Pengertian Kas Sistem Dana Kas Kecil

42

BAB III PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

1. Pengertian Kas

Pada umumnya kas terbagi menjadi dua kelompak, yaitu uang yang tersedia di kasir perusahaan dan uang yang tersimpan di bank. Kas merupakan aset yang paling lancar dibanding aset lainnya. Oleh karena itu, kas merupakan aset yang paling digemari untuk dicuri, dimanipulasi, dan diselewengkan. Menurut Hermanto 2002:221 kas adalah alat pembayaran yang sah yang diterima sebesar nilai nominalnya. Kas dapat berupa dana kas kecil petty cash fund, uang kertas, uang logam, cek dan instrumen lainnya yang dapat diterima sebagai simpanan oleh bank sebesar nilai nominalnya. Menurut Bastian 2006:118 Kas adalah uang tunai serta saldo rekening giro yang tidak dibatasi penggunaanya untuk membiayai kegiatan entitas pemerintah daerah. Setara kas cash equivalent adalah investasi jangka pendek dan sangat likuid yang siap dikonversikan menjadi kas dengan jumlah tertentu, tergantung pada resiko perubahan nilai yang signifikan. Menurut Mulyadi 2010:447 kas terdiri dari uang tunai uang, logam, dan uang kertas, pos wesel, certiified, cashier check, cek pribadi dan bank draft serta dana yang disimpan di bank yang pengambilannya tidak dibatasi oleh bank atau perjanjian lain.

2. Pengertian Prosedur

Menurut Mulyadi 2001:443 prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penangganan secara seragam transaksi organisasi yang terjadi berulang. Menurut Ali 2000:325 prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan.

2.1 Prosedur Penerimaan kas

Menurut Indra 2006:131 Sistem dan proseder penerimaan kas pada SKPD meliputi serangkaian proses, baik manual maupun terkomputerisasi, yang dimulai dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi danatau kejadian keuangan sampai pada proses pelaporan keuangan dalam rangka pertanggung jawaban pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan penerimaan kas pada SKPD. 1. Fungsi yang terkait Fungsi yang terkait pada sistem dan prosedur penerimaan kas pada SKPD terdiri atas fungsi akuntansi PPK-SKPD. 2. Dokumen yang digunakan Dokumen yang digunakan pada sistem dan prosedur penerimaan kas SKPD terdiri atas : a Bukti transfer yang merupakan dokumen atau bukti atas transfer penerimaan daerah. b Nota kredit bank yang merupakan dokumen atau bukti dari bank yang menunjukkan adanya transfer uang masuk ke rekening kas umum daerah. c Jurnal penerimaan kas yang merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat transaksi penerimaan kas. d Buku besar kas yang merupakan ringkasan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat peringkasan posting semua transaksi atau kejadian baik penerimaan kas maupun pengeluaran kas. e Buku besar pembantu penerimaan kas merupakan ringkasan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk menggolongkan transaksi – transaksi dan kejadian penerimaan kas menurut rincian yang dianggap perlu. 3. Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi penerimaan kas mencakup : a Surat Tanda Bukti Pembayaran. b STS. c Bukti transfer. d Nota kredit bank. Bukti transaksi tersebut harus dilengkapi dengan : a Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD. b SKR. c Bukti transaksi penerimaan kas lainnya.

2.2 Prosedur Pengeluaran Kas

Menurut Indra 2006:135 Sistem dan prosedur pengeluaran kas pada SKPD meliputi serangkaian proses, baik manual maupun terkomputerisasi, yang dimulai dari pencatatan, pengelolaan, dan peringkasan transaksi danatau kejadian keuangan sampai pada pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan pengeluaran kas pada SKPD. 1. Fungsi yang terkait Fungsi yang terkait pada sistem dan prosedur pengeluaran kas SKPD terdiri atas fungsi akuntansi PPK-SKPD. 2. Dokumen yang digunakan Dokumen yang digunakan pada sistem dan prosedur pengeluaran kas SKPD terdiri atas : a Bukti transfer yang merupakan dokumen atau bukti atas transfer pengeluaran daerah. b Nota debit bank yang merupakan dokumen atau bukti dari bank yang menunjukkan adanya transfer uang keluar ke rekening kas umum daerah. c Jurnal penerimaan kas yang merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat transaksi pengeluaran kas. d Buku besar kas yang merupakan ringkasan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat peringkasan posting semua transaksi atau kejadian baik penerimaan kas maupun pengeluaran kas. e Buku besar pembantu pengeluaran kas merupakan ringkasan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk menggolongkan transaksi – transaksi dan kejadian pengeluaran kas menurut rincian yang dianggap perlu. 3. Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi penerimaan kas mencakup : a SP2D. b Nota debit bank. c Bukti transaksi pengeluaran kas lainnya. Bukti transaksi tersebut harus dilengkapi dengan : a SPM. b SPP. c SPD. d Kualitas pembayaran dan bukti tanda terima barangjasa. Secara umum, prosedur kas bertujuan untuk : 1. Memberikan prosedur yang baku atas aktivitas yang berkaitan dengan perolehan informasi mengenai kas dari pengakuan sampai proses penerimaannya. 2. Mendapatkan data atau catatan yang akurat tentang kas sesuai dengan input dari masing – masing dinasunit kerja. 3. Mendukung pembuatan keputusan personel yang mengendalikan fungsi kas.

3. Penerimaan dan Pengeluaran kas

3.1 Penerimaan Kas

Menurut Adi 2005:203 penerimaan kas adalah transaksi yang sering terjadi. Penerimaan kas berasal dari pendapatan jasa, penagihan piutang, penerimaan bunga investasi, penjualan aktiva, dan berbagai sumber pendapatan lainnya. Berdasarkan sistem pengendlian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan : 1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check. 2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan mulai transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.

3.1.1 Pengendalian Intern Penerimaan Kas

Menurut Adi 2005:206 Perusahaan dagang ataupun jasa biasanya menerima kas dari pelanggan dua cara yaitu dari konter penjualan atau lewat pos. Prosedur penerimaan kas dilakukan dengan tepat dan tidak ada kas yang tidak tercatat. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam pengandalian intern penerimaan kas adalah sebagai berikut : 1. Harus terdapat pemisahan tugas antara bagian yang menerima, mencatat dan menyimpan uang kas yang diterima. 2. Kas yang diterima harus dihitung setiap hari oleh satu orang tertentu atau bila perusahaanya cukup besar harus dihitung oleh suatu seksi tertentu. 3. Setiap penerimaan kas langsung disetor ke bank.

3.2 Pengeluaran kas

Menurut Rudianto 2002:372 pengeluaran kas merupakan suatu transaksi yang sering terjadi. Dana – dana yang dilakukan untuk biaya pemeliharaan, biaya gajiupah pegawai dan pengeluaran lainnya. Berdasarkan sistem pengendlian intern yang baik prosedur pengeluaran uang harus memperhatikan hal sebagai berikut : 1. Semua pengeluaran dilakukan dengan cek. Pegeluaran – pengeluaran dalam jumlah kecil dilakukan melalui dana kas kecil. 2. Semua pengeluaran kas harus memperoleh persetujan dari yang berwenang terlebih dahulu. 3. Terdapat pemisahan tugas antara yang berhak menyetujui pengeluaran kas, yang menyimpan uang kas dan melakukan pengeluaran serta yang mencatat pengeluaran kas.

3.2.1 Pengendalian Intern Pengeluaran kas

Menurut Wahyu 2005:237 Prosedur pengeluaran kas dilakukan agar hanya pengeluaran yang telah disetujui saja yang dibayarkan dan di catat dalam pembukuan perusahaan. Untuk itu perlu dilakukan prosedur – prosedur sebagai berikut : 1. Semua pengeluaran yang relatif besar harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang. 2. Semua pengeluaran yang material cukup besar harus dilakukan dengan cek. 3. Sebelum cek ditulis atau pengeluaran dilakukan maka pengeluaran itu harusdiverifikasi dan buktikan kebenarannya. 4. Secara periodik harus dilakukan perbandingan antara saldo kas menurut catatan perusahaan dengan saldo kas menurut rekeningvkoran bank. 5. Pengeluaran kas yang kecil – kecil sebaiknya menggunakan sistem kas kecil.

4. Sistem Dana Kas Kecil

Sistem dana kas kecil menurut Halim 2012:278 adalah pengelolaan kas kecil perusahaan yang dikeluarkan secara rutin untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. Sistem pengeluaran dana kas kecil dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan sistem saldo berfluktuasi fluctuating fund balance system dan sistem saldo tetap imprest fund system . Menurut Halim dalam bukunya sistem akuntansi, dalam saldo dalam saldo berfluktuasi, penyelenggaraan dan kas kecil dilakukan dengan prosedur sebagai berikut : 1. Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil . 2. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening dana kas kecil, sehingga setiap saat saldo rekening ini berfluktuasi. 3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah seseui dengan keperluan, dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil. Dalam sistem ini, saldo rekening dana kas kecil berfluktuasi dari waktu ke waktu. Sedangkan dalam Imprestfund system penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan sebagai berikut : 1. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil. Saldo rekening kas kecil ini tidak boleh berubah dari yang telah ditetapkan sebelumnya, secuali jika saldo yang telah ditetapkan tersebut dinaikkan atau dikurangi. 2. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal sehingga tidak mengkredit rekening dana kas kecil. Bukti – bukti pengeluaran dana kas kecil dikumpulkan saja dalam arsip sementara yang diselenggarakan oleh pemegang dana kas kecil. 3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupaih yang dicantum dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil. Pengisisan kembali dana kas kecil ini dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening biaya dan mengkredit rekening kas. Rekening dana kas kecil tidak terpengaruh dengan pengeluaran kas kecil. Dengan demikian pengawasan terhadap dana kas kecil mudah dilakukan, yaitu dengan cara periodik atau secara mendadak menghitung dana kas kecil. Jumlah yang ada ditambah dengan permintaan pengeluaran kas kecil yang belum dipertanggungjawabkan dan bukti pengeluaran dana kas kecil harus sama dengan saldo rekening dana kas kecil yang tercantum dalam buku besar. Baik dengan Imprest fund system ataupun fluctuating fund system, penyelenggaraan dana kas kecil dilaksanakan melalui tiga prosedur, yaitu prosedur pembentukan dana kas kecil, prosedur pengelolaan dan pertanggungjawaban dana kas kecil dan prosedur pengisian kembali dana kas kecil. Pembentukan dana kas kecil harus dengan adanya kesepakatan di dalam perusahaan, dengan mempertimbangkan biaya-biaya yang rutin akan dikeluarkan oleh perusahaan. Pertanggungjawaban dana kas kecil merupakan proses pengumpulan bukti-bukti pendukung transaksi dan pencocokan dengan pencatatan yang dilakukan oleh bagian kas. Dan pengisian kembali dana kas kecil adalah jika dana kas kecil ditangan sudah hampir habis, maka pemegang kas berhak untuk mengisi formulir pengisian kas kecil kembali. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan. Oleh karena itu, kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik penerimaanya sumber-sumbernya. Penerimaan ada yang bersifat rutin dan terus-menerus.

B. Analisis Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Badan

Lingkungan Hidup Pemprovsu 1. Laporan Penerimaan Kas Pada Badan Lingkungan Hidup Pemprovsu Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari: a Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud intangible assets, atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas. b Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas. c Pengeluaran surat tanda bukti utang, baik jangka pendek wesel maupun utang jangka panjang utang obligasi, utang hipotik, atau utang jangka panjang lain serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan penerimaan kas.