Pengertian Menstruasi Menstrual Hygiene

2.2 Menstruasi

2.2.1 Pengertian Menstruasi

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya Widyastuti, 2009. MenstruasiHaid adalah keluarnya darah dari kemaluan perempuan setiap bulan akibat gugurnya dinding rahim karena sel telur tidak dibuahi Hanafiah, 2009. Menstruasi atau sering disebut haid merupakan ciri pubertas primer yaitu perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang disertai pelepasan deskuamasi endometrium Proverawati, 2009. Haid merupakan siklus menstruasi yang normal, dengan menarche menstruasi pertama kali sebagai titik awal. Umumnya menstruasi berlangsung setiap 28 hari selama lebih kurang 7 hari. Lama perdarahannya sekitar 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah yang sedikit-sedikit dan tidak terasa nyeri. Jumlah darah yang hilang sekitar 30-40 cc. Puncaknya hari ke-2 atau ke-3 Manuaba, 2008. Umumnya datangnya haid pertama kali sekitar umur 10 – 16 tahun Jones, 2005.

2.2.2 Menstrual Hygiene

1. Pengertian Menstrual Hygiene Menstrual hygiene merupakan mamajemen diri saat menstruasi dengan aman dan sesuai aturan mulai dari menggunakan produk- produk yang aman saat menstruasi, air bersih, penggunaan toilet, sampai membuang pembalut dengan benar Patkar, 2011. Hygiene pada saat menstruasi merupakan komponen personal hygiene kebersihan perorangan yang memegang peranan penting dalam status perilaku kesehatan seseorang, termasuk menghindari adanya gangguan pada fungsi alat reproduksi. Hygiene pada saat menstruasi merupakan hal penting dalam menentukan kesehatan organ reproduksi remaja putri, khususnya terhindar dari infeksi organ reproduksi. Wanita saat menstruasi harus menjaga organ reproduksi dengan baik, terutama pada bagian vagina, karena apabila tidak dijaga kebersihannya dapat menimbulkan mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan virus yang berlebih sehingga dapat mengganggu fungsi organ reproduksi Indriastuti, 2009. Jadi menstrual hygiene merupakan perilaku menjaga kebersihan diri selama menstruasi terutama kebersihan organ reproduksi untuk mencegah penyakit yang dapat mengganggu fungsi organ reproduksi. 2. Tujuan Menstrual Hygiene Tujuan melakukan perilaku higienis pada saat menstruasi yaitu agar terhindar dari penyakit seperti kanker rahim, merasa nyaman beraktivitas sehari-hari, percaya diri dan bersemangat, tidak dijauhi teman-teman karena bau badan amis dan tidak mempercayai mitos-mitos yang beredar di masyarakat karena sudah memiliki pengetahuan tentang menstrual hygiene, serta memiliki kepedulian akan kebersihan alat reproduksinya Indriastuti, 2009. 3. Cara Melakukan Menstrual Hygiene Menurut Salim dalam Maulida 2013, Laksamana 2002, dan Siswono 2001 menyatakan bahwa ada beberapa cara mudah dalam merawat alat kelamin saat menstruasi yaitu sebagai berikut: a. Menjaga kebersihan diri dengan mandi minimal dua kali sehari dan keramas. Saat menstruasi wanita lebih berkeringat dibandingkan hari-hari biasa, agar tubuh tetap segar dan bebas dari bau maka wanita wajib mandi yang bersih dan mencuci rambut. Mandi dilakukan minimal dua kali sehari dan mencuci rambut satu kali hari untuk rambut berminyak sedangkan untuk rambut normal dua sampai tiga kali minggu. b. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah mengganti pembalut. c. Menggunakan pembalut yang bersih dan berbahan lembut, menyerap dengan baik serta tidak membuat alergi dan merekat baik pada celana dalam. d. Membersihkan bekas keringat yang ada di sekitar alat kelamin secara teratur dengan air bersih, dan sabun lembut dengan kadar soda rendah terutama setelah Buang Air Besar BAB dan Buang Air Kecil BAK. Membasuh kelamin dari arah depan vagina ke belakang anus agar bakteri di sekitar anus tidak terbawa ke vagina karena dapat menimbulkan infeksi. e. Menggunakan air yang bersih untuk mencuci organ reproduksi. f. Mengganti celana dalam minimal dua kali sehari, menggunakan pakaian dalam berbahan katun untuk mempermudah penyerapan keringat dan tidak ketat. Celana yang ketat seperti celana jeans membuat kulit susah bernafas dan akhirnya menyebabkan daerah kewanitaan menjadi lembab, berkeringat, dan mudah menjadi tempat berkembang biak jamur yang dapat menimbulkan iritasi dan infeksi. g. Mengganti pembalut secara teratur 4-5 kali perhari atau setiap enam jam sekali. h. Menurut Ali dalam Fitriyah 2014 menggunakan pembalut sanitary pad yang siap pakai, bukan pembalut kain karena pembalut kain kurang hygiene akibat perawatannya yang kurang baik, seperti mengeringkan di tempat tersembunyi dan tidak terkena sinar matahari yang meneyabkan risiko tumbuhnya mikroorganisme atau larva. i. Mencukur rambut disekitar daerah kemaluan untuk menghindari tumbuhnya bakteri yang menyebabkan gatal pada daerah reproduksi. Mencukur lebih baik dari mencabut karena mencabut bulu kemaluan dapat menyebabkan tertumpuknya kuman dan bakteri pada lubang bekas pencabutan. j. Jika menggunakan toilet umum siram dahulu toilet yang akan dipakai dan gunakan air dari keran bukan yang berada dalam bak air. k. Keringkan area vulva dengan handuk atau tisu bila selesai buang air kecil atau buang air besar agar vagina tidak lembab. l. Tidak menggunakan bedak, minyak dan produk pembersih vagina karena vagina otomatis akan membersihkan dirinya. Vagina memiliki mekanisme alami untuk mempertahankan keasamannya yaitu adanya kuman Doderlin yang hidup di vagina dan berfungsi memproduksi asam sehingga terbentuk suasana masam yang mampu mencegah bakteri masuk ke dalam vagina. Menggunakan produk pembersih vagina hanya akan membuat PH atau keasaman vagina terganggu dan membunuh bakteri baik yang dapat menyebabkan infeksi ke organ reproduksi bagian dalam. m. Menurut Nada dalam Fitriyah 2014 membuang pembalut bekas dengan dibungkus dengan kantong kertas kemudian di buang ke tempat sampah limbah padat. n. Mengkonsumsi sayur dan buah karena antioksidan didalam sayur dan buah bermanfaat tinggi. Meningkatkan konsumsi makanan mengandung banyak zat besi dan vitamin seperti hati ayam sapi, daging, telur, sayur dan buah. Olahraga teratur, kurangi konsumsi lemak dan idealkan berat badan. o. Tidak mempercayai mitos seperti larangan memotong kuku, rambut, dan keramas selama menstruasi karena larangan tersebut tidak memiliki penjelasan secara medis, justru perempuan harus menjaga kebersihan diri saat menstruasi Suharti, 2008. p. Konsultasikan ke dokter apabila ada perubahan warna, gatal dan gangguan pada vagina. 4. Cara menghindari Alergi Kulit saat Menstruasi Menurut Dwikarya 2005 cara menghindari alergi kulit saat menstruasi adalah sebagai berikut: a. Mengganti jenis atau merek pembalut jika terjadi alergi atau iritasi kulit. b. Daerah iritasi dibilas dengan air aquadest bukan air ledeng saat mandi. c. Menghindari penggunaan sabun. d. Menggunakan sabun lunak yang ber- PH rendah. e. Mencuci celana dalam dengan sabun cuci pakaian yang lembut. f. Mengoleskan krim anti alergi dengan lembut dan hati- hati pada vagina. g. Jika gatal kompres dengan menggunakan handuk yang dicelupkan air es, jangan menggaruk bagian yang gatal. h. Hindari penyebab alergi dan iritasi. 5. Hal – Hal yang Dilarang Saat Menstruasi Suharti 2008 menyebutkan hal- hal yang dilarang saat menstruasi adalah sebagai berikut: a. Berhubungan Seksual Berhubungan seksual saat menstruasi dilarang karena saat menstruasi organ reproduksi wanita tidak steril, dapat menyebabkan infeksi dari kuman yang ada di darah. Bahaya sudden death karena saat menstruasi pembuluh darah membuka dan saat hubungan intim bisa berakibat terbawanya udara dari luar masuk melalui pembuluh darah yang terbuka sampai ke jantung yang dapat menyebabkan kematian. Selain itu, berhubungan seksual saat menstruasi dapat mengakibatkan perasaan tidak nyaman karena saat menstruasi suasana hati perempuan sering terganggu. Hubungan seksual dapat menimbulkan perlukaan, darah menstruasi atau sperma yang tidak steril bisa masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi. Kuman-kuman yang keluar saat menstruasipun dapat masuk kembali saat melakukan hubungan seksual dan menyebabkan infeksi Kissanti, 2008. b. Olahraga Berat Olahraga berat dikhawatirkan menyebabkan perdarahan berat karena banyaknya pembuluh darah yang terbuka saat menstruasi, sehingga perempuan disarankan memilih olahraga yang sesuai dengan kemampuannya salah satunya olahraga ringan seperti jalan santai. Olahraga berat dapat menimbulkan keringat berlebih. Keringat dan minyak berlebih membuat vagina semakin lembab dan makin rentan pula terkena infeksi Kusmiran, 2011. c. Berenang Kontak dengan air seperti berenang, menyelam, berendam di bath tub, whirlpool, dan sejenisnya dapat menyebabkan infeksi karena ketika berada di dalam air bisa jadi air kolam renang atau air laut mengandung banyak kuman yang dapat menyebabkan infeksi karena saat menstruasi pembuluh darah terbuka. 6. Dampak Tidak melakukan Menstrual Hygiene Kebersihan diri saat menstruasi sangat diperlukan agar terhindar dari penyakit. Asma 2009 menyatakan pemakaian pembalut yang terlalu lama dapat menyebabkan kanker serviks karena pembalut mengandung zat dioksin zat pemutih kertas, pembalut yang mengandung zat dioksin juga menyebabkan bagian intim organ kewanitaan mengalami masalah seperti keputihan, gatal-gatal dan iritasi. Menurut WHO dalam KabarNet 2011, Indonesia merupakan negara dengan penderita kanker mulut rahim nomor satu di dunia dan 62 diakibatkan oleh penggunaan pembalut yang kurang berkualitas. Menurut Proverawati 2009 kurangnya pengetahuan wanita dalam menjaga personal hygiene saat menstruasi menyebabkan organ kewanitaan menjadi lembab sehingga bakteri dan virus mudah berkembang biak hal ini dapat menyebabkan Infeksi Saluran Kemih ISK dan kanker servik. ISK juga disebabkan karena praktik mencuci tangan yang tidak adekuat, kebiasaan mengelap perineum yang salah dari belakangang ke depan setelah berkemih atau defekasi Potter dan Perry, 2005.

2.3 Metode Pendidikan Kesehatan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Peer Education Kesehatan Tulang Terhadap Tingkat Pengetahuan Pada Siswa SMP 17 Ciputat

1 24 136

Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Booklet Terhadap Pengetahuan dan Sikap Menstrual Hygiene Pada Siswi di SDI Al-Falah I Jakarta

3 8 139

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HYGIENE SAAT MENSTRUASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI REMAJA PUTRI KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

0 4 81

PENGARUH PENYULUHAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PERSONAL Pengaruh Penyuluhan Personal Hygiene Terhadap Pengetahuan dan Sikap Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas VII Di SMP Negeri 5 Karanganyar.

0 4 17

PENDAHULUAN Pengaruh Penyuluhan Personal Hygiene Terhadap Pengetahuan dan Sikap Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas VII Di SMP Negeri 5 Karanganyar.

0 3 5

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Penyuluhan Personal Hygiene Terhadap Pengetahuan dan Sikap Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas VII Di SMP Negeri 5 Karanganyar.

0 5 4

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS II SMP DI PONDOK TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA.

0 0 13

PENGARUH METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWI SMP DI PONDOK TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA

0 2 8

PENGARUH PENYULUHAN MELALUI PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN DAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V DAN VI DI SD NEGERI TAMANSARI II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan Melalui Peer Education terhadap Pengetahuan dan Kesiapan

0 1 14

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERSONAL HYGIENE GENITALIA TERHADAP PERILAKU HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VII SMP NEGERI 3 TEMPEL SLEMAN

0 0 10