media massa. Beberapa contoh dari metode ini adalah ceramah umum, pidato melalui media massa, simulasi, dialog antara pasien dan petugas kesehatan,
sinetron, tulisan di majalah atau koran, bill board yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster dan sebagainya.
2.4 Metode Peer Education
2.4.1 Pengertian Peer Education
Menurut Negara 2006 peer education merupakan pendidikan sebaya yang dilaksanakan antar kelompok sebaya dengan dipandu fasilitator yang juga berasal
dari kelompok itu sendiri atau yang mengerti kelompok itu. Peer Education efektif dalam mengatasi berbagai masalah remaja, karena penjelasan yang
diberikan oleh seorang kelompoknya sendiri akan lebih mudah dipahami. Pendidikan lebih bermanfaat, karena alih pengetahuan dilaksanakan oleh antar
kelompok sebaya mereka sehingga komunikasi menjadi lebih terbuka dan masalah yang dihadapipun diselesaikan secara bersama.
Peer education merupakan proses untuk melatih dan memotivasi sekelompok anak melaui aktifitas pendidikan informal maupun formal yang dilakukan dalam
satu kelompok sebaya memiliki kesamaan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, status kesehatan, minat dan lain-lain dalam jangka waktu
tertentu, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap keyakinan dan
keterampilan sehingga mampu untuk bertanggung jawab dan menjaga kesehatan dirinya Mcdonald,et al., 2003.
2.4.2 Metode dalam Peer Education
Menurut Mcdonald et al., 2003 dalam melakukan edukasi sebaya perlu disesuaikan dengan karakteristik partisipan yaitu, meliputi:
1. Planned Group Sessions
Planned Group Sessions lebih dikenal dengan forum diskusi atau sesi tanya jawab dalam kelompok yang terencana. Sesi ini kelompok ini dipimpin oleh
edukator sebaya dan bersifat lebih iteraktif, partisipatif, dan praktis dibandingkan dengan sesi kelompok yang dipimpin oleh guru atau tenaga
profesional. Sesi kelompok pada umumnya digunakan untuk menggali nilai atau pendapat serta penyampaian informasi oleh edukator sebaya.
2. Dissemination of Resources and Information
Metode ini dilakukan dalam bentuk pemberian informasi melalui berbagai sumber seperti: leaflet, poster, booklet, balon berisikan pesan kesehatan dan
sebagainya. Edukator sebaya juga memiliki peluang untuk melakukan komunikasi, memberikan penjelasan, serta anjuran kepada anggota kelompok
sebaya secara interaktif dengan menggunakan sumber yang ada. Penggunaan model atau objek tambahan yang relevan dalam memberikan penjelasan akan
meningkatkan interaksi spontan dan patisipasi yang lebih besar dari anggota kelompok sebaya.
3. Opportunistic Interactions
Metode ini bersifat informal, berupa pemberian edukasi oleh edukator sebaya secara spontan yang terjadi dalam interaksi sehari-hari. Edukator sebaya akan
memberikan informasi yang diperoleh dari pelatihan kepada kelompok sebayanya. Proses dari metode ini diidentifikasi sebagai difusi budaya berupa
penyebaran pengetahuan, sikap dan keterampilan melalui jaringan sosial.
4. Pendekatan kreatif dengan budaya popular
Pendekatan kreatif dengan budaya popular dalam edukasi sebaya sangat diperlukan untuk menarik minat anggota kelompok sebaya. Bentuk dari
metode ini antara lain, seperti: permainan interaktif, musik, bermain peran role play, seni gambarvisual art, video drama, majalah serta pemanfaatan
web site dalam pengembangan jaringan kelompok.
2.4.3 Kriteria menjadi Peer Educator