Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir

40 e. Mereka belajar secara efektif ketika mereka puas dengan situasi yang terjadi. f. Mereka belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif dan mengajar anak-anak lainnya. Dengan karakteristik siswa yang telah diuraikan seperti di atas, guru dituntut untuk dapat mengemas perencanaan dan pengalaman belajar yang akan diberikan kepada siswa dengan baik, menyampaikan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar kehidupan siswa sehari-hari, sehingga materi pelajaran yang dipelajari tidak abstrak dan lebih bermakna bagi anak. Selain itu, siswa hendaknya diberi kesempatan untuk pro aktif dan mendapatkan pengalaman langsung baik secara individual maupun dalam kelompok.

D. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Peny Puji Astuti 2011 dalam skripsinya yang berjudul Efektifitas bermain peran Role Play untuk meningkatkan keterampilan komunikasi pada anak. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode “Bermain Peran Role Play” efektif untuk meningkatkan keterampilan komunikasi pada anak. Siswa yang diberikan perlakuan berupa metode bermain peran role play memiliki skor keterampilan komunikasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang tidak diberi perlakuan bermain peran role play. Hal ini membuktikan bahwa keterampilan komunikasi dapat ditingkatkan dengan metode bermain peran role play. 41 Hasil penelitian Yulia Siska, Mahasiswa S2 Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana, dalam jurnal edisi khusus No.2, Agustus 2011 dengan judul Penerapan Metode Bermain Peran Role Playing Dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial Dan Keterampilan Berbicara Anak. Diperoleh hasil penelitian penerapan metode bermain peran role playing memberikan kontribusi yang sangat besar pada keterampilan sosial dan keterampilan berbicara anak di sekolah dasar kelas rendah.

E. Kerangka Berpikir

Kemampuan komunikasi interpersonal sangat penting untuk anak, hal ini akan menjadi bekal saat anak memasuki dunia pergaulan yang lebih luas, dimana pengaruh teman-teman dan lingkungan sosial akan mempengaruhi kehidupannya. Kurangnya kemampuan komunikasi interpersonal akan menyebabkan rasa rendah diri, kenakalan, dan dijauhi dalam pergaulan. Anak harus diajarkan memiliki keterampilan komunikasi interpersonal yang bisa didapat dari lingkungan keluarga, masyarakat dan lingkungan sekolah. Menurut Yusuf 2009: 180 perkembangan sosial anak sekolah dasar ditandai dengan adanya perluasan hubungan, disamping dengan keluarga dia juga mulai membentuk ikatan baru dengan teman sebayanya atau teman sekelas sehingga ruang gerak hubungan sosialnya telah bertambah. Vance Packard 2000: 2 mengemukakan bila seseorang mengalami kegagalan dalam melakukan komunikasi interpersonal dengan orang lain ia akan menjadi agresif, senang berkhayal, dingin, sakit fisik dan mental, dan ingin 42 melarikan diri dari lingkungannya. Pendapat tersebut menyiratkan bahwa komunikasi interpersonal mempunyai dampak yang cukup besar bagi kehidupan anak. Kesimpulan dari pendapat diatas adalah siswa yang mampu berkomunikasi interpersonal dengan baik akan mampu membentuk ikatan baru dengan orang lain sehingga hubungan sosialnya bertambah. Berbeda dengan siswa yang sulit berkomunikasi interpersonal mereka kurang peduli dengan hal-hal yang berkaitan dengan dunia sosial. Mereka dapat dikucilkan dilingkungan sosialnya. Pada kenyataannya sebagian siswa SD Negeri 2 Gombong mempunyai kemampuan komunikasi interpersonal yang rendah. Hal ini disebabkan karena siswa belum dapat bersikap terbuka, terlihat dari sikap siswa yang kurang aktif dalam berbicara, pendiam, pemalu, malu bertanya saat ia tidak tahu. Selain itu siswa masih pilih-pilih dalam berteman menunjukkan siswa belum memahami apa itu kesamaan, terdapat juga kelompok geng yang membuat anak cenderung hanya bermain dengan teman gengnya sehingga komunikasi dengan teman lainnya kurang. Depdikbud 2005: 51 tujuan bimbingan konseling di sekolah dasar adalah untuk membantu siswa agar dapat memenuhi tugas perkembangannya diberbagai aspek salah satunya adalah aspek perkembangan sosial pribadi yang meliputi beberapa hal diantaranya adalah mengembangkan kemampuan komunikasi antar pribadi. 43 Bertolak dari permasalahan tersebut, diperlukan suatu tindakan dengan menggunakan metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi sosial anak. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode bermain peran role playing. Sesuai dengan pendapat Hurlock 1999: 250 yang mengatakan bahwa salah satu ciri anak usia sekolah adalah bermain. Bermain yang efektif dan mengandung edukasi pada jaman sekarang ini sangat banyak macamnya, contohnya yaitu menggunakan metode bermain peran role playing. Bermain peran Role playing akan mengajarkan anak berperan sebagai orang lain dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan interpersonal anak SD. Bermain peran membutuhkan interaksi dan komunikasi antar anak. Di dalam suatu peran anak yang tidak interaktif akan mempengaruhi anak lainnya ikut menjadi tidak aktif, sehingga guru dengan antusias membimbing dan memberi semangat anak untuk aktif bermain. Permainan yang membutuhkan komunikasi, akan melatih anak berhubungan sosial atau saling berinteraksi dengan anak lain. Anak yang pendiam dan tidak aktif, dalam melakukan permainan ini diharapkan akan termotivasi dan antusias dalam bermain, sehingga mau berkomunikasi dengan temannya sehingga timbul komunikasi dua arah, dan dapat meningkatkan keemampuan komunikasi interpersonalnya. Tema bermain peran yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari memungkinkan siswa berinteraksi dengan orang lain di dunia nyata dan akan lebih membantu siswa dalam berkomunikasi dengan orang lain. Sehingga meningkatnya kemampuan komunikasi interpersonal 44 siswa tidak hanya pada saat role playing berlangsung. Berikut skema kerangka berfikir dari penelitian ini: Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir

F. Hipotesis

Dokumen yang terkait

USAHA PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI SISWA MELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DI SD NEGERI 2 BOJA

0 6 134

EFEKTIFITAS METODE ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA SMK NEGERI JUMO TEMANGGUNG

2 15 87

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Drajitan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pelaj

0 3 18

PENINGKATAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASAINDONESIA MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA Peningkatan Komunikasi Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Role Playing.

0 3 16

PENDAHULUAN Peningkatan Komunikasi Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Role Playing.

0 3 5

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPERSONAL MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Interpersonal Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Di TK 01 Nglebak Tawangmangu Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPERSONAL MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Interpersonal Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Di TK 01 Nglebak Tawangmangu Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 12

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS PADA TEKS TRANSAKSIONAL DAN INTERPERSONAL MELALUI METODE ROLE PLAY PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 2 BANTARUJEG

19 77 16

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK USIA DINI KELOMPOK B PADA TK PEMBINA CAWAS

3 2 92

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS V MELALUI METODE ROLE PLAYING DI SD NEGERI 1 RANCAMAYA

0 0 14