4. Analisis Analysis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen
–komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis Syntesis
Sintesis merupakan kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian
–bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
6. Evaluasi Evaluation
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang
ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria –kriteria yang ada.
2.1.3 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Erfandi 2009 menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal sebagai berikut:
1.
Faktor internal
a.
Umur
Umur individu dihitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun, semakin cukup umur, tingkat kematangan, dan kekuatan seseorang maka
ia akan lebih matang dalam berfikir logis.
b.
Pendidikan
Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah menerima informasi sehingga
makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya semakin kurang pendidikan seseorang maka akan menghambat perkembangan sikap
seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan.
c. Pengalaman
Pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Pengalaman pribadi seseorang dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh pengetahuan.
2. Faktor Eksternal
a.
Informasi
Informasi adalah penerangan, pemberitahuan, kabar atau berita tentang suatu hal. Informasi memberikan pengaruh kepada seseorang meskipun
orang tersebut mempunyai tingkat pendidikan rendah. Informasi yang baik dari berbagai media akan dapat meningkatkan pengetahuan orang tersebut.
b.
Lingkungan
Lingkungan merupakan kondisi di sekitar manusia yang dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
c.
Sosial Budaya
Sosial budaya mempengaruhi pengetahuan seseorang karena kebudayaan dalam hubungannya dengan orang lain membuat seseorang mengalami proses
belajar sehingga ia mendapat suatu pengetahuan.
2.1.4 Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket kuesioner yang menanyakan tentang materi yang ingin diukur dari subjek
penelitian atau responden. Pengukuran tingkat pengetahuan bertujuan untuk mengetahui status pengetahuan seseorang dan disajikan dalam tabel distribusi
frekuensi Notoatmodjo, 2005. Hasil penelitian tersebut kemudian dikategorikan menjadi Nursalam, 2003 :
1. 76 -100 jawaban benar
= tingkat pengetahuan baik. 2.
56 -75 jawaban benar = tingkat pengetahuan cukup.
3. ≤55 jawaban benar
= tingkat pengetahuan kurang.
2.2 Menstruasi