PENGEMBANGAN DIGITALIS KITAB VEDA BHAGAVAD GITA BERBASIS FILE CHM MENGGUNAKAN HELPNDOC

(1)

PENGEMBANGAN DIGITALIS KITAB VEDA BHAGAVAD GITA BERBASIS FILE CHM MENGGUNAKAN HELPNDOC

(Skripsi)

Oleh

NENGAH DEGUS HENDRO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2011


(2)

PENGEMBANGAN DIGITALIS KITAB VEDA BHAGAWADGITA BERBASIS FILE CHM MENGGUNAKAN HELPNDOC

Oleh

NENGAH DEGUS HENDRO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA KOMPUTER

Pada

Program Studi Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2011


(3)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengembangan Digitalis Kitab Veda Bhagavad Gita Berbasis File CHM Menggunakan HelpNDoc” merupakan hasil karya sendiri dan bukan hasil karya orang lain. Semua hasil tulisan yang tertuang dalam skripsi ini telah mengikuti kaidah penulisan karya ilmiah Universitas Lampung. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan hasil salinan atau dibuat oleh orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar akademik yang telah saya terima.

Bandar Lampung, 21 Desember 2011

Nengah Degus Hendro NPM. 0717032061


(4)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Didik Kurniawan, M.T. ______________

Sekretaris : Drs. Nengah Maharta, M.Si ______________

Penguji

Bukan Pembimbing : ______________

2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Prof. Suharso, Ph.D.

NIP. 19690530 199512 1 001


(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan dari anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Made Sadra dan Ibu Made Gatri di Banjit pada tanggal 02 Agustus 1988. Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri I Bali Sadhar Tengah 1995-2001, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 2 Bali Sadhar Utara 2001-2004, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bali Sadhar Selatan 2004-2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan pendidikan di Program Studi Ilmu Komputer Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Penulis mengikuti Kerja Praktek di Dinas Pertanian Balai Penelitian Tanaman Pangan Dan Holtikultura (BPTPH) di kota Bandar Lampung pada bulan Juli – Agustus 2010.


(6)

Kupersembahkan Karya Kecil ini Kepada:

Papah dan Mama untuk semua Doa, Nasehat, Didikan serta

Kasih Sayangnya .

Abang Endryan untuk Doa, Dukungan dan Sumbangan

dananya hehehe .

Keluarga besarku yang selalu memberikan dukungan, semangat, nasehat serta doa.

Ade Romauli Sinaga sahabatku terkasih.


(7)

MOTTO

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari

tua

”.

(

Aristoteles

)

Bunga yang tidak akan layu sepanjang jaman adalah

kebajikaan

”.

(

William Cowper

)

“kesuksesan hanya dicapai dengan kedisiplinan”

(Nengah Degus Hendro)


(8)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Sang Brahman, yang selalu Menyertai dan memberikan Kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Digitalis Veda Bhagavad Gita Berbasis File CHM Menggunakan HelpNDoc”

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Rangga Firdaus, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung.

2. Bapak Didik Kurniawan, M.T. selaku pembimbing pertama yang telah memberikan bimbingan, saran dan koreksi dalam pembuatan skripsi ini. 3. Bapak Drs. Nengah Maharta, M.Si. selaku pembimbing kedua yang telah

senantiasa memberikan bimbingan, saran dan motivasi dalam pembuatan skripsi ini.

4. Bapak Machudor Yusman M., M.Kom. selaku pembahas yang telah memberikan koreksi dan saran dalam pembuatan skripsi ini.


(9)

5. Bapak Amanto, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

6. Bapak Tiryono Ruby, M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. 7. Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Matematika Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam.

8. Kedua orangtuaku tercinta dan tersayang yang selalu memberikan doa dan dukungan dengan ikhlas dan tak pernah lelah untuk memberikan semangat, Love You Dad and Love You Mom.

9. Kakak ku Putu Arta Susila tercinta dan tersayang yang selalu memberikan doa dan dukungan, Love You Blie.

10.Wayan Imanuel dan Made Pratiwi keponaan ku tercinta, yang slalu berikan kecerian disetiap hari ku.

11.Sahabatku Wayan Sanjaya Putra atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

12.Sahabatku Dede Ali Ma’rifat, Hadi Wijaya, Dyan Sandi Utama, Tika Septianingrum, Erinda Putri, dan semua teman-teman ku Ilmu Komputer angkatan 2007 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

13.Seluruh pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas peran dan dukungannya dalam penyelesaian skripsi ini. 14.Kepada dirimu yang slalu mencintai ku, yang selalu memberikan semangat


(10)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun untuk menjadi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta rekan-rekan mahasiswa ilmu komputer lainnya.

Bandarlampung, 21 Desember 2011 Penulis,

Nengah Degus Hendro


(11)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN DIGITALIS KITAB VEDA BHAGAVAD GITA BERBASIS FILE CHM MENGGUNAKAN HELPNDOC

Oleh

NENGAH DEGUS HENDRO

Digitalis Bhagavad Gita bertujuan untuk membuat suatu aplikasi Bhagavad Gita yang dapat menjadi alat bantu bagi umat hindu untuk belajar kitab suci Veda Bhagavad Gita, yang di dalamnya berisi tentang nyanyian suci tuhan yang dirangkum dalam 700 sloka/ayat dalam 18 adiyaya/bab. Bhagavad Gita Digital ini dirancang dengan menggunakan Software HelpNDoc dan perangkat lunak pendukung lainnya. Metode pengembangan software yang digunakan adalah waterfall, tahapan yang dilakukan dalam digitalisasi Bhagavad Gita sesuai dengan metode pengembangan system yang digunakan adalah dari menganalisa kebutuhan, mendesain system, penginputan data sloka, pengujiaan aplikasi sampai publikasi aplikasi dengan tujuan mengetahui tingkat keberhasilan dalam pembuatan Bhagavad Gita Digital. Aplikasi Bhagavad Gita Digital ini telah berhasil dibangun dengan menggunakan software HelpNdoc, hasil dari Bhagavad Gita Digital dalam file CHM (Compile Help HTML). Aplikasi Bhagavad Gita Digital ini meliputi pencarian ayat sloka dan menu pendukung dengan tujuan dapat memberikan kemudahan dalam pencarian sloka Bhagavad Gita.


(12)

ABSTRACT

DEVELOPMENT DIGITALIS BHAGAVAD GITA VEDA CHM-BASED FILE USING HELPNDOC

By

Nengah Degus Hendro

Digitalis Bhagavad Gita aims to create an application Bhagavad Gita can be a tool for both Hindus to study the Vedic scriptures Bhagavad Gita, in which contains the song of the holy gods are summarized in Sloka 700 in 18 adiyaya / chapters. Bhagavad Gita Digital is designed by using Software HelpNDoc and other supporting software. Software development method used is a waterfall, the stages are performed in accordance with the digitization of the Bhagavad Gita system development method used is from analyzing requirements, designing systems, data penginputan Sloka, pengujiaan application until publication of the application in order to know the level of success in the manufacture of the Bhagavad Gita Digital. Application of Digital Bhagavad Gita has been successfully built using software HelpNdoc, the results of the Bhagavad Gita Digital in CHM file (Compile HTML Help). Applications include Digital Bhagavad Gita Sloka verse search and navigation support with the aim to provide facilities in the Bhagavad Gita Sloka search.


(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 E-Book (Elektronik Book)

2.1.1 Perkembangan E-book (Elektronik book)

Perusahaan raksasa yang dimiliki Gill Bates telah mempersiapkan visinya untuk tahun 2020 bahwa lebih dari 90% buku didapati berupa E-book. Beberapa produsen piranti pembaca (reader) E-book telah mempersiapkan readernya dengan kemampuan untuk membaca dan mengakses file E-book. Pada saat E-book telah menggantikan paper book yang ditemukan pada abad ke 15. Kehadiran E-book dan reader E-book, telah terjadi penghematan sumber daya dunia, tidak ada lagi kertas untuk mencetak dan tidak ada lagi tinta yang dibutuhkan, E-book hanya disimpan dalam disket dan biasa digand dengan mengcopynya. E-book tidak hanya memudahkan untuk para pembacanya, fasilitas pembuatan E-book dan Reader telah dilengkapi dengan kemampuan coloring atau pewarnaan pada tulisanya, selain itu E-book juga bisa dilengkapi dengan animasi dan dukungan multimedia.

E-book merup hasil inovasi yang luar biasa, karena mampu memotong biaya operasional yaitu biaya pembuatan dan distribusi produk. Terkait dengan


(14)

10

lingkungan hidup dan kelestarian sumber daya alam hasil hutan kayu, E-book adalah penemuan yang dahsyat, karena penghematan kayu pembuat kertas, juga penghematan bahan pembuat tinta.

Perkembangan E-book yang disambut banyak orang adalah secara tidak langsung membuka satu ruang kepada penulis dan pengusaha melalui internet untuk menjual Product atau Idea yang lebih luas dan berkelanjutan berkembang seiring informasi yang semakin cepat.

2.1.2 Pengertian E-Book (Elektronik Book)

E-book adalah singkatan dari electronic book atau buku elektronik yaitu sebuah buku yang dibuat dan dibuka secara elektronik melalui media komputer. E-book dibuat berupa file dengan bermacam-macam ada yang berformat pdf (portable dokumen format) yang dapat dibuka dengan program Acrobat Reader atau format lain, ada yang berupa format htm yang dibuka langsung oleh browser, ada yang berformat exe, dan E-book yang berformat chm.

2.1.3 Keuntungan Adanya E-Book (Elektronik Book)

a)Pembaca dapat mencari kata yang diinginkan dan dianggap penting yang ada dalam E-book. Dibandingkan dengan paper book, dalam E-book pembaca yang menentukan kata yang dicari dan ditandai, kalo dalam paper book, penulislah yang menentukan kata yang dianggap penting, sehingga dalam E-book, kata yang penting dilihat dari sisi pembaca bukan dari sisi penulis.


(15)

11

b)Dapat dipadukan dengan aplikasi dan teknologi lainnya, misalnya materi multimedia audio dan video.

c)Murah karena efisiensi biaya operasi dan distribusiannya.

d)Pembuatan E-book adalah proses yang ekselen, “ excellent is never accident”,excellentisproduced”.(Tama,Mika.2010. PanduanMembuatEbook. http://kampiunonline.com/downloads/PanduanMembuatEBook.pdf.)

2.1.4 Kekurangan yang dimiliki E-Book yaitu :

1. Risiko hilangnya data. Kemungkinan ini terbuka jika media penyimpanannya rusak atau terkena virus.

2. Mayoritas orang masih merasa lebih nyaman membaca dengan membuka lembaran-lembaran buku. Mereka merasa cepat lelah dan repot kalau harus membaca di depan monitor

3. Standar yang berbeda dari E-Book. Banyaknya format data memerlukan kesiapan software reader-nya, yang belum tentu dimiliki semua orang. 4. Keterbatasan bahasa. Masih minimnya E-Book berbahasa Indonesia,

terutama yang berisi tutorial teknologi terbaru. Rata-rata masih dalam bahasa asing. Biasanya, untuk terbitan dengan isi istimewa berstatus tidak gratis alias berbayar. ( http://shandy311.blog.binusian.org/2009/06/19/e-learning/)


(16)

12

2.2Pengenalan file help atau CHM

CHM atau sering disebut dengan Compiled HTML Help merup salah satu format file untuk pembuatan E-Book. Hal yang menjadi pilihan menarik dari CHM ini diantaranya E-book yang dihasilkan tidak jauh berbeda dengan internet explorer, selain itu pula CHM ini mendukung segala jenis format gambar, cascading style sheet (css), java script dan bahkan macro media flash objects (selama pembaca E-book umat dikomputer atau laptop telah terinstal flash player, flash objek tersebut terbaca).

2.2.1 Kelebihan dari file help atau CHM yaitu

a) File CHM tidak memerlukan program viewer untuk dapat menampilkanya teks dan gambar.

b) CHM merup file help yang banyak dikenal penggunanya.

c) format CHM mampu menyimpan banyak halaman beserta link-link-nya dalam satu file saja.

d) CHM mampu mengatur halaman seperti layaknya sebuah buku. e) Mengatur penempatan setiap bab dan navigasi yang nyaman. f) Menyedi juga fasilitas daftar isi, pencarian, dan favorit. (http://shandy311.blog.binusian.org/2009/06/19/e-learning/)

2.2.2 Kekurangan dari file help atau CHM yaitu

1. Khusus untuk menampilkan file audio dan video dalam bentuk file swf CHM memerlukan flash player untuk program viewer.

2. Tampilan dari antarmuka dari CHM terlalu monoton dan tidak dapat dirubah.


(17)

13

3. CHM tidak dapat dikonversi ke dalam bentuk file lain

(http://har-stkip.blogspot.com/2009/02/mengenal-format-format-ebook.html )

2.3 Software HelpNDoc

HelpNDoc adalah sebuah software freeware yang dapat digun untuk membuat sebuah file berformat CHM, software ini memiliki keunggulan dalam kesederhaan dalam pembuatan file CHM. HelpNDoc ini tidak hanya membuat file berformat CHM, software ini juga mampu membantu dalam membuat file help HTML dan menghasilkan file PDF.

Setiap software memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, berikut kekurangan dan kelebihan dari HelpNDoc :

2.3.1 Kelebihan dari Software HelpNDoc yaitu a) Mudah digun, friendly, simple.

b) Ukuran file yang dihasilkan relatif kecil.

c) Tidak memerlukan software pendukung (viewer) untuk membukanya. d) Gratis atau freeware khusus untuk personal edition.

2.3.2 Kekurangan dari Software HelpNDoc yaitu

1. Hanya dapat digun dengan sistem operasi berbasis Windows 2. Tidak tersedia template. (Cakmoki.2008)


(18)

14

2.4 Bhagavad Gita

2.4.1 Filosofi Bhagavad Gita

Bhagavad Gita merup Nyanyian Tuhan atau Nyanyian Suci, Umat suci umat Hindu ini adalah bagian dari Bhisma Parwa dari Mahabharata yang disusun oleh Bhgavan Maha Rsi Vyasa. Isi Bhagavad Gita ialah pembicaraan antara Sri Krisna dan Arjuna dalam medan perang Kurusetra di mana berhadapan antara saudara Pandawa dan Kaurawa. Pembicaraan ini dibukukan dalam 700 sloka.

Bhagavad Gita memulai dengan pertanyaan dari Prabu Dhristarasthra pada Sanjaya mengenai perkembangan di medan perang Kuruksetra. Sanjaya dengan seksama menguraikan semua kejadian dalam hubungan peperangan antara Pandawa dan Kaurawa.

Bhagavad Gita juga disebut dengan nama yaitu Upanisad, bagian akhir dari weda-weda. Mengingat bahwa apa yang diajarkan oleh Sri Krishna sebagai Awatara dari Bhatara Wisnu adalah pengetahuan suci yang abadi dan diulangi dari jaman kejaman bila keadaan ini dalam kegelapan di mana umat manusia melupnya. Bhagavad Gita tidak mengajarkan yang baru, tetapi hanya mengulangi apa yang pernah diajarkan oleh-Nya pada Wiswaswan dan Wiswaswan pada Manu dan oleh Manu Pada Ikwaku. (I.B. Mantra;1992)

2.4.2 Pokok-pokok Isi Bhagavad Gita

Untuk dapat memahami pokok-pokok ajaran yang terdapat di dalam Bhagavad Gita, kiranya perlu diad penataan structural keseluruhan isi Bhagavad Gita. Keseluruhan isi Bhagavad Gita terbagi atas 18 bab di mana tiap-tiap bab


(19)

15

membahas secara khusus. Keseluruhan isi bab Bhagavad Gita dapat disimpulkan pokok-pokok pikiran sebagai berikut.

BAB I : berisi tentang pandangan ajaran berstandar pada dialektika teori konflik mengenai hakekat yang dialami oleh manusia. Arjuna Visada Yoga atau ajaran keragu-raguan yang timbul pada diri Arjuna setelah menyadari akibat dari peperangan yang dapat terjadi dinilai bertentangan dengan ajaran agama.

Termasuk di dalam bab I adalah gambaran situasi di padang kuru, tempat terjadinya perang saudara. Masalah yang dihadapi oleh Arjuna adalah pertentangan " Nilai religi" di mana dasar-dasar agama mengajarkan :

1. Ajaran Ahimsa

2. Larangan membunuh guru sebagai dosa besar (maha petaka) 3. Ajaran Varagya sebagai sistem pencapaian tujuan moksa

4. Timbulnya kemerosotan moral dan musnahnya tradisi leluhur sebagai ekses terjadinya peperangan

5. Timbulnya kekacauan dalam sistim varnasrama dharma termasuk persepsi timbulnya kekacauan dalam jatidharma dan dharma.

Semua analisa pemikiran Arjuna yang dilihat secara empiris pada hakekatnya banyak terjadi pertentangan di dalam penerapan ajaran moral agama sehingga bila tujuan hidup agama harus direalisir, apapun dialihnya peperangan itu bertentangan dengan agama, namun Arjuna menyadari pula bahwa Arjuna tidak mengingkari kemungkinan berbagai alternatif namun untuk memantapkan Arjuna mengharapkan bimbingan dari Kresna untuk keluar dari kebingungan itu.


(20)

16

BAB II : Berisi tentang Kresna yang menanggapi pandangan dan perasaan yang di alami oleh Arjuna, menjelaskan dasar pemikiran sebagai berikut :

Konflik yang terjadi pada setiap diri manusia pada hakekatnya bersumber pada beberapa sebab.

1). sifat lemah yang ada pada setiap diri manusia yang mudah menyerah pada keadaan. Sifat lemah ini disebut "Anarya" sifat putus asa seperti ini pada hakekatnya bertentangan dengan ajaran agama Hindu yang mewajibkan agar tidak berputus asa dalam segala hal.

2). Kebodohan atau Avidya pada hakekatnya menimbulkan kesalah pengertian tentang ajaran serta kenyataan. Demikian pula masalah pencapaian tujuan yang disebut svarga dan moksa bersumber pada kesalah pahaman yang mencakup masalah Kirti dan Yasa.

Oleh karena Kresna melihat masalah yang dihadapi oleh Arjuna bersumber pada hakekat di atas maka usaha pertama yang diambil oleh Kresna adalah mencoba menjelaskan hakekat hidup dan tujuan hidup yang sebenarnya sebagaimana diajarkan di dalam agama Hindu dengan ajaran Samkya-Yoga, sebagai judul yang diberikan dalam BAB II.

Pada hakekatnya apa yang disebut Samkya-Yoga adalah ajaran filsafat (tatva dharsana).

a. Samkya merup ajaran rasionalisme atau Jnana-Yoga .

b. Yoga merup ajaran disiplin moral sebagai upaya untuk mencapai tujuan hidup beragama (moksa).


(21)

17

Kedua dasar ajaran itu didasarkan pada konsep upanisad yang mengutar bahwa hidup manusia pada hakekatnya dapat dicapai melalui :

1). pravrtti marga dan 2). Nivrtti marga

Kedua dasar ajaran itu hendaknya dipahami dengan tepat agar tujuan hidup beragama dapat dicapai dengan baik, yaitu Dharma -Artha-Kama-Moksa.

BAB III : membahas dasar-dasar pengertian Karma-Yoga yang dibed dari ajaran. Samnyasa Yoga. kedua ajaran ini dibahas dari aspek ajaran Samkhya dan Yoga. Dengan memahami kesalah pengertian Karma Yoga sebagai satu sistim yang dianggap bertentangan dengan sistim Samnyasa, Kresna mencoba menegaskan makna ajaran Karma Yoga secara lebih mendetail, yang keseluruhannya pada hakekatnya dibahas BAB II dan BAB IX.

Pada BAB II telah dikemuk petingnya ratio atau keilmuan sebagai pangkal tindak kegiatan. Jnana dengan ajaran Jnana Yoga merup inti ajaran Samkhya, sebaliknya Karma atau tind tidak harus berarti sama dengan Jnana. Tentang Karma ini dibed dalam Bhagavad Gita ke dalam dua bentuk, yaitu :

1). Subha Karma perbuatan yang baik

2). Asubha Karma perbuatan yang tidak baik

Perbuatan yang tidak baik dibedakan pula antara dua macam, yaitu : a). Akarma

b). Vikarma

Dengan demikian terdapat tiga macam bentuk sikap tindak kegiatan, yaitu : 1). Karma yaitu perbuatan baik


(22)

18

2). AKarma yaitu perbuatan tidak berbuat 3). ViKarma yaitu perbuatan yang keliru.

Diharapkan dari ajaran Karma Yoga ini adalah tercapainya tujuan, yang merup kebebasan, yaitu moksa atau siddhi (kesempurnaan).

Ada dua hakekat pengertian kata 'karma' yang berkembang di dalam Bhagavad Gita, yaitu :

1). Karma dalam arti ritual atau yajna 2). Karma dalam arti tingkah laku perbuatan.

Tampak jelas dari uraian III.0 yang menghubungkan arti Karma dengan penciptaan alam semesta yang dilakukan pada permulaan penciptaan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Bila Tuhan dalam permulaan penciptaan itu menciptnya bukan untuk kepentingan dirinya maka demikian pula dalam hukum kerja itu agar didasarkan pada azas ketidak terikatan untuk kepentingan pribadi seseorang yang berbuat, melainkan agar didasarkan atas dharma yang menjelma dari bentuk hukum hak dan kewajiban.

Dengan demikian maka azas 'Vairagya' sebagai satu ajaran, mendorong pelakunya berbuat sekedar karena kewajiban untuk mencapai prestasi yang lebih baik. ini harus dilakukan baik rutin maupun insidentil sehingga kekaryaannya itu mempunyai nilai guna.

BAB IV: menguraikan tentang Jnana Yoga, yang telah berkali-kali disampaikan Sri Kresna kepada umat manusia untuk menjadikannya manusia-manusia bijak dalam tujuan pengembaraan kehidupannya. Bahkan manakala dharma terancam


(23)

19

dan adharma merajalela, beliau sendiri turun ke dunia dengan mengen badan jasmani untuk melindungi ajaran dharma dari kehancuran, serta untuk melindungi orang-orang bijak. Selain itu ajaran tentang varnasrama dharma, serta berbagai jalan yang ditempuh manusia dalam rangka pencapaiannya yang tertinggi juga diuraikan dalam bab ini. Jnana Yoga sebagai satu-satunya cara mencapai kelepasan (moksa), sebagai thema utama dalam sebagian besar upanisad, juga kembali ditekankan disini, selain kegiatan kerja tanpa pamrih yang tidak membelenggu, demikian kurban tertinggi ; karena kebijaksanaan itu sendiri membakar habis segala dosa dan akibat dari perbuatan. Selanjutnya secara panjang lebar Kresna juga menjelaskan kepada Arjuna kaitan Jnana Yoga ini dengan Yoga lain, yang memberikan kemantapan kepada Arjuna dalam mengemban tugas seorang ksatrya dalam menghadapi pertempuran ini.

BAB V: Bhagavad Gita dengan judul Karma Samnyasa Yoga, pada intinya mencoba memperbandingkan antara dua sistem jalan menuju kesempurnaan., yaitu Karma samnyasa disatu pihak dan Yoga di bagian kedua. Penjelasan bab V merup pengembangan pengertian dari ajaran yang telah dijelaskan dalam bab IV tentang arti Jnana Yoga. Apa yang Arjuna sebagai calon siswa ingin mengetahui dari Gurunya adalah penjelasan yang terang mengenai jawaban atas pertanyaan, yaitu mana yang lebih baik membebaskan diri dari kerja (Karma samnyasa) atau kerja tanpa kepentingan pribadi atau motif untuk mencari keuntugan pribadi. Sistem kerja yang kedua didalam BAB V ini disebut Yoga dan dijelaskan bahwa sistem kerja kedua adalah lebih baik. Penampilan kedua macam pertanyaan ini dilakukan pada satu pengertian dengan mengingat sistem catur asrama


(24)

20

Dalam Yoga, Karma itu tetap ada tetapi bukan dimotivasi untuk kepentingan pribadi melainkan pelepasan keakuan terhadap benda-benda duniawi dengan memusatkan perhatian pada kebaktian kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan ber-samadhi. Yoga artinya menghubungkan (yuj) pikiran kepada Tuhan sehingga segala sifat hakiki Tuhan dapat direfleksikan ke dalam jiwa dan dengan demikian maka berbuat itu tidak terikat oleh diri pribadi tetapi adalah karena kehendak Ilahi.

BAB VI: adalah uraian tentang makna Dhyana Yoga sebagai satu sistem dalam Yoga. Bab VI adalah dialog lanjutan dari bab v tentang Yoga. Yoga mengajarkan delapan macam disiplin untuk memungkinkan seseorang dapat mencapai tingkat kesucian batin dan kesempurnaan citta. Kedelapan disiplin itu adalah (1). yama (2). niyama (3). Asana (4). Pranayama (5). Pratyahara (6). Dharana (7). Dhyana dan (8). Samadhi. Ajaran Dhyana Yoga atau Dhyana dalam sistem Yoga inilah yang dijelaskan oleh Kresna kepada Arjuna.

Agar seorang dapat melakukan Yoga dan bermeditasi yang baik semua syarat harus dipenuhi. Apa yag diajarkan dengan sikap duduk yang baik seperti badan, leher, dan kepala supaya tegak dan duduk diam tidak bergerak, merup sikap Asana yang baik menyebabkan orang dapat mudah melakukan konsentrasi pikiran atau dhyana. Walaupun demikian Arjuna yakin bahwa pikiran itu bersifat seperti binatang liar yang sukar untuk dijinakkan sehingga sangat sulit untuk dapat meninggalkan pikiran dalam mencapai tujuan.

Kesemuanya ini dijelaskan secara singkat, yang pada intinya adalah bagaimana membias putusan yang baik melalui yama dan niyama brata. Walaupun demikian


(25)

21

Kresna juga mengakui kesulitanya dan karena itu alternatifnya adalah mengarah pada perbuatan kebajikan. Manusia lahir kembali ke dunia sesudah sampai di suwargan bila sudah selesai masanya penikmatan hasil kebajikan itu, dan ini berulang sampai mereka berhasil melepaskan diri dari sarang laba-laba karma, yaitu kelak kalau mereka telah mencapai nirvana atau moksa atau Brahma Nirvana. Seorang yogi menurut Kresna adalah lebih besar dari petapa maupun sarjana dan lebih besar pula artinya dari pertapa maupun sarjana dan lebih besar pula artinya dari pendeta yang melakukan upacara yajna.

BAB VII: Intinya adalah membahas Jnana dan ViJnana. Jnana artinya ilmu pengetahuan dan ViJnana adalah serba tahu dalam pengetahuan itu. Karena bab ini merup lanjutan BAB VI tentang Dhyana untuk sampai pada tingkat samadhi, maka perhatian pembahasan adalah terletak pada tujuan atau obyek dhyana yaitu Tuhan Yang Maha Esa, yang di dalam agama disebut para Brahman-para Atman-parama Isvara dan lain-lain. Oleh karena itu Kresna mulai menjelaskan makna pengertian Atman dan bunganya dengan Parama Atman atau Brahman yang absolute. Alam semesta dengan segala bentuk ciptaan itu disebut Bhuta, yang mempunyai lima komponen dasar yang disebut panca mahaBhuta, terdiri dari prthivi (tanah), Apah (air), Teja atau Agni(api,panas), Vayu (angin), Akasa (eter). Kelima unsur dasar itu timbul dari Prakrti dan sebagai akibat evolusi dari Prakrti. selain unsur materi terdapat unsur rohani yang disebut Atman atau jiwa yang menyebabkan timbulnya ciptaan (srsti).

jiva atau Atman adalah bagian dari Brahman dan perlu disadari adalah hubungan pengertian antara Atman dengan Brahman. Di dalam melakukan samadhi, hakekat


(26)

22

inilah yang harus dicapai dalam pengertian dan makna aksara mantra AUM atau Omkara sebagai manifestasi wujud abadi selain itu Kresna juga mulai menyinggung pengertian Triguna sebagai hakekat sifat dasar dari Prakrti sehingga timbul proses evolusi sebagai akibat ketidakseimbangan Triguna. Ketidak sadaran dan kekeliruan pandangan pada manusia adalah karena karena kekuatan maya sehingga salah identifikasi manusia dan menyam Atman dengan Prakrti. Pemahaman keliru ini ibarat orang melihat cermin melihat dirinya pada cermin, sehingga se- manusia dalam cermin yang berbeda. Inilah yang disebut kekuatan maya. Bila orang menyadari hal ini maka orang mulai dapat mengarahkan pikirannya secara benar dan dari sini terlihat mengapa 'aham' (Aku) itu adlah Brahman (yang Absolut Transendental), dan ada pula pada setiap makhluk.

BAB VIII: adalah aksara Brahman Yoga, yaitu tentang hakekat sifat kekekalan Tuhan Yang Maha Esa. Aksara berarti kekal, inti BAB VIII adalah bertujuan menjawab pertanyaan Arjuna tentang Brahman-Adhy Atman dan karma. Demikian pula tentang AdhiBhuta, Adhidaiva, Adhiyajna, dan hakekat kematian. Menarik dalam BAB VIII adalah cara pendekatan pengertian yang dapat memberi uraian yang jelas tentang Brahman dengan Adhiyatman yang pada hakekatnya adalah sama dengan ParamaAtman.

Sebagai Atman mempunyai basis Adhiyatman (Brahman) demikian pula tentunya hakekat Bhuta, yaitu Panca Maha Bhuta dengan Adhibhuta itu, yang dalam sistem Samkhya disebut Prakrti dan Pradhana dalam sistem Vedanta.


(27)

23

Dari pertanyaan Arjuna yang masih mendapat penyorotan khusus adalah pertanyaan dan pengertian tentang Adhiyajna dan Adhidaivata (Adhidaibata). Di dalam Veda umat mendapat penjelasan tentang penciptaan alam semesta dimulai dari proses Mahayajna di mana Maha Purusa mencipt segala ciptaan melalui Yajna.

BAB IX: membahas hakekat dasar-dasar ajaran Raja Yoga dengan judul Raja Vidya Raja Guhya Yoga.

Hakekat raja hanya sebagai istilah untuk menunjukkan raja dari semua ilmu (Vidya) yaitu ajaran ketuhanan. Hal ini adalah karena segala apa yang ada berasal dari tuhan dan karena itu mempelajari ketuhanan Yang Maha Esa dianggap sangat mulia dan ilmunya adalah tertinggi dari semua ilmu. Artinya ilmu-ilmu lainnya bersifat suplemen.

Dalam hubungan ini Kresna tidak saja menjelaskan arti dan kedudukan Tuhan sebagai Bapak atau sebagai pelindung dan pencipta tetapi juga bagaimana alam semesta ini dicipt. Bila hendak melakukan Bhakti atau sembahyang maka tujuan Sembahyang adalah kepada Yang Maha Esa itu, apapun nama atau gelar yang diberikan kepadanya. Semua harus mencari perlindungan kepada-Nya dan dengan demikian Kresna mengajarkan Tuhan sebagai poros dari semua ciptaan dan kebaktian.

BAB X: Vibhuti Yoga mencoba memberi penjelasan tentang sifat hakekat Tuhan yang absolut secara empiris di mana disimpulkan hakekat absolut transedental sebagai akibat hakekat tanpa permulaan-pertengahan-akhir.


(28)

24

Demikian pula manifestasi Brahman dalam alam semesta, sebagai Umat suci, sebagai Devata, sebagai manusia dan sebagai huruf yang kesemuanya memerlukan pengertian dan dasar-dasar keimanan yang kuat.

BAB XI: Visvarupa Darsana Yoga sebagai urain penjelasan lebih lanjut dari ajaran Vibhuti Yoga mencoba menjelaskan bentuk manifestasinya secara nyata dengan menyadari persamaan itu maka terjawablah misteri yang ada pada ketuhanan Yang Maha Esa sebagai hakekat Yang Maha Ada.

BAB XII : Bhakti Yoga, didalam BhaktiYoga di mana manusia bersembah sujud kepada Tuhan Yang Maha Esa ada dua hal yang ingin dipercay oleh Arjuna, yaitu

1). Menyembah Tuhan dalam wujudnya yang abstrak .

2). Menyembah Tuhan dalam wujud nyata misalnya mempergun Nyasa atau Pratima berupa Arca atau Mantra.

Terhadap kedua pernyataan ini Kresna menegaskan bahwa kedua-duanya itu baik. penyembahan Tuhan dalam wujud abstrak, yaitu dengan menanggalkan pikiran kepada yang disembah adalah amat baik namun hambatan dan kesulitan itu tetap banyak karena tuhan yang tanpa wujud, kekal abadi, tidak berubah dan sebagainya, sangat sulit untuk dicapai oleh akal pikiran dan karena itu praktis sangat sukar. Sebaliknya dengan Yoga biasa di mana diperlukan sarana Pratima atau Arca lebih mudah untuk mewujudkan rasa Bhaktinya, tetapi itu belum nyata.

BAB XIII : yaitu Ksetra-Ksetrajna Vibhaga Yoga merup bab yang membahas hakekat Ketuhanan Yang Maha Esa yang dihubungkan dengan hakekat Purusa dan Prakrti (pradhana) sebagai nama rupa. Kebutuhan nama rupa yang digelari


(29)

25

dengan Purusa dan Prakrti adalah untuk memberi landasan dalam menjelaskan bagaimana umat dapat mengenal Tuhan Yang Maha Esa sebagai hakekat yang Maha mengetahui dan bagaimana pula proses kejadian ini dari Purusa dan Prakrti sampai pada segala untuk ciptaan alam semesta melalui proses kejadian dari 24 macam elemen. Selain itu bab XIII ini pula bertujuan untuk menjelaskan sifat yang dimiliki oleh orang yang dapat dikategorikan sebagai arif bijaksana. Untuk itu Kresna memberi uraian tentang kebaikan dari sifat rendah hati, tidak cepat marah, sabar, tawakal, adil, jujur, beriman, suci, lahir bathin dengan selalu mengendalikan pikiran, tutur kata dan tingkah laku sehingga terkendalikannya Ego, dan makin bertambah baiknya budi pekerti manusia.

BAB XIV : membahas Triguna, sesuai dengan judulnya yang Guna Traya (tiga macam guna). Ketika macam guna yang dimaksud yaitu Sattvam-Rajas-Tamas. Manifestasi guna pada diri seseorang dapat dilihat dari bentuk tingkah laku mereka sebagai refleksi dari Triguna. Sebaliknya yang menjadi tujuan dari pembahasan Guna Traya ini adalah bagaimana seseorang dapat mengatasi segala-galanya. Khusus untuk sifat-sifat seseorang yang telah dapat mengatasi pengaruh Tri Guna digambarkan sebagai seseorang yang memiliki watak tidak membenci, selalu hidup dalam keadaan tenang tidak memiliki pertentangan bathin sebagai akibat pengaruh sifat-sifat yang bertentangan dalam diri pribadinya tidak mudah goyah atau berubah-ubah pendirian melainkan selalu mengabdi dan berbhakti tanpa pamrih.

BAB XV: membahas pengertian Purusa sebagai asal dari semua ciptaan. Purusa Atman atau Purusa Uttama adalah Purusa yang Maha Tinggi, yaitu hakekat


(30)

26

ketuhanan Yang Maha Esa dan yang didalam uraian ini tidak lain dari hakekat Aku yang transcendental. Di dalam pembahasan ini untuk menggambarkan dengan jelas agar diketahui hakekat hubungan antar Sang Pencipta dengan segala ciptaannya. Kresna mengibaratkannya sebagai pohon Asvattha atau Ficus Religiose (semacam pohon beringin) di mana kalau pohon itu berakar, berbatang, berdaun dan lain-lainnya maka akarnya (asalnya) adalah Purusa itu sedangkan kejadian lainnya adalah batang dahan dan daun-daunnya. Tetapi umat diajarkan bahwa Tuhan itu ada di atas dan karena itu pohon Asvattha itu dikat akarnya ada di atas yang kemudian batangnya yang berjurai ke bawah dengan sifat-sifatnya adalah semua ciptaannya. Purusottama adalah AdhyAtman yang berarti Atman yang menghidupi mahluk ciptaan itu bertebaran ke bawah.

BAB XVI : Daivasura Sampad Vibhaga Yoga pada intinya membahas hakekat tingkah laku manusia yang dikenal sebagai perbuatan baik buruk. Kedua hal ini merup inti pertanyaan Arjuna.

Di dalam menjawab pertanyaan itu Kresna menggambarkan tentang sifat-sifat yang disebut sifat Devata dan sifat-sifat jahat sebagai sifat-sifat raksasa atau asura.

Mulia dari syair 1 sampai 3 adalah gambaran tentang sifat-sifat mulia sedangkan sifat-sifat Asura adalah yang berlawanan dan diperinci dalam syair 4. Dikemuk pula bahwa secara empiris tidak ada manusia yang hidupnya sempurna dan karena itu Kresna mendesak agar Arjuna atau siapa saja yang tidak terputus asa dan tidak pula merasa takut.

Dalam uraian apa yang disebut dalam syair 8 terdapat paham Lokayatika atau Carvaka sebagai filsafat, hedonis telah dikenal pula yang di dalam agama Hindu


(31)

27

ditentang sebagai filsafat amoral . Dari syair 24, yang berakhir pada bab XVI Kresna menegaskan agar Umat sastra dan veda supaya dipedomi. Umat sastra adalah Umat Smrti sebagai lawan dari Umat Sruti.

BAB XVII: sesuai menurut judulnya yaitu Sraddha Traya Vibhaga Yoga bertujuan untuk meyakinkan agar sebagai penanggulangan adalah untuk meyakinkan pelayan sikap mental yang positif terhadap pandangan pengaruh kesempurnaan hidup. Bagian ini merup landasan Etika atau Dharma. keyakinan yang kedua adalah hakekat ucapan AUM (OM) Tat Sat sebagai pengakuan adanya Tuhan Yang Maha Ada tiada lain kecuali Yang Maha abadi yang disebut pula aksara Brahman. Yang ketiga adalah keyakinan tercapai moksa yang juga disebut BrahmanNirvana.

BAB XVIII : yaitu bab terakhir adalah Samnyasa Yoga. Bab ini merup kesimpulan dari semua ajaran yang menjadi inti tujuan pelaksanaan agama yang tertinggi. yaitu brahman nirvana sebagai Sumumbonum dengan kesimpulan ini maka jelas kepada umat bahwa bhagavadgita mencoba mendorong Arjuna untuk bertindak tanpa ragu dan tidak mengikatkan diri pada apa kewajiban itu dan apa pula akibatnya, melainkan bertindak dan pasrah kepada Tuhan sebagai Yang Maha mengatur sehingga dengan demikian rasa berdosa itu dapat di atasi. (G. Pudja. SH.1999. Bhagawad Gita(Pancama Veda).Paramita : Surabaya)

2.5 Model Waterfall

Model ini sering juga disebut dengan Classic Life Cycle. Dalam metode ini membutuhkan pendekatan sistematis dan sekuen dalam pengembangan perangkat lunak, dimulai dari tingkat sistem dan kemajuan melalui analisis, desain, coding,


(32)

28

testing dan pemeliharaan (Arief, 2008). Waterfall Model adalah sebuah metode pengembangan software yang bersifat sekuen dan terdiri dari 5 (lima) tahap yang saling terkait dan mempengaruhi dapat dilihat pada Gambar 2.1.

System and Software design Requitments

definition

Implementation and Unit testing

Integration and system testing

Operation and maintenance

Gambar 2.1 Tampilan Waterfall

2.5.1 Tahap–tahap Pengembangan Waterfall model adalah:

1. Analisis dan definisi persyaratan

Pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user. Bisa melalui wawancara secara langsung atau menggun kuesioner untuk mengetahui keinginan dari user mengenai perangkat lunak yang dibuat.


(33)

29

2. Perancangan sistem dan perangkat lunak

Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan. Proses desain mengubah kebutuhan-keutuhan menjadi bentuk karakteristik yang dimengerti perangkat lunak sebelum dimulai penulisan program.

3. Implementasi dan pengujian unit

Perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program. 4. Integrasi dan pengujian sistem

Unit program diintegrasikan atau diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah terpenuhi. Setelah kode program selesai dibuat, dan program dapat berjalan, testing dapat dimulai. Testing difokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala kemungkinan kesalahan.

5. Operasi dan pemeliharaan

Merup fase siklus yang paling lama. Sistem diinstall dan dipakai. Perbaikan mencakup koreksi dari berbagai error, perbaikan dan implementasi unit sistem dan pelayanan sistem.

2.5.2 Keuntungan Menggun Metode Waterfall adalah:

1. Sederhana dan mudah diimplementasikan. 2. Mudah diatur.

3. Cocok untuk proyek kecil.

2.5.3 Kerugian Menggun Metode Waterfall adalah:


(34)

30

b. Resiko ketidakpastian tinggi.

c. Model yang buruk untuk proyek yang berorientasi obyek.

d. Untuk proyek besar dalam pembuatan software, metode ini mem waktu yang lama.


(35)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian pada semester genap Tahun Ajarann 2010-2011. Penelitian ini akan dilakukan di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dan di Unit Kegiatan Mahasiswa Hindu Universitas Lampung.

3.2Metode Penelitian

Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini mengacu kepada model pengembangan aplikasi yang digunakan, yaitu model waterfall dimana terdapat 5 (lima) proses tahap pengerjaan penelitian ini sebagai berikut:

1. Analisis Kebutuhan

Pada tahapan ini dilakukan pencarian sebuah masalah, solusi penyelesaian dan studi referensi. Permasalahan yang dihadapi pada saat ini adalah bagaimanakah menciptakan suatu aplikasi yang dapat mempermudah umat Hindu dalam mempelajari kitab suci Bhagavad Gita?


(36)

32

Pada saat ini umat Hindu mempelajari kitab suci Bhagavad Gita hanya melalui media buku dan melalui media internet.

Dari permasalahan tersebut perlu dibuat sebuah aplikasi sederhana berbasis teks dalam format chm, aplikasi dibuat dengan software HelpNDoc. Aplikasi Bhagavad Gita Digital ini merupakan aplikasi yang berekstensi file CHM, yang dijalankan tidak melalui internet atau Offline dan Aplikasi Bhagavad Gita ini tidak memerlukan program pendukung untuk dapat menjalankanya, sehingga pengguna atau User dengan mudah dapat menjalankan aplikasi ini.

Mengingat masalah dari penelitian ini adalah tentang pembuatan aplikasi digitalis, studi kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan referensi atau data-data melalui buku-buku komputer, jurnal ilmiah dan situs website yang berhubungan dengan cara pembuatan aplikasi Bhagavad Gita dengan HelpNDoc yang berformat CHM. Referensi atau data-data yang telah terkumpul diurutkan sesuai dengan bidang pembahasan.

2. Desain aplikasi atau system

Pada tahap ini dilakukan perancangan solusi berdasarkan analisis kebutuhan. Ada dua tahap dalam menyelesaiakan aplikasi Digital Bhagavad Gita diantaranya :


(37)

33

1. Tahap awal adalah penginputan data-data sloka dari BAB I s/d BAB XVIII dengan menginput secara manual. Proses penginputanya dengan software HelpNDoc. Software HelpNDoc yang digunakan merupakan software freeware, dengan catatan memiliki kekurangan dalam pengeditan dalam desain untuk hasil HTML.

2. Tahap kedua adalah menginput suara untuk masing-masing ayat dalam data yang telah diinput pada tahap awal, proses penginputan suara ini dengan menggunakan Macromedia Flash, dengan file suara yang berformat MP3.

3. Tahap penulisan program

Penulisan kode program (Implementation and Unit Testing) merupakan tahap penerjemahan desain sistem yang telah dibuat ke dalam bentuk perintah-perintah yang dimengerti komputer. Pada tahap ini penulis melakukan input data sloka dan menginput suara untuk contoh dari pembacaan sloka.

4. Pengujian Program

Pengujian software (Integration and System Testing) dilakukan untuk memastikan bahwa software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan semua fungsi dapat dipergunakan dengan baik tanpa ada kesalahan.


(38)

34

5. Penerapan Program

Pada tahap ini dilakukan Menyebaran aplikasi Bhagavad Gita setiap user. Setelah tahapan ini dilakukan dan tidak ada perubahan lagi, maka secara keseluruhan tahap penelitian dan pembuatan aplikasi selesai.

3.3Perangkat Pendukung

1. Seperangkat PC atau Laptop

-Prosesor : intel® core ™ 2 CPU T5300 @ 1.73GHz (2 CPUs)

-Memory : 1790MB RAM DDR 2 -HDD 120 GB

2. Microsoft Windows XP SP 2 3. HelpNDoc

4. HTML Compiler 5. Sofonica MP3 Cutter 6. Converter MP3 To SWF


(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat selama pengerjaan Digitalis Bhagavad Gita adalah Software HelpNdoc memberikan kemudahan dalam Digitalisasi Kitab Suci Bhagavad Gita berbasis file CHM yang dapat digunakan tanpa program pendukung (viewer).

5.2 Saran

Saran-saran dari peneliti untuk pengembangan dan penelitian lebih lanjut.

1) Adanya pengembangan Veda Bhagavad Gita Digital dengan menggunakan software lain untuk mengahasilkan Veda Digital yang lebih menarik untuk dipelajari.

2) Adanya penambahan contoh suara dengan berbagai versi atau metrum. 3) Adanya pembuatan tulisan sansekerta lebih baik, agar tampilan teks


(40)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Setiap manusia pada umumnya memiliki agama atau kepercayaan yang menjadi panutan atau penuntun dalam menjalani kehidupan. Di Indonesia terdapat 6 agama yang diakui oleh Negara yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.

Semua agama memiliki kitab sucinya masing-masing tak terkecuali Hindu. Hindu memiliki kitab suci yang disebut dengan kitab suci Veda. Kitab Veda terdiri dari Reg Veda, Sama Veda, Yayur Veda, Atharva Veda dan

Bhagavad Gita. Saat ini veda yang banyak dipelajari oleh umat hindu adalah kitab suci Bhagavad Gita, dikarenakan isi dari Veda Bhagavad Gita ini merupakan inti sari dari ke empat Veda sebelumnya.

Bhagavad Gita adalah “Nyanyian Tuhan” atau “ Nyanyian Suci”. Kitab suci umat Hindu ini adalah bagian dari Bhisma Parwa dari Mahabharata yang diwahyukan oleh Brahman kemudian disusun oleh Bhagawan Vyasa. Mahabharata terutama bagian Bhagavad Gita, merupakan weda yang kelima (Bharatah Pancamo wedah). Isinya ialah pembicaraan antara Sri Krsna dan


(41)

2

Arjuna dalam medan perang Kurusetra di mana berhadapan antara saudara Pandawa dan Kaurawa. Pembicaraan ini dibukukan dalam 700 sloka.(I.B. Mantra;1992).

Pengenalan atau belajar Bhagavad Gita pada umumnya yang dilakukan oleh umat Hindu melalui kitab suci itu langsung. Untuk belajar Bhagavad Gita dibutuhkan kebersihan jasmani, seperti wanita yang sedang datang bulan atau sedang mengalami Cuntaka tidak diperbolehkan memegang kitab suci Bhagavad Gita langsung, selain itu untuk para umat Hindu yang belum memahami bagaimana cara membaca kitab suci Bhagavad Gita dibutuhkan seorang guru yang paham dalam Bhagavad Gita, sehingga dapat membantu umat dalam memahami dan mengerti makna yang disampaikan dalam setiap sloka Bhagavad Gita yang dipelajari.

Selama ini membaca Bhagavad Gita hanya dapat dilakukan dengan mengunggah dari kitab sucinya, sehingga memerlukan tempat dan waktu khusus. Tetapi, dengan adanya teknologi komputer, maka membaca kitab suci dapat dilakukan dengan mengunggah dari program digital yang berbasis file CHM dengan menggunakan software HelpNDoc.

Dengan perkembangan dunia teknologi informasi saat ini yang sudah merambah ke berbagai sisi kehidupan manusia. Perkembangan yang demikian tersebut didukung oleh tersedianya perangkat keras maupun perangkat lunak yang semakin hari semakin hebat kemampuannya yang sangat membantu manusia dalam berbagai hal, tak terkecuali dalam mempelajari kitab suci Bhagavad Gita, sehingga kendala-kendala yang dihadapi dalam belajar


(42)

3

Bhagavad Gita dapat diminimalisir kesulitannya, dan untuk para kalangan terpelajar dan umat dengan adanya teknologi sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Dengan adanya permasalahan atau kendala yang dihadapi umat Hindu dalam belajar Bhagavad Gita maka penulis bertujuan mengembangkan sebuah Veda Bhagavad Gita Digital yang berbasis file CHM dengan menggunakan software HelpNDoc. Bhagavad Gita Digital yang bebasis file CHM ini merupakan sebuah aplikasi yang dijalankan pada komputer desktop secara offline, sehingga sangat memungkinkan untuk dapat memberikan kemudahan bagi kalangan pelajar, dan umat Hindu yang memiliki kesibukan kerja, karena Veda Digital ini dapat digunakan dimanapun dan kapan pun serta tidak ada batasan ruang dan waktu untuk belajar Bhagavad Gita.

File CHM ( Compile Help HTML) yang dihasilkan oleh HelpNDoc ini adalah sebuah ekstensi file yang dapat dibuka pada semua jenis Windows maupun di Linux yang tidak membutuhkan program pendukung untuk dapat membukanya, Sebagai turunan HTML, format CHM mampu menyimpan banyak halaman beserta link-link-nya dalam satu file saja. CHM mampu mengatur halaman seperti layaknya sebuah buku. Mengatur penempatan setiap bab dan navigasi yang nyaman. Menyediakan juga fasilitas daftar isi, pencarian, dan favorit. Sedangkan untuk HelpNDoc itu sendiri adalah sebuah program software freeware yang digunakan untuk dapat menghasilkan file yang berekstensi CHM, HelpNDoc memiliki keunggulan file yang dihasilkan dalam ekstensi file CHM relatif kecil, sehingga data yang masuk berupa teks,


(43)

4

gambar, atau suara yang dalam ukuran besar ketika sudah menjadi file CHM diperkecil ukurannya.

Bhagavad Gita Digital yang dikembangkan ini memberikan kemudahan bagi pengguna atau user dalam mempelajari kitab suci Veda Bhagavad Gita, karena dalam aplikasi ini terdapat beberapa kemudahan yang diantaranya terdapat menu Searching, yang dapat memudahkan pengguna dalam mencari sloka yang dinginkan. Dalam setiap sloka telah terdapat contoh suara untuk membaca atau menyanyikan sloka yang telah terpilih oleh pengguna, sehingga pengguna tidak perlu kesulitan bagaimana cara menyanyikan sloka tersebut. Selain itu Veda Bhagavad Gita Digital ini berbasis desktop dan dijalankan secara offline, Pengguna atau user tidak perlu melakukan koneksi ke internet untuk dapat menggunakan aplikasi Veda Bhagavad Gita.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana digitalisasi kitab suci Bhagavad Gita berbasis file CHM dengan menggunakan software HelpNDoc?

1.3Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan permasalahan, maka perlu ditetapkan batasan-batasan permasalahan Digitalisasi Veda Bhagavad Gita, yaitu :

1. HelpNDoc adalah untuk menghasilkan file berformat CHM sebagai media pengembangan softwaredigitalis.

2. Aplikasi yang dikembangkan merupakan aplikasi Veda Bhagavad Gita Digital.


(44)

5

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

Digitalis kitab suci Bhagavad Gita dengan menggunakan HelpNDoc

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah

1. Kemudahan dalam memperoleh aplikasi Veda Bhagavad Gita Digitalis. 2. Dapat mempermudah dalam pencarian Topics Sloka dalam aplikasi

Bhagavad Gita dengan menu Search yang ada dalam aplikasi tersebut.

1.6Metodologi Penelitian

Dalam pengembangan media ini digunakan metode dan teknik guna menyusun dan menyajikan informasi yang layak dan akurat.

1. Waktu dan Tempat

Waktu penelitian pada semester genap tahun ajaran 2010-2011.

Penelitian ini dilakukan di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dan di Unit Kegiatan Mahasiswa Hindu Universitas Lampung.

2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Waterfall. Metode ini bersifat sistematis atau secara berurutan dalam membangun suatu sistem. Berikut tahapan yang dilakukan sesuai dengan pengembangan sistem pada metode waterfall.


(45)

6

1. Analisa kebutuhan (Requirements Definition) merupakan tahap pertama yang menjadi dasar proses pembuatan software. Kelancaran proses pembuatan software secara keseluruhan dan kelengkapan fitur software yang dihasilkan sangat tergantung pada hasil analisa kebutuhan ini. Analisa kebutuhan untuk pembuatan software ini diperlukan untuk mengetahui sejauh apa software ini diperlukan bagi masyarakat serta bagaimana manfaat keseluruhan dari software ini.

2. Desain sistem (System and Software Design) merupakan tahap penyusunan proses, data, aliran proses dan hubungan antara data yang paling optimal untuk menjalankan proses bisnis dan memenuhi kebutuhan perusahaan sesuai dengan hasil analisa kebutuhan.

3. Penulisan kode program (Implementation and Unit Testing) merupakan tahap penerjemahan desain sistem yang telah dibuat ke dalam bentuk perintah-perintah yang dimengerti komputer dengan mempergunakan bahasa pemrograman, middleware dan database tertentu.

4. Pengujian software (Integration and System Testing) dilakukan untuk memastikan bahwa software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan semua fungsi dapat dipergunakan dengan baik tanpa ada kesalahan. 5. Penerapan program (Operational and Maintanance) merupakan tahap

dimana program software yang telah dibuat diterapkan dalam keseharian.


(46)

7

1.7Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini disusun dari beberapa BAB yang berurutan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Menjelaskan tentang dasar teori yang digunakan sebagai sumber untuk memahami permasalahan yang ada pada penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Menjelaskan tentang objek dan tahapan yang dilakukan pada penelitian.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Menjelaskan tentang analisis kebutuhan, desain proses, implementasi dan pengujian aplikasi.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang merupakan hasil dari implementasi program dan saran untuk pengembangan program untuk penelitian di masa yang akan datang.


(47)

(48)

DAFTAR PUSTAKA

A.S,Rosa.SI-318TestingdanImplementasiSistem.

http://www.gangsir.com/download/6-Black-BoxTesting.pdf. Diakses Tanggal : September 19, 2011, 5:46:43 AM

Cakmoki.2008.http://cakmoki86.wordpress.com/2008/05/08/membuat-ebook-dengan-helpndoc/

Diakses Tanggal : November 07, 2011, 8:34:17 AM Fajar,Sandy.2009.e-learning.http://shandy311.blog.binusian.org

Diakses tanggal :November 09, 2011, 11:17:10 PM

G. Pudja. SH.1999. Bhagawad Gita : Pancama Veda. Paramita : Surabaya

http://har-stkip.blogspot.com/2009/02/mengenal-format-format-ebook.html

Diakses Tanggal : November 10, 2011, 2:10:10 PM

Maswinara,I Wayan. 2003. Bhagavad Gita : Dalam Bahasa, Inggris dan Indonesia. Paramita : Surabaya

Mantra,I.B. 1992. Bhagavad Gita :Alih Bahasa dan Penjelasan. Upada Sastra

Tama,Mika.2010.PanduanMembuatEbook.http://kampiunonline.com/dow nloads/PanduanMembuatEBook.pdf.


(49)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Didik Kurniawan, M.T ...

Sekretaris : Drs. Nengah Maharta, M.Si ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Machudor Yusman M., M.Kom ...

2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Prof. Suharso, Ph.D.

NIP. 19690530 199512 1 001


(50)

Judul Skripsi : PENGEMBANGAN DIGITALIS BHAGAVAD GITA BERBASIS FILE CHM MENGGUNAKAN HELPNDOC

Nama Mahasiswa : Nengah Degus Hendro

Nomor Pokok Mahasiswa : 0717032061

Program Studi : Ilmu Komputer

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Didik Kurniawan, M.T. NIP. 19800419 200501 1 004

Drs. Nengah Maharta, M.Si NIP. 195512311983031022

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Matematika

Tiryono Ruby, M.Sc., Ph.D. NIP. 19620704 198803 1 002

Ketua Program Studi Ilmu Komputer

Rangga Firdaus, M.Kom. NIP. 19741010 200801 1 015


(1)

6

1. Analisa kebutuhan (Requirements Definition) merupakan tahap pertama yang menjadi dasar proses pembuatan software. Kelancaran proses pembuatan software secara keseluruhan dan kelengkapan fitur software yang dihasilkan sangat tergantung pada hasil analisa kebutuhan ini. Analisa kebutuhan untuk pembuatan software ini diperlukan untuk mengetahui sejauh apa software ini diperlukan bagi masyarakat serta bagaimana manfaat keseluruhan dari software ini.

2. Desain sistem (System and Software Design) merupakan tahap penyusunan proses, data, aliran proses dan hubungan antara data yang paling optimal untuk menjalankan proses bisnis dan memenuhi kebutuhan perusahaan sesuai dengan hasil analisa kebutuhan.

3. Penulisan kode program (Implementation and Unit Testing) merupakan tahap penerjemahan desain sistem yang telah dibuat ke dalam bentuk perintah-perintah yang dimengerti komputer dengan mempergunakan bahasa pemrograman, middleware dan database tertentu.

4. Pengujian software (Integration and System Testing) dilakukan untuk memastikan bahwa software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan semua fungsi dapat dipergunakan dengan baik tanpa ada kesalahan. 5. Penerapan program (Operational and Maintanance) merupakan tahap

dimana program software yang telah dibuat diterapkan dalam keseharian.


(2)

7

1.7Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini disusun dari beberapa BAB yang berurutan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Menjelaskan tentang dasar teori yang digunakan sebagai sumber untuk memahami permasalahan yang ada pada penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Menjelaskan tentang objek dan tahapan yang dilakukan pada penelitian.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Menjelaskan tentang analisis kebutuhan, desain proses, implementasi dan pengujian aplikasi.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang merupakan hasil dari implementasi program dan saran untuk pengembangan program untuk penelitian di masa yang akan datang.


(3)

(4)

DAFTAR PUSTAKA

A.S,Rosa.SI-318TestingdanImplementasiSistem.

http://www.gangsir.com/download/6-Black-BoxTesting.pdf. Diakses Tanggal : September 19, 2011, 5:46:43 AM

Cakmoki.2008.http://cakmoki86.wordpress.com/2008/05/08/membuat-ebook-dengan-helpndoc/

Diakses Tanggal : November 07, 2011, 8:34:17 AM Fajar,Sandy.2009.e-learning.http://shandy311.blog.binusian.org

Diakses tanggal :November 09, 2011, 11:17:10 PM

G. Pudja. SH.1999. Bhagawad Gita : Pancama Veda. Paramita : Surabaya

http://har-stkip.blogspot.com/2009/02/mengenal-format-format-ebook.html

Diakses Tanggal : November 10, 2011, 2:10:10 PM

Maswinara,I Wayan. 2003. Bhagavad Gita : Dalam Bahasa, Inggris dan Indonesia. Paramita : Surabaya

Mantra,I.B. 1992. Bhagavad Gita :Alih Bahasa dan Penjelasan. Upada Sastra

Tama,Mika.2010.PanduanMembuatEbook.http://kampiunonline.com/dow nloads/PanduanMembuatEBook.pdf.


(5)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Didik Kurniawan, M.T ...

Sekretaris : Drs. Nengah Maharta, M.Si ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Machudor Yusman M., M.Kom ...

2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Prof. Suharso, Ph.D.

NIP. 19690530 199512 1 001


(6)

Judul Skripsi : PENGEMBANGAN DIGITALIS BHAGAVAD GITA BERBASIS FILE CHM MENGGUNAKAN HELPNDOC

Nama Mahasiswa : Nengah Degus Hendro

Nomor Pokok Mahasiswa : 0717032061

Program Studi : Ilmu Komputer

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Didik Kurniawan, M.T. NIP. 19800419 200501 1 004

Drs. Nengah Maharta, M.Si NIP. 195512311983031022

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Matematika

Tiryono Ruby, M.Sc., Ph.D. NIP. 19620704 198803 1 002

Ketua Program Studi Ilmu Komputer

Rangga Firdaus, M.Kom. NIP. 19741010 200801 1 015