Prosedur Muscle Energy Technique Mekanisme Muscle Energy Technique terhadap fleksibilitas otot hamstring

Isotonik Muscle energy techniques menggunakan teknik reciprocal innervation inhibition yang memiliki prinsip kerja yaitu ketikat otot agonist berkontraksi dan memendek, otot antagonist harus rileks dan memanjang sehingga gerakan terjadi dibawah pengaruh otot agonist. Kontraksi otot agonist reciprocal menghambat otot antagonist sehingga menimbulkan gerakan yang pelan, lebih kuatnya kontraksi otot agonist, hambatan lebih terjadi, dan otot antagonist lebih rileks.

2.4.2 Prosedur Muscle Energy Technique

Adapun prosedur pemberian Muscle Energy Technique MET adalah sebagai berikut: Sampel melakukan pemanasan agar terhindar dari cedera saat melakukan latihan, memberikan penjelasan mengenai prosedur dan tujuan latihan yang diberikan, Subjek tidur terlentang pada matrass dengan satu lutut fleksi. Subjek diberikan penjelasan tentang prosedur pelaksanaan latihan tersebut. Terapis mengulur pasif salah satu tungkai dengan lutut subjek ekstensi dan dorsi fleksi ankle. Setelah itu subjek diminta menekuk lutut dengan mendorong kebawah bahu terapis, terapis akan memberi tahanan sebesar 20-30 selama 10 detik. Setelah melakukan isometrik selama 10 detik, fisioterapi melakukan regangan selama 6 detik dengan perlahan dan halus. Regangan ini akan memaksimalkan fleksibilitas otot dan menambah panjang istirahat otot yang baru Chaitow, 2006. Keseluruhan gerakan diulang 3 kali kemudian dilanjutkan pada tungkai yang lain. Frekuensi latihan 3 kali dalam satu minggu selama 4 minggu. Gambar 2.4: Musle Energy Technique Sumber: Chaintow, 2001 Gambar 2.5: Muscle Energy Technique diikuti dengan kontraksi isometric Sumber: Chaintow, 2001

2.4.3 Mekanisme Muscle Energy Technique terhadap fleksibilitas otot hamstring

Sesuai dengan pernyataan dari rosella, 2013 bahwa muscle energy technique meningkatkan fleksibilitas otot hamstring secara bermakna pada siswa Sekolah Sepak Bola Angkasa di Surakarta. Latihan ini menginhibisi golgi tendon organ GTO agar tidak terjadinya stretch reflex. Dengan terinhibisinya GTO ini akan memberikan panjang otot yang baru pada hamstring. Chaitow, 2001 menyatakan bahwa, pemberian Muscle Energy Technique pada otot hamstring, akan merenggankan reseptor pada hamstring yang disebut golgi tendon organ GTO yang terletak ditendon dari muscle hamstring sebagai agonis. Implus aferen saraf dari golgi tendon organ akan menuju dorsal root di spinal cord yang kemudian bertemu dengan hambatan motor neuron. Pertemuan ini akan menghentikan debit impuls motor neuron eferent untuk mencegah terjadinya kontraksi lanjut dan menghasilkan penurunan tonus otot, membuat hamstring yang santai dan terjadi pemanjangan otot saat rileksasi. Muscle Energy Technique ini akan meregangkan, meningkatkan dan memperpanjang jaringan myofascial pada muscle hamstring yang berpotensi menghasilkan viscoelastic dan perubahan struktural, perubahan gerakan autonomic mediated dalam cairan ekstraselular otot dan mechanotransduction fibroblast Chaintow, 2001.

2.5 Active Isolated Stretching

Dokumen yang terkait

PENGARUH MUSCLE ENERGY TEHNIQUE (MET) DAN DYNAMIC Pengaruh Muscle Energy Tehnique (Met) Dan Dynamic Stretching Terhadap Fleksibilitas Otot Hamstring Pada Pemain Futsal.

0 11 11

PENGARUH MUSCLE ENERGY TEHNIQUE (MET) DAN Pengaruh Muscle Energy Tehnique (Met) Dan Dynamic Stretching Terhadap Fleksibilitas Otot Hamstring Pada Pemain Futsal.

3 14 17

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Muscle Energy Tehnique (Met) Dan Dynamic Stretching Terhadap Fleksibilitas Otot Hamstring Pada Pemain Futsal.

1 36 4

PENGARUH ACTIVE STRETCHING DAN HOLD RELAX STRETCHING TERHADAP FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA PEMAIN Pengaruh Active Stretching Dan Hold Relax Stretching Terhadap Fleksibilitas Otot Hamstring Pada Pemain Futsal.

0 1 13

PENGARUH Pengaruh Muscle Energy Technique Dan Static Stretching Terhadap Fleksibilitas Otot Hamstring Pada Siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Angkasa Surakarta.

0 1 18

PENGARUH Pengaruh Muscle Energy Technique Dan Static Stretching Terhadap Fleksibilitas Otot Hamstring Pada Siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Angkasa Surakarta.

0 4 14

PENGARUH PENAMBAHAN ACTIVE ISOLATED STRETCHING PADA CONTRACT RELAX STRETCHING TERHADAP PENINGKATAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PEMAIN FUTSAL UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH PENAMBAHAN ACTIVE ISOLATED STRETCHING PADA CONTRACT

0 2 11

PENGARUH PENAMBAHAN FOAM ROLLING PADA INTERVENSI MYOFASCIAL RELEASE TERHADAP PENINGKATAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA PEMAIN SEPAK BOLA NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH PENAMBAHAN FOAM ROLLING PADA INTERVENSI MYOFASCIAL RELEASE TERHADAP PENINGKATAN FLEKSI

0 0 15

Perbedaan Pengaruh Active Isolated Stretching Dan Static Stretching Terhadap Peningkatan Fleksibilitas Otot Hamstring Pada Penjahit - DIGILIB UNISAYOGYA

0 1 12

PERBEDAAN PENGARUH BALLISTIC STRETCHING DAN ACTIVE ISOLATED STRETCHING TERHADAP PENINGKATAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA PEMAIN FUTSAL NASKAH PUBLIKASI - Perbedaan Pengaruh Ballistic Stretching Dan Active Isolated Stretching Terhadap Peningkatan Flek

0 1 12