Uji Hipotesis Pembahasan Hasil Penelitian

88 menjalankan role playing dengan baik. Simulasi komunikasi yang diadakan pada tindakan pertama siklus II terlihat sudah cukup dipraktekan oleh siswa. Observer juga melihat tidak ada kendala yang berarti yang dialami siswa pada tindakan kedua siklus kedua ini. d. Tahap Refleksi Refleksi siklus II didaparkan dari diskusi yang dilakukan dengan observer. Hasil yang diperoleh dari diskusi dengan observer adalah adanya beberapa kekurangan yang terdapat pada pelaksanaan siklus II. Kekurangan-kekurangan tersebut antara lain : 1 Peneliti tidak melampirkan satuan layanan untuk siklus II sehingga langkah-langkah yang dilakukan peneliti kurang direncanakan. 2 Peneliti kurang mengendalikan jalannya simulasi komunikasi yang dilaksanakan siswa pada tindakan pertama sehingga keadaaan kelas menjadi gaduh. Dari refleksi yang dilakukan dengan obverser maka didapatkan keputusan bahwa pelaksanaan role playing oleh siswa terisolir dalam kelompok sudah meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal yang dialami siswa-siswa terisolir sehingga tidak perlu diadakan siklus III.

E. Uji Hipotesis

Penelitian ini mendapatkan hasil peningkatan skor dalam skala komunikasi interpersonal dan peningkatan komunikasi siswa melalui 89 observasi. Peningkatan skala dari pre-test yang mendapatkan rerata 68 menjadi 84,5 pada post-test I dan meningkat lagi menjadi 109 pada post-test II didukung dengan observasi yang dilakukan observer selama pelaksanaan role playing membuktikan adanya peningkatan komunikasi interpersonal anak setelah dilakukannya role playing dalam kelompok. Hasil penelitian ini membuktikan hipotesis dalam penelitian ini yaitu terjadi peningkatan kemampuan komunikasi interpersonal siswa melalui metode role playing pada kelas III B di SD Negeri 2 Gombong.

F. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan komunikasi interpersonal siswa dengan menggunakan teknik role playing. Role playing yang dilaksanakan dalam 2 siklus disertai pemahaman pentingnya komunikasi interpersonal bagi anak guna membina hubunganyang baik dengan individu lainnya dan diskusi dengan anak meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi interpersonal. Kemampuan komunikasi interpersonal yang meningkat dilihat dari aspek komunikasi interpersonal yang dikemukakan De Vito 2011, 285-291 yaitu antara lain keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan. Peningkatan kemampuan interpersonal siswa meningkat secara keseluruhan apabila dilihat dari hasil pre-test, post-test I dan post-test II yang dibagikan pada siswa di awal pelaksanaan, setelah siklus I dan setelah siklus II dilaksanakan. Peningkatan skala dari pre-test yang mendapatkan rerata 68 menjadi 84,5 pada post-test I dan meningkat lagi menjadi 109 pada post-test 90 II. Peningkatan komunikasi interpersonal juga dapat dilihat dari observasi yang dilakukan oleh observer selama pelaksanaan role playing. Hasil observasi juga mengamati adanya peningkatan pada aspek-aspek komunikasi interpersonal. Peningkatan komunikasi interpersonal siswa terlihat dari intensitas siswa tersebut saling bercakap-cakap seiring dengan lamanya pelaksanaan role playing. Siswa yang awalnya akrab atau belum terlalu mengenal dapat mengenal satu sama lain lewat lamanya waktu pelaksanaan role playing. Meskipun percakapan didominasi oleh siswa yang agresif namun lama- kelamaan siswa dengan masalah lain juga mengikuti percakapan yang terjadi. Dari observasi yang dilakukan, beberapa kali siswa juga membuat candaan- candaan yang membuat suasana kelas gaduh. Peningkatan aspek komunikasi interpersonal yang lain juga terlihat dari hasil observasi yang dilakukan. Siswa mulai memiliki sikap terbuka dan percaya diri meskipun hanya dalam lingkup kelompok kecil. Siswa mulai memiliki sikap empati dan sikap mendukung pada saat diadakannya diskusi mengenai jalannya role playing. Peneliti meminta pendapat antar siswa tentang bagaimana karakteristik tokoh dalam role playing yang sebenarnya menggambarkan keadaan sehari-hari yang biasa mereka temukan. Pada beberapa kesempatan, siswa sudah mulai dapat menyimpulkanbagaimana cara berkomunikasi dengan lawan bicaranya. Aspek komunikasi interpersonal selanjutnya adalah kesetaraan. aspek ini merupakan aspek yang tidak banyak mengalami peningkatan baik dalam 91 angket komunikasi interpersonal maupun dalam observasi yang dilakukan. Hal ini dikarenakan kesetaraan bukanlah hal baru yang hanya dapat dipelajari melalui role playing melainkan sudah dipelajari sejak dini. Kesetaraan yang terlihat dalam role playing ini hanyalah modelling yang dilakukan siswa dari satu siswa kepada siswa lainnya baik dalam waktu memainkan role playing atau dalam penggunaan komunikasi verbal maupun non verbal yang didiskusikan bersama siswa. Pembahasan hasil penelitian yang dilakukan ini membuktikan bahwa role playing dapat meningkatkan komunikasi interpersonal siswa dalam aspek-aspek yang dimiliki komunikasi interpersonal. Peningkatan komunikasi interpersonal yang terjadi dapat dilihat dari analisis skala komunikasi interpersonal secara menyeluruh dan juga dari observasi yang dilakukan observer pada saat pelaksanaan role playing dalam kelompok kecil.

G. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

USAHA PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI SISWA MELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DI SD NEGERI 2 BOJA

0 6 134

EFEKTIFITAS METODE ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA SMK NEGERI JUMO TEMANGGUNG

2 15 87

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Role Playing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Drajitan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pelaj

0 3 18

PENINGKATAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASAINDONESIA MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA Peningkatan Komunikasi Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Role Playing.

0 3 16

PENDAHULUAN Peningkatan Komunikasi Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Role Playing.

0 3 5

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPERSONAL MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Interpersonal Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Di TK 01 Nglebak Tawangmangu Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPERSONAL MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Interpersonal Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Di TK 01 Nglebak Tawangmangu Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 12

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS PADA TEKS TRANSAKSIONAL DAN INTERPERSONAL MELALUI METODE ROLE PLAY PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 2 BANTARUJEG

19 77 16

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK USIA DINI KELOMPOK B PADA TK PEMBINA CAWAS

3 2 92

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS V MELALUI METODE ROLE PLAYING DI SD NEGERI 1 RANCAMAYA

0 0 14