25
2.1.8 Hasil Pengobatan dan Tindak Lanjut
Hasil pengobatan seorang penderita dapat di kategorikan sebagai berikut: 2.1.8.1
Sembuh Bila penderita telah menyelesaikan pengobatannya secara lengkap dan
pemeriksaan ulang dahak follow-up paling sedikit 2 kali berturut-turut hasilnya negatif, salah satu diantaranya haruslah pemeriksaan pada akhir pengobatan AP:
1. Bila hasil pemeriksaan ulang dahak negatif pada akhir pengobatan AP dan
sebulan sebelum AP, tanpa atau dengan sisipan. 2.
Bila hasil pemeriksaan ulang dahak negatif pada AP dan pada akhir tahap intensif tanpa atau dengan sisipan, dimana pemeriksaan ulang dahak pada
sebulan sebelum AP tidak diketahui hasilnya. 2.1.8.2
Pengobatan Lengkap Pengobatan lengkap adalah penderita yang telah menyelesaikan
pengobatannya secara lengkap tapi tidak ada hasil pemeriksaan ulang dahak 2 kali berturut-turut negatif. Seharusnya terhadap semua penderita BTA positif harus
dilakukan pemeriksaan ulang dahak. 2.1.8.3
Meninggal Meninggal adalah penderita yang dalam pengobatannya diketahui
meninggal karena sebab apapun. 2.1.8.4
Pindah Pindah adalah penderita pindah berobat ke daerah kabupaten atau kota lain.
2.1.8.5 Defaulted atau Drop out
Defaulted atau Drop out adalah penderita yang tidak mengambil obat 2 bulan berturut-turut atau lebih sebelum masa pengobatannya selesai.
26
2.1.8.6 Gagal
Gagal adalah penderita BTA positif yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap
positif atau kembali positif pada satu bulan sebelum akhir pengobatan atau pada akhir pengobatan dan penderita BTA negatif yang hasil pemeriksaan dahaknya
pada akhir bulan ke 2 menjadi positif Depkes RI, 2002:46.
2.1.9 Pengendalian Bakteri TBC
Penularan dan penyebaran penyakit TBC sangat terkait dengan faktor perilaku dan lingkungan. Faktor lingkungan, sanitasi sangat terkait dengan
keberadaan bakteri penyebab dan proses timbul serta penularannya. Faktor perilaku sangat berpengaruh pada penyembuhan dan pencegahan agar terhindar
dari infeksi tuberkulosis. Dimulai dari perilaku sehat makan makanan yang bergizi dan seimbang,
istirah yang cukup, olahraga yang teratur, hindari rokok, alkohol, obat bius, hindari stres, melakukan imunisasi sejak dini terutama balita. Memperhatikan
kesehatan lingkungan seperti pengaturan syarat-syarat rumah sehat diantaranya pencahayaan, ventilasi, luas hunian dengan jumlah anggota keluarga, kebersihan
rumah dan lingkungan tempat tinggal. Selain itu perlu mengendalikan diri agar berada dalam kondisi terhindar polusi udara selama penyembuhan M. Hariwijaya
dan Sutanto, 2007:122.
2.1.10 Faktor yang berhubungan dengan Kesembuhan Penderita TB Paru