak dapat diatasi secara
efektif tentu akan berdampak pada tidak terwujudnya kinerja maksimal sebagaimana yang direncanakan.
Setiap instansi pemerintah harus mengetahui perkembangan kegiatan kinerja pemerintahan dari waktu ke waktu agar dapat mengetahui apakah
perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran, serta perlu juga mengetahui keadaan keuangan pada saat tertentu. Hal ini dapat dilihat melalui laporan
pertanggung jawaban perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Salah satu bentuk laporan keuangan tersebut adalah laporan arus kas
dimana dalam laporan tersebut akan terlihat arus masuk dan arus keluar dari kegiatan usaha, yang dapat digunakan sebagai salah satu alat analisa keuangan
yang sangat penting bagi suatu pimpinan. Dengan analisis tersebut maka akan dapat diketahui berapa besar dana yang dibutuhkan agar mampu membiayai
operasi perusahaan sehari – hari yang dapat menguntungkan perusahaan dan memungkinkan perusahaan untuk beroperasi seefisien mungkin serta tidak
mengalami kesulitan keuangan.
Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya, berarti semakinbesar jumlah kas yang
dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Akan tetapi, suatu perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi karena
adanya kas dalam jumlah yang besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerninkan adanya over investment dalam kas dan berarti pula
perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas. Jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungannya yang di
peroleh akan lebih besar, tetapi suatu perusahaan yang hanya mengejar keuntungan rentabilitas tanpa memperhatikan likuiditas akhirnya perusahaan itu
akan berada dalam keadaan likuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan. Menurut Baridwan 2003:85 kas merupakan suatu pos yang penting pada
laporan keuangan. Kas paling banyak terlibat dalam transaksi – transaksi perusahaan. Ini disebabkan oleh sifat transaksi – transaksi perusahaan yang
mencakup harga dan kondisi yang memerlukan penyelesaian dalam bahasa media tukar. Media tukar standar adalah kas. Kas tidak secara langsung terlibat dalam
suau transaksi, tetapi memberikan dasar pengukuran dan akuntansi untuk semua pos lainnya.
Menurut Bastian 2002:58 kas adalah uang tunai yang dipersembahkan dengan saldo rekening giro yang tidak dibatasi penggunaannya untuk membiayai
entitas pemerintah daerah. Dan menurut Basalamah,A 1994:11 pengertian secara umum adalah uang yang dimiliki oleh perusahaan.
Sedangkan laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama
periode tertentu. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan arus kan keluar.
Menurut Skousen dkk 2009:284 laporan arus kas statement of cash flow adalah laporan keuangan yang melaporkan jumlah kas yang diterima dan dibayar oleh
suatu perusahaan selama periode tertentu. Menurut Harahap 2010:257 “ laporan arus kas memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan
penegeluaran kas sautu perusahaan pada suatu periode tertentu, dengan memgklasifikasikan transaksi pada kegiatan : operasi, pembiayaan dan investasi “.
Dengan adanya analisis laporan arus kas ini maka akan dapat membantu pihak yang berkepentingan baik pihak intern seperti pemilik perusahaaninstansi
pemerintah, pimpinan perusahaanlembaga, karyawanmaupun pihak ekstern perusahaaninstansi peme untuk mengetahui dari mana diperoleh sumber kas
danbagaimana penggunaan kas tersebut dapat membantu pihak tersebut dalam mengambil keputusan.
Menurut Bram 2011:19 Laporan penerimaan kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai
atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Penerimaan kas merupakan proses aliran kas yang terjadi
diperusahaan adalah terus menerus sepanjang hidup perusahaan yang bersangkutan masih beroprasi.
Sedangkan laporan pengeluaran kas menurut Bram 2011:19 adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek
maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum perusahaanaga. Pengeluaran kas merupakan suatu proses, cara, perbuatan mengeluarkan alat
pertukaran yang diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya.
Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara adalah salah satu instansi Pemerintah yang bergerak di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup. Instansi ini memerlukan anggaran sebagai dasar perencanaan dan pengendalian dalam usaha mencapai tujuan dari instansi
tersebut. Untuk itu instansi ini selalu membuat anggaran yang berbeda dan disesuaikan dengan keadaan instansi dan ekonomi setiap tahun. Berdasarkan
uraian diatas terlihat jelas bahwa perencanaan dan pengendalian mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung perusahaan mencapai tujuannya
secara efektif dan efisien. Berdasarkan uraian diatas dan melihat pentingnya pengelolaan kas dalam
suatu perusahaaninstansi pmerintah maka penulis merasa tertarik dan mencoba
membahas dengan memilih judul “ANALISIS LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP
PEMPROVSU”.
B. Rumusan Masalah