76
Perhitungan Risk Estimate didapatkan OR=11,483 OR 1 dengan interval 1,375–95,894 tidak mencakup angka 1, hal ini berarti bahwa responden
yang mempunyai sikap kurang terhadap kesembuhan TB paru memiliki risiko 11,483 kali untuk tidak sembuh dibandingkan responden yang mempunyai sikap
cukup dan baik terhadap kesembuhan TB paru.
4.2.2.11 Hubungan Perilaku Penderita terhadap Pengobatan TB Paru
dengan Kesembuhan Penderita TB Paru
Uji yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah uji chi square. Berdasarkan hasil tabulasi ini diketahui bahwa dari 18 responden yang
mempunyai perilaku kurang terhadap kesembuhan TB paru pada kelompok kasus tidak sembuh sebanyak 14 orang 36,8 lebih besar apabila dibandingkan
dengan kelompok kontrol sembuh sebanyak 4 orang 10,5 sedangkan dari 58 responden yang mempunyai perilaku cukup dan baik terhadap kesembuhan TB
paru pada kelompok kasus tidak sembuh sebanyak 24 orang 63,2 lebih kecil bila dibandingkan dengan kelompok kontrol sembuh sebanyak 34 orang atau
89,5 Tabel 4.25.
Tabel 4.25 Tabulasi Silang Perilaku Penderita terhadap Pengobatan TB Paru dengan Kesembuhan Penderita TB Paru
.
Perilaku Penderita
Kesembuhan TB Paru p
value OR CI
Tidak Sembuh
Sembuh Total Σ Σ Σ
Kurang 14 36,8
4 10,5
18 23,
7 0,015
4,958 1,452–
16,928 Cukup + baik
24 63,2 34 89,5
58 76,
3 Total 38
100, 38
100, 76
10
77
Hasil analisis menggunakan Chi-Square diperoleh nilai p value 0,015 α 0,05 sehingga Ha diterima. Hal ini berarti dapat diketahui bahwa ada
hubungan antara perilaku penderita dengan kesembuhan Penderita TB Paru di BP4 Salatiga.
Perhitungan Risk Estimate didapatkan OR= 4,958 OR1 dengan
interval 1,452–16,928 tidak mencakup angka 1, hal ini berarti bahwa responden dengan perilaku terhadap kesembuhan TB paru kurang memiliki risiko 4,958 kali
untuk tidak sembuh dibandingkan responden dengan perilaku cukup dan baik terhadap kesembuhan TB paru.
78
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
5.1.1 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kesembuhan Penderita TB Paru .
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kesembuhan TB paru di BP4 Salatiga. Hasil ini
didasarkan pada uji chi square yang diperoleh p value 0,315 lebih dari α 0,05.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian terdahulu oleh Tanti Indah Sulistyowati 2001:61 bahwa tingkat pendidikan mempunyai hubungan
dengan kejadian DO pengobatan TB paru dengan OR sebesar 4,14 yang artinya bahwa tingkat pendidikan yang rendah mempunyai resiko 4,14 kali untuk DO
dalam pengobatan TB paru. Tingkat pendidikan tidak berhubungan dengan kesembuhan penderita TB
paru karena berdasarkan hasil penelitian pada kelompok kasus tidak sembuh hanya terdapat 3 responden 7,9 dengan tingkat pendidikan tinggi dan pada
kelompok kontrol sembuh terdapat 37 responden 97,4 dengan tingkat pendidikan rendah. Selain itu penyakit TB banyak sekali ditentukan oleh berbagai
faktor, antara lain perilaku masyarakat sendiri Juli Soemirat Slamet, 2002:2.
5.1.2 Hubungan Status Sosial Ekonomi dengan Kesembuhan Penderita TB Paru.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara status sosial ekonomi penderita sebelum sembuh dengan kesembuhan TB paru di