3. Untuk Kesenangan
Prestise
Tidak berlebihan memang apabila sekarang kita memiliki hobby atau kesenangan baru yang menjadikan olahraga sebagai wadah bermain.Tidak
sedikit dari orang-orang yang menemukan kesenangan batin dari berolahraga bersama teman-teman.Dalam hal ini lebih cenderung kepada
permainan yang menyegarkan pikiran tapi secara tidak langsung menyehatkan badan.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani, salah satunya dengan melakukan pembinaan kondisi
fisik tubuh. Dalam melakukan pembinaan kondisi fisik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan unsur-unsur kebugaran jasmani yang
perlu dilatih. Unsur-unsur tersebut antara lain: kekuatan daya tahan otot jantung dan paru-paru, kelincahan, daya ledak
power
, dan kelentukan. Pelatihan dapat dilakukan dalam bentuk:
circuit training, interval training, kalestenik, jogging, dan aerobic.
2. Kesegaran Jasmani
a. Pengertian Kesegaran Jasmani
Kesegaran jasmani atau kebugaran jasmani adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa merasakan kelelahan yang berarti.Artinya kemampuan
tubuh kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat tubuhnya dalam batas fisologi terhadap lingkungan ketinggian, kelembapan suhu, dan sebagainya dan
atau kerja fisik dengan yang cukup efisien tanpa lelah secara berlebihan. Secara umum pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk
menjalankan pekerjaan sehari hari dengan ringan dan mudah tanpa merasakan kelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan
kegiatan yang lain.
b. Konsep Kesegaran Jasmani
Dengan jasmani yang bugar, hidup menjadi semangat dan menyenangkan. Kesegaran atau kebugaran jasmani tidak hanya menggambarkan kesehatan, tetapi
lebih merupakan cara mengukur individu melakukan kegiatannya sehari-hari. Ada 3 hal penting dalam kesegaran jasmani:
1. Fisik, berkenaan dengan otot, tulang, dan bagian lemak;
2. Fungsi organ, berkenaan dengan efisiensi sistem jantung, pembuluh darah, dan
pernapasan paru-paru; 3.
Respon otot, berkenaan dengan kelenturan, kekuatan, kecepatan, dan kelemahan.
Berdasarkan 3 hal di atas, maka kesegaran jasmani yang dibutuhkan setiap orang sangat berbeda, tergantung dari sifat tantangan fisik yang dihadapinya.
Misalnya, seorang kuli yang setiap hari bekerja memanggul barang-barang berat, maka ia harus memiliki kekuatan otot,
anaerobic power
, daya tahan, dan sebagainya yang lebih daripada seorang pekerja kantor. Pekerja kantor tidak
banyak menguras tenaga, soalnya ia hanya memindahkan buku dari rak buku ke meja, atau menekan tombol keyboard komputer atau laptop.
c. Manfaat Latihan Kesegaran Jasmani
“Dalam tubuh sehat terdapat jiwa yang kuat“, sebuah ungkapan yang kita sering mendengarnya. Ungkapan itu sangat benar, karena jika tubuh sehat, kita
mampu berpikir dan berbuat apa saja. Manfaat latihan kesegaran jasmani apapun bentuknya, pasti membawa nilai-nilai positif, terlebih bagi tubuh. Adapun
beberapa manfaatnya adalah sebagai berikut: 1.
Menurunkan berat badan dan mencegah obesitas Selain karena zat-zat makanan atau energi yang berlebih yang tertimbun di
dalam tubuh, kegemukan juga bisa terjadi karena tubuh kurang beraktifitas. Itu sebabnya olahraga merupakan salah satu cara untuk menggerakkan
tubuh dalam upaya menurunkan berat badan atau menjaga berat badan agar tidak gemuk, apalagi obesitas.
2. Mencegah penyakit jantung
Ketika tubuh berolahraga, aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan dari seluruh tubuh menjadi lebih cepat daripada saat tubuh diam. Pada saat
itu, otot-otot jantung berkontraksi dengan baik. Semakin sering otot jantung dilatih olahraga , semakin baik pula kinerjanya. Itu artinya, jantung akan
terhindar dari berbagai macam penyakit seperti stroke, serangan jantung, jantung koroner, atau yang lainnya.
3. Menurunkan tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi bisa terjadi akibat adanya gangguan kesehatan, termasuk penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal jantung. Oleh karena
itu, untuk menghidarinya perlu dihindari juga penyakit-[enyakit penyebabnya. Olahraga mampu menghindarkan diri dari berbagai penyakit
jantung dan tekanan darah tinggi. 4.
Meningkatkan kualitas kehidupan seksual Saat kita terbiasa berolahraga, segala bentuk metabolisme tubuh akan
berada pada tingkat yang optimal. Termasuk juga dengan sistem hormon, salah satunya sistem hormon seksual. Perlu diingat, berhubungan seks juga
termasuk olahraga, karena pada saat berhubungan seks, membakar banyak sekali kalori yang ada di dalam tubuh.
3.Partisipasi a.
Pengertian Partisipasi
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi itu berasal dari Bahasa Inggris yaitu
participacion
yang berarti pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Dalam defenisi tersebut, kunci pemikirannya adalah keterlibatan mental dan
emosi. Itu berarti partisipasi adalah suatu gejala demokrasi dimana orang yang diikutsertakan dalam suatu perencanaan serta dalam pelaksanaan dan juga ikut
memikul tanggung jawab seseuai dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajibannya.
Sedangkan menurut Isbandi 2007: 27 partisipasi adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di
masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan keterlibatan
masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi. Menurut Mikkelsen 1999:64 sendiri membagi partisipasi menjadi enam pengertian, yaitu:
1. Partisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut
serta dalam pengambilan keputusan.
2. Partisipasi adalah “ pemekaan “ membuat peka pihak masyarakat untuk
meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan untuk menanggapi proyek- proyek pembangunan.
3. Partsipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan yang
ditentukannya sendiri. 4.
Partisipasi adalah suatu proses yang aktif,yang mengandung arti bahwa orang atau kelompok yang terkait, mengambil inisiatif dan menggunakan
kebebasannya untuk melakukan hal itu. 5.
Partisipasi adalah pemantapan dialog antara masyarakat setempat dengan para staf yang melakukan persiapan, pelaksannan, monitoring proyek agar supaya
memperoleh informasi mengenai konteks lokal, dan dampak-dampak sosial. 6.
Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan, dan lingkungan mereka.
Dari beberapa defenisi partisipasi di atas, dapat dibuat kesimpulan bahwa partisipasi adalah keterlibatan aktif dari seseorang, atau sekelompok orang
masyarakat secara sadar untuk berkontribusi secara sukarela dalam berbagai program yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi