2.2 Anatomi dan Fisiologi
2.2.1 Anatomi Hamstring
Hamstring merupakan salah satu group otot yang terdiri dari 3 macam otot, yang tersusun oleh biceps femoris, semitendinosus, semimembranosus. Otot hamstring dapat
berfungsi sebagai penggerak fleksi dari knee joint dan membantu gerakan ekstensi dari hip joint.
a Otot semimembranosus
Letak dari otot semimembranosus berada pada bagian medial diantara ketiga otot hamstring. Origo : berada pada tuberositas ischia
Insersio : berada pada bagian posterior condyles medialis tibia Fungsi : otot semimembranosus ini berfungsi sebagai penggerak ekstensi hip, fleksi knee, dan
internal rotasi. b
Otot semitendinosus Terletak diantara semimembranosus dan biceps femoris
Origo : tuberositas ischia Insersio : permukaan atas bagian medial pada tibia
Fungsi :otot semitendinosus ini berfungsi sebagai penggerak ekstensi hip, fleksi knee, dan internal rotasi hip.
c Otot biceps femoris
Merupakan otot yang terletak paling luar dari otot-otot penyusun hamstring Origo : pada tuberositas ischia, setengah distal linea aspera tulang femur, bagian lateral
supracondylus. Insersio : Condylus lateral tibia, collum femur.
Fungsi : Ekstensi hip, fleksi knee, lateral rotasi. Kelompok otot hamstring tersusun dari tiga otot yakni semitendinosus, semimembranosus
dan biceps femoris dimana kelompok otot ini berfungsi sebagai ekstensi hip dan fleksi pada knee. Otot hamstring disajikan pada gambar 2.2.
Gambar 2.2: Anatomi otot hamstring Sumber: Stephen et al., 2006
2.2.2 Fisiologi Otot Rangka
Karakteristik otot rangka secara fisiologis ada 4 aspek yaitu: contractility yaitu kemampuan otot untuk mengadakan respon memendek bila dirangsang otot polos 16 kali;
otot rangka 110 kali. Exstensibility distensibility yaitu kemampuan otot untuk memanjang bila otot ditarik atau ada gaya yang bekerja pada otot tersebut bila otot rangka diberi beban.
Elasticity yaitu kemampuan otot untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah mengalami exstensibility atau distensibility memanjang atau contractility memendek.
Exsitability electric yaitu kemampuan untuk merespon terhadap rangsangan tertentu dengan memproduksi sinyal-sinyal listrik disebut tindakan potensi Tortora Derrickson, 2009.
Otot rangka memperlihatkan kemampuan berubah yang besar dalam memberi respon terhadap berbagai bentuk latihan Sudarsono, 2009. Beberapa unit organ tubuh akan
mengalami perubahan akibat dilakukan pelatihan. Dengan latihan yang teratur, akan memberikan beberapa efek positif terhadap otot, bahkan perubahan adaptif jangka panjang
dapat terjadi pada serat otot, yang memungkinkan untuk respon lebih efisien terhadap berbagai jenis kebutuhan pada otot Wiarto, 2013.
2.3 Mekanisme Pemanjangan Otot